CERITA DEWASA – MALAM PERTAMA DENGAN MERTUAKU LEGIT

 

CERITA DEWASA – MALAM PERTAMA DENGAN MERTUAKU LEGIT – Namaku Rocky, umurku sekarang ini 29 tahun. aku memiliki Pengalaman Yang luar biasa Nikmat dengan Mertuaku yang Hot. Umurnya belum terlalu tua hanya 35tahun. Mertuaku sangat cantik, Langsing,

Kalah itu aku baru saja menikah dengan Mega Anak Mertuaku yang cantik, Setelah selesai Izab Kabulnya sudah tau dong apa yang harus dilakukan, aku mengendong Mega kekamar untuk melakukan Sex denganya. Saat itu aku putuskan untuk kekamar mandi untuk membasu tubuhku agar lebih nikmat saat melakukan sex.

10menitan aku mandi selasai itu aku keluar dan berjalan kearah kamarku, aku bertemu dengan Mertuaku didapur dan melihat Bu Jinda Sedang mengobrak-abrik sesuatu dengan posisi nungging, aku menjadi tergiur dengan Bu Jinda dan memutuskan untuk mendekatinya aku emang orangnya sedikit nakal, Aku iseng untuk mengeelus memeknya dari balik celana dalam. Sontak membuat Bu Jinda Terkejut

“Aah! Kamu ngapain Rocky? Bukannya kamu malam pertama dengan Istrimu??” kata bu jinda kepadaku
“Bu jujur yah Rocky sange banget lihat ibu nungging tadi” Kataku sambil mendekatinya dan memeluknya
“Kamu gila yah! Aku sudah tua, Lagiankan kamu bisa ngentot dengan istrimu” kata Bu jinda menutupi memeknya dengan tangan dengan wajah ketakutan
“Please bu, Beri aku kesempatan untuk menikmati tubuhmu, Aku sudah dari dulu ingin sekali Ngentot denganmu” Kataku memberanikan diri meremas payudaranya yang berukuran 36B ternayta masih kencang

Keadaan menjadi hening seketika Bu Jinda Menatapku dengan dalam dan berbinar aku hanya bisa diam sambil menatapnya juga dengan kondosi tanganku terus meremas2 lembut payudaranya yang bulat dan besar itu. Seketika Bu Jinda mengengam penisku dan mengelusnya tapi wajahnya terus menghadap kewajahku lalu ia mengatakan

“Rocky kamu yakin mau ML dengan Ibu?” katanya sambil meremas2 kontolku dengan sedikit kuat
“Iyah bu, aku sudah lama menginginkan Itu” Kataku meremas2 kedua payudaranya langsung, dan Bu Jinda hanya bisa mengigit bibirnya
“Yasudah, yuk ikut ibuk kekamar belakang. Jangan disini ntar ketahuan” Katanya sambil melumat bibirku dengan manja lalu berjalan kamar belakang yang bekas kamar Adik Mega

Ketika aku berjalan mengarah kebelakang tanganku mearahkan kepantat Bu Jinda lalu meremas2 pantatnya terus, sesekali kutampar pelan pantatnya yang bulat itu bergetar membuatku semakin tak bisa menahan nafsu ingin mencoba memek Mertuaku

“Ssshh, Jangan sayang ntar dilihat orang nggak enak”
“Abisnya Pantat ibuk bagus banget sih, Rocky nggak tahan nih!”
“Dasar anak Nakal, Pinter banget milih yang Jago” katanya sambil tersenyum kepadaku

Kami langsung masuk kekamar dan mengunci kamarnya, aku langsung membuka baju pengantinku dan sarungku terlihat jelas kontolku sudah mengacung panjang keluar dari sarung, Mata bu jinda terbelalak melihat kontolku dan tetegun bengong. Lalu aku duduk diatas ranjang yang besar dan mengocok2 kontolku

Lalu Bu Jinda mengeleng kepala dan tersenyum. Aku perhatikan dia mencopot kaus T-shirt-nya ke atas. Lalu ia menarik tali BH-nya dan BH itupun terlepas… celana jeans ketat itu ditariknya ke bawah sekaligus dengan CD-nya.

Jreng..! Aku lihat kedua buah pantatnya yang kencang dan montok itu menantangku. Ditambah lagi Payudarayan ternyata Masih kencang membulat itu membuatku semakin tegang saja, lalu kutarik tangan Bu jinda duduk mengangkang diatas pahaku.

“Ihhh, Sabaran dong sakit tau!” pekik Bu jinda
“Ayoo bu, Aku udah nggak sabaran” rayuku
“Remes2 toket ibuk dong,” Katanya lagi

Tanganku meremas-remas buah dadanya yang ukurannya 34B sambil jariku memelintir putting susunya. Bibir dan lidahku menjilati tengkuk lehernya. Tanganku yang satu lagi memainkan klentit-nya dengan memelintir daging kecil itu dengan jariku.

“Aahhkk…Kaammu Jaggo banget Mmmmhhh” desahnya
“Toket ibu bagus banget” kataku
“Mmhhh Terserah kamu mau apakan tubuhku” katanya

Batang kontolku aku tekan dilubang pantatnya tapi tidak aku masukkan. Ibu mertuaku mulai bereaksi. Tanganya meremas2 batangku. Dia membiarkanku memulai dan memainkan ini semua. Nafasnya memburu dan mulai mendesah-desah.

“Enakan bu?” bisikku
“Iyah Sayang, Ibu udah lama nggak dikasih jatah sama suami Uuuhhh” katanya sambil mendesah

Aku mengarahkan kontolku kelubang memeknya Bu Jinda masih kugesek2 dibibir kemaluannya, Bu jinda menringis2 nikmat terasa sekali lubang memeknya ingin dihantam masuk benda keras

“Aahk Eenak, Aakkhh” desahnya. Aku ingin permainan ini semakin lama akhirnya kuberdirikan tubuh Bu Jinda kuangkat 1 kakinya keatas lalu aku jongkok dibawah dan menghadap memeknya dan aku mulai dengan sedikit jilatan dengan ujung lidahku pada Klistorisnya.

“Ough.. sshhtt.. ough.. hmpf.. hh.. ooghh” Ibu mertuaku mendesah dan mengerang menahan kenikmatan jilatan lidahku
“Enak kan, Bu..?” Kataku
“Hmh.. kamu.. sshtt.. kamu.. emang ennak.?” Tanyanya ditengah-tengah desah dan deru nafasnya.
“enak koq.. gimana enak gak?”
“Hmh.. iyahh.. aduh.. sshhtt.. eenak.. banget…. sshhtt” jawab Ibu mertuaku sambil terus merintih dan mendesah.

Kali ini aku kulum-kulum Klistorisnya dengan bibirku dan memainkan Klistoris dengan lidahku. Aku terobos liang vaginanya dengan ujung lidahku dan aku masukkan lidahku dalam-dalam ke liang vaginanya itu lalu aku mainkan liukkan lidahku didalam liang vaginanya.

“Ough.. sshhtt.. ough.. sshhtt.. oughh.. hmh.. ough.. shhtt.. ough.. hmh.. oufghh.. sshhtt” Desahan Ibu mertuaku menikmati kenikmatan oral sex yang aku berikan.

Aku sudahi Jilatanku aku bangun dan kuarahkan batang penisku ke liang vaginanya tiba-tiba tangan halus Ibu mertuaku memegang batang penisku dan meremas-remasnya.

“Mmmh Udah tua nakal juga yah” kataku
“Iyah nih, Nafsu ibu sama Darah Muda” katanya

Rasanya geli-geli nikmat bercamput sakit sedikit. Sepertinya hanya diremas-remas saja tetapi tidak ternyata ujung-ujung jarinya mengurut urat-urat yang ada dibatang penis untuk memperlancar aliran darah sehingga bisa lebih tegang dan kencang dan tahan lama.

“Kontol kamu gede juga lama2” Kata Ibu mertuaku sambil terus mengurut batang penisku.
“Iya dong, Bu” Kataku.

“Jangan Buru2 yah sayang, Ngilu ntar” Kata mertuaku sambil memberikan aku lampu hijau untuk menerobok memeknya tetapi pelan2

Aku angkat kedua kaki Ibu mertuaku dan aku letakkan dikedua bahuku sambil mencoba menerobos liang vaginanya dengan batang penisku yang sedari tadi sudah keras dan kencang.

“Ouh.. hgh.. ogh.. pelan-pelan, Her” Kata Ibu mertuaku ditengah-tengah deru nafasnya.

“Iyaah Buu, Memek inikan bakal jadi milik aku juga hihi” Kataku sambil perlahan-lahan mendorong penisku masuk ke liang vaginanya.
“Dasarr Nakall ntar Ibu Goyang baru tau rasa”Katanya
“Iyeh itu malahan yang rocky tunggu bu” Kataku.

Aku teruskan mendorong kontolku masuk ke memeknya yang becek. Dengan sedikit usaha.. tiba-tiba..!SLEB-SLEB-BLESSS! Batang penisku sudah masuk semua dengan perkasanya kedalam liang Memek Ibu Jinda.

“Ough.. egh.. iya.. sshh.. pelan-pelan aja yah, sayang” Kata Ibu mertuaku.

Aku mulai meliukkan pinggulku sambil naik turun dan pinggul Ibu mertuaku berputar-putar.

“Ough.. gilaa, Bu.. masih sempit.. banget..!” Kataku sambil merasakan nikmatnya batang penisku diputar oleh pinggulnya.

“Ough.. sshtt.. egh.. sshh.. hmh.. ffhh.. sshhtt.. ough.. sshhtt.. oughh” Ibu mertuaku tidak menjawab hanya memejamkan mata sambil mulutnya terus mendesah dan merintih menikmati kenikmatan. Baru sekitar 30 menit aku ingin berganti posisi.

“Gantian Buk dong yang goyang, Pengen rasain Kenikmatan maut” Kataku.
“Ntar kamu muncrat duluan kalau ibu yang goyang” katanya..
“Siapa yang tau kalau nggak dicoba” Kataku.
“Awas.. yah.. kalo keluar duluan” Goda Ibu mertuaku sambil meremas-remas buah pantatku.
“Iyahh sayangg”Kataku
“Udah berani manggil sayang? Hahaha” Ibu Jinda tertawa melihatku

Ibu mertuaku sudah berada di atas tubuhku. Sambil menyesuaikan posisi sebentar ia lalu duduk di atas pinggulku. Aku bisa melihat keindahan tubuhnya perutnya yang rata dan ramping. Tak ada lemak. Buah dadanya juga masih kencang dengan putting susu yang mengacung ke atas menantangku.

Aku juga duduk dan meraih puting susu itu lalu ku jilat dan ku kulum. Ibu mertuaku mendorongku dan menyuruhku tetap berbaring.Bu Jinda mulai memompa kontolku naik turun mengoyangkan ppinggulnya.

“Egh.. sshhtt.. ough.. sshhtt.. ough.. egh.. hmf” desah Ibu mertuaku.
“Enak banget..!”
“Ough.. sshhtt.. ough.. sshtt.. ough” Ibu mertuaku mendesah dan merintih sambil terus meliuk-liukkan pinggulnya memainkan batang penisku yang berada didalam liang vaginanya.

Tanganku meremas buah dadanya yang besar. Tanganku yang satunya lagi meremas buah pantatnya.

“Ough.. sshtt.. emh.. enagh.. egh.. sshhtt.. ough.. iyaahh.. eeghh.. enak.. ough” liukan pinggul Ibu mertuaku yang tadinya teratur kini berubah semakin liar naik turun maju mundur tak karuan.

“Ough.. iiyyaahh.. egghh.. eghmmhhff.. sshhtt.. ough.. aku udah mau nyampe” Kata Ibu mertuaku.
“Bu.. aku juga pengen, Bu.. egh” Kataku sambil ikut menggoyang naik turun pinggulku.
“Egh.. iyah… sayangg.. ough.. sshhtt.. ough.. sshtt.. ough” Ibu mertuaku merespons gerakanku untuk membantunya orgasme.

Aku mempercepat goyanganku karena seperti ada yang mendesak dibatang penisku untuk keluar juga.

“Hmfh.. terusshh.. iyah.. ough.. oughh.. Aaahhhkkk.. Ooohh.. Oohh.. OUGH” Ibu mertuaku telah sampai pada orgasmenya.

Batang Kontolku terasa seperti ada cairan hangat mengucur deras membasahi batang penisku. Ibu mertuaku menggelepar dan menggelinjang liar nafasnya yang tersengal.

Denyutan-denyutan kencang didalam liang vaginanya. Aku merasakan denyutan-denyutan itu seperti menyedot-nyedot batang penisku Dan.. CROT.. CROTT.. CROTTT..! muncrat semua air maniku diliang vagina Ibu mertuaku.

“Aku pengen memek kamu bu, Enaakk bangett!!” kataku terus menghisap lehernya
“Iyahh aaahkk Enakk banget, Pengentiap hari dikasih enak sama kamu” Kata Ibu mertuaku
“Iya.. sekarang kan udah, Bu” Kataku
“Oh.. kamu.. hebat banget ” Kata Ibu mertuaku
“Abisnya Ibu hot banget, aku sampe sange berat sama memek ibuk” Kataku memujinya
“Ih.. bisa aja.. kamu” sahut Ibu mertuaku sambil mencubit pinggulku.

Kemudian Aku teringat dengna istriku yang dikamar menungguku untuk kuperawanin, aku bergegas merapikan pakaiannku dan langsung kembali kekamar lagi. Kulihat Istriku sudah tertidur lalu kubuka baju dan celananya perlahan dan kujamah tubuhnya ketika tidur, lalu sewaktu ingin kumasukan Istriku membuka mata tapi sedikit sayu menikmati rangsangannya itu.

dalam satu malam aku berhasil menikmati Dua memek sekaliguss,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts