8 What Did I Get My Self Into True Story. No Quote.
Spoiler: CHAPTER 1 Setelah selesai kuliah, gw ditawarin kerja di perusahaan milik teman gw. Suatu waktu sepulang kerja, teman gw ini mengajak gw nongkrong sama teman2 SMP nya, disitulah gw bertemu dengan seorang cewek yang menjadi dasar dari cerita gw ini.
Namanya Dira (disamarkan), dia satu SMP dengan teman gw yang sekarang menjadi bos gw. Gw baru aja dikenalin oleh bos gw, tapi gw dan Dira langsung cepat akrab, karena beberapa teman SMA Dira ada beberapa yang teman SMP gw dan sebaliknya. Dira memiliki tinggi badan 172 cm dan berat badan 56 kg, parasnya lebih ke arah menggemaskan dan perilakunya manja. Dira berasal dari keluarga kelas menengah, tapi keluarganya tidak dekat satu sama lain. Saat itu, Dira sudah bekerja di sebuah perusahaan otomotif sambil menyusun skripsinya dan sudah tidak ada mata kuliah lagi.
Kami pun bertukar kontak dan pulang. Tanpa disangka, Dira mengirimkan pesan “hati2 dijalan ya, kabarin kalau sampai rumah”. Sesampainya dirumah, gw kirim pesan ke Dira kalau gw sudah sampai, setelah itu Dira menelpon.
D: Macet ga tadi?
G: Ga kok lancar hehe.
D: Rumah kamu dimana?
G: Di Kebon Jeruk, kamu?
D: Di Pondok Bambu dekat SMA aku
G: Ooh disitu, ah coba ketemunya dari dulu.
D: Haha emang kalau dari dulu kenapa?
G: Ga apa2 sih, kan SMP aku juga di daerah situ dan dulu aku masih tinggal di Jakarta Timur juga, jadi deket deh.
D: Mau deket2 sama aku ya? Hihi.
G: Hahaha ya mau lah
D: Emang kenapa mau deket2 sama aku?
G: Kamu lucu dan enak diajak ngobrol.
D: Lucu? Emang daritadi aku ngelucu?
G: Bukan, tampangnya lucu, menggemaskan.
D: Hahaha masa sih? Trus mau dong kalau aku ajak ketemu lagi?
G: Mau banget lah, emang kamu ga punya pacar?
D: Engga, kamu?
G: Sama, aku juga.
D: Yaudah Sabtu jemput aku pulang kantor ya, abis itu kita kemana gitu.
G: Ayo aja, kok kamu Sabtu kerja juga?
D: Iya sampai jam 1 aja tapi.
G: Yaudah kalau gitu sampai ketemu Sabtu ya.
Selama beberapa hari kedepan, kami tetap bertukar pesan hingga Sabtu pun tiba. Gw sampai kantornya jam 12.30an, sengaja karena mau lihat dia pakai seragam kerja, dan ternyata tubuhnya seksi banget pakai kemeja dan rok sepan sepaha.
Selesai kerja, Dira masuk mobil sudah berganti pakaian dan siap untuk malam mingguan pertama kami.
D: Iiih kok datangnya lebih awal sih, malu tauk!
G: Malu kenapa?
D: Ya aku kucel terus pakai seragam lagi!
G: Seragam itu cocok kok di kamu, seksi. Pasti customer banyak yang godain ya?
D: Aku jarang ketemu customer, tapi sekalinya mereka datang sih emang malah jadi rajin balik lagi hahaha. Malah lebih sering digodain sales yang kesini nganterin mobil.
G: Senang ga?
D: Ya senang dong, dapet banyak makanan gratis hahaha. Eh kita mau kmana? Makan siang yuk, laper.
G: Kamu harus sampai rumah jam berapa? Aku ngikut aja kamu mau ngapain.
D: Pulang besok juga ga kenapa2 hihi.
G: Hahaha bisa aja kamu. Spoiler: CHAPTER 2 Selanjutnya kami pergi makan dan setelahnya gw kasih kunci mobil ke Dira.
G: Nih terserah mau ajak aku kemana.
D: Bener nih? Kemana aja boleh?
G: Iya, aku kan belum tau kamu sukanya kemana dan apa, jadi aku ikut aja.
D: Hmmmmmm oke deh!
Saat masuk ke mobil, Dira minta gw untuk merebahkan sandaran kursi hingga mentok dan menutup mata. Dira menutupi wajah gw dengan sweaternya lalu mulai mengemudi. Setelah beberapa saat, gw dengar suara jendela terbuka dan suara Dira mengucapkan “Bawah”. Ga lama dari itu mobil berhenti.
D: Jangan dibuka dulu ya sebelum aku bilang.
G: Oke!
Gw menunggu dan setelah beeberapa menit.
D: Udah boleh buka!
Ge angkat sweaternya dan membuka mata, gw melihat seperti sebuah garasi mobil dan Dira ga ada di kursi pengemudi. Saat gw tegakan badan, Dira berdiri didepan mobil mengenakan seragam kerjanya lengkap, gw melihat sekeliling dan betul itu adalah sebuah garasi yang tertutup tapi gw ga tau itu dimana.
Dira memandang gw tajam, menggigit bibirnya dan perlahan tangannya meraih kancing kemejanya dan melepasnya satu per satu, gw hanya menelan ludah. Setelah kemejanya terbuka, dia meremas dadanya dari luar bra dengan wajah penuh nafsu.
Gw keluar dari mobil dan menghampiri Dira, dia mendorong tubuh gw dengan lembut hingga gw setengah terduduk di kap mobil.
D: Gimana menurut kamu?
G: You’re so fucking hot Dir. Kita dimana sih?
D: Ssssshhhh… Relax. Aman kok.
Dira meraih ke belakang tubuhnya dan rok sepannya pun jatuh ke lantai, Dira mendekati gw perlahan sambil menatap selangkangan gw, lalu meraihnya dengan satu tangan sambil mencium bibir gw. Gw masih ga menyangka akan terjadi secepat ini dan bahkan kami belum pacaran, tapi yaudahlah rejeki masa ditolak. Dira terus menciumi bibir gw dan sesekali manghisap lidah gw, tangannya ga berhenti meraba penis gw yang masih terbungkus celana. Ditengah ciumannya, tangan Dira melepas ikat pinggang dan kancing celana gw, lalu merogoh kedalam dan meremas2 penis gw. Dira melepas ciumannya dan memandang gw dengan nafasnya yang berdengus nafsu. filmbokepjepang.com
Dira lalu berjongkok dengan melebarkan pahanya, wajahnya tepat didepan penis gw, dia menatapnya dengan penuh nafsu, lalu melihat ke wajah gw. Dira mendekati penis gw dan membuka mulutnya sambil menatap mata gw, dimasukannya perlahan lalu dihisapnya penis gw dengan lembut. Lidahnya bermain2 di dalam mulut dan sesekali dia menekan wajahnya ke penis gw hingga terasa menyentuh tenggorokannya.
Gw melihat tangan kirinya meraba ke arah vaginanya dan memainkan jari2nya diluar underwearnya, tangan kanannya meremas2 biji gw dengan lembut dan sesekali mengocok penis gw bersamaan dengan hisapannya. Spoiler: CHAPTER 3 Setelah beberapa saat, Dira berdiri dan membungkukan tubuhnya dan bersandar ke kap mobil.
D: Gantian dong… Jilatin punya aku…
Gw remas kedua pantatnya dan gw turun kan underwearnya hingga ke pergelangan kakinya. Gw pandangi vagina dan sun holenya pun memandang gw balik. Kakinya yang jenjang membuat posisi itu terlihat begitu menggairahkan. Gw dekati vaginanya dan mulai menggodanya dengan ujung lidah, Dira mengerang dan meraih kepala gw lalu mendorongnya hingga bibir gw menyentuh vaginanya.
D: Stop godain aku, aku ga tahan mau keluar.
Gw makin semangat dan segera melahap vaginanya yang sudah basah dengan ganas, Dira mengerang dan mengerang. Lidah gw terus menjelajah lubang vaginanya, lalu setelah beberapa saat, tubuhnya bergetar dan Dira merintih panjang karena orgasme.
D: Masukin dong…
Gw berdiri dan segera membenamkan penis gw ke vaginanya. Dira menoleh kebelakang dan menatap gw sambil menggigit bibirnya. Tubuhnya mulai memompa penis gw perlahan dan meningkat cepat perlahan. Dira menyodorkan jemarinya ke mulut gw dan gw hisap, semakin kuat gw hisap dia semakin bergairah. Dira melepaskan jarinya dan memasukan 2 jarinya yang basah karena ludah gw ke sun holenya, gw terkejut, bukan satu per satu tapi langsung 2. Gw jatuhkan ludah ke sun holenya agar makin licin, Dira mengarahkan ludah gw hingga masuk ke sun holenya dan menekannya ke dalam. Rintihannya makin ga karuan selagi dia memompa penis gw dan memainkan sun holenya, ga lama, getaran tubuhnya muncul lagi disertai rintihan panjang. Spoiler: CHAPTER 4 Dira melepaskan penis gw dan berbalik badan mencium bibir gw. Dira memutar tubuh kami dan menyandarkan gw ke kap mobil, dia berjongkok dan mulai menghisap penis gw lagi.
D: Kamu uhmmm slurrpp… Belom mau keluar slurrp…
G: Belom
Dira lalu berdiri membelakangi gw, melebarkan pantatnya.
D: I want your dick in my ass…
Dia menempelkan sun holenya ke ujung penis gw, gw raih pinggulnya dan gw dorong penis gw masuk.
D: Aaakkhh… Terusin…
Terbenamlah penis gw. Dira melengkungkan tubuhnya ke belakang dan meraih belakang leher gw. Gw mulai memompa sun holenya dan dia mulai merintih sambil meremas dadanya.
Penis gw diremas2 oleh otot sun holenya, begitu licin karena ludah gw. Tangan gw meremas dadanya dari belakang sambil gw gunakan sebagai tumpuan untuk memompanya.
D: Dikit lagi… Euuhhh… Terus…
Dira mulai melawan balik pompaan gw dan menoleh kebelakang, gw cium bibirnya dan dia menggigit. Ditengah gigitannya yang disertai rintihan, tubuhnya kembali bergetar dan itu membuat cengkraman sun holenya pada penis gw semakin kencang.
G: I wanna cum!
D: Yes, cum with me! Fill my ass with your hot cum!
Ga lama gw ejakulasi di dalam sun holenya dan dia masih memompa, ga tertahankan gelinya dan ingin gw lepas, tapi sepertinya Dira akan orgasme lagi. Gw alihkan dengan meremas dadanya dengan keras, ternyata membuat Dira semakin liar hingga akhirnya dia orgasme.
Saat Dira melepaskan penis gw, sperma gw pun mengalir keluar dari sun holenya, merayap ke pahanya. Dira berbalik badan dan mencium bibir gw.
D: Suka?
G: Suka.
D: Lagi?
G: Boleh?
D: Boleh banget! Di kamar aja ya?
Gw bingung dimana ada kamar, ternyata disebelah mobil ada tangga yang tertutup dinding menuju keatas. Kami berjalan keatas dan dibalik pintu ada kamar dengan cermin di sisi2 kasurnya. Dira merebahkan gw dikasur dan menduduki tubuh gw.
D: Uuuhhh… Teman2 aku pasti bakal suka sama kamu!
G: Teman2?
D: You’ll see, soon!
Mohon menunggu kelanjutannya hingga selesai yaaaa,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,