BABY
hari ini hari minggu, aku
memandangi langit-langit
kamar kostku, setelah
menggeliat malas kesana
kemari dengan
mengumpulkan seluruh
tenagaku aku berteriak
keras.
Hiaaaaa.tt !! Huupppp!!
Aku melompat dari tempat
tidurku menerjang dinginnya
pagi hari ini, Huuuhhhhhh ?
astaga dingin amattt aku
buru-buru kembali melompat
keatas ranjang dan
bersembunyi dibalik
selimutku yang hangat.
Untuk beberapa saat aku
kembali bermalas-malasan
dibalik selimutku yang
hangat, menggeliat-geliat
dengan asik kesana kemari.
Mayaaaa, Tok Tok Tokkk
terdengar suara temanku
Farida berteriak-teriak
memanggil namaku dari luar
kamar,ketukan dipintu
kamarku semakin keras
Duhhh, ngak mauuuu, masih
ngantuk, aku mengeluh dalam
hati
Maya.. bangunnnn, duh
dasar si pemalasss! Vivi
mengumpat dari luar kamar,
berkali-kali tangannya ikut
mengetuk-ngetuk.
YA UDAH, KITA TINGGAL
YUKK !! suara Reina
terdengar agak keras
Suara suara diluar
kamarku mendadak
menghilang,
Hah, ditinggal ? aduh
teganya !! Aku melompat dan
dengan cekatan membuka
kunci pintu kamarku
Klikkkkkk
Aku ikutttt ! Aku berteriak
sambil membuka pintu
kamarku dan berlari
mengejar tiba-tiba
dibelakangku terdengar
suara tawa yang semakin
keras.
Ha Ha Ha Ha.. akhirnya
bangun juga Reina
cekakakan menertawaiku,
tubuh mereka bertiga
merapat didinding luar
kamarku, mereka melangkah
menghampiriku
Dadanya kecil ya ?Vivi
tertawa cekikikan sambil
menunjuk kearah baju
piyamaku disebelah atas.
Uhhh , Yeee malah
ngintip!aku buru-buru
merapikan kancing baju
piyama yang kukenakan.
kayanya gedean yang aku
deh Vivi membusungkan
dadanya, aku cemberut
mengaku kalah, diantara
kami berempat memang
perabotan Vivi yang paling
gede
Biarin, biar kecil tapi
banyak yang sukajawabku
dengan pede karena
kecantikan wajahku yang
lebih menonjol.
Dengan jahil kuremas dada
Vivi yang sedang
membusung sambil berteriak
keras Jurusss
Nagaaaaaaaaa.!!
Owwwww!! tentu saja
Vivi berteriak kaget sambil
menarik dadanya, ia hendak
membalasku namun aku
dengan gesit menghindari
remasan tangannya.
Vivi melotot, aku mencibirkan
bibirku kemudian terdengar
suara tawa canda memecah
keheningan dipagi hari itu,
sementara teman-temanku
bercanda dipagi hari aku
mengambil handuk dan masuk
kekamar mandi yang ada
dikamarku.
Kunyalakan kran shower, air
hangat segera mengguyur
tubuhku, duh asiknya, sabun
kesana sabun kemari usap
sana usap sini akhirnya
Selesai juga acara bersih
bersihnya ^^. Sambil
mengeringkan tubuhku aku
memperhatikan diriku
didepan cermin, wajah yang
cantik, rambut yang indah
sepunggung, tubuh yang
halus mulus, pinggang yang
rata dan ramping, aku
menatap kebawah leherku
sambil membusungkan dua
buah gundukan payudara di
dadaku .
HHhhhhhhhhhhhh., aku
menghela nafas panjang,
coba deh kalau dadaku
seperti dada Vivi, dapet nilai
100 dah, karena dadaku
rada-rada kecil turunlah
nilaiku menjadi 100 kurang 0
hohohohoh, ngak mau kalah
Ehhmmmmmmm ^^.
Mayaaaaaa.., Mayyyyyyy!!
kembali terdengar teriakan
teriakan keras diluar
kamarku.
Iya bentarrrrr. Aku buru-
buru memakai pakaianku
kemudian sambil
cengengesan aku keluar
kamar, tidak berapa lama
sebuah mobil segera
meluncur keluar dari rumah
kostku.
***************************
Di tempat lain
Di sebuah rumah seorang
pria gemuk berperut buncit
sedang sibuk berkhayal,
tangannya tampak sedang
sibuk menggosok-gosok
benda miliknya,
diselangkangannya.
****************************
Kamar ganti dikolam renang,
Rei.., kamu duluan gih yang
keluarFarida mendorong
punggung Reina, sebelah
tangan Farida menyilang
didada melindungi buah
dadanya yang tercetak
dengan jelas dari balik
pakaian renangnya.
Ngak.. mau ahh kamu aja
gihhh..Reina malah balas
mendorong punggung Farida,
ia juga sama masih merasa
risih untuk keluar dari dalam
kamar ganti.
Minggir semua, biar aku
duluan, makanya kalau
punya dada jangan terlalu
kecil, harus gede kaya
punya ku.. jadi ngak malu
kalau sampe diliat orang he
he he he .
Huuuuu!! terdengar suara
riuh dari mulut kami bertiga
sementara Vivi melenggak
lenggok keluar dari kamar
mandi.
Aku, Reina dan Farida
perlahan-lahan melangkah
keluar mengikuti langkah
Vivi. Tidak berapa lama
terdengar suara Byurrrr
Byurrrr Byurrrrrr
Byurrrrr, satu persatu kami
berempat berloncatan masuk
kedalam kolam renang,
setelah kecapaian bolak balik
berenang akhirnya kami
berkumpul merapat membuat
lingkaran kecil mirip kayak
Knight Of The Round
Beberapa lama kemudian
secara tidak sengaja aku
menatap ke sebuah pojok di
bawah tempat yang teduh,
sekumpulan om-om sedang
bersantai sambil ngemil kue
Butter Cookies, mata mereka
yang nakal memandangi kami
berempat, waduh, pada
melotot deh, sambil sesekali
berbisik-bisik, entah apa
yang sedang mereka
bisikkan, terus tertawa-tawa
sambil memandang kearah
kami, serem banget ih
Secara tidak sadar aku
merapatkan tubuhku kearah
Farida,sambil berbisik
Fa.. liat ngak Om om,
diujung sono Aku
mencolek pinggul Farida
Hah ? napa emanggg ?
Farida melirik tempat
berkumpulnya para om-om
disudut itu.
Mereka ngeliatin kita
melulusebell.!aku cemberut.
Hmmm.. , Ehh kita kerjain
yukReina tersenyum nakal
sambil melirik kearah para
om nakal yang sedang
berkumpul ditempat yang
teduh itu. Aku, Reina, Farida
dan Vivi naik dari dalam
kolam, dengan santai kami
mendekati tempat para om-
om yang sedang mangkal,
dari tatapan mata mereka
keliatan banget kalo lagi
mikir yang ngeres-ngeres.
Huh dasar srigala berbulu
domba, waktu dideketin
malah pura pura baik
memandang kearah lain, kami
berempat berhenti tepat
didepan mereka dalam posisi
membelakangi mata-mata
nakal yang selalu mecuri-curi
pandang memperhatikan
bagian-bagian tubuh kami
yang sensitif
Aduhhhh Vi pegel amat ya..
Mmmmmm Reina
menggeliatkan tubuhnya
kesana kemari.
Aku mengibaskan rambutku
yang terurai sambil
memamerkan kecantikan dan
keindahan tubuhku, demikian
juga halnya dengan Farida
sedikit menggoyang-
goyangkan pinggulnya
dengan lembut sambil
terkadang menunggingkan
tubuhnya sedikit. Yang paling
dahsyat serangan Vivi
sibuah dada besar.
Iya nihhh.Ennnghhhhhh
Vivi menyampingkan
tubuhnya kemudian
membusungkan dadanya
kedepan, sedangkan kedua
tangannya terentang keatas,
sehingga terlihat jelas
tojolan besar itu seolah-olah
mendak melompat keluat dari
baju renang yang
dikenakannya.
Uhukkk!! Ehmmm
Heeekkkk Khekkkk
terdengar suara terbatuk-
batuk dari arah para om
nakal yang tersedak dengan
mata mereka yang melotot
bulat.
Kemudian setelah menoleh
sebentar kearah mereka
yang terbatuk-batuk, kami
berempat melangkah santai
kearah kantin meninggalkan
para om nakal yang masih
terbatuk-batuk dengan
keras.
He he he rasainaku dan
teman-temanku tertawa kecil
mendengar suara para om
nakal yang masih terdengar
ahak uhuk tersedak akibat
serangan kami berempat.
Vi.. tadi liat ngak, itunya
pada berdiri he he he kata
Reina sambil melingkarkan
tangannya kepinggang gadis
itu, Vivi cuma cengengesan
sambil mengangguk kecil
wajahnya bersemu merah,
entah apa yang dipikirkan
oleh Vivi.
He-ehhh, gila ya, kaya
mau nerkam gitu ihh,
ekspresinya..Seyem!! Aku
menyahut menimpali, aku
agak merinding ketika
mengingat ekspresi wajah
para om nakal.
Kalo nerkam sih, tar Kita
kasihin si Maya aja, supaya
digarap rame-rame .HE HE
HEVivi terkekeh-kekeh
sambil melirik kearahku.
Kelihatannya Vivi masih
dendam karena tadi pagi
jurus nagaku berhasil
mencengkram buah dadanya
yang bongsor He he he ..^^
Enak aja, Loe aja kaliiii,
Gua enggakkkk aku
meniru kebiasaan Ruben &
Eko Patrio ^^, sambil
menggoyang-goyangkan
pinggulku dengan nakal,
kemudian mencibirkan bibirku
kearah Vivi, aku buru-buru
ngacir ketika Vivi
mengejarku.
Kami berempat duduk
mengelilingi sebuah meja,
lama amat ngak nyampe-
nyampe deh pesanan kami
berempat.
Kruuyuuuuuukkkk..
perutku berbunyi keras,
aduh malu-maluin deh, aku
memegangi perutku yang
berbunyi keras..
Ayam siapa tuhhhh yang
lagi berkokok ? Farida
menolehkan kepalanya kekiri
dan kekanan, aku menyikut
buah dadanya.
Aduhh.. duhhh Farida
meringis ,namun tidak berapa
lama kemudian tangannya
merayap kebawah meja
merayapi pahaku.
Farida, Ahhh aku
merapatkan kedua pahaku.
Santei aja kamu kan
dipojok, ngak akan ada yang
liat ini he he he Farida
merapatkan bangkunya
kesisiku sedangkan Vivi dan
Reina tersenyum sambil
menggeser bangku mereka
merapatkan barisan
berusaha menjadi tembok
pelindung. Aku mulai berani
merenggangkan kedua
pahaku sedikit, Farida
tersenyum kemudian
tangannya mengelus-ngelus
bagian dalam pahaku,
nafasku semakin terasa
sesak. Aku sedikit tersentak
ketika Farida menyusupkan
tangannya kedalam pakaian
renang yang kukenakan dari
sebelah sisi
selangkanganku, aku
menolehkan wajahku kearah
lain ketika Vivi dan Reina
tersenyum senyum kecil
menatapku.
Farida mendadak bangkit
dari kursinya, tangannya
dengan agak kasar menarik
tanganku, aku ikut berdiri
dan mengikuti langkah
kakinya.
Hajar Faaaa! jangan
dikasih ampunn He he he
Reina terkekeh-kekeh
sedangkan Vivi
mengerlingkan matanya
dengan nakal kearahku.
Cklekkkkk Farida
mengunci pintu ruangan
untuk ganti baju,
Mayaaaaa.. Ohhh. Farida
memeluk tubuhku, Wajahnya
semakin dekat dengan
wajahku dan
Hmmmm Mmmmmmm
mulutku dikulum dengan
lembut oleh Farida. Tubuhku
sedikit meronta kehabisan
nafas namun kedua tangan
Farida membelit pinggangku
kuat kuat. Mulut Farida
semakin kuat mengulum dan
menghisap mulutku.
HaaUffffff. Ampunnn, aku
nyerahhaku kehabisan
nafas, aku menggeleng-
gelengkan kepalaku kekiri
dan kekanan menghindari
mulut Farida yang merusaha
menyumpal bibirku, kedua
tangannya memegangi pipi
kanan dan pipi kiriku.
Heee EMMMMMMMMHHH
bibirku kembali menjadi
bulan-bulanan Farida,
bibirku kembali disekap oleh
bibirnya, Farida tampak
rakus mengulum dan
melumat-lumat bibirku,
tangannya merayap
mengelus-ngelus bongkahan
buah pantatku.
Tangan Farida dengan tidak
sabar menarik pakaian
renangku sampai melorot
sebatas dada, tersembullah
payudaraku yang mungil
dihiasi oleh puting susu yang
sudah mengeras. Aku
menelan ludah ketika
merasakan jari telunjuk
Farida melingkari puting
susuku, rasa geli membuatku
menggeliat resah sambil
meringis-ringis.
Ahmmmmmmhhhhh.
Mmmmmmmmhh Aku
berusaha menutup mulut
rapat-rapat agar suaraku
tidak terdengar terlalu keras
ketika Farida merendahkan
kepalanya dan menghisap
kuat-kuat puncak
payudaraku, mulut Farida
bukan hanya sekedar
menghisap, lidahnya
menggeliat-geliat menggelitiki
puting susuku.
Aku mendekap kepala Farida
yang sedang asik mengemuti
puncak buah Susuku. Fa
aku memanggil Nama Farida
dengan lirih.
Uhhhh.!! aku agak kaget
ketika Farida dengan kasar
menyentakkan pakaian
renangku semakin kebawah ,
ia berlutut dihadapanku.
Aku mengerti apa yang
Farida inginkan, aku segera
mempersembahkan bukit
mungil diselangkanganku
kehadapan kepalanya.
Pelan pelan Fa AhhhAku
mengeluh ketika Farida
mengecup-ngecup bibir
Vaginaku dengan kasar,
kasar sekali, nafasku
semakin lama semakin
tersendat-sendat,
Aku bernafas sedikit lega
ketika Farida menghentikan
serangannya, Farida
menengadahkan kepalanya ,
matanya memandangiku yang
berusaha mengatur nafas,
bibir Farida tersenyum nakal,
tidak berapa lama kemudian
tatapan mata Farida terfokus
pada keindahan belahan
mungil diselangkanganku.
Jari telunjuknya mengulas-
ngulas belahan mungil
diselangkanganku, lendir-
lendir nakal semakin banyak
membanjiri belahan
diselangkanganku.
Utssssssshhhhh.!! kedua
lututku serasa goyah ketika
jari tangan Farida menekan
pinggiran bibir vaginaku
agar sedikit merekah.
Jilatan-jilatan lidah Farida
dengan kasar mengulas-
ngulas klitorisku, sesekali
diemutnya kuat-kuat
kacang mungil
diselangkanganku.
Faaaa, Shhhh Ahhhh
tanganku menggapai-gapai
mencari pegangan, akhirnya
aku berpegangan pada
dinding kayu dikamar ganti
itu.
Haaa Ahhhhhh Crrrrrr.
Crrrrrrrr aku semakin kuat
berpegangan pada dinding
Kayu dipinggirku, tubuhku
mengejang ketika merasakan
denyutan-denyutan nikmat
itu menerpa bagian tubuhku
diselangkangan yang sangat
sensitif.
He he he
Cruttttttt.dehhhhkata
Farida sambil
menengadahkan kepalanya
memandangiku, sambil
tersenyum kecil telapak
tangan kiri Farida menyeka
cairan lengket milikku yang
tercecer disudut mulutnya.
Farida berdiri ia membalikkan
tubuhku, kedua tangannya
merayapi buah dadaku dari
belakang, sesekali
tangannya menggenggam
induk buah dadaku sambil
meremas-remas induk
payudaraku. Jari telunjuk
Farida mengulas-ngulas
ujung puting susuku ia
berbisik ditelingaku ..
Kalau aku kaki-laki,
langsung deh, kamu aku
perkosa ditempat ini he he
he Farida mengigit lembut
daun kupingku.
Kalau kamu laki-laki juga,
aku langsung ngacir, takut
kamu perkosa he he he Aku
membalas candaan Farida,
kemudian sambil tertawa kecil
Farida memeluk tubuhku
dengan erat.
Udah yukk, makanan kita
pasti udah datang Aku
berusaha melepaskan
tubuhku dari dekapan Farida.
Ntar , santai aja Tangan
Farida merayap mengelus
bukit mungil
diselangkanganku, sesekali
tangan itu meremas
selangkanganku, kemudian
Farida membalikkan tubuhku
dan kemudian bibir kami
kembali saling mengulum
Cpppp Cpppp.. Cppppp
Suara-suara berdecak-
decak itu kembali terdengar.
Aku membalas memeluk
tubuhnya kali ini aku yang
menciumi leher Farida
kemudian ciumanku merambat
kebahunya, kugigit bahu
Farida dengan lembut.
Farida mendesah ketika aku
mulai mempermainkan ujung
puttingnya, kujepit puting
susu Farida dengan jari
jempol dan jari telunjukku
kemudian kupelintir-pelintir
sehingga pemiliknya
mendesah-desah keenakan,
sesekali kutarik-tarik puting
susu Farida dengan lembut.
Bongkahan payudara Farida
semakin keras dan kenyal,
aku menundukkan kepalaku
dan kuciumi dengan lembut
bulatan payudara Farida,
sambil meremas-remas induk
payudaranya. Farida tidak
mau kalah ia mendorong
tubuhku merapat kedinding
kayu itu kedua tangannya
balas mengelusi buah
dadaku, lidah Farida terjulur
keluar mengajakku untuk
melakukan pertarungan, aku
mengeluarkan lidahku
kemudian lidah kami saling
membelit dan saling kait,
mulut Farida dengan rakus
menghisapi lidahku. Kedua
tangan Farida merayap
kebelakang kepalaku dan
menarik kepalaku agar
semakin merapat
kewajahnya, ia melumat
bibirku kuat-kuat. Aku
hendak melakukan
perlawanan namun Farida
dengan kasar merentangkan
kedua tanganku keatas
sambil berbisik lebih baik
kamu diam saja manis, he
he he Ciuman Farida
merambat turun, nafasku
kembali sesak merasakan
mulut Farida mengecupi buah
dadaku, sesekali dijilatinya
bulatan buah dadaku.
Akkk!. Aku menjerit kecil
ketika merasakan gigitan
lembut diputing susuku,
Aduh, enak amat sihhhhh.
^^, mulut Farida mengenyot
puncak payudaraku,
kepalaku terkulai kekiri ,
kadang kadang terkulai
kekanan sambil mendesis
merasakan nikmatnya
kemutan mulut Farida dibuah
dadaku.
Ciuman Farida semakin lama
semakin turun kearah
selangkanganku dan aku
merintih-rintih agak keras
sambil memundurkan
vaginaku agar terhindar dari
cumbuan Farida,nafasku
semakin tersendat-sendat
menahan sesuatu yang sulit
untuk dibendung lagi. Farida
tambah liar mencumbui bibir
vaginaku, lidahnya mengait-
ngait kelentitku yang mungil ,
kemudian mulut Farida
menghisap kuat-kuat lubang
Vaginaku dan
Akkkk Ahhhhh
CRRRTTTT CRRRTTTT aku
memejamkan mataku rapat-
rapat merasakan kenikmatan
yang baru saja meluluhkan
tubuhku. Terdengar suara
menyeruput ketika mulut
Farida menyedot cairan
kenikmatan yang baru saja
jebol dari lubang vaginaku.
Farida kembali berdiri dan
memeluk tubuhku erat-erat,
aku pun balas memeluknya
dengan erat, untuk beberapa
lama kami hanya berdiri
sambil berpelukan satu sama
lain. Beberapa saat kemudian
pintu kamar ganti itu terbuka
lebar-lebar, kami berdua
melangkah keluar sambil
tersenyum-senyum kecil. Aku
melangkah disamping Farida,
didepan sana Vivi dan Reina
memandangi kami berdua
sambil berbisik-bisik
kemudian tertawa-tawa.
Jadi, Gimana Skornya ?
Reina bertanya ingin tahu.
He he he gua menang 2-0,
nyam nyam Farida dengan
bangga menjawab
pertanyaan Reina, mulutnya
penuh dengan sesendok nasi
goreng seafood pesanannya.
Yuk Rei Vivi berdiri
sambil menarik tangan Reina.
Lohhh kalian mau kemana
sih? Aku bertanya pura-
pura bodoh, Vivi dan Reina
hanya tersenyum nakal dan
melangkah menuju kamar
ganti.
Aku mo pipis dulu Aku
bangkit sambil meneguk
segelas air Jeruk..
Farida menggeser kursinya
sambil memberi jalan padaku
Loh ? kan tadi udah pipis
dua kali he he he Farida
cengengesan , aku mencubit
pangkal lengannya sampai
Farida mengaduh.
Aku melirik kekiri dan
kekanan, duh sepi amat ya ?
ngak kira-kira nih yang bikin
WC, ngak kejauhan apa ?.
Kree ketttttt Suara pintu
Wc yang jangan terpakai itu,
hmm, lumayan bersih.
Selesai buang air kecil aku
membuka pintu WC .
Deggggg.!! Jantungku
melompat karena kaget,
didepan pintu WC
bergerombollah Para Om
nakal lengkap dengan
senyuman mesum menghiasi
wajah mereka.
Haii cantikkkk.. salah
seorang dari mereka
meyapaku.
Boleh dong kita kenalan
salah seorang lagi
menghadang jalanku
Aku tidak menjawab dan
menghindar sampai .
Awwww!! Jangan kurang
ajar yaa!! aku membentak
sambil menepiskan tangan
salah seorang dari mereka
yang meremas buah
pantatku.
Aku membalikan tubuhku
sambil melayangkan
tanganku hendak menampar
orang brengsek itu namun
dengan cekatan orang itu
menangkap tanganku
selanjutnya salah seorang
dari mereka mengulurkan
tangannya dari belakang dan
meremas buah dadaku.
Tolllllhhhmmmm. Aku
hendak berteriak minta
tolong namun mulutku
dibekap oleh tangan yang
lain, semakin kuat aku
meronta, semakin kuat juga
mereka memegangi kedua
tanganku sedangkan
tangan-tangan yang lain
meremas-remas buah
Susuku dalam gerakan yang
teratur, yang lainnya
meremas dan mengelusi buah
pantatku, dua pasang tangan
lainnya asik merayapi
kemulusan sepasang pahaku
yang merapat ketakutan.
Wahhhh !!! gawattt!! aku
harus mengatur strategi
melawan kekerasan dengan
kelembutan, aku menjulurkan
lidahku dan mengulas-ngulas
telapak tangan orang yang
sedang membekap mulutku.
Ehhh!! Wahh..! kayaknya
dia mau nehhh! orang itu
memandangiku dengan
tatapan wajahnya yang
mesum, aku pura-pura
menatap orang dihadapanku
dengan tatapan mata yang
sayu.
Wajah-wajah itu tersenyum
ceria ketika aku
merenggangkan kedua
pahaku melebar. Sebuah
tangan segera mampir dan
mengusap-ngusap
selangkanganku, tangan itu
sepertinya sangat ahli dalam
memberikan rangsangan dan
tahu sebelah mana bagian
yang membuat tubuhku
merinding dengan nikmat,
entah siapa nama om Nakal
yang cengengesan
berjongkok dihadapanku.
Orang itu melepaskan
bekapan tangannya dari
mulutku, kini tangannya
dipakai untuk menarik
kepalaku dan kemudian
Hmmmm Mmmmmhhh
tubuhku bergetar dengan
hebat ketika bibir orang itu
mengulum bibirku dengan liar.
MMMMM.HHH sepasang
telapak tangan kini
menyusup masuk kedalam
pakaian renangku disebelah
dada dari belakang dan
meremasi payudaraku,
telapak tangan orang itu
yang kasar mengelusi
permukaan buah dadaku
yang lembut, Kecupan-
kecupan nakal Para Om nakal
hinggap silih berganti,
mereka begitu asiknya
mempermainkan tubuhku.
Nafasku semakin tersendat-
sendat ketika sebuah kepala
mengendus-ngendus
selangkanganku, lidahnya
yang nakal menyelinap
menggeliat dengan nakal dari
sisi kanan pakaian renangku
disebelah bawah, aku
menolehkan kepalaku
kebelakang ketika
merasakan bokongku ditekan
perlahan kedepan sehingga
kini aku seolah-olah sedang
menyodorkan bagian tubuhku
yang paling sensitive untuk
satu , ohhh tidak..!! bahkan
sekarang tambah jadi dua
lidah nakal yang menyelinap
dari sisi kiri dan sisi
kanan.pakaian renangku
disebelah bawah. Dua orang
dihadapanku menarik
pakaian renangku sampai
melorot turun sebatas dada,
kemudian dua pasang tangan
mereka yang kasar seolah
berebutan mengelusi dan
meremasi buah dadaku.
Ohhhhhhhhhhhh. Aku
hanya dapat mendesah
ketika merasakan cubitan-
cubitan kecil diputing susuku.
Sesekali tangan mereka
memelintir-melintir puting
payudaraku.
Mata mereka berbinar-binar
menatap buah dadaku yang
kecil namun indah dan mulus
ini, wajah mereka semakin
mendekati payudaraku dan
Ahhhhh. Nnnnnnnggg.
Ssssshhhhhh aku
mendesis-desis merasakan
lidah mereka mengulas-
ngulas putting susuku.
Slllccckkk Slllllcccckkk
suara jilatan-jilatan itu
terdengar dengan keras.
Aku menolehkan wajahku
kearah belakang ketika
merasakan seseorang yang
mendorong bokongku dari
belakan, menciumi telingaku,
pada saat yang bersamaan,
dua orang yang sedang
menjilati buah dadaku
melakukan kenyotan-
kenyotan kasar.
Awwwhmmmm Mmmmmmmh
jeritan kecilku tengelam
ketika mulut orang
dibelakangku menyumpal
bibirku dan mengemut-
ngemut dengan kuat, tangan
orang itu sedikit menjambak
rambutku.
Dua orang laki-laki lain
mengambil posisi berdiri
disisi kanan dan kiriku
kemudian mereka menarik
merentangkan tanganku
kearah selangkangan
mereka.
WHAAAAAAAA!!, dari sebelah
atas celana renang mereka,
kedua orang itu memasukkan
tanganku kedalam celana
renang masing-masing, ada
benda keras kenyal yang
berdenyut-denyut tersentuh
oleh tanganku, dengan reflek
aku hendak menarik
tanganku namun kedua
orang itu menahan
gerakanku sambil
memasukkan tanganku
semakin dalam kedalam
celana renang mereka, Aduh,
ada cacing raksaksa yang
mengeliut-geliut dan
berdenyut-denyut tersentuh
oleh telapak tanganku.
Mereka terkekeh-kekeh
sambil terus menggeluti
tubuhku, salah seorang
diantara mereka berkata
Wahhhh , asik nehhh, kita
gilir gadis ini sampe puas
sambil tangannya menarik
tanganku kearah kamar
mandi.
Aku bertahan agar tubuhku
tidak terseret oleh orang itu,
orang itu menolehkan
kepalanya , wajahnya
tampak beringas, aku
tersenyum nakal kemudian
aku mengalungkan kedua
lenganku pada orang
dihadapanku, aku melangkah
mundur dengan perlahan-
lahan menjauhi kamar mandi,
sambil terkekeh-kekeh
orang itu mengikuti tarikan
kedua tanganku dilehernya,
sedangkan kedua tangannya
merayap sambil sesekali
meremasi sepasang buah
dadaku.
Ahhhhh Shhhhhh
Ahhhhhmulutku berusaha
mendesah-desah menggoda ,
sambil membimbing orang
dihadapanku agar terpisah
dari gerombolan para om
nakal yang terpaku dengan
penuh nafsu memandangiku,
rencananya sih aku bakal
mengeluarkan Jurus tinju
Bayanganku kedada orang
itu , setelah pelukannya
terlepas aku melakukan
jurus hebat lainnya,
Ehhhmmm, jurus langkah
seribu alias ngacir.
Tiba-tiba si om nakal yang
sedang kupeluk menerkam
tubuhku, kedua tangannya
membelit melingkari
pinggulku, kemudian om
nakal dengan tubuh yang
kekar berisi itu mengangkat
tubuhku.
Awww. Aduhh.. duhhhh.
Aku menjerit kecil ketika
merasakan tubuhku
terangkat dan melayang
diudara dalam dekapan
tangan orang itu, mulut si om
nakal yang kini sejajar
dengan buah dadaku
menghisapi dan lidahnya
yang kasar menjilati kesana
kemari, mulutnya terus
mencumbui payudaraku.
Ohh Tidak ! MAMPUS AKU..!
RENCANAKU GAGAL TOTAL !
orang itu melangkahkan
kakinya kearah bangku
panjang tanpa sandaran
yang terlindung dibalik
sebuah pohon rindang.
Tampaknya situasi dan
kondisi yang bergejolak
semakin kurang
menguntungkanku.
Setelah menurunkan tubuhku
si om nakal menekan bahuku
agar duduk diatas kursi
panjang itu, kemudian ia
berlutut sambil menangkap
kedua kakiku, tangannya
bergerak keatas mengangkat
dan mengangkangkan kedua
kakiku melebar, secara
otomatis kedua tanganku
bergerak kebelakang
menopang berat tubuhku.
WAhhh..! cetakan memek
kamu bagus amatHe He He
Si Om berseru kagum sambil
memandangi
selangkanganku, ia menatap
belahan vaginaku yang
tercetak dengan jelas dari
balik pakaian renang yang
kukenakan.
Haahhh ?.. Mataku melotot,
sedangkan mulutku terbuka
lebar ketika salah seorang
diantara mereka merogoh
sesuatu dari balik celana
renangnya dan menarik
benda panjang dan hitam itu
keluar, tangannya menarik
kepalaku dan menjejalkan
kepala kemaluan itu kedalam
mulutku, aku mencoba
menahan rasa jijik dan
membuka mulutku.
Ada rasa asin dan kesat
ketika kepala penis itu
masuk kedalam mulutku dan
memenuhi rongga mulutku, Si
Om terkekeh-kekeh sambil
menyuruhku untuk
menghisap kepala penisnya,
Ihhhhhh , ada sedikit lendir
lengket yang tertelan olehku.
Dua orang om lainnya
berlutut dibelakang
punggungku dan membantu
menopang punggungku
dengan tangan mereka
sedangkan tangan mereka
yang satunya merayap dari
belakang dan mengelusi buah
dadaku yang mungil. Dua
orang om yang lain duduk
disamping kiri dan kananku,
tangan mereka masing
masing merebut kaki kanan
dan kiriku kemudian menarik
kedua kakiku mengangkang
keatas. Telapak tangan
mereka yang kasar
mengelusi pangkal pahaku
yang halus dan lembut, salah
seorang dari mereka berkata
padaku. Rupanya kamu
seorang gadis yang baik dan
penurut He he he
Om liat ya!!, ngintip dikit
ngak apa kan !!!!Kata Si Om
yang berlutut diantara kedua
kakiku,ia merendahkan
kepalanya , kedua
tangannya menarik pinggiran
pakaian renang
diselangkanganku, matanya
melirik dari samping dan
Wheeeewww. Gila, Ck Ck
Ckk mulutnya berdecak
kagum.
aku hanya dapat mengumpat
dalam hati dan menyumpahi,
moga-moga bintit tu
matanya !!!
Tangan si om perlahan-lahan
menarik dan menyibakkan
pinggiran pakaian renangku
diselangkangan kearah
tengah agar ia dapat lebih
jelas melihat keindahan
vaginaku. Terdengarlah
seruan-seruan kagum ketika
belahan diselangkanganku
dengan terpaksa
menampakkan segala
keindahannya.
Essttt, bibir memeknya
tangan si om yang duduk
disebelah kanan merayap
dan menggesek-gesek
belahan bibir vaginaku,
kemudian tangannya kembali
merayap naik merayapi
pangkal pahaku.
Ahhhhhh. Ommmm.
Nnnnnhhhh Aku merintih-
rintih ketika merasakan
jilatan-jilatan kasar pada
belahan vaginaku, lidah itu
menggeliat-geliat dan terjepit
dengan kuat oleh bibir
bawahku, sesekali mulut si
om menghisap kuat-kuat
lubang vaginaku.
Awwwkssss.. CRRRTTT
CRRRRTTTT Aku menjerit
kecil merasakan cairan
kenikmatan itu berdenyut-
denyut keluar , mulut Si Om
dengan kasar menyeruput
cairan kental yang meleleh
disela-sela lubang vaginaku.
Mataku terpejam rapat
merasakan belaian, remasan
dan elusan dari telapak
tangan mereka yang kasar
namun memberikan sebuah
sensasi yang berbeda jika
dibandingkan dengan elusan
tangan Vivi, Farida ataupun
Reina.
Ahhhhhh !! Aku berontak
sambil menyilangkan kedua
tanganku berusaha
melindungi kegadisanku
ketika merasakan sebuah
benda memaksa hendak
menerobos memasuki diriku,
suara terkekeh-kekeh
terdengar disekelilingku.
Diammm!! si om yang
berlutut dihadapanku
membentak dengan galak,
tangan kanannya memegangi
sebuah benda yang besar
dan panjang, sedangkan
tangan yang kiri menepiskan
kedua tanganku dengan
kasar, aku menarik
pinggulku kebelakang
menghindari kepala kemaluan
si om yang bergerak-gerak
hendak memangsa
kegadisanku.
Kayanya dia ngak mau sama
elu deh, gimana kalau sama
om aja, mau yah manis?
si om yang disebelah kiri
membelai-belai rambutku.
Ngak bisa!!, sama Om aja
yukkkk.! si om yang
disebelah belakang kanan
ikut protes.
Jangannn mau sama
mereka, Om yang paling
hebat, dijamin kamu bakal
puas He eh he seorang
lagi ikut protes.
UdahhhLAHHH !!, gimana
kalau dia aja yang pilih , mau
sama siapa kamu Hahhh ?
Si Om yang ada dihadapanku
tampak sewot.
Aku berpikir dengan cepat,
yang samping kanan gembrot
dan besar, yang samping kiri
tampak berotot kekar, dua
om-om yang menyangga
punggungku tampak
beringasdan bertubuh
tinggi tegap, Yang depan apa
lagi, udah jelek, gembrot
berlemak , sangar kasarrrrr
bangetttttt ! Aku menoleh ke
si om bertubuh kurus
kerempeng yang tadi minta
dioral, Hmmmmm, kayaknya,
ini deh yang cocok
Sama Om Aja. aku
menatap dengan yakin
kearah si om bertubuh
kurus, si om yang berlutut
dihadapanku berdiri dan
mengomel panjang lebar,
protes dan lain-lain .
Aku menolakkan tubuh si om
kurus yang hendak
merangkulku sambil
mengarahkan kemaluannya
kelubang vaginaku.
Lohhh kenapa ? katanya
mau sama Ommm Hemmmm?
Tangan si om kurus
mengelus pahaku yang
terjuntai dipinggiran bangku
panjang itu.
Malu Ommmm, Banyak
Orangggg. Jawabku sambil
mendesah-desah , dengan
manja.aku berpegangan pada
bahunya.
Udahh, semuanya sana ,
ntar tunggu giliran He he
he si om kurus terkekeh-
kekeh, para om yang lain
segera melangkahkan
kakinya agak menjauh sambil
terus melotot menatapi
sekujur tubuhku.
Aku berdiri, mataku menatap
kebawah kearah si om
bertubuh kurus kerempeng
yang lagi cengar-cengir
menatap keatas kearah buah
dadaku yang menggantung
dengan indah. Si Om
bertubuh kurus itu berdiri
dan kemudian merendahkan
kepalanya sedikit., lidahnya
terjulur keluar dan menempel
dipuncak buah Susuku, Lidah
Si Om mengulas-ngulas
bulatan payudaraku,
sesekali mulutnya mampir
kepuncak buah Susuku dan
mengemut puncak
Payudaraku kuat-kuat. Kaki
Si Om sedikit mengangkang
ketika tanganku merayap
membelai kepala
kemaluannya. HMMMMMM
Aku rasa inilah saatnya yang
paling tepat aku
melepaskan . keperawanku.
Ehhhh.bukan !! Maksudku
melepaskan serangan
perawan ..!!
Hiattttt.!!!! Dengan sekuat
tenaga aku menghantamkan
lututku kearah
selangkangannya, mata
orang itu mendelik dan .
Plakkkkkkkkk..!!! setelah
melakukan tamparan yang
keras kewajah orang itu aku
melompat kebelakang ,
korbanku terjengkang jatuh
duduk kebelakang, Para Om
Nakal yang sedang
bergerombol berseru kaget.
Heiii! seseorang dari
mereka melompat hendak
menyergapku,
Awwwww!! dengan gesit
Aku buru-buru menghindar
sergapan orang itu dan lari
terbirit-birit ketakutan,
Sialan luuuu!
Haaddduhhhhhh!!
Addddduhhhh korbanku
memegangi
selangkangannya ,wajahnya
mengernyit kesakitan,
mulutnya terus mengaduh-
ngaduh.
Salah seorang dari mereka
menyelipkan jempolnya
diantara Jari telunjuk dan
jari tengah kemudian
mengacungkannya tanda
maksiat itu kearahku,
matanya memandangiku
dengan tatapan marah..
Setelah membenahi pakaian
renangku yang sempat
melorot, aku balas
mencibirkan bibirku sambil
mengacungkan jari tengahku
kearah gerombolan para Om
nakal yang menyebalkan itu.
Upssssss.. gawatttt!!! aku
buru-buru ngacir ketika
mereka tampak semakin
marah dan bergegas hendak
menghampiriku.
Lama amat MayEhhh ada
apa ? Vivi tampak kaget
sambil menatap ekspresi
wajahku yang ketakutan.
ngak.., ngakkk apa
koqqaku berusaha
menenangkan diri, sambil
menghabiskan air jeruk
pesananku.
Pulang yukcape mo bobo
Reina bergelayut dengan
manja ditangan Vivi, tidak
berapa lama terdengar suara
bangku yang digeser karena
ditinggalkan oleh para gadis
cantik yang mendudukinya.
Sebelum naik kemobil aku
menolehkan kepalaku
kebelakang,dari kejauhan
segerombolan om nakal
memandangiku dengan
tatapan mata yang
berkobar-kobar antara
nafsu dan marah, aku buru-
buru masuk kedalam kemobil
dan duduk baik-baik
disebelah Vivi.
Mayyy, tadi kamu Onani
dulu ya di WC?, Koq lama
amat sihh Vivi
mengerlingkan matanya
kearahku, bibirnya
tersenyum-senyum.
Aku ngak semaniak kamu
dehhhh, Cuphhhh.. Aku
menjawab sambil mencium pipi
Vivi.
Wajahku merah padam
membayangkan apa yang
sebenarnya terjadi tadi.
Ha Ha HA Mukanya merah,
Jadi tadi keluar lagi
yahhhh ? Reina ikut
nimbrung.
Wahhhh Si Maya sampe
tiga kali, puas banget
donggghh May Farida
menyindirku.
Glekkkkk.. aku menelan
ludah, kenikmatan yang
ketiga hampir saja
membuatku kehilangan
kegadisanku, aku merinding
ngeri membayangkan
keberingasan om-om tua
yang lebih pantas menjadi
ayahku.
Tapi , Sebenarnya sih selain
ada rasa takut dan
kengerian yang menggedor-
gedor dadaku, ada juga rasa
nikmat yang sulit
kuungkapkan dengan kata-
kata, akibat elusan-elusan
tangan tangan kasar
mereka ditubuhku, ciuman
mereka dileher, dibahuku,
belum lagi hisapan-hisapan
mulut yang rakus di lubang
Vagina dan buah dadaku.,,,,,,,,,,,,,,,,,,