Cerita Dewasa Tante Sange Ngentot Dihotel

Cerita Berawal dari berebut buku di toko buku, berakhir juga dengan hubungan Seks di kamar Hotel.Namaku Danang, aku seorang cowok berumur 24 tahun, aku adalah seorang cowok yang biasa-biasa aja menurutku. Pada suatu hari, sekitar jam 01.00 siang, saat itu aku berada di sebuah toko buku Gramedia jakarta.Aku berada di gramedia bermaksud untuk membeli majalah yg stocknya sudah terbatas. Pada siang hari itu suasana toko buku sangat sepi, walaupun pada saat itu waktu jam istirahat para pekerja maupun para pelajar.

Mungkin para pengunjung sekitar 10 orang, Ketika aku akan mengambil majalah tersebut, tiba-tiba ada seseorang wanita yg juga akan mengambil majalah yang sama.

Sehingga kami berdua jadi saling berebut, namun buku itu sempat terjatuh di lantai akibat kami saling tarikan.

“Maaf yah Tante” ucapku sembari mengambil majalah tersebut dan memberikannya kepada wanita separuh baya tersebut.

Kalau aku melihat sekilas sih wanita itu berusia kisaran 30 tahunan. Wanita separuh baya itu berwajah cantik, dan mempunyai mata yang indah, ia juga wangi parfum yang enak di cium. Tapi pada saat itu mataku tertuju pada payudaranya yg montok dan bentuk yang masih bulat.

Iya Mas, gpp kok, Mas cari majalah ini juga yah…? tanya Tante itu

Iya Tante” jawabku singkat.

Ini majalah udah lama saya cari Mas, giliran nemu eh… sekrang malah berebut sama kamu, hehe”, ucapnya sembari tersenyum manis.

Gpp kok Tante, kata Mbak yg jual bukunya sih limited edision Tante”, ucapku menerangkanya

Iya nih, Ngomong-ngomong kamu juga suka juga fotografi ya Mas…?”tanyanya

Nggak juga sih Tante, saya beli cuma sekedar untuk koleksi saja kok…”, ucapku

Setelah itu kamipun berbincang banyak hal tentang fotografi sampai pada akhirnya obrolan kamipun berakhir,

Bunda, Salma sudah dapat komik nih, beliin Salma 2 komik ini ya Bunda” obrolan kami terpotong oleh seorang gadis cilik yg mengenakan seragam SD.

Ouh udah dapet ya Nak, yaudah nanti Bunda belikan 2”, ucapnya pada anaknya itu.

Oh iya Mas, Aku duluan ya” ucapnya sembari menggandeng anaknya pergi.

Setelah dia pergi dan pada akhirnya aku ngak mendapatkan majalah itu. Ya sudahlah… gpp kok, aku masih bisa beli buku terbitan yg lainya saja.” pikirku.

Singkat cerita sekitar 1 jam kemudian ketika aku sedang asik membca buku, dari belakangku ada yang menegurku,

Duuh… yg lagi asyik baca bukunya nih…” tegur seorag wanita yang berebut buku denganku tadi

Hehehe…. Ngak kusangka dia kembali lagi ke toko ini, dan kini dia tdk bersama anaknya. Kemudian aku bertanya,

“Loh kok balik lagi sih Tante, memangnya ada ketinggalan Tante…?” tanyaku

“Ngak kok Mas” balasnya singkat

“Ouh kirain. Ngomong-ngomong anak Tante tadi mana ?” tanyaku basa-basi

“Dia sedang les private Mas” jawabnya

Saat itu kamipun melanjutkan pembicaraan yg sempat terpurtus tadi. kami membicarakan tentang fotografi cukup lama. Mungkin sekitar 30 menit kami ngobrol sambil berdiri sehingga sampai kaki ini terasa pegal dan tenggorokanpun menjadi kering.

Dari obrolan kami, pada akhirnya aku mengetahui nama dia adalah Tante Jeni. Karena saat itu kami sama-sama merasa haus, Akhirnya Tante Jeni pun mengajakku ke restoran fast food.

Restoran itu kebetulan letaknya berada di lantai bawah toko gramedia ini. Saat itu aku mendapat tempat duduk di sampingnya. Karena aku sangat dekat denganya, maka terciumlah harum parfum dari tubuhnya yang membuat penisku menegang.

Aku juga merasa, semakin lama dia semakin mendekatkan badannya kepadaku, tubuhnya terasa hangat sekali. Sering sekali lenganku bergesekan dengan lengannya. Kemudian, kutempelkan paha kananku pada paha kirinya.

Terlihat dia beberapa kali menelan ludah, kena nih nih tante-tante” ucapku dalam hati.

Pada akhirnya diapun mengajakku pergi meninggalkan restoran tersebut,

Yuk kita hangout aja dari sini Mas” ajaknya.

Hmmm… Emang kita mau kemana tante? tanyaku.

Kemana yah…! terserah kamu aja deh, tante ngikut aja” ucapnya mesra

Eummm… kemana yah tante, ngomong-ngomong tante tau ngak tempat yg private biar kita ngobrolnya enak” ucapku.

Aku berkata seperti itu dengan maksud ke sebuah hotel.

Oooh… kamu maunya ditempat ngobrol Private, ya Aku tau tempat yang private dan enak buat ngobrol deh” katanya sambil tersenyum

Saat itu kami pergi menggunakan taksi, dan di dalam taksi itu aku memberanikan diri untuk meremas-remas jemarinya dan dia pun membalasnya dengan cukup hot. Sambil meremas-remas kutaruh tanganku di atas pahanya, dan kugesek-gesekkan secara perlahan.Sekarang hawa nafsu kami meningkat 100%, aku ngak tahu apakah karena AC di taksi itu sangat buruk apa nafsu kami udah sangat tinggi.

Setiba kami di hotel, langsung memesan kamar standart. Kami masuk di lift, aku berada di belakang dan tante Jeni berada di depan. Dari belakang aku mengesek-gesekan dengan perlahan burungku ke pantat Tante Jeni .

Tante Jeni pun memberi respon dengan menggoyang-goyangkan pantatnya berlawanan arah dengan gesekanku.

Begitu lift terbuka dan melangkah beberapa saja ke kamar hotel tersebut, Aku tutup pintu dan aku remas-remas tokednya dari belakang.

Hmmm… kamu nakal deh Mas dari tadi gangguin mulu” ucapnya genit.

Setelah itu Tante Jeni pun dengan membuka sendiri bajunya dan dilanjutkan dengan membuka roknya. Ketika tangannya mencari resleting roknya, masih sempat-sempatnya tangann dia meremas batang Penisku.

Lalu di berbalik badan untuk memperlihatkan tokednya yang montok itu ke wajahku.

“Ayo dong buka bajumu Mas”, pintanya dengan penuh nafus dan kemesraan.

Dengan cepat kutarik kaosku ke atas, dan membuka celanaku ke bawah. Dia juga sempat melotot ketika melihat batang kejantananku yg udah keluar dari sarangnya. Aku sih tidak mau ambil pusing, segera kucium bibirnya yg tipis itu.

Maka terjadi pertempuran lidah yg cukup dahsyat sampai nafasku ngos-ngosan dibuatnya. Sambil berciuman, kutarik celana G-string yang di pakainya.

Alhasil, terlihatlah gundukan memeknya yang di hiasi dengan bulu-bulu halus. Sedangkan mulutku cipokan dengannya, tapi tanganku mengorek-ngorek kemaluannya yg sudah tidak lagi perawan. Pada akhirnya mulutku sampai juga ke payudara yang bulat itu.

Gila… bulat banget ini toked” ucapku dalam hati yang sedang asyik menjelajahi seluruh tubuhnya.

Tetapi aku juga mendorong tubuhnya secara perlahan hingga kami akhirnya saling berpelukan di atas kasur yang cukup empuk.

Tanpa buang waktu, aku persingkat menikmati buah dadanya, dan mulai turun ke bagian lubang vaginanya. Ketika ciumanku mencapai bagian perutnya, Tante Jeni bergetar-getar, aku tidak tahu apakah ini karena efek ciumanku atau kedua tanganku yang memilin-milin putingnya yg sudah keras.

Dan semakin lama semakin menuju ke lubang vaginanya yang wangi sekali baunya. Wangi itu khas wanita yang sedang terangsang. akibat wangi itu membuatku bergegas ingin cepat-cepat menjilati bagian klistorisnya.

Ouuuuhhh… Aaarrrghhhh.” suara tante Jeni mendesah ketika lidahku berhasil menjilati klistorisnya.

Hanya dengan beberapa kali jilatan saja, kulihat Tante Jeni menghentak-hentakkan pinggulnya ke atas kasur. Dengan rakus kujilat seluruh memeknya hingga bagian dalam-dalamnya juga.

Gerakan Tante Jeni bergoyang maju-mundur dengan cepat, jadi sasaran jilatanku ngak begitu tepat, sehingga aku befokus lagi menjilati bagian klistorisnya. yang membuat lubang kewanitaannya sangat basah oleh cairan lendir itu.

Bosan rasanya memainkan vaginanya saja. Aku mulai mempersiapkan batang penisku untuk memasuki lubang vaginanya.

Begitu penis itu aku dorong, “Bleesss…”

Sayang sekali penisku belum masuk sepenuhnya, hanya kepalanya saja yang masuk. Tapi tante Jeni merengek kesakitan.

“Auuuww… sakit sayang, pelan-pelan aja ya” ucapnya lemah lembut

“Iya Ya deh Tante, aku masukin pelan-pelan, maaf yang tadi ya”ucapku

Sekarang akupun mengulangi lagi, dan masih tidak tidak masuk juga. Buset nih tante, sudah punya anak tapi masih sempit begini. Akhirnya akupun menggunakan ludahku untuk untuk melumuri kepala penisku, lalu perlahan-lahan kudorong lagi kejantananku.

“Bleeess…” masuklah penisku

Agrhhhhhhh… pelan-pelan dikit Mas” jerit tante Jeni kesakitan

Padahal baru beberapa bagian saja, sudah susah masuknya.” pikirku dalam hati

Kemudian aku menarik perlahan, dan lalu kumasukan lagi dengan perlahan-ahan. Pada saat itu aku coba menghentakkan kejantananku dengan agak keras.

“Ouuuhhh… Aaaarrrggghhh” Jerit Tante Jeni diiringi air matanya yang menetes di sisi matanya.

“Kok tante nagis sih, sakit ya, apa kita hentikan dulu…?” ajakku pada Tante Jeni setelah melihatnya kesakitan

“Jangan Mas, udah kamu terusin aja” pinta tante Jeni dengan manja.

Kemudian kumainkan gerakan maju-mundur dan pada hitungan ketiga kutancap dengan keras. Yaaah, bulu kemaluannya ngikut masuk juga ke dalam lubang memek itu yang membuat dia menjerit lagi.

Awww… Awwwww….” ucapnya

Lalu aku tarik sedikit dan merapikan bulu halus di memeknya itu supaya normal lagi. Aku goyang lagi seperti goyangan yang tadi. Begitu aku coba dorong lebih dalam, akhirnya mentok juga batang penisku di dalam lubang memek Tante Jeni.

Terus terang saja, usahaku ini sangat menguras tenaga, hal ini bisa dilihat dari keringatku yg mengalir sangat deras. Setelah Tante Jeni tenang, segera penisku kugerakkan maju-mundur dengan perlahan dan Tante Jeni mulai menikmatinya.

Dia mulai mengikuti irama goyangan dan suaraku. Akhirnya lubang vagina Tante Jeni mulai terasa licin dan rasa sakit yang di alaminya mulai pudar.

Kita-kira sekitar 15 menit aku menggenjot vagina tante Jeni , tiba-tiba Tante Jeni memelukku dengan kencang.

“Ouhhhhhhh…” jeritannya sangat keras, dan beberapa detik kemudian dia melepaskan pelukannya dan terbaring lemas, lalu dia pasrah akan dari serangan penisku. Ternyata tante Jeni sudah mendapatkan orgasme pertamanya.

“Tante udah keluar yah Mas, sekarang giliranmu sayang” ucapnya

Sayangnya aku juga sudah merasakan di ujung orgasme, sebab kami sudah cukup lama melakukan hubungan sex ini di atas kasur. Namun permainan ini tidak berlangsung lama lagi, karena aku akan memuncratkan sperma ke dalam tubuhnya.

Begitu aku beri aba-aba akan orgasme, tante Jeni malah semangat menantinya.

Crooot… Crrooott…!!! tersemburlah sperma itu ke dalam lubang vaginanya yang di susul rasa hangat meleleh keluar, sebab air maniku terlalu banyak masuk ke dalam vaginanya hingga tidak sanggup menampung semuanya.

Setelah puas dengan permainan sex itu, kami ngobrol-ngobrol sebentar sambil aku menghabiskan sebatang rokok untuk mengajaknya keluar dari hotel ini. Karena dia akan menjeput anaknya yang sedang lest tersebut.

Di sela-sela obrolan kami saling bertukar BBM dan Whatsapp sebagai kontak kami untuk jangka panjang. Saat ini komunikasi kami masih berlanjut dan begitu juga dengan hubungan terlarang kami ini.

Related posts