Terjebak Penampilan
Suatu siang aku sedang berjalan menyusuri perumahan elite di jakarta selatan, tiba2 mata gue tertancap di sebuah bangunan yang cukup artistik. Ternyata bangunan adalah sebuah butique, tapi tidak terlalu jelas terlihat kalau tidak diperhatikan oleh orang yang berjalan di depannya.
Sampai didalamnya, aku disambut seorang cewe yang mungkin pemilik butique tersebut. Bicaranya sangat ramah dan anggun serta penampilannya cukup membuat laki2 mabuk kepayang. Busananya rok ketat putih yang panjangnya selutut dan blues ketat pula warna putih dari kaos agak pendek hingga pusernya terlihat. Blues tsb lengan buntung hingga terlihat seluruh lengannya yang agak berspir tapi wajahnya terlihat lembut dan selalu diikuti senyum manis. Dadanya cukup besar, mungkin 34DD yang membuat aku jadi tersipu ketika ditanya karena dia baru bicara setelah jarak dekat sekali kira2 30 cm mukanya dari wajahku. Dan tercium parfum “Elizabet Arden” yang merangsang dari tubuhnya bahkan napasnya pun terasa menerpa mukaku ketika dia bicara (sesegar aroma OralB). Sebenarnya aku cukup terpana beberapa detik saat menghadapi suasana seperti ini. Aku berpikir : “Apa begini caranya untuk merayu pembeli?”
M: “Mas perlu sesuatu?”
A: “Iya nich, tapi mau lihat2 dulu boleh kan?”
M: “Boleh donk…..tapi mau saya bantu? Baju2 pria masa kini dan harganya tidak terlalu
mahal kok”.
A: “Oh trima kasih mbak, boleh juga sih…maklum saya ini bukan pragawan tapi suka model
baju yang artistik”, jawabku sambil memandangi kelembutan tutur katanya.
Aku melihat sekeliling agak aneh karena semua baju yang dipajang dari kulit warna hitam, dan bentuknya tidak umum untuk dipakai setiap waktu dibutuhkan. Aku jadi berhayal yang bukan2 seperti yang sering kulihat di Internet yaitu situs bdsm. Dia menerangkan satu persatu baju2 kulit yang dipajang. Tanpa sadar aku bicara :
A: “Mbak, semua baju2 di sini seperti yang dipergunakan oleh grup bdsm di luar negeri ya”.
M: “Iya…..tapi ….lho, kok mas tanya seperti itu? Pasti sering buka internet ya tentang
Bdsm ya…hayooo?
A: “Wah tepat deh mbak, memang saya suka main internet, terutama website mengenai bdsm,
bahkan saya selalu mendownload gambar2nya, cerita, pembahasannya, terkadang
filmnya, tapi lama mbak, di Indonesia kan jalur telp digitalnya belum sehebat di luar
negeri”.
M: “Wah, rupanya mas juga senang dan menghayati tentang itu ya?”
A: “Uh suka sekali, tapi belum pernah mencobanya sih, hanya hayalan melulu, maklumlah
suasana tsb kan yang ada hanya di luar negeri, apalagi peralatannya….disini mana ada?”
M: “Lho…jangan pesimis dulu, disini juga ada”
A: “Dimana??!!”
M: “Ada deh”
A: “Kalau ada di sini sih tentu saya udah datangi dan pasti mencobanya untuk menjadi
slavenya, pokoknya saya mau jadi slave murni deh dan menurut apa kata Mistressnya.
Tapi kalau benar2 ada berapa bayarnya ya…? Pasti mahal sekali karena masih langka.
Saya mana mungkin buang2 uang untuk hal yang seperti itu, carinya susah bener….”
M: “Mas benar2 mau coba?”
A: “Tentu mau kalau benar2 ada di sini, tapi kan saya udah bilang….kalau bayar sih saya ngga
mau, tapi kalau gratis…..uuuuuu, asiiiik”, ujar ku sambil bergaya seperti orang nge-rap.
M: “Nah kalau gitu hayalan anda akan jadi kenyataan”
A: “Kenyataan gimana?”
M: “Ya kenyataan karena saya punya peralatan tsb dan pasti gratis”.
A: “Haah…??!! Wah yang bener?. Oke juga nich, boleh donk saya mencobanya.
Tapi….tunggu dulu, siapa yang jadi mistressnya? Orang bule ya? Masa gratis?”
M: “Oh ngga….saya yang akan jadi mistressnya…”
A: “Hekkkk…Glekkk!!!
Aku cukup terkejut mendengar pengakuan dia, sampai mata terbelalak memandangi wajahnya karena tidak percaya, tapi ia meyakinkan betul. Akhirnya aku bertanya segala sesuatunya agar lebih yakin.
A: “Coba jelaskan kalau mbak benar2 punya, dari mana peralatan itu di dapat? Bikin sendiri
atau apa…?”
M: “Ok deh, biar mas percaya saya akan ceritakan dari mana semua yang saya punya. Saya
punya pacar orang asing, dia yang melengkapi semua barang tersebut yang dibawa dari
negaranya. Untuk furniturenya dia yang buat sendiri tapi bahan2nya dari sini. Yang
dibawa dari negaranya hanya yang kecil2 saja. Tapi ia udah pulang ke negaranya dan
tidak pernah kembali lagi karena dia punya istri dinegaranya. Dia disini hanya tugas
selama 2 tahun. photomemek.com Dia submissive murni, dia suka kalau saya selalu mendominasinya.
Itulah selama 2 tahun saya dengan dia berhubungan, kalau sex sih tidak sering tapi kalau
jadi mistress sih memang dia yang ajarin hingga saya tahu betul apa yang harus dilakukan
sebagai mistress, bahkan dia ingin saya menjadi sadist mistress baginya, dan akhirnya
saya benar2 menyukai suasana seperti itu… Gitu lho ceritanya. Gimana udah
percaya?”
A: “Wah…wah…wah..oke juga nich. Tapi itu kan cuma cerita, saya juga bisa cerita lebih
hebat dari mbak.
M: “Memang benar sih, perlu bukti. Memang sulit membuat percaya anda dengan hanya
sebuah cerita. Tapi percaya deh….”
A: “Tapi ok deh saya percaya. Sekarang coba jelaskan apa aja sih yang mbak punya?”
M: “Wah kalau itu sih rahasia….mas bisa tahu kalau datang melihat sendiri dan mencobanya”.
A: “Oh gitu…iya deh saya mau datang kesana dan mecobanya. Tapi dimana?”
M: “Itu rahasia, mas ngga boleh tahu saat ini”
A: “Oh gitu……kapan bisa kesana?”
M: “Kapan mas bisa?”
A: “Sekarang pun bisa”.
M: “Betul??”
A: “Iya…!”
M: “Tapi ada persyaratannya yang harus mas jalani dan tepati, mas harus merahasiakan ini
karena saya tidak mau orang tahu tempat tersebut nanti pada datang. Saya tidak
komersial, alat2 tersebut hanya untuk kesenangan pribadi. Saya juga punya teman 2
orang, yaitu 1 cewe dan 1 lagi cowo, mereka juga slave saya yang sudah jadi dan selalu
setia”.
A: “Wah, sering praktek donk?”
M: “Ngga juga sih, mereka akan datang kalau saya butuhkan, karena itu perjanjiannya
seorang slave. Sebenarnya sekarang saya lagi butuh mereka tapi tiba2 mas datang mau
menjadi slave saya, ya kebetulan”.
A: “Iya …ya, untuk saya juga kebetulan tapi yang sebenarnya memang saya sedang mencari
suasana seperti itu secara real. Persyaratannya apa sih, mudah2an saya bisa
melakukannya. Wah ini semua gara2 cuma mau melihat lihat doank, eh jadi begini”.
M: “Ngga apa2 kok, tahu semuanya lebih baik, kan? Persyaratannya ngga sulit kok, gini……
Pertama mas harus membuktikan bahwa telah bersedia menjadi slave, sejak kita
berangkat mata kamu harus ditutup dan harus diikat, sampai disana semua baju harus
dilepas karena disana banyak peralatan yang harus mas pakai untuk kesenangan saya,
sebagai slave tidak boleh melawan, menolak, menentang segala apa yang saya
perintahkan, segala sesuatu yang mas terima harus mengucapkan terima kasih baik itu
rasa sakit, rasa nikmat, rasa terhina dll, selama berada didekat saya. Sejak mas menjadi
slave saya harus selalu memanggil saya diawali dengan MISTRESS dan untuk selanjutnya
bersedia dimanfaatkan oleh saya untuk orang lain karena terus terang disamping
kesenangan saya ada segi businessnya, tapi untuk yang pertama ini adalah training untuk
menjadi slave yang penurut. Mas tahu, saya melihat sesuatu di dalam diri mas yang
pasti bisa saya bentuk dan mencuci otak untuk benar2 menjadi slave, dimana kalau mas
berbuat salah atau menolak perintah berarti hukuman berat akan mas terima dari saya,
segitu dulu…… Gimana?”
Aku mendengar statement tersebut cukup kaget, karena benar2 akan mengubah hidupku yang bebas menjadi terikat bahkan hukuman2 berat pasti akan aku terima seperti yang kulihat di internet.
A: “Wah banyak juga persyaratannya dan agak berat juga ya?”
M: “Kalau nggak mau sih nggak apa2, kita lupakan saja pertemuan dan pembicaraan ini dan
langsung pergi ngga jadi beli apapun juga boleh. Udah ya saya mau kerja nich”
A: “Oh tunggu…jangan cepat tersinggung donk….Mau kok….saya mau dan saya akan
lakukan persyaratan mbak tadi. Tapi maksud mbak cuci otak itu apa?”.
M: “Nah gitu donk…..Cuci otak itu, saya akan melakukan slave training yang cukup berat agar
membuat mas menjadi slave yang penurut dengan mencoba semua peralatan saya, dan
saya sebagai mistress profesional punya kemampuan untuk menghilangkan semua pikiran
bahwa mas seorang yang bebas, yang ada adalah mas seorang slave milik saya
sepenuhnya sampai mati seperti jaman dulu, dan tidak ada jalan lagi untuk kabur atau
menghindar dari saya, gitu lho”.
Aku tambah terkejut mendengar keterangan ini, aku jadi takut tapi ini suatu kesempatan untuk mencoba impian menjadi kenyataan meski harus menanggung resiko yang berat. Tapi apa mungkin dia bisa menahan kalau aku menghindar atau melawan? Kayanya dia tidak bisa melawan kok, dia kan cewe dan lembut lagi, tapi kalau sudah tidak berdaya? Ah, yang penting dicoba dulu baru cari jalan keluar karena ini kesempatan yang baik untuk fantasi di dominasi oleh cewe cantik ini, sexy, bdnya cukup besar, bicaranya merangsang, bau tubuhnya juga merangsang, apa karena ia pakai parfum mahal atau memang langsung dari tubuhnya. Tapi kalau jadi istriku, juga sebagai mistress, mungkin aku akan selamanya jadi seorang slave untuknya.
A: “Ooooh gitu..”
M: “Nah gimana?”
A: “Oke deh, saya mau menyerahkan hidup saya sama mbak untuk menjadi slave dan setia,
tapi apa selamanya?”.
M: “Ya…kalau udah setuju tentu selamanya karena tidak ada jalan lagi bagi mas untuk pergi
meninggalkan saya atau kabur… Kamu betulan nich?”
A: “Iya, betulan kok”.
M: “Ngga menyesal nanti dibelakang hari?”
A: “Ngga kok, memang suasana ini yang sedang saya cari dan saya selalu mencari seorang
mistress yang bisa mendominasi saya”
M: “Pikir lagi deh sebelum menyesal….perlu mas tahu bahwa saya ini kalau jadi mistress bisa
lembut juga bisa sadis, karena itu memang lifestyle saya dan saya juga senang
kesadisan”.
A: “Hah…Glekkk???!!
M: “Kenapa?”
A: “Sadis kan tidak ada batas…mbak bisa membunuh saya donk kalau gitu”.
M: “Oh jangan kuatir, itu tidak akan terjadi…ini kan hanya bdsm, salah satu variasi dari
kelainan sex, jadi semuanya safe kok. Ini kan hanya warming up untuk sex yang tidak
umum”.
A: “Oh gitu….oke deh saya mau dan bersedia sekali”
M: “Nah gitu donk, ayo kita mulai membuktikan bahwa mas bersedia menjadi slave saya, ok?”
A: “Ok mbak”
M: “Sekarang kita ke dalam, dan mulai saat ini kamu harus memanggil saya Mistress Rani dan
saya ngga perlu tahu nama kamu siapa, ok?
A: “Iya Mrs Rani …tapi kalau ngga tahu nama saya..kalau hubungan kita sampai selamanya
gimana”
Dia tersenyum mendengar jawabanku dan mulai memanggil dengan panggilan tersebut. Dia mulai menutup pintu butique dan menunjuk pintu agar gue mengarah kesana dan membuka pintu tersebut lalu masuk kedalamnya.
Pintu aku buka, ternyata ruang tersebut gelap sekali hingga aku hanya berdiri di depan pintu dan mencari cari tombol lampu tapi tidak ketemu.
Tiba2 aku merasa ada yang mendorong pantat gue dengan kaki, ternyata dia..! Aku terdorongl kedalam dan pintu tiba2 menutup kembali bahkan terkunci ketika kucoba untuk membukanya. Gelap gulita menyelimuti ruangan dan aku tidak tahu harus berbuat apa tidak ada cahaya sedikit pun dan yang terdengar hanya suara AC yang membuat ruangan semakin dingin.
Tiba2 terdengar suara sayup2 melalui speaker yang entah dimana letaknya, yang memerintahkan melepas semua bajuku, yang tinggal hanya CD doank. Setelah kulakukan semuanya, terdengar suara lagi agar mengambil benda yang terletak disebelah kiriku. ternyata ternyata seperti sebuah ban pinggang kecil. Aku diperintah memakai benda tersebut diiringi suara yang mengajari cara memakainya. Aku tidak tahu benda apa itu, tapi yang pasti sudah melingkar di pinggang karena memakainya mudah sekali seperti safe belt mobil tapi yang ini hanya sebuah ban pinggang dan ternyata terbuat dari sejenis besi lunak. Aku sih masa bodo yang penting bisa mencoba kesempatan ini. Setelah itu aku tak tahu harus berbuat apa di ruangan yang gelap gulita ini.
Tiba2 lampu ruangan mulai menyala perlahan hingga terlihat dia sudah duduk di sofa panjang dan sudah ganti baju. Tapi…memang benar, make up nya membuat wajahnya terlihat kejam tapi lebih cantik dan sexy sekali. Dia hanya mengenakan Gstring hitam (celana dalam kecil berbentuk tali) dan penutup dadanya hanya bahan kaos melingkar tanpa tali. Terlihat payudara yang tertutup bahan kaos tersebut menyembul karena ukuran yang cukup besar, putingnya terlihat mencuat indah dipandang dan di tangannya memegang CROP (sabetan kuda). Dia juga memakai stocking hitam sampai ke paha dengan rambutnya yang tebal dan hitam terurai sebahu, persis seperti gambar yang aku pernah lihat di website mistresses di internet. Jarak aku berdiri sama dia kira2 10m tapi terlihat jelas keseluruhan penampilannya yang cukup membuatku terpana
Dia melempar sesuatu yang ternyata 2 buah borgol yang semua terhubung dengan rantai. Tapi setelah kupakai berakibat aku tidak bisa berdiri tegak lagi karena borgol kaki dan tangan tersambung dengan rantai kira-kira 20cm, begitu pula jarak lebar rantai diborgol kaki dan tangan kira-kira 20 cm juga. Jalan pun juga agak sulit karena jarak langkah sangat pendek.
M: “Ayo slave, merangkak ke sini”.
A: “Iya mistress tapi susah sekali”
M: “Ingat, kamu hanya boleh menjawab “Ya mistress”, tidak pernah ada kata2 lain dan tidak
boleh bicara kalau tidak di tanya, apalagi pendapat, atau pertanyaan atau sanggahan,
MENGERTI SLAVE.??!
A: “Ya Mistress Rani, terima kasih”
Dalam hati : “Dia mulai memanggilku slave yang artinya budak, sialan juga ini perempuan”.
M: “Good boy…ayo merangkak ke sini, CEPAAAT..!!!
Dengan susah payah aku merangkak ke arahnya memakan waktu cukup lama karena jarak gerakan terlalu pendek. ‘Aku sempat menyesal dalam hati karena mau melakukan ini tapi udah terlanjur jadi kulakukan juga sekedar membuat impian jadi kenyataan.
Setelah sampai dia marah karena aku lama sekali merangkaknya. Dia menyabetkan CROP di tangannya sampai aku teriak dan menggelinjang karena kaget dan perih di bagian pantat tapi tak bisa menangkis atau menghindar karena borgol ini. (seperti tawanan).
Dia berdiri tolak pinggang, gue disuruh membukakan stockingnya, tapi karena tangan sulit digunakan, aku disuruh menggunakan mulut dan gigi. Dengan susah payah gue lakukan perintahnya meski memakan waktu cukup lama yang berakibat beberapa sabetan mampir di punggung gue diiringi desahan gue karena pedih. Ternyata dia memang benar2 mistress yang sadis.
Setelah kedua stocking terlepas dia duduk kembali di sofa dan menyodorkan kakinya agar aku jilat. Gue melakukan apa yang disuruhnya menjilat telapak kaki seperti anjing, menghisap jari2nya, lidahku menjilat sela2 jari kakinya. Kepalaku dipermainkan dengan telapak kaki yang satunya saat penjilatan sedang berjalan. Dia hanya senyum melihat aku terhina seperti ini. Tapi herannya aku terangsang sekali dengan suasana seperti ini.
Setelah cukup lama dia menyuruhku berdiri, tapi mana bisa, yang bisa hanya berdiri tapi membungkuk. Terus disuruh jalan dan tidak boleh jatuh, sementara sabetan terus mampir di pantat, tapi tidak terlalu sakit karena masih ada celana dalam yang kebetulan agak tebal. Dia mengetahui ini, lalu dia melepas CDku dengan menggunting. Lengkap sudah teriakanku akibat rasa pedih karena sabetan berulang2, tapi aku tetap harus jalan meskipun lambat karena sulit mengelilingi ruangan yang penuh suara tertawa wanita dan teriakanku serta suara rantai yang menyentuh lantai. Tapi terdengar asik sekali, jadi horny juga, si doel jadi tegang terus.
Karena ngga tahan karena terhina aku melawan dengan menangkap CROP tsb dan menjatuhkan diri. Tapi ada suatu rasa di pinggang ku, ban tersebut tiba2 mengecil mengepres membuat susah napas, kemudian terasa pula sengatan listrik ringan yang membuat aku ketakutan 0,5 mati. Aku melihat dia sambil tertawa memegang remote control, ternyata dia yang mengendalikan semua ini.
M: “Slave, kalau kamu melawan tentu akan merasakan akibatnya. Benda di pinggang kamu dapat saya control dari jauh dan yang terjauh sampai 10 km, signalnya masih terima, jadi kamu tidak bisa lari dari saya dan melawan, hi..hi..hi..”
Aku buru2 menghampiri dia dengan menyembah di kakinya memohon ampun, dan terasa himpitan ban pingggang dan sengatan listrik ringan mulai mengendor.
M: “Benda tsb tidak bisa dibuka karena udah saya konci dengan password dengan tenggat waktu 3 bulan, setelah itu baru bisa dibuka atau di setting lagi untuk 3 bulan dimuka. Energi yang diperlukan dari panas badan kamu dan cahaya sekitar udah cukup untuk membuat ia bekerja. Ia water proof, bisa kamu bawa mandi dan sulit untuk diputuskan karena dibuat dari besi baja lunak. Saya mempunyai beberapa remote control manual, dan otomatis dengan getaran suara saya. Jadi meski kamu merebut remote ini, dengan nada suara, saya dapat menjalankan alat dipinggang kamu itu. Benda ini hadiah dari pacar saya sebelum dia pulang untuk menangani slave yang bandel seperti kamu, PAHAM….???!!
Kemudian dia memakaikan COLLAR dan disambungkan dengan rantai, terus dia mengajak jalan keliling ruangan yang membuatku tersungkur beberapa kali karena mengikuti jalannya yang terlalu cepat. Tapi dia selalu tertawa melihat adegan ini. Bahkan kadang ditambah sabetan CROP cukup keras dan bentakan dengan kata2 yang menghina.
M:“Kamu baru segitu aja udah teriak, kalau gitu sebaiknya kamu saya pakaikan DENTIST GAG”
Dia mengambil suatu benda yang di pakai di dokter gigi agar mulut terbuka terus, mulut saya dipaksa terbuka lebar karena regangan besi yang tersangkut antara gigi atas dan bawah.
Kemudian aku ditarik lagi dan mulai merangkak lagi diiringi sabetan CROP dan desahan serta gelinjang badanku akibat sengatan cukup pedih dari sang mistress. Ludah menetes di mana mana karena mulut selalu terbuka.
Tiba2 dia berhenti, dan menarik mukaku, tepat hidungkue ke pantatnya, di kentut cukup panjang tepat dihidungku hingga harus mengendus bau kentut. Meski dia memakai GSTRING, dia dapat dengan mudah menggesernya hingga hidung tepat di lubang anusnya. Aku benar2 merasa terhina menerima perlakuan ini, tapi dia terlihat tertawa terbahak-bahak. Aku jadi takut menolak karena akan berulang ancamannya dengan sesuatu yang dipinggang ini.
Kemudian dia duduk di punggungku, membuatku seperti kuda. Terus dia ikatkan dua buah tali di kiri kanan sumbat mulutku, dan disuruh merangkak terus. Kalau mau belok kekiri dia tarik tali kiri aku harus belok ke kiri. Kalau salah CROP mampir di pantat. Benar-benar gila dipermainkan seperti ini, tapi asik juga sih meski harus merasakan terhina dan pedih.
Mungkin dia tahu aku lapar, dia menyuruh makan setelah DENTIST GAG nya di buka. Makanan disediakan di sebuah piring agak besar berupa bubur diubin dan harus makan dengan mulut, sementara dia duduk di sofa dan kakinya di taruh di punggung. Kadang2 kakinya menekan nekan penisku, atau jari2 kakinya menusuk nusuk anus sampai aku menggelinjang dan ia selalu tertawa melihat gerakan tsb karena dia mengulang-ulang perlakuan itu. Tapi tetap harus terus makan sampai habis. Yang lucunya aku harus minum dari botol bayi melalui dot, yang diiringi senyum nya.
Tak lama kemudian, Semua belengu dibuka, gue disuruh mandi hingga bersih, dan harus mencukur semua bulu yang ada, dia mau melihat aku seperti bayi baru lahir. Tentu saja aku nurut karena bila menolak harus menanggung akibatnya di ban pinggang.Tanpa ragu2 setelah mandi dan buang air, aku cukur semua termasuk kumis, bulu ketiak, bulu si doel sampai ke selangkangan, bulu kaki bahkan bulu dada juga gue habisin, daripada kena kena hukuman lagi.
Keluar dari kamar mandi aku hanya memakai handuk, terlihat dia duduk bertopang kaki sambil membaca majalah DDI (majalah tentang mistress2). Ketika dia melihat aku keluar dari kamar mandi, dia langsung memerintah :
M: “Slave, buka handuk itu, saya mau lihat kebersihan kamu setelah mandi dan merangkak ke sini, CEPAAAT…!!!!”
Aku langsung merangkak cepat menuju kearahnya tanpa berpikir panjang lagi karena sekarang sudah terbebas dari belengu yang dapat menghambat rangkakan.
Aku disuruh muter, nungging, …pokoknya diperiksa dengan teliti, rupanya dia senang sekali dengan hasil kerjaku.
M: “Rupanya kamu slave yang hebat juga ya, kamu sudah melakukan perintah saya dengan baik jadi saya harus kasih hadiah sama kamu”.
Seneng juga sih mendengar pujian sang mistress, tapi hadiah apa yang akan di kasih? Dia memberikan bungkusan plastik hitam dan disuruh buka. Ternyata isinya baju dalam perempuan. Bingung juga atas semua ini. Untuk apa dia kasih hadiah semacam ini? WAH….BAKAL ANEH LAGI NICHHHH.
M: “Sekarang kamu harus memakai semua yang ada di dalam bungkusan itu, saya senang sekali kalau kamu terlihat seperti perempuan karena body kamu sangat menunjang untuk memakainya. Ayo kerjakan, saya ada tugas lagi setelah ini”.
Aku keluarin semua yang ada di dalam bungkusan. Pertama disuruh memakai stocking hitam. Rasanya lembut tapi aneh. Terus disuruh memakai celana GSTRING seperti dia, juga warna hitam. Trus disuruh memakai GARTER BELT (terletak dipinggang berbentuk renda dan ada renda kecil dan penjepit untuk menahan stocking turun). Terus disuruh memakai beha warna sama dengan kulit dimana beha tersebut sudah terisi jendolan mungkin semacam busa seperti payu dara, tapi kalau dilihat sepintas seperti tidak memakai beha, dan terlihat seperti payudara karena ditengahnya digambar seperti putting cewe dan sedikit berjendol seperti putting asli. Talinya pun bukan kebelakang tapi dari dada naik ke leher melingkar dengan warna kulit juga hingga samar terlihat perbedaannya hingga terlhat persis seperti wanita berpayudaranya besar dan bagus bentuknya seperti asli (creativenya boleh juga).
Kemudian aku disuruh memakai rok panjang sebatas mata kaki warna hitam dari katun yang lembut, tapi terbuka sampai keselangkangan. Memakainya mudah hanya melingkar sedikit di atas pinggul tapi tidak boleh menutupi pusar, lalu talinya dilibatkan satu kali, kemudian diikat hingga rok tidak mungkin turun kebawah. Yang jelas kalau melangkah paha pasti kelihatan. Trus disuruh memakai atasan tangan buntung yang cukup ketat dari katun juga berwarna hitam lembut tapi belahan depannya cukup terbuka ke bawah hingga terlihat seperti payudara cewe menyembul keluar…..GILA..!!! .
Dia belum puas juga, aku disuruh memakai anting yang bergantung sampai keleher katanya biar kelihatan feminim. Karena rambutku pendek dia menuruh memakai secarik bahan yang telah didesign olehnya hingga dapat melingkar di kepala seperti menutupi rambut hingga terlihat seperti cewe beneran. Terus dia sendiri memasangkan sesuatu seperti COLLAR tapi dari bahan kain hitam melingkar di leher, di depannya ada tergantung leontin warna emas. Yang aku heran selama memakai semua perlengkapan ini si doel tegang terus, horny juga lho.
Ketika dia menyuruh bercermin, kagetnya 0,5 mati, aku seperti melihat ada cewe sexi di cermin. Apalagi ketika dia mulai me makeup muka dan memakaikan lipstik merah muda, wah….aku benar2 udah berubah jadi perempuan.
Kemudian aku diajak dia melihat video, ternyata film mengenai tari striptise. Yang konyolnya, aku disuruh mengikuti lagu dan gerakan erotic film tersebut. Terpaksa deh bergoyang bergaya erotic seperti perempuan, pertama memang ngga bisa tapi beberapa menit kemudian bisa juga sih bergaya erotic seperti difilm. Dia duduk menonton gue sambil masturbasi hingga ruangan tersebut muncul suara desahan sexi dari sang mistress. Dia bilang aku tidak boleh berhenti sampai dia menyuruh berhenti.
M: “Ayo slave, kamu goyang lebih erotic lagi, lebih sexi lagi…aaaahhh, kamu…ternyata memang seorang wanita sexi yang pernah saya temui……saya ini bisex, saya suka gaya kamu slave….aahhh….hhhmmmm…!!”
Aku mendengar kata2 dan desahannya, sebenarnya sih naik berahi tapi karena udah commit menjadi slavenya, terpaksa menahan gejolak berahi ini, tapi si doel tidak mau mengerti, terlihat celana dalam kecil ini menjendol dan palkonnya muncul menjembul keluar.
Dia tersenyum dan berdesah terus sambil memandangi tanpa kedip. Tapi tiba2 lagu berhenti, dia memanggil agar merangkak kearahnya. Dia buka Cdnya dan aku disuruh menjilat sampai dia puas. Ternyata pussynya udah basah dari tadi, terasa banyak cairan yang mengalir masuk ke mulut, dibarengi desahannya kian meninggi dan gerakan2 pinggul makin membuas. GILAAA…..ternyata dia mencapai klimax….!
Karena ngga tahan berahiku yang kian meninggi, lantas saja ngomong sama dia :
A: “Mistress Rani , boleh saya bicara?.”
M: “Ada apa slave?”
A: “Saya bagaimana? Saya sangat horny sekali… pusing nih”
M: “Kamu ini siapa, JAWAB?”
A: “Saya ini seorang slave milik mistress sepenuhnya”
M: “Makanya, jangan bertanya lagi dan tidak boleh berbuat sesuatu kalau saya belum izinkan, apalagi masturbasi sendiri, MENGERTI KAMU SLAVE?”
A: “Tapi Mistress…..”
M: “Tidak ada tapi, tapi….apa mau terima hukuman lagi, hah?”
A: “Tidak mistress, terima kasih”.
M: “Ayo teruskan tugas kamu membersihkan pussy saya, jilati terus sampai ada perintah berhenti”
A: “Baik mistress, saya akan melaksanakan”
Terpaksa kulakukan tugas menjilat lagi sampai ada perintah berhenti, tapi berahi ini semakin meninggi hingga lutut dan badanku terasa bergetar. Hal ini disadari oleh dia dan dia melakukan sesuatu.
M: “Slave….sudah, berhenti, dan ikut saya”.
Aku dibawa kesuatu ruang yang ada tempat tidurnya, dia menyuruh naik ketempat tidur tersebut. Aku udah girang karena akan diberi kesempatan untuk melepaskan berahi yang udah meninggi ini. Tempat tidur tersebut aneh, besarnya seperti tempat tidur biasa, tapi tengahnya bolong berbentuk persegi panjang. Aku disuruh lepas celana dalam dan disuruh berdiri lalu dia memakaikan karet di bagian palkon hingga terasa terjepit sekali. Lalu disuruh naik ketempat tidur, dimana penis tepat berada dibolongan tersebut tanpa menyentuh sesuatu. Lalu dia mengambil besi yang ada lengkungannya 3 buah (berbentuk setengah bundar, lalu dia memasangkan di kedua tanganku sejajar dengan leher dan ditempat tidur ternyata ada besi serupa di kasurnya, ketika besi tersebut bertemu tiba2 terdengar “Klik…Klik…Klik…Klik…klik…” alhasil kedua tangan terkunci sejajar dengan leher (ini disebut IRON STOCK – pasung besi). Begitu pula pergelangan kaki juga terkunci dengan pasungan besi.
M: “Nah slave, saya berbuat begini agar kamu beristirahat untuk tidur karena saya juga mau tidur sebentar menyegarkan badan untuk nanti malam session kita sampai pagi, dan lebih pasti lebih hot dan sadis dari yang sekarang karena kamu yang mau mencoba semua perlengkapan saya dan saya udah bilang bahwa saya adalah seorang mistress yang bisa lembut tapi juga bisa sadis, ternyata kamu bersedia kan? Dan kamu tidak akan pernah menyesal kan? Masih ingat kan?”.
A: “Tapi Mistress, ngga usah dengan cara begini, saya mana bisa tidur nyenyak dalam keadaan terpasung begini”
M: “Kalau saya tidak buat seperti ini nanti saya tidur kamu bisa berbuat seenaknya tanpa setahu saya. Kamu mau ngga terima yang seperti ini atau mau yang lebih berat untuk tidur? Ayo jawab…!!! Apa mau ban pinggang itu bekerja lagi?”
A: “Engga Mistress, saya mau terima semua dan terima kasih”.
M: “Ya udah tidur saja,……kamu juga harus menjaga stamina untuk nanti malam. Tapi kamu harus dijaga agar tidak masturbasi sendiri. Kamu ini slave alias BUDAK, selalu harus menerima siksaan termasuk siksaan menahan berahi. Nanti malam kamu harus membuat saya puas dan senang sesuai dengan perjanjian kita. Tapi sebaiknya mulut kamu saya sumbat dulu biar tidak banyak bicara, betul ngga slave?”
A: “Betul mistress, sumbatlah mulut saya agar saya tidak bisa bicara lagi dan mistress dapat istirahat dengan tenang meski saya harus menahan siksaan berahi seperti ini”
M: “Nah gitu….baru slave penurut namanya, tunggu ya…saya mau ambil penis gag yang besar agar mulut kamu penuh dan tidak bisa bisa bicara lagi”
A: ”hah…! Penis gag itu apa?”
M: “Udah kamu tenang aja, tunggu ya..?”
A: “Terima kasih Mistress”
Aku ngga tahu dia berada disebelah mana tapi tiba2 kepalaku dijambak hingga mendongak, ia memasukan penis gag ke dalam mulut dan talinya dilingkarkan kebelakang kepala lalu diikat. Sekarang aku benar2 tidak bisa bicara lagi hanya “Uh..Uh…Uh…”. Dia terdengar tertawa dengan senangnya melihat adegan seperti ini. Ternyata penis gag itu dibuat dari karet yang bentuknya serupa dengan punyaku. Tapi meski dalam keadaan terbelengu seperti ini, aku masih bisa menggerakkan badan sedikit untuk menggeser karena ada sela. Ternyata dia memperhatikannya.
M: “Ternyata kamu masih berusaha masturbasi ya? Kalau gitu tempat tidur ini harus diregangkan agar tubuh kamu harus benar2 tegang agar tidak bisa bergerak lagi”
Aku ngga tahu maksudnya apa. Dan rencana apa lagi yang akan dia lakukan, Aku hanya menunggu. Tiba2 terdengar suara besi bergeser…..ngga tahunya dia memutar sesuatu dibagian depanku dan tempat tidur mulai memanjang menarik badan. Kagetnya 0,5 mati sampai teriakan mau keluar dari mulut tapi yang keluar hanya : “HHHMMMM….UUUUHHH….HHHHMMM” karena sumbatan sangat memenuhi mulut. Sekarang aku benar2 tidak bisa bergerak lagi meski sedikit. Dia meninggalkan ruangan dan menutup pintu serta mematikan lampu. Yang tinggal aku yang sedang menggeluti siksaan ini dalam beberapa jam menunggu dia melepaskan semua ini. Mana ada yang mengganjel di dada, membuat aku kurang santai, mana pakai stocking lagi, dan rok panjang …… Ah..sekarang muncul perasaan menyesal kenapa menerima tawaran ini, tapi aku mau mencobanya… Ternyata rasa ngantuk datang juga, barang kali makanan yang dikasih gue dibubuhi obat tidur….???? Kayanya iya deh….,,,,,,,,,,,,,,