Cerita Sex Fara Dan Vera Gadis Kembar Yang Sange
Cerita Sex Fara Dan Vera Gadis Kembar Yang Sange – Berawal dari aku yang suntuk karena pekerjaanku yang terlalu banyak, aku memutuskan untuk
keluar kantor dan berniat untuk jalan-jalan. Sebelumnya aku hanya minum kopi di resto
belakang kantor, namun tiba-tiba muncul ide ku untuk jalan-jalan disebuah mall untuk
mencari pemandangan gadis-gadis abg yang suka nongkrong di mall. Dan segeralah aku
bergegas menuju sebuah mall. Dan setelah tak berapa lama, aku sampai dan aku langsung
masuk di mall tersebut. Aku melihat-lihat sekeliling, ada banyak macam wanita dari
berbagai jenis, namun belum bisa membuatku tertarik. Banyak juga muda-mudi yang masih
berseragam sekolah di mall tersebut.
Dan teruslah aku berjalan-jalan sambil melihat sekeliling, sampai aku merasa bosan karena
aku tak menemukan apa yang aku inginkan. Kemudian aku singgah disebuah resto, dan aku
memesan secankir kopi. Di resto aku mengambil HP yang ada disaku celanaku berniat untuk
menghubungi temanku, namun saat HP sudah ada ditanganku aku melihat kedepan, dari jauh aku
melihat sosok dua abg berjilbab sedang asik nongkrong sambil bercandaan. Sesaat
perhatianku pun tertuju kepada dua gadis abg berjilbab itu. Dan segeralah aku kekasir dan
membayar kopiku dan aku langsung berjalan menuju tempat dimana kedua gadis abg berjilbab
itu berada.
“Selamat siang nih adik-adik, lagi pada ngapain nih ??” tanyaku.
“Siang juga om..” jawab mereka bersamaan sambil tersenyum.
“Lagi iseng-iseng aja om, abis dari sekolah” jawab yang satu.
“Om boleh duduk disini gak ?” tanyaku dengan sopan.
“boleh donk om, silakan” jawab yang satu lagi.
“Om boleh kenalan kan ??” tanyaku.
“Hihi…iya boleh donk om…” jawabnya
“Aku Fara, yang ini saudaraku Vera” jawabnya sambil ternsenyum.
Setelah kuperhatikan kedua gadis berjilbab ini mengenakan aksesoris yang lumayan mahal
dari bros untuk peniti jilbab mereka, sampai cincin, gelang, jam tangan bahkan handpone
seri terbaru. Wah keliatannya mereka benar-benar anak-anak dari kalangan atas.
“Kalian saudara kembar kan ?? berapa nih usianya ??” tanyaku penasaran.
“Iya om…kita sekarang 17 tahun sebentar lagi 18 tahun”.
“Oooh…udah gede- gede ya” kataku sambil melirik payudara Fara, uh penisku perlahan lahan
mengeras, membayangkan bisa meremas2 empat buah payudara dibalik jilbab gadis gadis ini.
“ya iyalah om, kan udah sma” jawab Vera yang tak sadar apa sebenarnya yang aku maksud.
“kalian nggak pulang, udah sore begini masak gadis2 cantik seperti kalian masi blum
pulang”.
“om bisa aja ah, masi mau minum2 dulu om bentar lagi juga pulang” jawab Fara sambil
ngobrol.
kuperhatikan kedua gadis ini, walaupun kembar namun aku mulai bisa membedakan antara Fara
dengan Vera. photomemek.com Fara yang berusia lebih tua beberapa menit dari Vera ini memiliki buah dada
yang sedikit lebih besar dari adiknya.selebihnya tak ada perbedaan. “Aaah seandainya bisa
kutelanjangi kedua gadis berjilbab ini, apa mungkin rasa jepitan vaFara 2 orang saudara
kembar berbeda yah” kataku dalam hati yang sudah penuh nafsu.
“Kalian udah punya pacar belum ??” tanyaku.
“Fara udah tuh om, nama pacarnya andi, hihi…”
“Iiih….apaan sih git, dia tuh cuma temen deket aja juga…” katanya malu.
kulihat ada yang aneh dengan kedua remaja berjilbab ini. Mengapa sepertinya sangat mudah
akrab dengan orang yang belum dikenal seperti aku. Aku mulai berpikir sepertinya dua gadis
ini bisa kupakai malam ini. Akupun mulai mengeluarkan jurus mautku.
“Kalian udah pernah pacaran kan ?”
“Iya udah Om…tapi ya gitu deh namanya juga anak sma.” jawab Vera
“Umm tapi maaf nih yah, kalian udah pernah begitu belum ??” tanyaku sambil tersenyum
nakal.
Fara sedikit kaget “begitu gimana om??”
“umm begini.. kayak ciuman pelukan, dan main2 itu sama pacar kalian belum” Sejenak mereka
kaget dengan pertanyaanku lalu Vera balas menjawab
“Iiiih…om apaan sih…kok nanyanya begituan”
“Ya kan om mau tau ??” Mereka terdiam sejenak kemudian saling berbisik.
“Emang bener om mau tau ???” tanya Fara menggoda.
“Iyha iya dong dik Fara yang cantik” kataku sambil mengedipkan mata sepertinya mereka
sadar maksud gerak gerikku, lalu dengan tersenyum nakal Vera menjawab.
“om, kalau mau kita bisa jalan-jalan sama om tapi kaloo…” Vera berhenti berbicara lalu
mengambil handponnya dan mengetik lalu memberikan handponnya padaku.
Astaga pikirku, inilah saatnya. Saat yang dari tadi kunantikan. Vera ternyata meminta
sejumlah uang dan persyaratan. Kesempatan ini tak boleh kulewatkan. Akupun tersenyum lebar
dan jantungku semakin berdegup kencang. Tiba2 aku tersadar suatu hal.
“eh maaf yah Fara, Vera, kalo kalian mau nemenin om kok kenapa kalian memakai jilbab”
“oh ini, ini kan ketentuan wajib disekolah harus pakai jilbab om” jawab Fara.
Ooh aku baru menyadari segala sesuatunya, kenapa menjelang malam hari kerja kedua gadis
berjibab ini masih dipusat perbelanjaaan, kenapa mereka memakai barang2 mahal, kenapa
mereka mudah sekali untuk diajak ngobrol sampai ke hal2 yang nakal. “ok kalo gitu yuk kita
pergi, om ke atm dulu ngambil uang saku untuk gadis2nya om” kataku sambil mengedipkan mata
yang dijawab dengan sedikit tawa dan tatapan nakal. Sekitar jam 6 sore, aku bersama kedua
gadis berjilbab ini keluar dari mall dan menuju sebuah atm dibasement mall tersebut.
Ternyata basement tersebut agak sepi, hanya berisi mobil2 dan beberapa supir, tukang
parkir dan satpam yang sempat memandangku iri, karena aku yang asyik bercanda dengan kedua
gadis berjiblab ini. Atm tersebut ternyata cukup tertutup, dengan ruangan yang cukup
besar.
Akupun mulai mengakses mesin tersebut sambil berbincang2 dengan kedua gadis berjilbab ini.
Sambil memencet tombol2 aku lirik keadaan diluar, tampaknya posisiku cukup tertutup dan
tak ada orang yang melihat, ah aku yang sudah tak tahan dari tadi mulai melancarkan
aksiku. Kedua gadis berjilbab ini berdiri dikanan kiriku, sambil menunggu mesin atm
bekerja, aku tarik kedua tanganku kebelakang lalu meremas-remas kedua buah pantat Fara dan
Vera yang kenyal itu.
“ iihh om nakal, masi dibasement juga” jawab Vera dan sebuah cubitan kecil dipinggangku
oleh Fara.
“Iya deh iya deh om nggak nakal” jawabku sambil menarik tanganku dari pantat kedua gadis
ini.
Lalu kurangkul pinggang kedua gadis berjilbab ini dan menarik mereka kearah tubuhku, uhhhh
payudara payudara dibalik jilbab kedua gadis berjilbab ini sungguh sama kenyal dan
nikmatnya.
“ihhh si om ini nakal banget sih” kata mereka dengan senyum manja.
Lalu tanganku mulai meraba naik kepunggungnya lalu bergeser masuk keketiak mereka
menyelusup kebelakang jilbab mengikuti alur bh mereka dan menggenggam payudara payudara
gadis gadis ini yang tidak bersentuhan dengan dadaku.
“iiiiihh si ooomm dari tadi bandel banget sihhh” kata Fara sambil kedua gadis ini mencoba
melepaskan diri dari genggaman tanganku pada buah dada mereka.
“duh Fara Vera, jangan begitu dong, ini uangnya” kataku ketika tiba2 mesin atm tersebut
mengeluarkan uang beberapa juta rupiah.
Akupun mengambil uang tersebut lalu memperlihatkan uang tersebut kepada mereka, tampaknya
kali ini mereka luluh dan mata mereka tampak berbinar2 melihat uang yang cukup banyak
tersebut dan mulai tersenyum genit. Akupun dengan nakalnya menyampirkan jilbab Fara dan
Vera kepundaknya lalu membuka 3 buah kancing paling, dan kulihat yang daritadi membuat
penisku sangat keras, empat buah payudara gadis smu yang sangat menggemaskan terbungkus BH
yang sangat sexy dengan jilbab yang menutupi kepala mereka, akupun menyelipkan beberapa
lembar ratusan ribu rupiah kedalam BH mereka sambil merasakan kenyalnya payudara mereka
lalu aku lanjutkan dengan meremas-remas payudara montok kedua gadis ini.
“uhhhh, dada Fara lebih besar sedikit tapi sama nikmatnya dan sama cantiknya dengan Vera,
om udah bener bener nggak kuat nih, ini uangnya dp dulu yah nanti kalo udah selese nemenin
om semua uang ini boleh kalian miliki” kataku dengan penuh nafsu. Vera dan Farapun hanya
tersenyum genit sambil keenakan menikmati remasan demi remasan dan plintiran pada payudara
dan putting mereka. Tanpa disadari ada orang mengetuk pintu atm. Kami bertigapun kaget
bukan kepalang, aku baru menyadari ada orang antri menunggu dari tadi. Akupun segera
menarik kedua tanganku dari payudara mereka, Vera dan Farapun kaget luar biasa dan
langsung mengancingkan kembali baju mereka dan menjulurkan jilbab mereka untuk menutupi
buah dada montoknya.
“ih om si, untung nggak dibuka pintunya kan malu om” kata Vera
“iya deh maaf, tapi om udah nggak kuat nih, kita cari tempat yuk nanti disambung lagi deh
ditempat om” kataku
“ih si om, kita cantik sih jadi om nggak kuat deh” kata Fara dan disambut tawa mereka
cekikian.
“yaudah, yuk, eh ayo gandeng tangan om dong” bisikku manja kekeduanya kamipun keluar dari
kotak atm yang sudah ditunggu 3 orang yang mengantri dari tadi.
Mereka tampak kesal namun agak kaget ketika melihat seorang lelaki digandeng dua orang
gadis ABG kembar yang masih segar dan berjilbab. Ah biarin ajah, emang gua pikirin, akupun
menarik kedua daun muda yang sungguh menggemaskan ini kesudut lapangan parkir tempat
mobilku berada yang jauh dari tempat tunggu supir dan satpam. Sambil berjalan kedua lengan
atasku merasakan lembutnya bagian luar buah dada Fara dan Vera yang terus bersenggolan
dengan tanganku yang mereka rangkul. Aduh sungguh nikmat rasanya, batang penisku semakin
tak kuat ingin segera menikmati kedua gadis kembar ini.
Gedung parkir di mall ini hanyasetengah mobil kebawah yang tertutupi tembok, selebihnya hanya ditutupi oleh kawat2 besi
sehingga walaupun gelap namun samar2 bisa terlihat dari luar gedung parkir. Ide gilapun
muncul dikepalaku aku akan menikmati kedua gadis berjilbab ini ditempat terbuka sebelum
nanti kutelanjangi, kumandikan dan kusabuni setiap inci tubuh mereka dirumahku nanti.
Setelah sampai disudut tempat mobilku diparkir akupun mendorong perlahan kedua gadis
berjilbab ini hingga bersandar ditembok dengan kedua tanganku menekan sebuah payudara Fara
dan Vera. “Fara, Vera, kita main disini dulu yuk, kan gelap nggak ada orang, om udah nggak
tahan nih, nanti uang jajannya om tambah deh, tapi nanti malem main kerumah om dulu kita
main2 lagi, besok pagi baru om anter kesekolah, gimana?” Vera dan Fara hanya berpandangan
lalu salah satunya mengangguk, “boleh om tapi ati2 yah kalo ada orang, kan malu om
diliatin orang” akupun tersenyum dan tanpa basa basi langsung kusampirkan jilbab Fara dan
Vera, langsung kubuka kancing2 bajunya dan kubuka seragam sekolah mereka, dan langsung
kulepas BH mereka, kulemparkan bra mereka kejok belakang mobilku lalu kupakaikan kembali
baju seragam mereka tanpa kukancingi lagi, sungguh indah tubuh saudara kembar ini.
Dengan jilbab putih yang masih mereka kenakan dan payudara yang putih dan empat buah
putting berwarna coklat yang kecil sungguh indah sekali, akupun tak mampu menahan nafsuku,
segera kumainkan empat buah payudara gadis kembar ini bergantian, dari remasan, plintiran
pada puting2 payudara mereka hingga hisapan hisapan dan giVeran2 kecil membuat mereka
menggelinjang mendesah menikmati permainanku. Lalu kuhentikan permainanku, kuperintahkan
kedua gadis ini untuk mengangkat kedua roknya perlahan. Pelan-pelan kulihat kaki mungil
mereka yang dibungkus sepatu dan kaus kaki menutup betis mereka, lutut, dan aww, paha paha
yang putih dan mulus lalu kemaluan yang masih tertutup celana dalam putih yang tipis. Aku
sungguh tak kuat, langsung kutarik turun celana dalam mereka dan kupandangi vagina Fara
dan Vera yang kecil karena umur mereka yang masih 16 tahun. Kuambil celana dalam mereka
dan kulemparkan ke jok belakang mobil. Lalu kututup pintu mobilku.
“Lho om kok kita nggak dimobil om ajah, kan takut ada yang ngeliat om” kata Vera khawatir
dengan keadaanya yang berjilbab namun baju seragam yang terbuka yang memperlihatkan dua
buah payudaranya yang menggantung sambil mengangkat rok sampai pinggang yang
memperlihatkan vaginanya. “Nggak papa Fara, nanti kamu tau, jauh lebih nikmat rasanya kalo
ditempat begini lho” kataku sambil menarik kedua gadis itu dan kusuruh duduk dikap depan
mobilku yang posisinya didinding lapangan parkir, yang hanya tertutup jeruji2 besi dan
tampak dari luar samar2. “iii om malu” jawab Vera sambil duduk dan menutup rok dan bajunya
sambil melipat tangan didadanya. Tampak didepanku dua orang gadis kembar berjilbab yang
siap kunikmati beberapa saat lagi, disebuah gedung parkir, dan gilanya lagi walaupun agak
gelap tapi pasti secara samar2 terlihat dari jalan raya diluar gedung.
Tanpa memperdulikan ucapan Vera akupun menarik kepala kedua gadis berjilbab ini dan
mencium bibir merkea bersamaan, ah nikmat rasanya saat mencium mereka bersamaan. Tampaknya
mereka menyukainya, lalu tanpa basa basi kuangkat rok sekolah Fara dan kujilat2 vaginanya,
juga tangan kananku masuk kedalam rok diantara kaki Vera dan mengelitik vagina dan
klitorisnya sambil aku memuaskan kakaknya. Kedua gadis berjilbab ini hanya bisa
menggelinjang dan mendesah pelan, perlahan nafsu mulai merasuki keduanya yang tampaknya
sudah tak malu lagi dan mulai meremas remas payudara mereka sendiri. Kurasakan cairan
mulai membasahi vagina kedua saudara kembar ini. Akupun semakin tak tahan, langsung kubuka
celanaku dan mengeluarkan penisku dan kumasukkan kedalam vagina Fara sambil terus
mengaduk2 vagina Vera dengan 3 buah jariku.
Ahh penisku serasa dipijit2 didalam vaginanya. Walaupun sempit tapi ketika mulai kusodok
pelan2 serasa tak ada yang menghalangi, ternyata Fara sudah tidak perawan lagi, begitujuga
dengan Vera yang sedari tadi pasrah penuh kenikmatan dengan tiga buah jariku divaginanya.
Akupun dengan cepat memajumundurkan penisku didalam vagina Fara bergantian dengan Vera.
Wajah mereka yang terbungkus jilbab sungguh tampak menggemaskan membuatku semakin bernafsu
meremas2 payudara2 mereka. Aku memerintahkan kedua saudara ini untuk menunduk dan bertumpu
pada terali2 besi gedung parkir. Kuangkat rok panjang mereka dan kulipat dan kuselipkan
dipinggang mereka, sehingga dengan bebasnya aku bisa melihat pantat, vagina dan bagian
kaki gadis gadis ini.Mungkin karnea kedua gadis kembar ini belum orgasme mereka tampak mau
melakukan apa saja asalkan terus kuaduk-aduk vagina mereka. Mereka tak malu walaupun
samar-samar terlihat dari jalan raya didepan gedung parkir ini. Akupun semakin bernafsu
dengan menyodokkan penisku kedalam vagina Vera dan Fara bergantian dari belakang sambil
kutarik jilbab mereka yang membuat mereka mendongak keatas sambil menikmati hentakan demi
hentakan penisku dilubang vagina mereka secara bergantian.
Tak lama kemudian Fara merintih2 “om oomm remes payudaraku yang keras, terus masukin
penisnya cepetan sedikit aku udah nggak tahan mau keluar” akupun yang memang penuh nafsu
segera menuruti permintaan Fara, kucengkram kedua payudaranya dari belakang, dan
kupercepat hentakan penisku jauh lebih dalam kelubang vaginanya.yang membuat Fara semakin
menjerit2 kecil menikmatinya. Tiba2 dari jauh kulihat seseorang haltebus yang mengarah
kegedung parkir diseberang jalan tampaknya melihat adegan yang kulakukan, dan Fara
walaupuan daritadi merem melek menikmati permainanku menyadari ada seseorang yang ikut
menikmati tubuhnya dari jauh. “om ada orang tuh dihalte ngeliatin kita, tapi aku udah
nggak kuat om dikit lagi mau keluaarr. Ah biarin ajaaaahhh…” jawabnya yang tampak semakin
bernafsu karena dilihat orang tersebut.
Akupun semakin bernafsu mempertontonkan adegan mesra ini keorang tersebut yang semakin
membuatku terpacu.tiba2 “ahhhh ahhhh ahhh” Fara merintih dan kurasakan vaFaranya
mengeluarkan cairan yang sangat banyak dan akhirnya Fara terdiam lemas walaupun aku tetap
memacu penisku kevaFaranya. Akupun menghentikan aksiku. “duh om udah nggak kuat, om
lanjutin sama Vera aja yah..” katanya dengan tersenyum penuh kepuasan. “Iyah nggak papa
sayang,tapi kamu disini aja ya temenin om main dengan adikmu ini” kataku sambil
menjulurkan rok Fara sehingga menutupi bagian bawah tubuhnya lalu kubalikkan tubuhnya
kucium mesra, dan kupandangi adiknya. “ihh omm kan udah sama kak Fara tadi, aku dicuekin,
daritadi udah nggak tahan om” katanya dengan cemberut nakal.
Ternyata walaupun payudara Vera sedikit lebih kecil dari kakaknya, namun hasrat Sexnya
jauh melebihi kakaknya. “Vera juga mau om, ayo cepet tu orang dihalte depan lagi
ngeliatin, Vera udah nggak tahann ayo omm cepettt” kata Vera memelas. Wah ternyata adiknya
jauh lebih agresif dan maniak dari kakaknya. Akupun langsung menancapkan penisku kevagina
Vera dari belakang yang sudah memasang posisi menunduk dengan menumpukan tangannya pada
jeruji besi didinding gedung parkir ini.sambil kugenjot vaginanya, kuremas2 payudara kiri
Vera dari belakang dengan tangan kiriku sementara tangan kananku kugunakan untuk memeluk
Fara sambil mencium bibirnya dan meraba2 payudaranya.tak disangka Vera ternyata begitu
exebisionis, dalam genjotanku dia melambaikan tangan dan tersenyum genit kepada lelaki
yang menatap aksi kita dari tadi.akupun tak peduli terus saja kupermainkan vaginanya.
Tapi lama kelamaan aku bosan dengan posisi ini, kubalikkan tubuh Vera, dan kugendong lalu
kududukkan ditepi kap depan mobil jeepku dan kusandarkan Fara berdiri disampingnya, akupun
melanjutkan aksiku menancapkan penisku kevagina Vera sambil mencium dan menjilat jilat
putting payudaranya bergantian dengan mencium bibir Fara kakaknya, sambil tangan kiriku
meremas2 payudara Fara.ohhh sungguh berlipat2 rasanya menikmati tubuh dua orang gadis
kembar yang masih mengenakan jilbab putih namun 4 buah payudara mereka terbuka bebas dan
sedang kujamah, sedangkan vagina Vera sedang kunikmati dengan penisku dan vagina Fara
sesekali kuremas2 dari balik rok yang kuangkat keatas. Tak lama kemudian, Verapun mencapai
titik puncaknya,dia menggelinjang dan mendongak keatas sambil memeluk kepalaku diantara
dua buah payudaranya dengan erat dan tiba2 tiga kali kurasakan semprotan cairan didalam
vagina Vera bersamaan dengan semprotan spermaku didalamnya.
“aahahhchhhhh ommmm aku ahhhhh” jeritnya… Farapun hanya tersenyum melihat ulah adiknya
yang sedang dalam titik puncaknya. Setelah beberapa saat kurapihkan pakaian kedua gadis
kembar ini, kurapihkan rok mereka, lalu kukancingkan kembali baju mereka, kujulurkan lagi
jilbab mereka menutupi payudara dan vaFara yang kini tak mengenakan bh dan celana dalam.
“Yuk kita belanja, kita nonton juga yuk, nanti kita lanjut lagi dirumah om yah” kataku
genit. Fara dan Vera hanya tersipu malu.
Lalu kedua gadis kembar ini kurangkul dan kuajak kedalam mall sambil dengan nakalnya
kuraba payudara mereka yang kali ini dengan mudah kuplintir dari luar pakaian mereka
putting yang menonjol dibalik bajunya, namun sengaja ditutupi jilbab mereka agar tak
ketahuan, namun buah dada buah dada yang tak disanggah itu tampak lebih menggoda bergoyang
goyang dibalik pakaian mereka walaupun sudah ditutupi jilbab, gesekan demi gesekan dan
remasan tanganku dipayudara mereka sungguh nikmat, walaupun batang kemaluanku sudah lemas,
tapi aku masih ingin menikmati tubuh gadis kembar berjilbab ini. Kamipun masuk kedalam
mall dan mulai jaga image, Fara dan Vera jalan disampingku dengan biasa2 saja agar tak
terlalu menarik perhatian.. kamipun menuju bioskop dilantai atas dan membeli tiket film,
tapi sebelum masuk ke bioskop, Vera mengajak kakaknya ketoilet untuk membersihkan sisa2
cairan vagina dan spermaku yang masih membasahi vaginanya.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,