CEMBURU

CEMBURU Part 1

Menceritakan pengalaman Kenakalan para remaja Serta keKhilafan Wanita Cantik Dewasa, entah suratan takdir atau ujian kehidupan. Real atau tidak Silahkan para pembaca yang menentukannya.

Pergerakan para remaja Sore itu sangat aktif, mereka sangat bersemangat walaupun kali ini dalam satu Tim mereka dibagi dua dan bertanding satu sama lain menendang bola hingga masuk keGawang kawan yang jadi lawan dalam sesi latihan sore itu. Setelah Pemanasan dan Berlatih Passing, Antony (28) mnjadikan mereka menjadi 2 kelompok .

Sorot matanya dibalik kacamata cukup tebal memperhatikan cara bermain Lingga (18), Anji (17), Damar (18) dan Vinay (18). Menjadi pelatih sepak bola Futsal adalah debut pertamanya, ketimbang harus menjadi Driver Online Antony pikir tak ada salahnya ia ambil Profesi baru iniini sementara waktu.

Semakin ia bersemangat melatih sepak bola remaja pria pilihan sekolah ini, selain banyak pemasukan tambahan dari wali murid yang orang tuanya Tajir dan menitipkan anaknya langsung kepadanya, kedua matanya juga serasa diManjakan Dua remaja yang selalu menggelitik syahwat birahinya.

Ia adalah Reina (18) dan Angela (17), dalam hati Antony sungguh beruntung mengambil Spot berdiri sekarang. Selain menikmati Keindahan Reina dan Angela ia juga bisa memantau perkembangan anak permainan didiknya . Hingga saat…..

“Aaaawwwhhhhhh…… ” Teriakan kedua penonton gadis remaja dipinggir lapangan. Setelah Anthony melihat kedua remaja idamannya bereaksi berteriak melihat apa yang terjadi dilapangan. Ia arah kan mata sipitnya yang dibalut kacamata keArah tempat terjadinya kejadian

Akh!!! Bocah itu lagi!!!! Umpatnya dalam hati.

Tangan hitamnya memegang Bahu Lingga kakak kelasnya, secara sportif ia meminta maaf dan tangan lainnya ia julurkan untuk bersalaman dengan dengan Lingga.

Ia tak sepopuler beberapa kakak kelasnya disana belum lagi ada Pram (16) dan Asep (16), apalagi dibandingkan dengan Lingga yang Populer dan salah satu murid yang terkenal Tajir…. Remaja itu bernama Albert (16). Sesuai namanya, ia Asli berasal dari Kota diWilayah Timur Pulau Jawa.

Selain Status Sosial Wali Murid dan Prestasi siswa, sangat jarang sekolah ini menerima murid seperti Albert. Antony bahkan heran, kq bisa Remaja seperti Albert diterima disini.

Akh!!! mungkin karna kemurahan hati Pembina Yayasan sekolah ini. Pikirnya dalam hati, apalagi Ibunya Albert, Anjani Prameswari (38), diberi fasilitas berjualan diKantin sekolah ini oleh Pembina Yayasan Sekolah. Tak heran pembina Yayasan Pak Tisna menitipkan langsung Albert kepadanya.

POV Albert

“Kira kira woy kalau maen!!!! Jangan kasar gitu dong!!!! ” Pandangan ku saat itu serasa makin dekat keTanah setelah terasa sebuah tangan mendorong kepala ku dari belakang.

“Udah udah gpp!!! Tadi dia ga sengaja… ” Damar bangkit setelah menggenggam tangan yang ku ulurkan kepadanya.

“Priiitt (suara peluit) Breaak!!!, dah istirahat….!!! Cukup Sore ini latihannya!!!! Turunin keringet dah itu mandi…!!! ” Setelah meniup peluit, Coach Anthony memberi perintah pada kami.

Kami semua duduk di pinggir lapangan, setelah mendengarkan arahan selanjutnya dari pelatih, kami setelah bermain tadi pun duduk santai dipinggir lapangan.

Bersama Asep dan Pram kami pun bersenda gurau, menunggu giliran beberapa “Murid Populer” Menggunakan Fasilitas UKS disebelah Kantin yang diSulap jadi Loker. Dipergunakan mandi Siswa setelah berlatih persiapan Kompetisi Futsal antar Sekolah diKota ini.

“Kampret tu pelatih, dah punya Istri Cantik masih aja capper ama si Angela…..” Bisik Pram, diantara aku dan Asep dan beberapa siswa saat itu masih duduk santai di pinggir lapangan.

“Kayak emak emak Gibah aja lu Pram, secantik Angela itu wajar kalau diperhatiin lebih. Apalagi udah jadi Artis Medsos.” Kata Asep sambil memonyongkan bibirnya.

“Ia juga sih, follower Medsosnya dah banyak gini yak!!! ” Kata Pram sambil memegang Ponsel Androidnya sambil memperlihatkan layar Ponsel nya kepada ku dan Asep.

“Gila, Sexy banget yak!!! Biasanya yang begini masih perawan ga?? ” Tanya ku polos dan pelan.

“Hahahahhahaa….. Hahahahahaha….. Gila lu kalau ngomong!!! Lu tau gak, pakaian yang dipake siAngela itu harganya berapa.” Tanya Asep, aku pun hanya menggelengkan kepala. Karna tadi yang ku lihat, sebuah Clip Angela menari dengan celana pendek Plus Tank top, ditimpa Kemeja Longgar tapi tak diKancingkan.

“Bisa Jutaan kalau sama sepatunya bro…” Jawab Pram.

“Nah itu dia, banyak brand label narik cewek secantik Angela buat promosi pake busana itu. Walaupun terlihat sexy dan ga sesuai Fungsi, mereka itu make buat Kaum HEDONISME.” Asep menjelaskan lebih jauh.

“Ga ngerti gue ga paham masalah begituan, bingung aja bro dah cantik dan tajir tp Dandan masih kayak Pecun.” Kata ku sambil bangkit dan meninggalkan mereka.

“Tp pendapat elu kalo elu milih…. Mending Angela atau Riena?? ” Asep menyusul lalu merangkul ku berbisik bertanya.

Dari tempat ku berdiri dan mengamati dari jarak cukup jauh, namun ada satu Wanita yang tak kalah cantik dari Reina maupun Angela. Saat itu terlihat Angela yang mengenakan Rok Panjang Seragam sekolah, namun pakaian seragamnya sudah diganti dengan Kaos Putih. Seolah memamerkan keindahan Payudara belianya yang Ranum.

Sedangkan Reina, ia mengenakan Rok seragam panjang namun masih mengenakan Jaket traning branded.

“Gue lebih suka Bu Indah!!! ” Bisik ku iseng kepada Asep.

“Gila lu carii mati…. Hahahahaha!!!!” Setelah mendengar jawaban ku. Sedangkan Pramono atau akrab kami Sapa Pram hanya melongo geleng gelengkan kepalanya.

Dalam hati ku terkadang mengeluh kepada pencipta, kenapa badan gue gelap gini ya kayak Bokap gue. Kagak kayak nyokap gitu yang Bening???

Tapi ya udahlah, setelah nasib naas menimpa keluarga ku saat aku SMP kemarin, beruntung Pak Tisna mau menolong keluarga kami. Dengan konsekuensi Bokap gue harus kerja keras jadi Mandor diIbu kota dan jarang pulang.

Sekilas perjalanan hidup Albert, mencoba tegar dan menjalani kehidupan sederhana ditengah tengah lingkungan Siswa yang rata rata hidup Elit dan berkelas walaupun faktanya hidup Albert saat ini serba kekurangan.

Namun hal tersebut tak menutup rasa percaya diri dan semangatnya untuk belajar. Namun bagi Asep dan Pram, karakter Albert adalah teman sederhana bahkan bisa dijadikan sahabat baik. Walaupun dari segi bahasa terkesan ceplas ceplos bahkan bisa menyakiti hati andai tak paham dengan perangainya, sama persis dengan Sikap Boby Yap (48) Papa Albert.

Pram dan Asep sendiri cukup kaget dengan wanita Ideal impian Albert, yaitu Bu Indah (24) ga lain dan bukan adalah istri dari pelatih mereka Anthony. Pasangan serasi walaupun berbeda keyakinan, udah bukan rahasia umum lagi kalau Anthony dan Indah dipersatukan karna Indah diIsukan Hamil saat itu.

Padahal, Indah sendiri adalah kekasih dari Anggara (26). Gosip adalah Gosip isu adalah isu….. Para siswa serta dewan Guru sendiri yang mendengar hal ini hanya menganggap seperti angin, lalu menjalani Aktifitas seperti biasa. Terlebih lagi, Indah saat ini masih energik dan aktif menjalani hidup rumah tangga bersama Anthony (28) walaupun berprofesi Supir taksi Online.

POV Anthony

“Gimana kabar orang tua kamu ….?? Baik baik aja kan diJakarta?? ” Tanya Anthony sambil mengemudikan Mobilnya yang biasa ia gunakan untuk Taksi Online.

“Selalu sibuk kak….. Semoga aja bulan depan bisa lebih lama diRumah. Kangeeen banget aku ngumpul sama mereka….” Kata Angela manja diduduk di samping Anthony.

“Kamu harus maklum lho, Proyek yang Ayah mu kerjakan itu ga main main. Banyak yang tertarik bahkan yang berebut memenangkan Tender yang dijalankan ayah mu.” Kata ku menenangkan dara Cantik ini, sambil sekali membayangkan keMulusan kulitnya yang masih belia.

“Ia kak, tapi aku kesepian banget ga ada mereka….. Cici Katrin juga sibuukk terus sama kuliahnya. Koko juga sibuk Pacaran terus. ” Katanya sambil kedua tangan digunakan menopang wajah imutnya sambil mengeluh pada ku. Saat itu kebetulan mobil ku sudah terparkir dari luar rumahnya.

“Nanti kakak bicara sama kakak dan Ortu mu, bidadari secantik ini kq mereka abaikan.” Kata ku sambil mengusap rambutnya yang wangi dan lembut. Andai udah seumuran kakaknya siKatrine (21), dah gue Cipok tuh bibir. Rada konak nih sebenernya Tony kecil dalem celana.

“Makasii ya kak, dah perhatian ma aku…. Aku masuk kerumah dulu, besok anter aku pulang lagi yaa…. Byeee!!!! ” Setelah mencubit pipi ku Angela keluar mobil, lalu membuka pagar sebelum akhirnya ia lambaikan tangannya melepas ku pergi sebelum benar benar masuk Rumah Mewahnya.

Anthony pun meneruskan aktifitasnya setelah mengantar Angela pulang kerumahnya. Dalam lubuk hatinya ia berfikir, ketampanan yang ia miliki bisa ia gunakan untuk menggaet daun muda seperti Angela.

Setelah melupakan saat saat sedih Rahasia Istrinya Indah Keguguran, saat ini adalah Fase kejenuhan Anthony untuk berusaha mempunyai momongan. Belum lagi, beberapa Cibiran dan Sindiran mulai datang dari teman bahkan kerabat Anthony.

POV Albert

Seger bener badan ini diguyur Shower sore ini, walaupun bisa ku nikmati setelah digunakan kakak kelas ku tadi tapi aku tetap banyak bersyukur.

Sore menjelang malam itu, aku benar benar memanfaatkan Fasilitas sekolah untuk membersihkan tubuh ku. Terdengar pembicaraan beberapa rekan ku dari balik dinding tempat ku mandi.

Kalau dari suara sii kayaknya itu suara Bu Indah…..

Tp bodo amatlah, lagian apa yang mereka obrolin paling hal hal ga penting bagi gue. Setelah ini yang harus gue lakuin adalah makan banyak trus istirahat cukup buat stamina gue terjaga. Manteb dah!!!! bakal buat kejutan nanti sepanjang Kompetisi.

Sejauh ini, cuma pak Tisna yang tau bakat terpendam gue. Sama Damar (18), sayang aja tu orang baek malah kena kasus keributan jadi kena Skorsing pihak Sekolah dan ga bisa gabung keTim.

“Dek Indah masih cantik, masih muda, saya ini udah berumur dek. Mereka betah nongkrong disini, karna masakan saya bukan karna saya lho hihihi…… ” Samar samar Kayak suara mamah

“Ibu bisa aja, tp beneran lho bu…. Ibu masih Cantik kq…. Nanti deh malem kerumah, ada beberapa yang saya jarang pake. Menuhin lemari juga tuh hihihi….. ” Suara bu Indah.

“Aaah jangan dek Indah, malu… Nanti yang ada saya malah keliatan Norak dek.” Beneran itu suara mamah. Dengan logat Jawa Timur berbicara.

“Gini aja deh gmana…. Kita buat taruhan??? ” Kali ini terdengar samar samar suara bu Indah berbicara dengan mamah.

Sebisa mungkin, ku kecilkan guyuran air Shower ku agar lebih jelas pembicaraan mereka. Sekaligus tak memberikan kesan Curiga kalau aku menguping pembicaraan mereka.

“Maksud dek Indah Gimana ya….?? ” Sudah ku pastikan itu suara mamah berbicara dengan bu Indah berdua di kantin, hanya terhalang tembok tempat ku mandi.

“Kalau mereka terkejut melihat bu Anjani pakai busana dari ku, aku berlangganan masakan untuk makan malam ibu selama Satu Minggu. Tapi kalau reaksi mereka biasa aja, ibu besok malam masak masakan untuk aku dan suami gmana?? ” Begitulah kira kira tawaran bu Indah saat itu. Tapi Apa apaan si bu indah?? Emang mamah mau busana kayak apa?? Dia sendirikan biasa berpakaian tertutup!!!!

Akh ada ada aja…..!!! Aku pun segera berpakaian setelah selsai dengan ritual Membersihkan badani ku yang cukup lama, meskipun kami bertetanggaan. Namun Rumah kecil ku dikota ini adalah milik Yayasan Sekolah ini.

Lagi pula aku ga nyangka kalau bu Indah akrab sekali dengan mamah sore itu, tapi ya gapapa lah supaya Mama ada temen ketimbang beliau berteman dengan beberapa Guru Tukang Gibah dan Sok tau.

Mereka berdua benar benar akrab rupanya, terlihat seperti dua sahabat beda usia sambil melihat layar Ponsel bu Indah, atau mungkin Kakak Adik. Dari tempat ku mengintip, mereka berdua terlihat bahagia. Sesekali mamah terlihat tertawa lepas, kalau saat bersama ku bisa dihitung jari.

Terlebih setelah mamah marah besar saat SMP aku melakukan kesalahan fatal bolos sekolah beberapa bulan lalu sebelum pindah keKota ini, papa juga mengamuk saat itu pada ku, dikarna kan bau Alkohol keluar dari mulut ku. Udah ketauan bolos ketauan juga minum jamu berAlkohol, dihajar lah waktu itu oleh mereka berdua.

Sejak kejadian itu Papa dan Mamah mendidik ku lebih keras, selalu ada hukuman ataupun kekerasan andai aku melakukan kesalahan.

Lagi lagi masih untung bagiku, mereka masih mau ngurus aku sampai berumur 16 tahun ini.

Bu Indah tertawa manja kearah mamah saat itu, walaupun kalah cantik dalam penampilan. Dipikir pikir bener juga mama pasti saingan Cantiknya andai berdandan dengan busana Bu Indah, andai aja aku bisa buat mamah bahagia.

“Ya udah ya bu aku duluan, jadi ya nanti ku tunggu dirumah lho.” Kata bu indah sambil memasukkan Ponselnya kedalam tas.

“Ia ia saya nanti kerumah, saya juga mau rapihin sedikit piring kotor.” Kata Mamah, bu Indah pun melihat hanya ada beberapa piring kotor tersisa.

Lalu berpamitan pergi meninggalkan mama sendiri disana. Ku lihat dari tempat ku mengintip kepergian bu Indah, terlihat ia sangat Cantik dan sempurna dimata ku.

Sore itu Indah berjalan keluar dari Pintu gerbang, tanpa ia sadari selain sepasang mata Sugeng. Ada Dua pasang mata lainnya yang duduk di atas motor mereka masing masing melihat Indah keluar dari sekolah Elit tersebut.

Dengan hanya bahasa Isyarat, mereka berdua dengan Cepat melajukan motor motor mereka ke dekat Indah. Satu dari mereka mencegat langkah indah, membuat dara itu kaget langkah jalannya di trotoar jalan yang tak terlalu Tinggi dengan Aspal jalan diHalangi motor salah satu dari mereka .

Sedangkan rekannya yang lainnya berhenti dibelakang Indah, dengan Cepat dan sekuat tenaga ia menarik Tas Indah hingga membuat bidadari cantik itu jatuh terbalik kebelakang.

Albert yang melihat kejadian itu dengan Instingnya berlari cepat menghampiri tempat kejadian saat Indah diHampiri 2 pelaku, ia meraih potongan Batu Bata didekatnya, lalu sekuat tenaga ia berlari dan melemparkan batu tadi keArah seorang Pemuda yang berbuat Kasar kepada Indah tepatnya setelah menarik tas bu Indah secara Paksa, hingga bu Indah terjatuh.

POV Albert

“Woyy!!!! Begal!!!! Mau Begall Lo yaa….!!! Woyyy……!!!! BEGAL BEGAL!!!” Sekuat tenaga aku berteriak kearah mereka bertiga, walaupun dari Postur Tubuh mereka lebih besar dari ku.

Aku sangat yakin lemparan batu tadi mengejutkan mereka walaupun masih dilindungi Helm yang mereka kenakan.

“Wooyyy Jambreet!!!! Woyyy!!!! ” Teriakan Seorang warga lainnya yang memicu kendaraan berhenti melihat Bu Indah terduduk pasrah berebut tas yang hendak diTarik paksa pelaku.

Tanpa pikir panjang, setelah motor di depan menancap Gas meninggalkan mereka berdua. Pengguna Motor didepannya Panik melihat beberapa warga datang mendekat dan pengguna jalan mulai berhenti.Pengguna Motor di belakangnya ikut panik sehingga gagal merebut tas Bu Indah Ikut Tancap gass meninggalkan Bu Indah Yang terduduk diLantai tak berdaya.

“Bu ibu gpp bu….?? ” Tanya ku yang melihat wajah Bu Indah Pucat ketakutan.

“Gpp nak gpp….. Makasi ya udah selametin ibu….. ” Aaaahh gilaa toketnya gede…. Ku rasakan saat ia memeluk ku, setelah menyadari aku lah yang menyelamatkannya. Belum lagi wangi Tubuhnya, sangat ku nikmati moment saat itu.

Setelah ku bantu Bu Indah berdiri, beberapa warga sekitar serta keamanan segera bertukar informasi tentang Ciri Ciri pelaku tadi. Gue jg ngdadak rada gemeter, setelah satu saksi yang ikut meneriaki mereka melihat pelaku bawa Senjata Tajam yang tak sempat mereka keluarkan dalam aksi tadi.

“Pak yang penting saya sekarang udah selamat, gpp sekarang saya pulang dianter Albert Aja ya pak.” Kata Bu Indah Kepada Security Keamanan Sekolah.

“Ya udah Bu, ada apa apa telp saya. Albert kamu jagain Bu Indah ya, saya sekarang mau buat laporan kePolsek. Supaya ada pemantauan sama serahin Bukti rekaman CCTV.” Pak Waluyo memberikan arahan dan Perintah pada ku.

Aku pun berjalan mengantar Bu Indah ke rumahnya yang tak jauh dari Sekolah. Walapun terlihat masih ketakutan, Bu Indah berUsaha senyum dan berterima kasih pada ku melalui wajahnya.

“O iya Albert…. Eummmpppttt… Makasi yaa tadi, ga ada kamu Ibu pasti bisa celaka lebih parah lagi.” Duh cantik banget bu Indah Kesorot cahaya mentari sore gini.

“Gpp kq bu, aku juga kaget mereka tega mau ngrampok Ibu yang Secantik ini.” Didepan Pintu Rumahnya ku sampaikan apa adanya.

“Dasarrr…. ” Wajahnya memerah menunduk malu.

“O ia, masuk dulu gmana, tp suami Ibu belum pulang…. ” Sambil melihat kearah luar terasnya namun tetap berdiri berhadapan sambil pintu rumah. Mengambil kunci Rumah dari tasnya.

“Dah sore bu, ada Tugas rumah dan Sekolah yang belum saya selsaikan.” Duh bego!!! Salah ga ya gue ngomong gini.

“Owh ya udah…. Tapi…. Hmmm….” Wajahnya seperti berfikir sesuatu ingin menyampaikan sesuatu pada ku.

“Salamin ya sama Mamah kamu yaa, Ibu tunggu di rumah tadi udah janjian hihihi….. ” Busyet dah Bu Indah kayaknya serius ni mau ngasih hadiah buat mamah.

“Ia Bu nanti saya sampaikan, kalau gitu saya pamit dulu. Mari Bu… ” Sambil ku berjalan ke arah gerbang Pagar, sebelah Garasi.

Baru saja Albert keluar dari pintu pagar, kendaraan Roda empat berhenti depan rumah itu. Seorang pria menurunkan kaca mobilnya, yang tak lain adalah Anthony suami Indah.

Rupanya ia telah mendapat kabar serta rekaman CCTV Sekolah aksi Heroik Albert menyelamatkan Istrinya. Meskipun bersikap Cuek selama ini kepada Albert, Anthony sadar kali ini ia berhutang budi kepada Albert.

Setelah memberi beberapa lembar uang buat jajan yang ia langsung masukkan keSaku Celana Sugeng buat jajan, berakali kali ia Berterima Kasih kepada Albert sebelum Albert benar benar pergi Pulang ke rumahnya.

Indah melihat dan mendengarkan sikap Suaminya kepada Albert, ia pun merasa bahwa Suaminya benar benar sayang kepadanya, hingga memiliki Arti dalam Hidup suaminya yang Tampan bak artis KPOP Jaman Now.

Sore itu pun Anthony stay dirumah, ia khawatir Istrinya Trauma. Bahkan lebih jauh ia menghubungi beberapa kolega terdekatnya, berharap pelaku segera bisa di tangkap dengan modal rekaman CCTV yang tersebar secara Online.

Namun semua yang diPikirkan Anthony Hwang (28) itu sama sekali tidak terjadi. Malahan menjelang malam Istrinya terlihat Bahagia dan bersendagurau bersama Ibu Anjani, mamah dari Albert.

Pijat memijat sebetulnya bukanlah skill atau keahlian dari SeOrang Anjani Prameswari (38). Namun setelah Indah Maharani (25) langsung bercerita Pengalaman pahit tadi sore kepada Ibu Anjani, beliau tanpa sungkan memijat dengan skill seAlakadarnya kepada Indah.

Sedangkan Anthony sendiri saat itu menikmati makan malam yang Indah pesan dari Ibu Anjani, lalu membuka Ponsel serta Browsing Internet diLantai bawah tempat keluarga.

“Andai siBobby bener ngurus Istri, Bu Anjani pasti bisa nyaingin Istri gue….. ” Umpatnya dalam hati, sambil matanya kembali menatap layar.

Setelah sesi memijat Indah, beberapa busana rumahan dan santai yang mereka bicarakan sore tadi dicoba atau diKenakan Anjani malam itu. Indah malam itu yang mendadak ceria, meminta pendapat suaminya langsung tentang penampilan Ibu Anjani saat mengenakan beberapa pakaian Indah.

Meskipun didepan istrinya hanya bilang “bagus” Serta memuji secukupnya. Dalam hati Anthony ia memuji dengan penampilan seorang Ibu yang menjelang usia 40 tahun tersebut.

Bagaikan sebuah harta karun tersembunyi keindahan Tubuh Ibu Anjani dimata Anthony, selain bentuk Payudara yang lebih besar. Pinggul dan hiasan bulu roma di lengan dan kaki Ibu anjani terlihat sangat menjanjikan aksi Panas dan liar di atas Ranjang.

Bukan sekedar rasa Segan dan Sungkan andai Jiwa Playboy Anthony mendekati Ibu Anjani di kemudian hari, tetapi rasa geli dan waswas andai Bu Anjani mengadu kepada suaminya Boby Yap (42) apalagi berUrusan dengan Albert Yap anak didiknya sendiri dalam bermain Bola.

Jauh lebih baik ia menikmati atau sekedar memantau Angela yang masih muda, dan terasa bagi Anthony ia bisa mulai memikat hati remaja belia tersebut.

Setelah mengemasi pakaian yang dijanjikan serta memberi sejumlah Uang kepada Anjani, waktu menjelang larut malam itu Anjani pamit pulang kepada Indah serta Suaminya Anthony.

Hingga beberapa puluh menit kemudian ditempat berbeda, baik Indah maupun Anjani memendam rasa kecewa kepada ‘lelakinya’ malam itu.

Indah kecewa dengan Anthony malam itu langsung Istirahat tidur setelah melihat Istrinya baik baik saja, padahal ia sudah memberikan ‘kode kode mesra’ kepada Suaminya. Agar ‘disentuh’ setelah lolos dari kejadian yang mencelakainya, terlebih ia sebenarnya sudah “basah” Setelah diPijat bu Indah.

Sedangkan Anjani merasa kecewa kepada putranya akibat sikap dinginnya saat membukakan pintu rumah, jangankan bercerita bagaimana aktifitas disekolah dan olahraga yang ia jalani. Menyalami atau sekedar mengkhawatirkan mungkin bertanya Ibunya ini pulang dari mana saja tidak. Namun ia tak menapik apa kata isi hatinya yang menikmati memijat tubuh Indah tadi, sedikit mengobati “hasrat”nya karna lama sekali bulan ini tak disentuh Suaminya.

Hingga sebelum istirahat malam, baik Anjani maupun Indah menyelimuti ‘lelaki’ mereka saat sebelum tidur malam itu.

Dalam tidur, Albert berharap ia bertemu kembali wanita Pujaan hatinya yaitu Indah. Ditempat berbeda Anthony berharap ia bertemu gadis gadis belia idamannya yaitu Angela dan Reina.

Related posts