CERITA SAX ISTRI BRINGAS KURANG PUAS

Malam semakin larut saat Denisa belum bisa memicingkan matanya, sudah sebulan suaminya tidak memberikan kemesraan diatas ranjang semenjak mereka menempati rumah barunya. Mungkin karena kesibukan kerjanya membuat Andi seperti tidak memperdulikan isterinya, padahal mereka masih terhitung pengantin baru meskipun masa perkawinan mereka sudah 3th dan belum mempunyai anak. Kepindahan Denisa itu dari pondok indah mertuanya, karenakan berbagai sebab

Gunjingan dari pihak keluarga suaminya, alias ibu mertua telah membuat wanita cantik yang berusia 25 tahun itu tidak lagi mau menggunakan akal sehatnya, demi untuk bisa hamil Denisa telah menempuh jalan pintas. Denisa tak ingin dikatakan wanita mandul padahal Denisa sudah banyak datang kepada dokter ahli kandungan dan semua dokter mengatakan bahwa Denisa sangat sehat dan subur, kedua pasangan suami isteri itu adalah pasangan yang tidak mandul, bahkan keturunan dari kedua belah pihak orang tua mereka banyak mempunyai anak.

Mungkin Tuhan belum menghendaki pasangan suami isteri itu untuk mempunyai keturunan, akhirnya jalan pintas telah ditempuh Denisa, dengan mengalahkan logikanya sebagai seorang perempuan yang mempunyai latar belakang pendidikan sarjana ekonomi, dan sang suami ikut pula mendukung isterinya untuk menempuh jalan alternatip tersebut dengan mendatangi orang orang pintar alias dukun yang dianggap akan mampu memecahkan persoalan rumah tangga mereka. Demi cinta pada isterinya Andi rela berpayah payahmencari informasi dimana adanya orang pintar yang akan dikunjunginya.

pas jam makan siang disebuah rumah makan yang sederhana dekat dengan kantornya, sepintas Andi mendengar pembicaraan pemilik rumah makan itu, seorang perempuan setengah baya namun masih nampak kecantikan dan kesintalan tubuhnya. Dari Mbak Yuni pemilik rumah makan tersebut Andi akhirnya mendapatkan informasi bahwa ada orang pintar yang bernama Mbah Projo, karena sang pemilik rumah makan sering mengunjungi Mbah Projo untuk mendapatkan sesuatu agar rumah makannya tetap selalu laris.

Maka berangkatlah pasangan suami isteri tersebut menuju sebuah dusun yang sangat terpencil yang jauh dari keramaian ibu kota, yaitu sebuah dusun bernama tengger yang ditempuh dalam waktu hampir lima jam dengan kendaraan roda empat. Dengan mengendarai mobil pribadi, Setelah tanya sana sini akhirnya Andi dan Denisa sampai juga pada sebuah rumah yang sangat sederhana bentuk bangunannya terbuat dari dinding papan dan agak jauh dari desa tengger sendiri. Rumah dukun tersebut menyendiri terpencil dan jauh dari rumah para penduduk setempat.

Rumah mbah Projo terletak dibawah rimbunan pohon bambu betung namun tampak bersih dan rapih jauh dari kesan yang menyeramkan. Lalu pasangan suami isteri itu langsung disambut oleh mbah Projo sendiri, karena memang lelaki itu hanya tinggal sendirian dirumah yang ditempatinya. Mbah Projo berusia 50 tahun masih nampak sehat dan kekar dengan postur tubuhnya yang tinggi besar bahkan orang tak akan menyangka kalau mbah Projo telah berusia 50 tahun. Lelaki tua itu masih nampak seerti berumur 40 tahunan.
Dengan hanya memakai celana komprang hitam bertelanjang dada, mbah Projo mempersilahkan Andi untuk masuk kedalam rumahnya sambil memandang pada Denisa. Pada saat mbah Projo menatap Denisa, perasaan isteri Andi yang cantik itu serasa terhanyut terbuai oleh alunan gelombang laut dan gairah birahi kewanitaannya serasa ada sesuatu yang menggelitik sekujur tubuhnya.Namun perasaan itu hanya sebentar saja seperti didalam mimpi.
Sebelum Andi menceritakan niat dan tujuan kedatangan mereka, mbah Projo telah lebih dahulu berbicara,
“ Tentu kalian datang kemari hanya untuk berobat agar mempunyai anak “ bukankah begitu Mas.
Ya benar mbah jawab Denisa penuh semangat
Mbah koq tau ya kalau tujuan kami kesini untuk itu sambung Andi
Mbah Projo hanya tertawa kecil seraya berkata :
“ perkara itu perkara mudah” asalkan kalian mau memenuhi syarat syaratnya yang kuminta, sebagai sarana pengobatannya.
“Apa itu syaratnya mbah jawab Andi dan Denisa berbarengan”.
Lalu mbah Projo dengan memejamkan matanya bicara seperti orang yang berbisik namun jelas dapat didengar oleh Andi dan Denisa.
Pertama kalian sediakan minyak wangi kemala dan kain hitam tipis dua meter, dan untuk selanjut saya akan memeriksa dulu mas Andi, mungkin ada sesuatu yang jadi penghalang dari dalam tubuhmu. Dengan memegang telapak tangan Andi mbah Projo berkemak kemik membaca mantra. Tiba tiba saja Andi menjerit, sekujur tubuhnya seperti kepanasan seperti tersiram air panas. Kemudian mbah Projo berkata bahwa didalam tubuh Andi tidak ada gangguan apa pun dan juga tidak dari gangguan makhluk halus.
Ketika tiba pada giliran isterinya Denisa, tiba tiba saja Denisa tertawa ngikik seperti kuda liar, dengan tubuh bergetar berkejat kejat Denisa tertawa tanpa henti. Dalam perasaan Denisa diliang vaginanya seperti ada yang menggelitik, saking tak dapat menahan nikmatnya hingga isteri Andi itu tertawa terkikik menahan rasa geli yang aneh. Lalu kemudian mbah Projo bicara perlahan dan dengan jelas dapat didengar oleh Andi. “ mas isteri mu ada sesuatu yang mengganggu dari dalam tubuhnya yang tidak nampak oleh kasat mata, hanya dapat dirasakan melalui netra batin, lalu mbah Projo memandang pada isterinya sambil berkata :
Bagaimana bu apa yang ibu rasakan tadi, Denisa tak dapat menjawab hanya tertunduk diam bercampur rasa jengah. Nah untuk itu, ibu harus menetap tinggal disini beberapa hari, kata mbah Projo, dan itu kalau suami ibu tidak keberatan, “mas Andi cepat carikan minyak wangi yang saya pesan itu sebagai syaratnya, lagi pula barang itu agak sulit didapat, keciali hanya banyak dijual di toko minyak wangi orang orang arab dikota. Andi belum memberikan jawaban saat mbah Projo sudah masuk kedalam kamarnya untuk mengambil sesuatu. Dan tak berapa lama mbah Projo telah kembali kehadapan mereka dengan membawa dua mangkuk minuman Nah.. mas Andi dan isterinya silahkan diminum dulu jamu buatan saya biar tubuh kalian tidak terasa capek setelah perjalanan jauh.
Kemudian pasangan suami isteri itu meminum jamu pemberian mbah Projo, tak berapa lama perasaan Andi bagaikan orang tidak mempunyai perasaan susah ataupun sedih, Andi selalu merasa enjoy seperti orang yang dimabuk ganja. Dan setiap pertanyaan mbah Projo selalu dijawab ya dan ya, tanpa ada bantahan. Lain lagi halnya dengan Denisa perasaannya diliputi dengan rasa sangat menyukai pada lelaki tua itu, didalam perasaannya selalu berandai andai, andaikan suaminya seperti mbah Projo ini, bertubuh kekar dan gempal dengan kulit kehitaman, dan dalam pandangan Denisa mbah Projo semakin Nampak macho hingga menggelitik birahi kewanitaannya.
Tiba tiba mbah Projo berbisik pada Andi, mas isterinya mas akan saya mulai dengan pengobatan awal dulu ya, dan Andi pun mengangguk setuju, mbah Projo lalu menggandeng lengan Denisa diajak masuk kedalam kamar yang biasa dipakai oleh mbah Projo untuk mengobati pasiennya. Perasaan Denisa campur aduk antara penasaran dan senang. Begitu hebatnya dukun ini pikir Denisa, namun ia begitu sangat senang akan bisa punya anak setelah berobat pada orang tua ini.
Setelah keduanya berada didalam kamar, mbah Projo lalu mendudukkan Denisa disebuah kursi yang tanpa sandaran, dari arah belakang mbah Projo berbisik ditelinga Denisa.
“ Apa ibu sudah siap untuk menjalani syarat syaratnya seperti yang kita sepakati”
“ Ya ya ya mbah…ka ka kalau itu sebagai jalannya “ jawab Denisa dengan sedikit gagap
“ ibu sudah kepingin sekali khan punya anak” Ya mbaah, makanya kami datang kesini
Bisikan mbah Projo ditelinga Denisa terasa begitu mesra dan hangat, karena sambil berbisik mbah Projo menggigit kecil daun telinga ibu muda itu, dan batang kejantanan mbah Projo serasa membesar dan panjang dalam celana komprangnya menggesek gesek punggung Denisa. Perempuan cantik itu tanpa sadar mulai mendesah nikmat, ketika dengan kedua telapak tangannya yang berjari jari besar, mbah Projo meremas lembut kedua bukit kembar Denisa.
Isteri Andi semakin mandah saja ketika mbah Projo meloloskan pakaian atasnya, maka nampaklah buah dada Denisa yang mulai mengeras dengan kedua putingnya dari balik kutang yang berwarna hitam, dan sangat kontras dengan kulitnya yang putih mulus. Dengan dengus nafas penuh birahi mbah Projo menjilati leher jenjangnya sambil meremas remas susu Denisa yang masih mengkal yang belum pernah menyusui anak itu.
“ Ooooh mmmmbah agggh “ Denisa melenguh nikmat saat kedua puting susunya dipelitir jari bah Projo, tersembulah keluar bukit indah itu setelah penutup puncak bukitnya ketika pengaitnya dilepas mbah Projo, dengan lincah lidah mbah Projo menjilati kedua putingnya, dan dengan sedikit gemes dengan deru nafas yang memburu, mbah Projo menggigit kelembutan susu yang masih padat itu.
“Uuugh mbah bah”, Denisa semakin diamuk birahi ketika mbah Projo membaringkannya diranjang jati sambil memelorotkan celana dalam perempuan cantik itu yang mulai basah oleh cairan kewanitaannya.
Denisa menjerit nikmat saat jari tengah mbah Projo yang besar dan kasar itu menerobos masuk kedalam liang vaginanya, dengan perlahan berirama lembut mengorek ngorek jari mbah Projo keluar masuk diliang vagina Denisa, “ Aduh mbah koq gini rasanya mbaaaah ampuuuun”.
“ Kenapa bu…enak apa enak, ayo bilang
“ Ouugh eeeeenaknya mbaaah” tapi sedikit nyeri.
“ Ya ini baru jari saya bu… memang dasarnya memek ibu yang masih sempit karena belum punya anak, jadi sedikit sakit, Tapi suka khan buuu.
“ Bukan itu tu tu mbah, jari mbah besar sekali rasanya…. Agggghhh mbah memang enaaaak.
Nanti ibu tak kasih yang enak lagi, Nieh rasakan ya…., dengan meremas lembut susu Denisa yang kian mengeras putingnya, mbah Projo langsung menjilati liang vagina yang terasa begitu wangi saat mbah Projo mengendusnya, wangi khas wanita yang mulai dilanda birahi , tubuh ibu muda itu bergetar berkejat kejat ketika dengan rakus mbah Projo mengisap isap klitorisnya seperti mengisap permen karet.
Dan tanpa sadar Denisa meraih sesuatu pada selangkangan mbah Projo, tangannya gemetar saat menyentuh batang kejantanan mbah Projo yang masih tersembunyi didalam celana komprangnya. Begitu menakjubkan penis lelaki tua itu terasa panjang dan besar sekali dalam genggamannya.
“ Ibu suka ya dengan yang besar panjang ?
“ Ayo bilang aja gak usah malu “
Gak tau mbaaah… saya takut eh gimana ya, punya suami saya gak segini besarnya, ini empat kali lipat dari punya mas Andi Mbah, dengan gemasnya Denisa meremas batang kejantanan mbah Projo. Denisa mulai diliputi rasa gairah tinggi saat menyentuh batang kejantanan milik lelaki tua itu dari luar celana komprangnya.
“ Ouuuugh gitu ya mbaaaaaah heeessssss, Denisa melenguh panjang saat isapan mbah Projo pada klotrisnya sangat kuat dan liar seraya menggit lembut daging lebih itu.
Jari tengah mbah Projo lalu mengobok obok liang vaginanya, dan tanpa sadar bagai orang kesurupan Denisa menjerit histeris menahan nikmat “ Agggggh uuuh ampuuuuun mbah “, dengan kepala menggeleng kekanan kekiri dengan biji mata terbeliak keatas Denisa akan mulai mencapai puncak orgasmenya yang pertama. Namun dengan tiba mbah Projo menghentikan kocokannya pada liang vagina yang hendak meledak itu.
“ Ouugh mbah kenapa berhenti mbaaaaah, terus terus mbah tolooong mbah diterusin “
Denisa merengek rengek pada mbah Projo karena pada saat dipuncak klimaksnya mbah Projo menghentikan aksinya mengeksplorasi tubuh sintal ibu muda itu. Denisa bagai orang kesurupan disaat kenikmatannya tertunda. Disaat Denisa mengerang kecewa, sesuatu yang hangat menyentuh bibir sensualnya, rupanya mbah Projo telah melorotkan celana komprangnya maka nampaklah batang kejantanannya yang hitam besar yang langsung ditempelkan ke bibir Denisa. Puncak birahi yang tertunda itu telah membuat Denisa tanpa merasa jijik lagi menjilati penis mbah Projo, dan dengan rakusnya Denisa mengisap batang kejantanan lelaki tua itu.
“ Ya ya terussss bu, terus iseeep, Ooooh ibu pinter pinteeer teunaaan“ sambil meremas susu ibu muda itu, mbah Projo mengerang nikmat dengan kepala tengadah kelangit langit kamar.
Gejolah darah Denisa serasa menyentak ubun ubunnya, batang kejantanan yang berada dalam mulutnya itu walau tidak bisa ditelan semua membuat birahinya kian memuncak.
Tubuhnya serasa bergetar hebat kewalahan saat menerima kenikmatan mengisap penis mbah Projo, rasanya panas penis itu didalam mulutnya, dan batang kejantanan mbah Projo semakin nampak membesar dan panjang dalam genggamannya nampak begitu perkasa. Denisa sudah tidak sabar lagi segera disetubuhi, tanpa rasa malu malu akhirnya Denisa merengek dengan mata sayu mengundang birahi, Denisa lalu semakin melebarkan kedua kakinya. Mbah Projo cukup mengerti dan pengalaman dalam hal menundukkan birahi liar setiap perempuan yang akan meledak dipuncaknya.
Namun mbah Projo punya tujuan lain terhadap pasiennya yang satu ini, selain wanita ini cantik bertubuh molek juga memiliki sesuatu yang sangat berharga didalam tubuhnya, sesuatu yang akan menambah ilmu kesaktiannya, bila dapat dipersembahkan pada makhluk halus piaraannya yang juga sebagai gurunya. Maka untuk itu mbah Projo akan membuat Denisa pasrah dan menurut pada kehendak dan tujuannya. Isteri Andi yang cantik itu akan dibuatnya tergila gila dengan permainan nafsu birahinya. Dengan lembut mbah Projo berbisik ditelinga Denisa :
“ Aku akan memberikan kenikmatan kepadamu wahai budak nafsuku bisik hati dukun itu,
“ dan nikmatilah sekarang nyonya cantik”. Lalu dengan liar dan buas mbah Projo menjilati liang vagina Denisa dengan mendekap erat kedua bongkahan pantatnya yang indah itu.
Ibu muda itu menjerit nikmat disenja hari disaat mata hari hendak terbenam. Denisa meracau tak karuan ketika lidah mbah Projo serasa panjang bercabang dan bergerigi menusuk nusuk sampai kedasar mulut rahimnya.
“ Ouuuugh ya yaaa terus teruuuus mbah ampun mbah, tubuh Denisa melengkung keatas dengan berkejat kejat bagaikan penari erotis, kedua tangannya dengan erat memegang kepala mbah Projo untuk semakin dalam dibenamkan diselangkangannya.
Rambutnya yang panjang sepinggang sampai terlepas dari sanggulnya, awut awutan namun semakin nampak menggairahkan dalam pandangan dukun tua itu, jeritan histeris ibu muda yang mencapai dipuncak birahinya begitu indah menggeletar berkejat kejat.
Akhirnya Denisa mendapatkan juga kenikmatan yang tertunda tadi, tubuhnya serasa luluh lantak didera pusaran badai birahi, kenikmatan itu hanya didapatnya dengan keistimewaan lidah mbah Projo yang dapat memanjang dan bercabang bagaikan lidah ular phyton. Ibu muda dalam keadaan lemas saat melepas puncak birahinya, namun mbah Projo ingin memberikan kesan pelajaran berharga kepada Denisa, lalu dukun itu mengocok ngocok batang penisnya, dan disaat hendak meledak lahar panasnya, mbah Projo mendekatkan batang kejantanannya pada mulut Denisa,
“ Ayo buuu minum ini pejuhku” dengan sedikit memaksa mbah Projo mengangkat kepala ibu muda itu, lalu semburan sperma lelaki tua itu memenuhi rongga mulut Denisa.
“ Ayo buuu…telan semuanya ini obatnya” ibu muda itu bagai orang kehausan saat menelan pejuh mbah Projo, dan ia rasakan seperti rasa telur setengah masak yang dicampur madu.
Denisa baru kali ini menelan sperma laki laki, namun karena gairah birahi, semuanya itu tidak membuat ia menjadi jijik, bahkan ia rasakan seperti membangkitkan kembali nafsu birahinya.
Prosesi pengobatan pertama telah membawa dampak yang menakjubkan dalam jiwa Denisa, hingga ia berangan angan untuk minta selalu disetubuhi oleh mbah Projo saat itu juga. Begitu memukau dan menakjubkan kenikmatan yang telah diterimanya. Sementara mbah Projo masih menanti saat yang tepat untuk menyetubuhi perempuan cantik itu dengan sempurna. Ketika alam sadarnya menyentuh simpul syaraf dibenaknya, Denisa seperti bertanya tanya dalam hati, Oh apa yang baru kulakukan tadi, bayangan dirinya yang dikerjai oleh mbah Projo seperti hilang timbul dalam ingatannya.
Denisa masih ingat sewaktu ia dibawa masuk oleh dukun itu kedalam kamar, setelah itu ada sesuatu yang menjalari didalam tubuhnya, suatu gairah nafsu birahi yang tak dapat terbendung dan begitu sangat menggebu gebu, sampai sampai ia rela mengoral penis besar dukun itu dan juga menelan pejuhnya. Padahal terhadap suaminya tidak pernah ia lakukan itu, maka dalam hatinya timbul rasa heran dan juga penasaran, apakah dirinya telah menjadi perempuan yang binal, dan bukan lagi sebagai isteri yang setia setelah berjumpa dengan mbah Projo dukun perkasa ini.
Dengan rasa cemas Denisa merapikan pakaiannya, ia tau suaminya sedang berada diruang tamu menunggunya, Denisa tak ingin suaminya tahu apa yang telah ia perbuat bersama mbah Projo saat berada didalam kamar tadi. namun rasa cemas itu menjadi sirna seketika. Lalu mbah Projo berbicara pada Denisa sambil mencium bibirnya dengan meremas buah dadanya. Jangan kuatir… suami ibu tertidur nyenyak saat kita berada dikamar ini. Dan memang begitu keadaannya disaat Denisa keluar dari kamar mbah Projo, nampak suaminya tertidur nyenyak di kursi bamboo yang ada diruang tamu. Andi tidak merasakan apa apa sama sekali, bahkan ia tidak tahu menahu, ketika didalam kamar sang dukun itu, isterinya dalam cengkraman gairah liar menapaki jejak birahi yang menakjubkan naluri kewanitaanya.
Andi hanya ingat bahwa isterinya sedang diobati oleh dukun tua itu dan masuk kedalam bilik. Samar samar Andi mendengar percakapan isterinya dengan mbah Projo didalam kamar lalu ia tertidur, yang kemudian ia terbangun karena suara obrolan mereka seperti sudah begitu akrabnya ketika telah berada diruangan tamu.
“ bagaimana mbah apa sudah selesai “ kata Andi
“ Sudah mas” jawab Denisa, proses pengobatannya gak lama koq mas.
“ Ya sudah selesai proses awal pengobatan “ jawab mbah Projo, dan tinggal kesedian isteri mas Andi sendiri, apakah isteri mas mau tinggal beberapa hari digubuk saya ini untuk kelanjutan pengobatannya.
Jantung Denisa semakin berdebar debar tak karuan saat mbah Projo bicara kepada suaminya.
“ Gimana Denisa apakah kamu bersedia sementara untuk tinggal ditempat yang sunyi ini “
Lidah Denisa serasa kelu untuk menjawab pertanyaan suaminya, lalu mbah Projo berkata pada Denisa, “ Ibu boleh tinggal ditempat ini dalam rangka pengobatan selanjutnya
“ mbah Projo menatap pada matanya Denisa, tiba tiba saja sekujur tubuh ibu muda itu bergetar seperti melayang kealam tanpa rasa, lalu bayangan kemesraan antara dirinya dengan mbah Projo yang barusan terjadi teringat kembali dibenaknya.
Gairahnya yang liar tadi bersama mbah Projo semakin memacu libidonya. Dan badai kenikmatan berahi itu belum sempurna ia terima, ibu muda itu menuntut untuk segera dituntaskan badai birahinya.
“ Ya mbaaah” saya mau tinggal ditempat ini, dengan suara manja sedikit genit
Denisa menjawab pertanyaan dukun itu. dan juga bagaimana dengan suami saya mbaaah. “ Oh Suami ibu biar pulang dulu untuk menyediakan persyaratan yang saya minta itu ”, dan besok mas Andi harus datang lagi dengan membawa minyak kemala dan kain hitam. Lalu setelah usai Maghrib Andi pun meninggalkan isterinya didusun tengger untuk kembali ke Jakarta.
Malam semakin larut dan dingin saat Denisa tinggal dirumah dukun itu, malam itu adalah malam badai birahi, didalam dekapan mbah Projo Denisa berkali kali mengalami orgasme saat mendakinya, meski belum disetubuhi secara utuh dan sempurna oleh dukun tua itu. Dalam keadaan keduanya telanjang bulat sambil berdiri mbah Projo menggesek gesekan batang kejantanannya pada belahan bongkahan pantat bahenol Denisa, dengan tangan kirinya mbah baraja meremas membelai susu mengkal ibu muda itu, dan tangannya yang satu mengorek ngorek liang vagina Denisa yang masih sempit, dengan dengus nafasnya yang memburu lidah mbah Projo menelusuri leher jenjang perempuan cantik itu, Desahan nikmat yang keluar dari mulut Denisa tak henti hentinya melenguh seperti suara ular yang mendesis
“ Ooohh hesssss mbah ampuuuuuuun enaknya mbaaaaaaaaaaaaaah, ampuuuuun mbah aku gak tahaaaaaaaan mbah, setubuhi aaaaaku mbah.
Batang kejantanan mbah Projo dirasakan Denisa begitu terasa panas membelai bongkahan pantatnya, dan pilinan jari lelaki tua itu pada putting susunya semakin membuat sukmanya melambung keawang awang, jari tengah mbah Projo dengan sangat gencar mengobok obok liang vaginanya hingga melelehkan cairan kewanitaannya, ibu muda itu akhirnya mencapai puncak kenikmatannya yang pertama, dengan tubuh berkejat kejat menggeletar dalam dekapan tubuh kekar mbah Projo didalam posisi keadaan berdiri,
“Yaaaach houuus ampuuuuun mbah, enaaaaaaaak enaaaaak zzzz zuuuudah mbaaah ampun”, tubuh ibu muda itu melengkung kebelakang sehingga buah dadanya kian membusung.
Namun mbah Projo tak memperdulikan rintihan Denisa, dengan sedikit merubah posisi dari berdiri, mbah Projo membungkukan punggung perempuan itu ke arah tempat tidur jati, dan posisi Denisa kini dalam keadaan menungging, sebelum puncak klimaksnya selesai, dengan buasnya mbah Projo menjilati liang vagina serta lubang anus ibu muda itu. Suara rintihan nikmat dengan racauan tak karuan Denisa menjerit histeris saat menerima kenikmatan birahi liar dari lelaki tua itu, sekujur tubuhnya berkejat kejat menggeletar ketika lidah panjang mbah Projo semakin dalam menusuk nusuk kedalam liang vaginanya.
“ Ouuughhhh ampuuun mbah jangan siksa aku”, setubuhilah aku sekarang mbaaaah, tiba tiba tubuhnya menggelosor terjerembab keatas kasur, Denisa bagai orang kesurupan saat menjemput orgasme keduanya, liang vagina ibu muda itu semakin meleleh dengan cairan yang merembes dari dindingnya vagina yang masih sempit itu berkedut kedut didera nikmat seperti pantat ayam yang hendak bertelur.
Mbah Projo tetap saja tak perduli dengan keadaan perempuan cantik itu yang sedang mengalami sekarat didera kenikmatan puncaknya, lalu ditelentangkan tubuh molek itu, dengan buas dan liar, mbah Projo lalu menyusu pada putting yang indah milik ibu muda. menghisapnya, menggigit gigit dengan gemasnya,
“ Oooh bu tetek ibu masih mengkel”, indah sekali tetek ranum ini, Nieh bu rasakan nikmatnya…aku tak nyusuu ya bu. kedua kaki Denisa lalu dibuka lebar, dengan perlahan dan pasti, mbah Projo, menggesek gesekan kepala penisnya yang besar pada belahan vagina perempuan cantik itu, kenikmatan demi kenikmatan telah membuat Denisa semakin berkelojotan dibakar gairah.
Panasnya gesekan penis mbah Projo disertai isapan permainan lidah dukun itu pada kedua susunya, kian membuat Denisa meracau tak karuan. Keduannya semakin liar, meremas memilin, dan saling berdekapan erat sampai nafas keduanya ngos ngosan. “ Ayo mbaaaaah masukin dong mbah”, jangan siksa akuuuu mbaaaah, tolong mbah, entot aku sekarang juga mbaaah .
“ Oh ho ho sabar toh bu, “Ayo bilang dulu, mana yang enak gesekan kontolku dengan punya suami mu,
“ Ayo bilang buuu gak usah malu“.
“ Ouuuug mbaaaah….enak punya mbah, enaaak enaaaak terus ya terus gitu mbah“. Gesekan kepala penis mbah Projo pada bibir vaginanya membuat Denisa menggeliat berkelojotan bagaikan kuda betina liar yang sedang birahi.
Namun mbah Projo tetap bertahan untuk tidak memasukan kepala penisnya kedalam liang nikmat perempuan cantik itu, karena belum saatnya untuk menyetubuhinya bila kedua syarat yang diminta belum terpenuhi, yaitu minyak wangi kemala dan selembar kain hitam tipis sebagai simbol perjanjian dari alam kegelapan.
Malam sunyi didusun terpencil itu dipecahkan oleh jeritan histeris Denisa saat ia mendaki puncak birahinya, kenikmatan yang diberikan oleh mbah Projo begitu sempurna, hanya dengan jilatan lidah panas serta gesekan penis hangat mbah Projo, telah membuat perempuan cantik itu terlempar pada pusaraan badai kenikmatan. Mbah Projo bagaikan singa lapar yang sedang mengendus menjilat dan mencakar sebelum menelan mangsanya. Denisa seperti anak kucing yang sedang dimandikan oleh induknya dengan jilatan panas mesra disekujur tubuhnya. Kenikmatan itu akhirnya diraih dengan orgasme secara beruntun dengan tubuh yang berkejat, dan akhirnya Denisa tertidur pulas dalam pelukan mbah Projo.
Siang itu cuaca sedikit mendung, namun Andi semakin kencang memacu laju mobilnya agar cepat sampai di rumah mbah Projo, dan semua persyaratan yang diminta mbah Projo telah ia dapati, tanpa terasa Andi telah memasuki mulut desa tengger, dengan sedikit mengambil jalan pintas akhirnya Andi sampai dirumah dukun tua itu.
Ketika telah bertemu dengan isterinya, Denisa nampak segar bugar dengan wajah berseri seri, dan kecantikannya semakin menarik , dengan penuh manja Denisa menyambut kedatangan sang suami dengan kecupan manisnya. Kepuasan batin Denisa terpancar dari wajah dan gerak geriknya, gejolak birahinya seakan tak pernah padam semenjak ibu muda itu mendapatkan kenikmatan yang begitu dahsyatnya dari mbah Projo, dukun tua itu telah merubah segalanya yang membuat Denisa mulai mempunyai sifat sedikit binal yang merasuk kedalam jiwanya.
Setelah minyak wangi dan kain hitam berada ditangan mbah Projo, maka segera diadakan prosesi pengobatan isteri Andi selanjutnya, dan malam itu Andi ikut menyaksikan ketika isterinya mulai dipersiapkan oleh mbah Projo. Kepulan asap dupa wangi yang menyerap aura mistis, kian membuat Andi seperti berada disuatu tempat yang membawa sukmanya kealam tanpa rasa. Kain hitam tipis telah melilit pada tubuh molek isterinya yang tanpa mengenakan apa apa lagi, tubuh telanjang Denisa begitu transparan dalam lilitan kain hitam itu, dalam pandangan Andi isterinya nampak bagaikan dewi yang turun dari khayangan, begitu memikat membangkitkan birahinya, sungguh merangsang pemandangan itu saat tubuh molek isterinya hanya dililit dengan kain hitam tipis.
Minyak wangi kemala yang ditangan mbah Projo, setetes demi setetes dioleskan pada leher jenjang isterinya, dan dengan penuh kelembutan tangan mbah Projo melulurkan minyak harum itu dengan posisi membelakangi punggung Denisa, mulut dukun tua itu berkemak kemik membaca mantra, secara perlahan lahan tangan mbah Projo mulai menurunkan kain penutup tubuh ibu muda itu hingga nampak bukit susu yang mengkal padat. Saat jari mbah Projo mengoles minyak harum pada pundak Denisa, isterinya mulai mendesah, sebab dirasakannya batang kejantanan mbah Projo yang mulai mengeras menekan pada belahan pantatnya. Dan memang harus diakui bahwa bentuk tubuh Denisa begitu sempurna, pinggulnya yang ramping, dengan bongkahan pantat yang bulat, kedua payudaranya membusung kedepan, pentil payudaranya mencuat sebesar jari jempol berwarna kecoklatan. Setiap lelaki pasti berkhayal untuk bisa menetek pada putting susunya yang masih seger dan belum pernah menyusui anak.
Keharuman minyak kemala dan asap dupa membuat suasana dikamar semakin jadi romantic, begitu merangsang wewangian itu dalam pencium Andi dan isterinya. Desahan isterinya semakin jelas terdengar oleh Andi saat tangan mbah Projo mulai melumuri minyak kemala pada kedua bukit kembar isterinya dengan puting yang mulai mencuat keatas.
“ Ouuughhh mbah hees heeeeesssss oh”
Namun mbah Projo tidak hanya sekedar memoles, tangan mbah Projo juga meremas remas dan membelai kedua susu isterinya, dan Andi ingin protes namun seperti tak punya keberanian untuk menegur mbah Projo, justru yang merasuk kedalam pikirannya ia ingin melihat isterinya disetubuhi oleh dukun tua itu, akal sehatnya telah hilang sama sekali yang ada hanyalah perasaan terangsang saat melihat isterinya mendesah nikmat ketika mbah Projo meremas buah dada isterinya sambil menjilati leher jenjangnya.
Mbah Projo dengan suara serak yang sedang memendam birahi memanggil suami Denisa, “Mas Andi kemarilah… mendekatlah pada isterimu, Andi pun mendekat, setelah dekat pada isterinya mbah Projo, berkata pada Denisa sambil menggigit kecil daun telinga perempuan cantik itu. “ Bu pernahkah suami mu melakukan pemanasan, seperti yang kulakukan ini ? “
Denisa menjawab pertanyaan mbah Projo dengan mendesah, tubuhnya mulai dirasuki puncak birahi, gesekan penis mbah Projo pada bongkahan pantatnya kian mengeras dan remasan tangan dukun tua itu pada payudaranya kian membuat dirinya semakin terangsang.
“ Ti ti tidaaaak pernah mbaaaaah Ouuuh agggh heiiis “
“ Nah mas Andi, isteri mu ngaku sendiri khan”. Makanya malam ini aku akan mengajari mas Andi bagaimana cara memberikan kemesraan birahi pada seorang isteri, dan isterimu akan kuajari juga bagaimana seharusnya untuk melayani suami ditempat tidur. Bagaiman mas Andi apakah bersedia dan rela bila isteri mas Andi saya beri pelajaran malam ini “
“ Eh ee ya mbah “,… Andi bagaikan terpukau oleh ucapan dukun tua itu.
“b bboleh mbah” berilah isteri saya pelajaran yang sempurna.
Batin Andi berkecamuk antara ya dan tidak, akan tetapi ucapan yang keluar dari mulutnya begitu lancarnya untuk berkata ya dan ya.
“ Nah bu, dengar apa kata suami ibu sendiri”, saya harus memberikan pelajaran bagaimana seharusnya ibu melayani suami diatas ranjang kemesraan.
Ayo bilang pada suamimu, ayo bu gak usah malu malu, desakan birahi telah membuat Denisa kian mengerang nikmat penis besar mbah Projo semakin liar menusuk belahan pantatnya, dan terasa memanjang dari dalam balik celana komprangnya.
“ Ayo cepat minta izin pada suaminya bu”
“Ya ya… mmmbah”, maaaas, izinkan saya diobati ama mbah ya maaaas, Ouuuuh mas aku gak kuat lagi mas, mbah lekas obati aku mbah, duuuh ampuuuuun, Denisa mengerang manja penuh birahi saat mbah Projo mulai menjilati putting susunya“. Andi semakin terpukau dan takjub, dalam pandangannya isteri tercintanya kian nampak cantik merangsang saat menggelinjang didera nikmat birahi.
Pemanasan dukun itu telah membuat isterinya menggeliat dalam dekapan lelaki yang tinggi besar berotot.
Andi bagaikan layang layang putus talinya, pikirannya melayang keawang awang, namun menimbulkan sesuatu yang sangat aneh dalam dirinya, ia begitu terangsang saat melihat isterinya dalam dekapan orang lain, hingga tanpa ia sadari penisnya ikut pula mengeras dibalik celananya. Kain hitam tipis itu telah disingkap oleh mbah Projo, maka nampaklah bongkahan indah pantat isterinya yang terus menerus kena gesek oleh penis besar mbah Projo yang masih bersembunyi dibalik celana komprangnya.
“ Mbahhh besar sekali rasanya mbaaaah, oh mbah hangat hangat, teruuuuuus“. Andi terpukau dan terpukau tubuh isterinya menggeliat bagai cacing kepanasan dalam dekapan dukun tua itu, belum pernah ia melihat dan mendengar isterinya mengerang demikian itu ketika mereka bercinta, tapi kali ini isterinya telah dibuat terangsang oleh permainan birahi mbah Projo.
Rasa minder dan iri timbul dari dalam diri Andi, ia begitu terkesima melihat tonjolan pada selangkangan mbah Projo, dan dengan perlahan serta pasti mbah Projo mulai melorotkan celana komprang hitamnya, maka menyembul batang kejantanan dukun tua itu yang langsung menampar pantat isterinya sebesar tongkat satpam, melentur berkedut kedut seperti karet. Ooooh… tanpa sadar Andi berseru lirih. Isterinya pun mendesah nikmat,
“Ooooh mbah hangat sekali mbah mbaaaaah. Mbah Projo menampari pantat isterinya dengan penisnya yang besar panjang, klepek klepek, dan juga disorongkan melewati selangkangan isterinya, sampai kepala penis itu muncul didepan bibir vagina Denisa.
Tubuh Andi bergetar hingga ia terduduk dikursi yang ada rotan dikamar itu, dan tanpa Andi sadari tangannya mengelus tonjolan penisnya sendiri yang semakin serasa sesak dibalik celananya. Andi membayangkan isterinya akan menjerit kesakitan bila batang kejantanan mbah Projo masuk keliang vagina sang isteri tercinta. Penis mbah Projo begitu memukau perasaannya jauh lebih besar dan panjang dari pada miliknya, bahkan lima kali lebih besar dari penisnya sendiri. Batang kejantanan mbah Projo besar panjang seperti tube pepsodent yang ukuran jumbo, dilingkari dengan urat besar seperti cacing disekitar batangnya.
Isterinya bagaikan kuda betina liar meringkik melenguh, dengan tangan gemetar Denisa melepas lilitan kain hitam lalu perempuan cantik itu membalikan tubuhnya menghadap mbah Projo, sungguh pemandangan yang spektakuler, ketika tubuh isterinya membalik, batang kejantanan mbah Projo langsung menampar bibir vagina isterinya yang mulai basah, seperti tongkat karet yang lentur, penis besar mbah Projo menggesek belahan bibir memek isterinya.
“ Oooooh mbaaaaaah nikmat nikmaaaaat mbah, terus teruuuuus yeah“.
Dengan meremas bongkahan pantat isterinya, mbah Projo membenamkan wajahnya kebukit susu isterinya yang mengkal, karena belum pernah menyusui anak, masih begitu ranum dan hangat dengan pentilnya yang mencuat keatas. Sungguh pemandangan yang menakjubkan sampai membuat Andi meledakan lahar panas membasahi celananya. “Yeaaaaach ouuuup”. Dan tubuhnya jatuh tersandar pada kursi rotan itu, mbah Projo sempat melirik pada Andi, dan dukun tua itu jadi tahu bahwa Andi yang lemah syahwat mengalami ejakulasi dini. Namun penis Andi masih tetap mengeras, saat isterinya berkejat kejat nikmat meracau tak karuan,
“ Oh mbaaaaah setubuhi aku cepat mbah“
“ Oh yeees terus enaaaaaak mbah“.
Mbah Projo mulai menunjukkan kebolehannya untuk mengajari Andi, bagaimana seharusnya menjadi lelaki sejati didalam olah asmara.
“ Mas Andi kita mulai sekarang” Lihat bagaimana saya akan membuat isterimu berkejat kejat dalam pusaran badai birahinya.
Mbah Projo kemudian mengangkat tubuh isterinya dan dibaringkan diatas ranjang jati. Kemarilah mas Andi akan aku tunjukan padamu pelajaran pertama ini :
Dengan menurut Andi mendekat kepinggir ranjang. Denisa memandang suaminya dengan pandangan mata sayu memendam bara gairah berahi.
“Aahhh, manisnya,”isterimu mas Andi.
“sungguh menggairahkan sekali, isterimu adalah perempuan yang slalu dapat membangkitkan gairah setiap lelaki.
Mas Andi sangat beruntung punya isteri secantik ini, selain cantik isteri mas Andi adalah seorang wanita yang punya birahi tinggi, dan tidak pernah puas bila hanya disetubuhi oleh satu lelaki, apa lagi dengan lelaki yang penisnya sangat kecil seperti punya mas Andi. Andi hanya dapat mengangguk anggukan kepalanya saja ketika mbah Projo membicarakan tentang isterinya yang tersayang.
Mbah Projo meraih kaki Denisa dan memutar tubuhnya menyamping sehingga vaginanya mengarah ke sudut ranjang. Sambil menuntun Andi mengitari ranjang, mbah Projo bertanya dengan lantang, “Apakah kamu pernah mengoral vagina isterimu?”
“Tentu saja tidak!” kata Andi dengan suara yang hampir tercekat””
“ Disitulah letak kenikmatan dan kesenangan seorang perempuan, semua perempuan selalu merindukan liang vaginanya untuk dijilati.” Ujar mbah Projo.
Dukun tua itu tersenyum. Andi mungkin bukan seorang pecinta sejati, tapi terlihat rasa haus yang tidak dapat ditutupi dalam tatapan mbah Projo ketika Andi melihat pada kemaluan isterinya yang mulus tanpa rambut.
“Yah, kamu perlu menjadi seorang pecinta sejati untuk mengoral vagina isterimu. Semua lelaki melakukannya setiap saat akan menyetubuhi isteri isterinya. Naah, Tugasmu sekarang adalah mempersiapkan isteri kamu untuk menerima penisku dulu. Gampang, bukan ? Ayo pasang mukamu di sana dan mulai jilati bibir vagina isterimu yang cantik semok ini.”
Andi menatap vagina isterinya lalu menyentuh bibir kemaluan itu dengan tangannya. Denisa gemetar saat ia merasakan sentuhan itu. Andi merasakan lembutnya vagina isterinya yang mengeluarkan wangi khas, Denisa selalu rajin membersihkan liang vaginanya, dengan cairan pembersih sari ayu, juga isterinya sangat rajin meminum jamu pewangi vagina merek nyonya meneer.
“Bagus bagus mas Andi,” mbah Projo memberi semangat sambil mendorong Andi untuk semakin mendekat ke vagina isterinya,
“Ayo beri ciuman mesra pada vagina isterimu”
Andi belum pernah berada sedekat ini dengan kemaluan isterinya, bila ia ingin melakukan tugasnya memberi nafkah batin pada isterinya, ia langsung memasukan penisnya tanpa pemanasan terlebih dahulu.
Wajah mbah Projo berada tepat di samping telinganya Andi dan berkata,
“Cium bibir vagina isterimu, dan Banyak pergunakan lidah… iya terus lakukan, begitu.”
Andi telah memulai tugasnya dan semakin lama terlihat semakin terbiasa.
“Usap klitorisnya dengan ibu jarimu… Jangan hentikan permainan lidahmu. Nah begitu. Permainkan ritme jilatan dan usapanmu,” lanjut mbah Projo.
Sementara itu tubuh Denisa tidak dapat menolak efek yang timbul atas apa yang dilakukan suaminya. Lidah Andi terasa sangat begitu menakjubkan. Dan ibu jari Andi yang menari-nari pada klitorisnya mulai membuahkan hasil yang ditunggu-tunggu oleh dukun tua tersebut. Setelah beberapa saat meneruskan permainan lidah dan jarinya, Andi dihadiahi dengan rembesan cairan hangat akibat dari vagina isterinya yang mulai melubrikasi.
Keheningan dalam kamar terpecahkan oleh suara berkecipak basah dari usaha Andi mengoral isterinya. Mbah Projo mengedipkan mata ke Andi lalu ia berkata
“Masukkan jari tengahmu ke dalam vaginanya, dan Pertemukan ibu jari dan jari tengahmu di antara dinding vaginanya,” perintah mbah Projo, dan yang baru saja mbah Projo berikan perintah pada Andi akan memberi efek terstimulasinya G-Spot isteri Andi itu.
Andi menuruti perintah mbah Projo dan telah membuahkan hasil desahan lirih yang keluar dari mulut isterinya. Mbah Projo tersenyum lebar melihat hasil yang sangat memuaskan.
Kemudian dukun tua itu menjamah pantat isterinya sambil mengocok batang kejantanannya, mbah Projo terus memberi perintah pada Andi.
Mbah Projo mendorong Andi ke samping dan isterinya mengeluarkan erangan seakan memprotes perbuatan mbah Projo. Namun tidak disangkanya mbah Projo langsung berlutut di antara paha isterinya dengan penisnya yang besar berdenyut-denyut eperti monster yang hidup.
“Bagus,bagus mas Andi! Vagina isterimu sekarang sudah basah, bahkan boleh dibilang: banjir!”
“Isteri mas Andi tidak terbiasa dengan penis sebesar ini. Mungkin kau bisa membantu dengan memasukkannya ke dalam vagina isterimu yang tersayang,” kata mbah Projo.
Andi memegang penis besar itu sementara penisnya sendiri sangat kecil. Penis di tangannya terasa hidup bergerak-gerak, bahkan kelihatannya seperti sedang bernafas. Andi dapat merasakan denyutan konstan saat ia memegang penis itu, dan penis mbah Projo terasa berat. Tatapan matanya tidak pernah lepas dari penis itu.
“Sekarang arahkan penisku, Mas Andi. Nah begitu, dorong masuk kepala penisku ke dalam vagina isterimu.”
Penis itu terlihat sangat besar dibanding vagina isterinya yang kecil. Sudah pasti tidak akan muat. Andi mulai khawatir akan keadaan isterinya. Penis ini sudah pasti akan merobek vaginanya. Belum lagi kepala penis dukun itu masuk sepenuhnya Andi dapat melihat isterinya sudah meringis menahan sakit. Mbah Projo mendorong pinggulnya agar penisnya masuk lebih jauh, namun masih saja tertahan dipintu liang sempit itu, kepala penis mbah Projo bagaikan kepala jamur dimusim hujan yang sedang mekar.
“Gilaaa,…cek cek mas Andi, memek isterimu ini rapat sekali! Sudah jelas dia tidak terbiasa bersanggama dengan penis ukuran pria tulen. Tapi jangan khawatir, dengan bantuan mas Andi sendiri sebagai suami yang sayang isteri, semua pasti akan beres.”
Dalam keheningan kamar itu Andi dapat mendengar suara seperti letupan lembut saat kepala penis mbah Projo masuk menembus bibir vagina isterinya yang sudah terasa panas membara, dengan tubuh berkejat nikmat bercampur sedikit sakit isterinya melenguh bagai sapi disembelih.
“Oooh aghahh!” Denisa mendesah.
“Pelan-pelan, penis mu ini besar sekali mbaaaah. Beri aku waktu untuk menyesuaikan diri,” kata Denisa lagi.
Pikiran Denisa berpacu dengan nikmat yang menderanya. Ia merasa tubuhnya penuh terisi sesuatu yang panas lembut, padahal baru menerima kepala penisnya saja. Bagaimana mungkin ia dapat menerima seluruh penisnya mbah Projo masuk ke dalam tubuhnya. Sudah pasti tidak bisa, pasti bisa bisik hatinya lagi.. terus mbaaaah, Ouuuugh mbah, dorong dikit dikiiiit lagi mbah ya pelan pelan gitu, Oh mas Andi enak enaaak penis besar ini rasanya.
Mbah Projo merasakan hangatnya dinding vagina ibu muda itu mulai membungkus rapat kepala penisnya.
“ Mainkan buah dadamu bu, dan nikmatilah pelajaran dariku yang pertama. Pejamkan mata dan dibawa rileks, kendorkan semua ketegangan pada kedua kakimu. Naah gitu buu”
“ Ooh sungguh pintar isterimu mas Andi “ isterimu sudahlah cantik juga sangat cepat menerima pelajaran ini.
Buah zakar dukun tua itu sama besarnya dengan penisnya.
“Beri dia tambahan penis lagi Andi,” perintah mbah Projo.
Andi menggenggam batang penis mbah Projo dan mencoba untuk mendorongnya masuk lebih dalam lagi ke dalam vagina isterinya. Andi dapat mendengar isterinya mengerang menahan sakit bercampur nikmat, namun kebutuhan mbah Projo tidak dapat diacuhkan. Ia telah sabar menunggu sejak tadi. Dan dukun itu ingin merasakan buah zakarnya yang besar menampar-nampar pantat ibu muda itu sekarang. Dan malam ini Andi akan menyaksikan betapa isterinya menjadi liar bagai kuda betina yang binal saat mendaki puncak kenikmatan yang diberikan oleh dukun itu.
Dengan menaruh seluruh berat badannya ke penisnya, mbah Projo mendorong penisnya semakin masuk lagi sekitar 3 cm. lalu mbah Projo menarik keluar batang kemaluannya sampai sebatas ujung kepala penisnya lalu menancapkannya masuk lagi lebih sedalam 4 cm. Dicabut lagi dengan perlahan namun pasti semakin membongkar jalan masuk kedasar rahim ibu muda itu.
“Ayo, sudah setengah jalan,” kata mbah Projo penuh kepuasan.
“Aku tahu ibu pasti bisa,”
Setiap kali mbah Projo menggenjot penisnya keluar masuk tubuh isterinya, Andi melihat semakin banyak bagian penis dukun itu yang terbenam masuk vagina isterinya yang sempit tersebut. Ia sudah melepaskan tangannya dari penis mbah Projo dan kini hanya terpekur melihat pemandangan itu tepat di depan mukanya.
“ Ouuugh Mas Andi..memang enaak teunaan me… memek isterimu ini ”. sempit dan seret, rasanya kontolku diremes remesnya.
Isterinya mendesah berkelojotan setiap kali mbah Projo mendorong masuk penis itu, dan pandangan dukun itu melekat pada titik pertemuan antara penisnya dan vagina isterinya. Dan dengan satu dorongan keras yang terakhir, di dalam kamar itu Andi dapat mendengar suara buah zakar mbah Projo mulai berirama menampar pantat isterinya, hingga isterinya kian mendesah liar
“Ohhh mbah rasanya rasanya heuuus” Kenapa bu rasanya.
“Ayo bilang pada suamimu, ngaku aja pada suamimu” dan bilang enak rasanya.
“ Ya mas enaaaaak rasanya punya si mbaaaah ini“. Denisa merasakan batang kejantanan mbah Projo berkedut kedut seperti ular hidup diliang vaginanya.
Mbah Projo menghela nafas dan menahan gerakannya. Ia membiarkan batang penisnya bermandikan hangatnya dinding vagina tersebut. Dukun itu dapat merasakan dinding vagina ibu muda itu seakan memijat-mijat penisnya seperti jari-jari kecil yang berusaha menarik penis itu masuk lebih dalam lagi.
Dengan menarik leher Andi, mbah Projo membawa wajah suami Denisa itu mendekati mulut isterinya untuk memerintahkan menciumnya dalam-dalam pada bibir sensualnya. sementara ia terus menggenjot penisnya keluar masuk tubuh isterinya. Mbah Projo sadar bahwa ia sudah menang dalam hal ini, sebagai pelajaran buat Andi. Dan Andi suka dengan hal seperti ini, sangat suka malah. Sekarang tangan Andi membelai rambut isterinya sementara lidah mbah Projo bergerilya di dalam mulut isterinya, dan Andi membisikan sesuatu pada isterinya, “ Nikmatilah sayang badai birahimu, aku senang melihat mu disetubuhi mbah Projo.
Mbah Projo melepaskan ciumannya dari ibu muda itu agar dapat lebih berkonsentrasi pada perempuan yang sedang disetubuhinya. Liang kewanitaan perempuan cantik itu sangat rapat namun tubuhnya sudah melubrikasi demikian banyaknya. Dengan hentakan panjang dan keras mbah Projo menggenjot pinggulnya dan setiap kali mendorong penisnya masuk, mbah Projo seakan memaksa udara keluar dari paru-paru isterinya.
“Homph! Humph! Humph!” Yeeah yeas yes.
Isterinya sudah tidak lagi memberikan perlawanan saat meretas antara sakit dan nikmat, isterinya hanya membiarkan saja mbah Projo melakukan tugasnya. Pantat isterinya bergerak-gerak dalam gerakan melingkar kecil yang membuat penis dukun itu menyentuh berbagai bagian dari vaginanya. Bagai seorang penari erotis isterinya menggeliat liar, sekujur tubuhnya bergetar hebat sampai melengkung keatas menjemput hentakan penis dukun itu.
Denisa terus mendesah-desah, sekarang ia mengalami sendiri badai birahi yang melanda dirinya, dan tidak dapat dipungkiri lagi ia sedang menanjak menuju klimaks yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, sungguh begitu dahsyat kenikmatan yang sedang diraihnya. Dan Vagina ibu muda itu terasa sangat nikmat sekali berdenyut berdenyut, sehingga mbah Projon juga merasakan sesuatu yang berkumpul di buah zakarnya yang siap untuk meledakan lahar panas dalam sebuah orgasme terhebat, sepanjang petualangannya mbah Projo berusaha untuk menahan badai kenikmatan yang akan menderanya. Karena belum saatnya untuk diledakan didalam liang rahim perempuan cantik yang disetubuhinya.
Mbah Projo menarik keluar penisnya dengan tiba tiba dari dalam tubuh Denisa, dan Andi mendengar isterinya berbisik lemah seperti kecewa,
“ Tidak…, jangan berhenti… Aku sudah hampir… tolooong tolooong teruskan…mbaaaaaah. “ Ayolaaaah mbaaaah.
“Jangan khawatir, bu. ibu akan mendapatkannya dariku nanti sampai ibu minta minta minta ampun untuk terus kusetubuhi, namun saat ini aku masih ingin memberikan pelajaran dulu pada suamimu, agar mas Andi menjadi pecinta sejati. Ayo mas Andi setubuhi isterimu sekarang“. Dengan tergesa gesa Andi melepas celananya dengan tubuh bergetar menahan sensasi yang memukaunya saat mbah Projo menghentakkan penis besarnya kedalam memek isterinya yang sempit itu.
Dan pelajaran pertama itu telah berkesan dalam jiwa Andi, sungguh telah menakjubkan sekali pemandangan erotis tarian liar isterinya untuk menggapai puncak birahi.
“Bagus, bagus,” kata mbah Projo pada Andi sambil ikut menjilati dan mengisap susu ibu muda itu, dan Andi mulai mengayunkan penis kecilnya didalam liang vagina isterinya. Terus terus setubuhilah isterimu…ya perlahan lahan dulu, agar tidak cepat keluar pejuhmu.
“ Eeeee yaaach aku sudah gak kuat lagi mbah”, tahan dulu mas Andi, dan tarik nafas dalam dalam,
“ Ooh gaaak bisa mbaaaah..Oooh yeah.. aku keluar mbah“. Tubuh Andi akhirnya berkejat kejat diatas tubuh isterinya,
sementara isterinya mengerang kecewa dengan tubuh menggelinjang liar bagai orang kesurupan karena tak dapat meraih puncak kenikmatan yang tertunda tadi.
“Penis suamimu terlihat kecil sekali, bu. Dengan alat sekecil itu, ibu pasti bermasturbasi untuk mendapatkan kepuasan ya.” Dengan berbisik, Mbah Projo bertanya kepada isterinya ,
“Apakah ibu setiap hari bermasturbasi ?”
“Ayolah mbaaaah setubuhi aku, tolooong mbah, malam ini sepenuhnya aku adalah kekasihmu” Mas Andi tidak pernah membuatku mencapai puncak kenikmatan mbah” hanya itu yang bisa keluar dari mulut Denisa.
Dan Andi memang menyadari kelemahannya sebagai suami yang tidak bisa memuaskan seorang isteri. Apa lagi untuk berharap dapat punya keturunan yang akan lahir dari rahim isterinya.
Mbah Projo pun tersenyum, lalu mendekat dan melumat bibir Denisa,” Udara dingin, di dusun itu, membuat isterinya bercumbu sangat liar dengan lelaki tua perkasa itu. Di mulai dengan ciuman ciuman mesra dari mbah Projo, serta rabaan lembut di paha mulus ibu muda itu, jadi semakin menggelepar nikmat.
Tubuh isterinya menampakkan kedua paha mulusnya, serta pangkal pahanya yang melelehkan cairan birahi. Malam suka ria itu Bukan hanya mata suaminya yang melihat, tanpa sepengetahuan Andi dan isterinya ada sepasang mata yang merah menyala mengintip, sepasang mata Makhluk tinggi besar berujud manusia kera.
Satu sentuhan jari mbah Projo, di selangkangan Denisa, membuatnya mendesah keras. Jari itu terus bermain didalam selangkangannya. Dengan cepat isterinya, menyodorkan buah dadanya yang bulat padat, dengan putting memerah, telah menonjol keras, ke mulut dukun tua itu.
“mbah, mau nete ya.. “ kata Denisa dengan bernafsu.
Mulut mbah Projo pun menyedot putting susunya.
“ohhh ….. mbah, enak mbah.. enak…” erangnya.
Suara suara erotic Denisa, membuat makhluk berbulu yang mendengar samar samar, membuatnya meraba raba selangkangannya sendiri sambil menggeram lirih.
Mbah Projo, masih saja, menjilati dan menyedot buah dada istrinya Andi meski ia mendengar raungan halus makhluk kera itu, begitu juga jarinya yang masih terus, merangsang selangkangan ibu muda itu. “Denisa makin melebarkan kakinya, ayo masukan mbah puya punyamu yang besar itu..” pintanya. Dan dukun itu melihat vagina itu, dengan Bibir vagina yang rapat, dan basah yang siap untuk disetubuhi secara sempurna.
Mbah Projo sudah mengerti kebiasaan perempuan yang dilanda birahi tinggi. Setelah tubuh Denisa kian menggelepar, mbah Projo merenggangkan kedua belah kaki Denisa semakin lebar. Lalu, dengan lidahnya yang panjang, dia menjilati vagina ibu muda itu dengan lembut.
“ Isteri Andi melenguh manja, mbaahh.. . enak.. . mbah essss zzz…” erangnya. Dukun itu terus menjilati vagina istrinya.
Jari jarinya juga tak tinggal diam, jari itu bergerak memasuki liang vagina istri tercintanya maju dan mundur, bergetar lembut, membuat Denisa, semakin mendesah desah, menuju puncak birahinya. Lidah mbah Projo bermain di klitorisnya, sedang jarinya terus melocok liang vaginanya yang semakin basah.
” Aahhssss …. Mbah, aku udah gak kuat … aghhh” erangannya semakin mendekati fase orgasme.
Jilatan mbah Projo semakin liar bagai lidah ular, tubuh Denisa pun bergetar, mengejang, satu lagi erangan yang panjang membawanya ke puncak kenikmatan.
Saat, ibu muda itu masih terbaring lemas, Mbah Projo mengelus penisnya yang tampak sudah tegang. Tanpa perlu komando, isterinya Andi segera membelai belai penis dukun itu, menjilati ujung penisnya yang tegang, membuat mbah Projo mengerang nikmat. Denisa mengulum kepala penis itu, dengan nafsu. Rupanya pengalaman perempuan cantik itu dimalam kemarin telah membuatnya semakin binal bagai kuda betina yang sedang birahi untuk mencapai kenikmatannya.
Kepala Denisa, bergerak, maju mundur, penis besar itu mendapat kenikmatan yang tinggi.
“oh.. sayang… ohh…” erang mbah Projo. Permainan mu indah lonte cantik,” dukun itu meracau nikmat, hebat sungguh hebat, hingga mampu membuat mbah Projo melepas benihnya di mulut ibu muda itu.
Tak satu tetes pun yang lepas dari mulut Denisa, semuanya tertelan habis. Dan Andi semakin terpukau melihat pertunjukan isterinya yang begitu binal.
Kini mereka berbaring bersama, Denisa terus saja menciumi tubuh kekar mbah Projo. Mereka bercumbu kembali, sampai penis besar dukun itu siap untuk permainan babak berikutnya. Dengan sabar Andi melihat isterinya membelai penis besar itu, Andi begitu terpukau oleh kebinalan isteri tercintanya untuk bisa membangkitkan gairah mbah Projo sebagai pejantan tua yang tangguh.
Kembali Denisa, membuka lebar kakinya, memperlihatkan vagina indah miliknya. Mbah Projo sudah siap, dengan penisnya yang menegang , tepat di depan pintu vagina isterinya. Perlahan penis itu masuk membelah bibir vagina Rini.
” oh tekan … terus mbaaah ohhh” erang ibu muda itu.
Dorongan, demi dorongan, dari penis dukun itu yang kian membesar menegang, cukup membawa kenikmatan bagi isterinya.
Pantat indahnya ikut bergoyang, selaras dengan goyangan pinggul mbah Projo. Penis besar panjang itu terus bergerak keluar masuk, di iringi desah desah erotis dari bibir indah isterinya. Walau udara dingin, tapi peluh tampak membasahi dahi mbah Projo yang bertahan perkasa diatas tubuh isterinya.
Sebentar saja, Mbah Projo telah membawa isterinya Andi ke puncak birahi. Pijatan melintir jari dukun itu pada susu Denisa yang kian membengkak membuat ia terhempas kedalam badai kenikmatan yang tak ada taranya. Tubuh Denisa seakan meledak ledak, hentakan penis besar itu semakin deras menghujam kedasar rahimnya.
Dan tubuh Denisa bagai terkena sengatan listrilk, tubuhnya bergetar berkejat kejat kenikmatan.
“Ibu.. ibu.. suka … kamu suka ini..kontol besar” ujar mbah Projo. Yang hanya bisa di jawab oleh desahan desahan nikmat Denisa.
“Oh enaaaknya mbah” jeritnya.
Dukun itu hanya tersenyum kenikmatan juga. Penis itu bergerak ke luar masuk dengan liar, membuat tubuh isteri tersayang Andi terguncang keras. Denisa menjerit nikmat, vaginanya mulai terbiasa dengan penis besar itu.
Dan Mbah Projo terlihat jelas, sangat menikmati tubuh ibu muda itu. Dia terus mengoyangkan penisnya. Denisa merasakan adanya perubahan, sepertinya vaginanya tiba tiba merasakan nikmat yang tiada tara menerima penis sebesar itu. Denisa mengigit bibirnya, rasa nikmat yang dialaminya dengan cepat dan pasti menyentak sampai keubun ubunnya.
Andi melihat keadaan isterinya yang tak kuasa lagi didera kenikmatan, Denisa mengerang kenikmatan, seakan akan memberitahukan pada Mbah Projo, bahwa dia sangat menikmati permainan ini. Tubuhnya bergoyang meliuk liuk, kepalanya bergerak ke kiri dan kekanan. Dukun tua itu terus menggoyang menghujamkan penisnya semakin liar dan dalam.
“ahhh … ahhh.. aku tak tahan… aku tak tahan…” tiba tiba isterinya mengerang.
Dan tubuhnya kembali mengejang, mengejet berkejat kejat nikmat. Denisa sudah berulang kali orgasme, namun terus saja mbah Projo memacu penisnya di dalam liang vagina ibu muda itu. Dukun itu mendengus dengus bagai banteng liar menikmati vagina isterinya. Tak lama isterinya Andi yang bahenol itu kembali mendapatkan orgasmenya secara beruntun, yang kemudian di susul oleh mbah Projo. Denisa bisa merasakan jelas panasnya cairan birahi lelaki perkasa itu memasuki rahimnya menyembur dengan deras,begitu nikmatnya semburan lahar panas itu hingga Denisa menjerit histeris…Ougggh ampuuuuuuuun. Nikmaaaaaat sekaleee mbah.
Seiring malam yang merangkak, Denisa kini telah pindah posisi, tidak lagi terlentang, tapi duduk tepat dipangkuan Mbah Projo dipingir ranjang jati. Sambil terus membelai rambut sebahu isterinya, Dukun itu pun mulumat bibir sensual ibu muda itu. Entah karena suasana yang dingin atau karena gairah birahi Denisa yang tinggi. Tanpa menolak, Denisa membalas ciuman Mbah Projo, Mata Denisa memejam, lidah Denisa dengan nakal bermain lincah di dalam mulut dukun itu. Tentu saja semuanya di layani Projo dengan penuh nafsu. Seperti ada sesuatu yang merasuki tubuhnya dengan liar tangan Denisa meraba raba selangkangan dukun tua itu, mencari cari penis besarnya, tanpa rasa ragu ataupun malu.
“Mbaaaah… mana penismu” aku mau ini punya mbah terus didalam memek ku.
Nafsu birahi Denisa kian memuncak saat hangatnya penis mbah Projo mulai terbenam kedalam vaginanya yang sempit itu serasa akan meledak dimulut rahimnya.
“Ouuuughhh mbaaaah….rasanya mentoook mbaaaaaah“.
Denisa sangat menikmati peresetubuhan itu, ia menggoyang pantatnya naik turun pada batang penis besar panjang dengan liar bagaikan penari jalang… mulutnya meracau tak karuan “ Oh besaaaar sesekali…enak enaaak mbah. Andi pun begitu takjub melihat isterinya dengan mendesah nikmat, kepalanya mendongak keatas dengan rambutnya yang panjang terlepas dari sanggulnya bagaikan sang dewi malam yang menyambut datangnya badai birahi.
Mbah Projo menggeram buas bagai singa yang luka, saat menikmati keliaran goyangan pantat ibu muda itu, rintihan manja perempuan cantik yang ada dalam pangkuannya kian membakar nafsu birahi dukun itu. Tanpa merasa lelah goyangan pinggul Denisa bergerak maju mundur memberi dukun tua itu kenikmatan. Usaha Denisa tak sia sia, Semburan sperma mbah Projo, memenuhi liang vaginanya, Semua Spermanya mbah Projo di telan habis oleh liang rahim Denisa, seperti tanah tandus yang membutuhkan siraman air hujan, di musim kemarau. Isteri cantik mas Andi tersenyum manis penuh gairah dengan tatapan mata yang menuntut lagi pada pejantan tua perkasa itu agar memuaskan berahinya kapan saja dan dimana saja.
Pagi pagi sekali, Andi telah terlihat, berjogging di sekeliling hutan bambu. Dan Denisa hanya melihat lihat pemadangan disekeliling rumah berdinding papan itu sambil berjalan santai. Tiba tiba, mata Denisa menatap pada pohon besar yang terlihat angker lalu mendekatinya. Tiba tiba Denisa merasakan sesuatu yang aneh merasuki tubuhnya.
Mbah Projo berlari menghapiri Denisa” kan sudah saya bilang pohon ini tak boleh didekati” kata dukun itu dengan nada sedikit tinggi. Denisa tak mengubris ocehan mbah Projo, matanya terus menatap dahan itu yang seolah olah melambaikan tangannya memanggil Denisa, bayangan seseorang yang timbul tenggelam.
Lima hari kemudian ketika Denisa sudah kembali kerumahnya di jakarta, setelah makan malam, keduanya telah berada ditempat tidur, Sedang matanya Denisa masih terbelalak lebar, sementara Andi suaminya telah tertidur pulas, Dia hanya diam namun matanya menatap langit langit kamar. Ibu muda itu terbayang bayang kembali kejadian saat ia disetubuhi oleh dukun tua itu. Yang mana sang suami ikut pula menikmati persetubuhan liar isterinya yang berkejat kejat dalam dekapan dukun tua itu.
Tiba tiba saja Keanehan terjadi, Denisa merasakan adanya suara suara yang memanggilnya. Namun ia tidak melihat wujut suara itu. Dengan memanfaatkan indra pendengarannya, Denisa memberanikan diri melangkahkan kakinya, mencari sumber suara yang memanggilnya itu.
Dia berjalan keluar kamar, suara itu semakin jelas, kakinya terus melangkah, ke arah suara yang semakin jelas dikamar sebelah, Denisa terpaku disana didalam kamar sebelah., tempat biasanya kalau ada tamu atau kerabatnya datang menginap dirumahnya. Ditepi tempat tidur nampak sedang duduk makhluk berbulu lebat yang mirip dengan manusia. Berujud kera jantan. Kaki Denisa gemetar tak dapat bergerak sedikit pun dan mulutnya serasa terkunci tak dapat menjerit. Namun ada sesuatu yang sangat aneh menjalari merasuk kedalam jiwanya, tiba tiba saja nafsu birahinya meninggi bagai tak terkendali minta disetubuhi. Dengan perlahan lahan rasa takut dan ngerinya itu sirna dari hatinya.
“Riannti, ke mari sayang mendekatlah manisku” demikian suara magis itu memanggilnya.
Denisa pun melangkah dengan gontai tanpa ragu. Setelah tubuhnya mendekat pada makhluk itu, kedua lengan makhluk itu memeluknya sangat kuat sekali, seakan sesak nafas Denisa dibuatnya. Secara perlahan pelukan itu mulai mengendur, ntah bagaimana caranya tahu tahu dirinya sudah ada dalam pangkuan makhluk berujud manusia kera. Suara ghaib makhluk itu merasuk kedalam sukmanya.
“ Sayangku, bukankah kau pernah mendekatiku, tapi kau dicegah oleh Projo muridku it“u. antara timbul dan tenggelam Denisa dapat mengingatnya, dan memang Denisa pernah coba mendekati pohon tua yang nampaknya begitu aneh dalam pandangannya tempo hari saat berada didusun Tengger tempat tinggal dukun tua itu. Dan makhluk itu juga pernah menyaksikan Denisa disetubuhi oleh Projo, hingga membuat makhluk itu ikut pula terangsang.
Makhluk manusia kera jantan itu, dengan mesra membelai rambut Denisa sambil berbisik yang hanya dapat dimengerti dari kedalaman batin ibu muda itu, tanganya yang berbulu menarik gaun tidur Denisa, merobeknya hingga lepas dari tubuhnya. Mata makhluk itu begitu liar menatap buah dada Denisa yang indah kenyal. Dan lidah yang kasar panjang milik makhluk aneh itu jelas terlihat oleh Denisa, Lidah itu mulai menjulur, menjilat putting susunya, Denisa pun mendesah nikmat
” Ouughhh….” erangnya.
Seketika itu juga birahi Denisa menjadi tinggi. Denisa mendesah kenikmatan. Lumatan mulut Makluk manusia kera pada buah dadanya semakin membuatnya bernafsu. Selangkangan Denisa pun mulai terasa lembab.
“Nikmatilah manisku”, akan kuberikan sesuatu yang engkau impi impikan selama ini,
“Bukankah kau ingin memiki anak sayang” Gema suara ghaib makhluk itu mendera dalam jiwa Denisa.
Ibu muda itu terus mendesah dalam deraan nikmat sambil menjawab pertanyaan si manusia kera , Ya ya benar bisik lirih Denisa.” Dengar manis Aku adalah kekasihmu, kekasih dari alam kegelapan yang akan memberikan kenikmatan yang tak pernah kau dapati dari manusia, dan kau akan tetap menjadi awet muda setelah merasakan semburan air kejantananku diliang rahimmu sayang.
Dan tiba tiba, jari makhluk itu menyentuh vaginanya, Dan tubuh Denisa bagai terkena sengatan listrilk, tubuhnya bergetar, kenikmatan.
“Denisa.. Denisa.. kau suka … kau suka manisku..” Bisik makhluk aneh itu, yang hanya bisa di jawab oleh desahan desahan nikmat perempuan cantik itu.
Jari makhluk alam ghaib itu pun menerobos masuk kedalam liang vagina Denisa, membuat ibu muda itu menjerit dengan tubuh begetar menahan nikmat yang dahsyat. Mulut manusia kera itu melumat buah dada indah milik Denisa, sedang jarinya bermain dengan liar di dalam liang vaginanya. Tubuh Denisa tak mampu lagi menahan nikmat yang di berikan si manusia kera itu.
Sebentar saja, kekasih alam ghaibnya telah membawa Denisa ke puncak birahinya.
Pijatan melintir jari manusia kera pada klitoris Denisa yang kian membengkak membuat ia terhempas kedalam badai kenikmatan yang tak ada taranya. Tubuh Denisa mengejang dengan nafas memburu
“Aughhh ampuuun, kemudian berkejat kejat nikmat. Tubuhnya melemas dalam pelukan si manusia kera.
Makhluk yang berbulu lebat itu, memperlihatkan penisnya yang hitam, besar dan panjang.
“Oooh…” Denisa terkesima.
Penis itu begitu besarnya berwarna kemerahan, lebih besar dari punya mbah Projo si dukun tua itu. Tubuhnya diangkat keatas dan batang kejantanan makhluk itu tepat berada diliang vaginanya, dengan mudah dan dengan perlahan sekali hentak, penis besar manusia kera itu telah masuk ke dalam tubuhnya. Denisa menjerit lirih antara sakit dan nikmat.
“Sakkitttt” jeritnya. Makhluk aneh kekasihnya itu merasakan kenikmatan. Penis itu bergerak ke luar masuk dengan liar, membuat tubuh Denisa terguncang keras. Denisa menjerit kesakitan namun suaranya seperti tertelan malam, vaginanya tak terbiasa dengan penis sebesar itu.
Tapi makhluk itu terlihat jelas, sangat menikmati tubuh Denisa. Dia terus mengayunkan pantat ibu muda itu untuk menerima penisnya. Denisa merasakan adanya perubahan lambat laun, rasa sakitnya segera hilang, sepertinya vaginanya tiba tiba merasakan nikmat menerima penis si Manusia kera. Denisa mengigit bibirnya, rasa nikmat itu dengan cepat menyerang tubuhnya.
Denisa tak kuasa lagi, dia mengerang kenikmatan, seakan akan memberitahukan pada kekasih alam kegelapannya, bahwa dia begitu menikmati permainan ini. Tubuhnya bergoyang goyang, kepalanya bergerak ke kiri dan kekanan. Denisa terus mengoyang pantatnya.
“ahhh … ahhh..ampuuuun aku tak tahan… aku tak tahan…” tiba tiba Denisa mengerang.
Dan tubuhnya kembali mengejang, mengejet berkejat kejat nikmat.
“Nikmatilah sayang kejantananku malam ini” suara ghaib itu terus terusan mendera jiwanya.
Denisa sudah orgasme, namun manusia kera itu masih terus memacu penisnya di dalam liang vaginanya. Manusia kera itu mendengus dengus liar menikmati vagina Denisa. Tak lama Denisa pun kembali mendapat orgasme secara beruntun yang kemudian di susul oleh makhluk itu. Rini bisa merasakan panasnya cairan birahi makhluk aneh itu, memasuki rahimnya menyembur dengan deras, begitu nikmatnya semburan lahar panas itu hingga Denisa menjerit histeris…Ougggh ampuuuuuuuun. Si manusia kera telah memberikan kepuasan birahi padanya. Denisa terjaga dari mimpinya, tubuhnya berkeringat, suaminya pun menenangkannya.
Paginya diam diam, dia menganalisa kejadian semalam, semuanya tampak nyata, tapi dia hanya bermimpi. Yang pasti ada jelas, sisa sisa sperma yang membasahi vaginanya. Denisa bisa membedakan antara sperma dan cairan vaginanya sendiri. Dia benar benar binggung dengan fenomena seperti itu.
Denisa jadi penasaran lalu ia pergi sendiri kedusun tengger dengan mengendarai mobil Honda civicnya, Setibanya Denisa dirumah mbah Projo dukun tua itu ia bertanya tentang mimpinya, Denisa bercerita secara detail tentang mimpinya, tapi mimpi itu begitu nyata sekali mbah” kata Denisa. Projo menghela nafas,” Dukun tua itu diam sesaat, dia menatap Denisa, akhirnya dia membuka suara, Projo mengakui bahwa di pohon ini memang ada penunggunya, Mereka terus berbincang bincang, sampai agak larut, akhirnya Denisa minta diri untuk istirahat karena badannya agak lelah dalam perjalanan tadi dan mulai mengantuk. Lalu Denisa disuruh masuk kekamar oleh dukun itu. lalu mbah Projo menyelimuti tubuhnya yang terbaring dengan selimut tebal yang ada dikamar itu.
Seiring malam yang terus merangkak, Denisa terjaga dari tidurnya, lalu ia keluar dari kamar dimana dulu ia pernah disetubuhi oleh Projo si dukun tua itu, Denisa melihat mbah Projo lagi duduk di kursi rotan,
“ kemarilah mendekatlah padaku” Setelah Denisa mendekat langsung duduk dalam pangkuan lelaki tua itu, yang terus membelai rambut panjang sepinggang ibu muda itu, Projo pun mulai berbuat lebih.
Entah karena udara dan suasana yang dingin atau karena gairah birahi Denisa yang datang secara aneh. Lalu Projo tiba tiba saja telah mengulum bibirnya yang sensual.
“ Ibu kangen ya…“
Tanpa menolak, ibu muda itu membalas ciuman Projo , Mata Denisa memejam meresapi nikmatnya ciuman lelaki tua itu, lidah Denisa dengan nakal bermain lincah di dalam mulut Projo. Tentu saja semuanya di layani dukun itu dengan penuh nafsu. Seperti ada sesuatu yang merasuki tubuhnya dengan liar, tangan Denisa meraba raba selangkangan Projo, mencari cari penis besarnya, tanpa rasa ragu ataupun malu.
“mbah mana penismu” aku mau membelainya, dengan gelegak birahi yang kian memuncak tangan Denisa menarik turun celana komprang Projo.
“ Eh tuh khan apa kubilang ibu pasti akan merindukan ini kontolku yang besar“.
Satu tatapan tajam bola mata Projo, telah memerintahkan ibu muda itu untuk berbuat lebih. Sambil berjongkok Denisa melebarkan kakinya Projo, dengan rakus ia mengulum penis Projo yang telah ereksi keras. Dengan jari jarinya yang mungil Denisa membelai penis yang besar panjang itu. Nafsu birahi Denisa kian memuncak saat hangatnya penis Projo serasa akan meledak dimulutnya.
Mata Dukun tua itu menjadi liar, menatap selangkangan Denisa yang masih terbungkus pakaian tidurnya yang tipis.. Denisa tak memperdulikannya, yang jelas, isteri cantik mas Andi itu sangat menikmati, mengulum batang penis Projo dengan rakusnya. “ Houps… houps…mbaaabh Hessss aku kangen dengan punyamu ini, sambil mengoral penis mbah Projo Denisa meracau menahan gelegak birahinya, hangatnya batang kejantanan itu dimulutnya membuatnya tak sabar lagi minta disetubuhi.
Projo pun mengerang, menikmati sedotan, dan jilatan nafsu Denisa. Tanpa merasa lelah, kepala ibu muda itu bergerak maju mundur, memberi Projo kenikmatan. Usaha Denisa tak sia sia, Semburan sperma Lelaki tua itu, memenuhi mulutnya, Semua Spermanya di telan habis oleh Denisa, seperti tanah gersang yang membutuhkan siraman air, di musim kemarau. Ibu muda yang cantik itu tersenyum manis penuh gairah dengan tatapan mata yang menuntut sesuatu pada Projo agar memuaskan berahinya yang sedang menggelegak diubun ubun.
Projo tersenyum puas, Dia mengangkat, tubuh Denisa, dan melepaskan baju tidurnya. Dengan tatapan buas Projo menatap buah dada bulat padat Ibu muda yang merindukan untuk punya anak itu. Kedua tangan Projo, meremas buah dada Denisa membuat dia mengerang nikmat. Dan jilatan lidah Projo di putting susunya membuat birahi perempuan cantik itu semakin meninggi. Tubuhnya berkejat kejat saat jilatan liar Projo menggigit lembut putting susu yang kian mengeras itu. Tubuh molek indah ibu muda itu di baringkan, Projo pun meraba selangkangan Denisa.
“hem, ibu, baru dijilat sedikit udah basah..” seloroh Projo.
Muka Denisa memerah, dia malu, tapi birahinya mengalahkan semua rasa malunya.
Jari telunjuk Projo yang besar dan kasar itu bergerak masuk ke liang vagina Denisa, rasa bagai tersengat aliran listrik dialami secara nyata oleh ibu muda itu. Jari itu bergerak bagai hidup, menyodok nyodok liang vaginanya. Denisa mengerang penuh kenikmatan. Jari Projo seperti mempunyai kekuatan magis, sebentar saja, tubuh Denisa mengejang berkejat kejat di buatnya.
“Oooh ampuuuun enaaaak Mbah,tolooong terus teruuuuus aaagh, jangan siksa aku mbaaaah“. Denisa mendapatkan orgasmenya di sertai jeritan nikmatnya. Projo dengan tersenyum puas melihat tubuh Denisa yang mengejang berkejat kejat dengan nafas tersengal sengal. Sekarang penis Projo telah berhapan dengan vaginanya. Ujung penis itu telah menyetuh bibir vagina Denisa.
Projo menghentakan penisnya, jerit Denisa terdengar keras saat kepala penis itu baru masuk setengahnya
“Oooogh ampuuuun” tubuh ibu muda itu melengkung naik keatas bagaikan busur menerima kenikmatan yang tak pernah dapat diraih bersama suamiya. D
enisa merasakan betapa nikmatnya penis Projo yang besar panjang itu telah memenuhi liang vaginanya yang dirasakan sangat sempit oleh pejantan tua itu.
Penis itu bergerak dengan tempo perlahan dan cepat keluar masuk liang vaginanya. Kedua tangan Denisa mencengkram erat bahu Projo, seakan tak mau melepaskan tubuh tua perkasa itu yang tengah menyetubuhinya dengan liar. Isteri tersayang Andi itu terus mengerang kenikmatan, dan Denisa pun kembali mendapat orgasme seperti dulu pertama kali ia disetubuhi dukun itu,
“Oooh enak terus setubuhilah aku yang keras mbaaah”, puaskan aku..malam ini.
Projo tampak masih belum apa apa, Penis besarnya masih terus bergerak cepat, menghentak diliang vagina Denisa yang semakin basah oleh cairan kewanitaannya.
Semua bagian tubuh ibu muda itu, seakan menjadi begitu peka, Bibir vaginanya seakan menebal, klitorisnya membesar karena nafsu birahinya berpacu dengan hentakan buas penis Projo. Didalam kamar itu entah sudah berapa kali Denisa mendaki puncak orgasme yang dihantarkan Projo. Ia seakan kewalahan mengalahkan gairah laki laki tua itu. Dengan sekujur tubuh menggeletar Denisa menjerit histeris didera nikmat sampai ke ubun ubun, tubuhnya melengkung indah bagai penari erotis saat kedutan penis besar Projo memenuhi liang vaginanya yang sempit itu, penis Projo tiada pernah henti menghujami sampai kandas menyentuh dasar rahim wanita cantik yang disetubuhinya.
Saat saat, dimana Denisa sudah sangat lemas, Projo pun melepaskan seluruh cairan birahinya. Liang vagina ibu muda itu terasa hangat oleh sperma sang penjantan tangguh. Sebelum Projo mencabut batang penisnya, Projo masih merasakan denyut denyut dinding vagina Denisa, meremas remas batang penisnya, dan dengan manja perempuan cantik itu membelai tubuh kekarnya.
Malam itu kembali Denisa, terlelap dalam pelukan seorang dukun tua bernama Projo prakasa. Denisa bagaikan seorang ratu saat Projo menyetubuhinya berkali kali, dengan liar dan ganas lidah dukun itu menjilati sekujur tubuhnya seperti kucing yang memandikan anaknya, jilatan lembut Projo terus melambungkan sukmanya, jilatan liar kasar lelaki tua itu semakin membakar dan menghentak nafsu birahinya. Denisa merasa benar benar telah menjadi wanita seutuhnya dalam pelukan Projo Prakasa.
Selama beberapa hari menjelang di jemput suaminya Denisa selalu disetubuhi Projo. Selama itu Projo memberikan kenikmatan birahi, dan ibu muda itu selalu disetubuhi Projo dengan penuh kemesraan yang menghantarkannya ke puncak hubungan pria dan wanita sejati berpacu dalam nafsu birahi. Projo dengan bebas telah menumpahkan cairan birahinya di dalam rahim Denisa. Karena Denisa telah menjadi kekasihnya dan juga kekasih gurunya yang ada dialam kegelapan, Denisa telah menjadi budak nafsu tanpa ada unsur paksaan, keduanya saling memberi dan menikmati permainan ranjang yang menghanyutkan sukma.
Ketika Andi suaminya datang menjemput untuk mengajak kembali ke kota, Andi berkata pada isterinya tercinta,
“ ayo sayang sudah mau berangkat pulang apa belum” tanya suaminya.
Tangan Rini menyibak celana dalamnya,
“Mbah, tolong beri aku kenikmatan sekali lagi, sebelum aku pulang” pintanya.
Baik bu tapi jawab dulu pertanyaanku. Mana yang besar penisku dengan penis suamimu, Besar punya mbah jawab wanita cantik itu. Ayo bilang mana yang enak ngentot dengan ku, apa dengan suamimu, Yach enak digoyang dengan mbah..ayolah mbaaah berilah aku kenikmatan panasnya pejuhmu. Andi hanya bisa terbungkam dengan nyali ciut namun sangat terangsang dengan kata kata jorok isterinya.
Projo tersenyum, dia jongkok, menjilati vagina Denisa. isterinya lalu mengigit bibirnya sendiri menahan nikmat. Setelah vagina itu di buat basah oleh Projo, dengan jari telunjuknya yang bergerak menyodok nyodok liang vaginanya, Denisa lalu di buat orgasme hingga tubuhnya berkejat nikmat. Dengan buasnya Projo lalu menyetubuhi isterinya yang cantik itu tanpa melepas pakaiannya hanya melorotkan celana dalamnya sebatas lutut Denisa. Tubuh isterinya menggeletar hebat saat penis Projo menghujam dengan keras saat disetubuhi lelaki tua itu dengan gaya doggy style, kedua lengan isterinya bertumpu pada sebatang pohon dihalam rumah itu.
“Uuuh…memek ibu.. emang legit dan seret bisik Projo ditelinga Denisa“. Tubuh isteri Andi itu berkejat kejat nikmat saat menggapai puncak berahinya bersamaan dengan menyemburnya lahar panas Projo yang membanjiri liang vaginanya. perempuan cantik itu lalu tersenyum puas. Rini selalu ingin mengulangi lagi persetubuhannya dengan mbah Projo. Denisa selalu merindukan ke hangatan penis besar Projo., rindu penis panjang milik lelaki tua itu.
Dan Denisa tidak akan melupakan keperkasaan lelaki tua itu yang telah begitu sangat menyenangkan. Dan isterinya Andi kini bukan lagi Denisa yang dulu ia telah menjadi perempuan liar dan haus seks. Denisa sangat menikmati saat disetubuhi Projo, dengan meracau buas Projo menyebutnya lonte cantik. Ucapan Projo masih terngiang ditelinganya,
“ Oh lonteku yang cantik memekmu legit sayang”. Kata kata itu semakin membuat birahi Denisa meninggi dipenuh rasa sensasi.
Dan memang Denisa telah menjadi budak nafsunya Projo, kekasih Projo yang cantik, yang setiap saat Projo akan selalu memberikan kenikmatan yang didambahkan isterinya Andi. Namun Andi sangat menikmati pemandangan erotis isterinya yang menggelinjang saat disetubuhi dengan buas oleh dukun tua itu.
Sebulan kemudian Denisa menjadi hamil, dimasa hamil mudanya Denisa sangat rajin mengunjungi mbah Projo bersama suaminya didusun terpencil itu, bunga bunga kehamilannya selalu disirami lahar panas dari batang kejantanan dukun yang bernama Projo prakasa. Andi juga ikut pula menyirami ladang birahi isterinya dengan air kemesraanya yang menyatu dengan air kemesraan mbah Projo.
Ternyata Andi adalah lelaki yang sayang isteri dia merelakan isterinya disetubuhi mbah Projo asalkan isterinya tidak tersiksa batin untuk mendapatkan puncak kenikmatan dalam pusaran badai birahi. Dan Denisa telah sempurna menjadi budak nafsu birahi sampai Mbah Projo sampai punya anak dua. ,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts