Pasangan Lesbi Majikan Dan Pembantu
Luna seorang wanita karir berumur 37 tahun yang sampai saat ini masih belum menemukan jodohnya. Beberapa kali kegagalan dalam percintaan membuat Luna muak dengan mahkluk yang namanya lelaki, namun tidak dipungkiri Luna sama sekali tidak alergi dengan yang namanya kontol. Menginjak umurnya yang tak muda lagi, Luna sangat berkonsentrasi dengan karirnya. Seminggu dua kali dia menyempatkan diri untuk menggaet lelaki muda demi memuaskan nafsu birahinya tanpa ikatan. Luna mempunyai tubuh yang montok. Luna rajin olahraga seperti yoga, fitness, body combat dan lain-lain. Berat badannya sudah memasuki angka 78kg sedangkan tingginya hanya 169cm. Perutnya sudah menimbun lemak yang cukup namun tidak membuncit. Toketnya pun terlihat sangat montok berukuran 38C.
Luna tinggal sendiri di komplek rumah dinas yang diberikan atas jabatannya. Otomatis semua pekerjaan rumah tangga dikerjakan sendiri. Jarak dari rumahnya ke kantor Tidak begitu jauh, namun situasi Jakarta membuat Luna harus berangkat pagi untuk menghindari kemacetan dan baru sampai di rumah lagi pukul 18.30. Setiap hari Luna harus bergelut dengan kemacetan dan saat sampi rumah Luna memilih langsung tidur di kamarnya. Setelah dipikir-pikir dia membutuhkan pembantu rumah tangga. Dan dengan segala pertimbangannya, Luna lebih memilih mengambil pembantu rumah tangga langsung dari kampung ketimbang ambil dari biro jasa penyalur pembantu. Hal ini dikarenakan Luna sering mendengar keluh kesah teman-teman kantornya tentang kelakuan pembantu jaman sekarang yang diambil dari biro jasa. Gaji besar tapi kerja malas.
Siang itu hari sabtu, pembantu baru Luna tiba. Namanya Runi. Runi merupakan janda yg sudah mempunyai seorang anak. Usia Runi sekitar 26-27 tahunan. Sedangkan anaknya sudah berumur 3,5 tahun dan ditinggal di kampung. Hari pertama kerja Runi sangat memuaskan.
Seperti yang sudah diceritakan diatas, Luna seminggu 2 kali selalu membawa brondong pulang untuk memuaskan hasrat seksualnya. Namun sekarang agak berbeda semenjak ada Runi. filmbokepjepang.sex Luna menyuruh Runi pergi dulu dari rumah sebelum si brondong datang dan memberikan uang lebih agar Runi bisa pergi keluar kompleks sampai Luna menelponnya untuk balik pulang. Sebulan-dua bulan Runi nurut saja dengan permintaan Luna, sampai pada akhirnya di bulan ketiga rasa keingintahuan Runi memuncak. Segera setelah diberikan uang untuk pergi, Runi keluar kompleks dan menunggu disana. Berselang 30 menit, ada mobil yang masuk di halaman rumah majikannya. Runi asing dengan mobil itu. Maklum kompleks rumah dinas cuma ada 16 rumah, yang ditempati hanya 10 rumah dan yang ada mobilnya hanya 8 rumah sehingga Runi hapal semua mobilnya.
Setelah menunggu sekitar 20 menit Runi kembali masuk kompleks. Namun Runi tidak masuk dari pintu depan, melainkan masuk dari pintu samping yang sebelumnya sengaja tidak dikunci biar gampang masuk. Runi mengendap2 masuk. Suasana dalam rumah gelap sekali hanya lampu meja yang remang2 menyala. putri77.info Runi kemudian melangkah ke arah kamar Luna. Terdengar ada suara2 laki-laki dan perempuan berbincang manja. Tak lama kemudian Runi mendengar lenguhan panjang Luna dari dalam dan kemudian sepi. Setelah beberapa saat lampu di dalam kamar Luna menyala dan terpancar dari sela pintu di bawah. Runi pun panik dan lari menjauh, mencari tempat sembunyi, Runi kemudian merangkak ke bawah meja makan agak jauh dari kamar Luna. Terlihat dua pasang kaki keluar dari kamar. Runi kembali mendengar lenguhan panjang Luna. Runi membayangkan Luna sedang dicumbui laki-laki tersebut dari belakang. Runi tak bisa mekihat jelas karena terhalang meja dan taplak tempatnya bersembunyi. Runi membayangkan mungkin laki2 tersebut sedang menggerayangi Luna dari belakang.
Seketika tubuh Luna berputar dan sedikit menjinjit, suara lenguhan-lenguhan kembali muncul. Kaki Luna terlihat seperti tidak dapat mengimbangi serangan-serangan dari laki2 tersebut. Luna dihimpit di tepi kusen pintu. Kedua kaki Luna terangkat menggantung dan hanya menyisakan kaki sang laki2. Runi membayangkan tubuh Luna sedang diangkat. Kedua kaki Luna bergoyang-goyang maju mundur seirama dengan rintihan dan desahan Luna,
“Aaahhh sakiittt…” jelas terdengar oleh Runi dari bawah meja.
“Apanya yang sakit sayang?” jawab si laki2.
“Punggungku” balas Luna.
“Oh aku kira memeknya” ucap si laki2.
“Kalo memeknya sih enak banget..aaaahhh…” racau Luna.
Kemudian Runi sedikit melihat si laki2 menggendong Luna ke meja kerja. Kini kaki Luna terangkat tinggi dan tak terlihat lagi.
“Sodok yang cepet sayang nanti keburu Runi datang” kata Luna.
“Iiihhh tante tenang donk…” ucap si laki2.
(HA TANTE) kata Runi dalam hati (APA MAKSUDNYA PANGGIL TANTE) tanya Runi dalam pikirannya. Disela-sela Runi perpikir, genjotan si laki2 semakin menjadi terlihat dari dengkul kaki yang meregang dan menegang naik turun ditambah derit kaki meja yang sejajar dengan genjotan si laki2.
“Aaaahhhh…yeesss…enak sayaaaang…” Lunguhan Luna dibarengi helaan nafas panjang lega dari si laki2. Tak lama kemudian kaki Luna muncul lagi ditepi meja kerja.
“Tokong ambilkan tisu donk, pejuhnya netes nih” suruh Luna kepada laki2 itu. Segera si laki2 berjalan menuju meja makan mengambil tisu. Kemudian mengelap lelehan cairan pejuh di meja. artikelbokep.com Runi yg melihat dan mendengar membuat perasaannya campur aduk, antara takut ketahuan, penasaran siapa si laki2 tersebut dan disaat yang bersamaan juga merasakan memeknya basah. Sepertinya Runi horny melihat film pendek barusan. Persembunyian Runi masih tertutup erat ditambah lampu ruang tengah yang masih temaram dari satu lampu meja telepon saja, di samping lampu dari kamar Luna.
“Pakai baju sana” kata Luna.
“Iya tante” jawab si laki2.
“Makasih ya untuk kenikmatan yg kamu berikan hari ini” ucap Luna lagi.
Luna kemudian turun dari meja kerja dan masuk ke kamar, setelahnya keluar dengan menggunakan kimono tidur. Runi tidak memperhatikan si laki2 yang sudah menggunakan celana jeans. Mereka berdua pun jalan ke arah ruang tamu. Tak lama suara mesin mobil menyala dan terdengar menderu menjauhi rumah Luna. Merasa sudah aman kemudian Luna mencoba untuk menelpon Runi. Tiba-tiba. TINUUUTNINUUUTTT…. nada dering dari HP Runi berbunyi dari saku celana. Luna kebingungan dan segera lari ke dalam untuk mencari sumber suara. Runi yang panik karena HPnya berbunyi terperanjat dan kepalanya terjedut bawah meja. HP Runi pun mencelat dari saku celana dan terlempar keluar dari kolong meja dan berhenti tepat di depan kaki Luna.
“Runi…?” kata Luna kaget.
“Kamu di bawah situ?” tanya Luna lagi.
Tanpa menjawab kemudian Runi merangkak keluar tertunduk malu.
“Kenapa kamu bisa di bawah situ, bukannya saya menyuruh kamu keluar dulu kayak biasanya?” tanya Luna pelan.
“Maaf bu…sa..saya…” jawab Runi terbata-bata.
“Saya apa?” tanya Luna lagi.
“Iya bu, maaf, sebenarnya tadi saya sudah keluar, tapi HP Runi ketinggalan…Makanya saya balik lagi untuk ambil HP bu, berhubung ada tamu ibu saya sungkan masuk dari luar dan saya masuk dari pintu samping, saat saya masuk di dalam gelap sekali, saya juga mendengar ada suara ibu dengan seorang laki2, karena saya takut makanya saya ngumpet di kolong meja” kata Runi mencari alasan.
“Ooh gitu ya” ubar Luna.
“Ya sudah gpp, tapi saya minta kamu gak usah omongin apa-apa soal ini ke orang-orang ya, gak ke tetangga, ke pembantu tetangga, ke satpam juga. Nanti saya tambahin duit kamu. Paham?” ucap Luna.
“Iya bu saya paham” jawab Runi.
Minggu demi minggu berlalu, Luna dan Runi semacam meraih kesepakatan bersama agar Luna menambahkan uang jajan setiap kali Runi ditugaskan untuk keluar kompleks dan Runi pun dengan kesadaran diri membungkam mulutnya untuk tidak bertanya soal apa yang terjadi malam itu. Ataupun malam-malam berikutnya.
Minggu sore Runi dan Luna sedang berada di dapur. Runi sedang mencuci piring sedangkan Luna sedang bersiap-siap untuk membuat jus di meja.
“Kamu udah menjanda berapa tahun Ni?” kata Luna memecahkan keheningan.
“Udah hampir 4 tahun bu” jawab Runi.
“Selama itu apa kamu ga pengen gituan?” tanya Luna.
“Gituan apa bu?” tanya balik Runi.
“Ah kamu belagak bego…diumur2 kamu sekarang ini lagi gairah-gairahnya ngesex kan?” ucap Luna.
“Hehehe..ibu kog tahu sih…” jawab Runi.
“Kamu ga coba minta jatah mantan suami kamu tao gimana gitu?” desak Luna.
Runi sebenarnya mulai risih dengan pertanyaan-pertanyaan yg dilontarkan Luna, namun mengingat yang bertanya adalah majikan dia wajib menjawab
“Ya gimana bu, saya sudah muak sama yang namanya laki, mereka egois. Kalo soal memek gampanglah bu, pake terong juga bisa hahaha…” jawab Runi sekenanya.
“Tapi rasanya kan beda Ni” kata Luna.
“Sama aja sih bu, malah enakan sama terong timbang sama kontol” jawab Runi.
“Oya bu saya mau tanya tapi sebelumnya saya minta maaf kalo saya lancang, itu yg datang semuanya pacar ibu?” sambung Runi bertanya.
“Bukan Runi, mereka cuma anak kecil saya manfaatin aja untuk memeuaskan nafsu birahiku, gak perlu pacar saya. Samalah kayak kamu, kontol masih perlu, tapi untuk muasin diri saya gak perlu2 amat sih. Saya cuma butuh mereka kalau rangsangan dari tanganku gak bisa menuhin nafsu.” jawab Luna menjelaskan.
Obrolan semakin memanas dan keduanya pun justru saling berbagi mengenai bagaimana mereka memuaskan diri tanpa bantuan kontol lelaki. Runi dan Luna saling membelakangi, namun Runi tidak menyadari kalo Luna sudah berhenti menyiapkan bahan-bahan untuk jus dan berbalik ke arah Runi. Tubuh Runi juga montok hampir mirip dengan tubuh Luna. Toketnya super montok dengan ukuran BH 36B. Meskipun terbalut kaos oblong bekas milik Luna dan rok selutut. Tetap saja lekuk tubuh Runi entah kenapa membangkitkan gairah Luna. Kemudian Luna memberanikan diri memeluk Runi dari belakang
“Aduh bu kenapa ini?” tanya Runi kaget.
“Katanya kamu gak butuh laki2, sama kayak aku juga gak butuh laki2, kita berdua sama2 tau gimana cara memuaskan diri kita masing2” jawab Luna sambil membelai rambut Runi.
“Aku jadi penasaran kalo kita saling memuaskan” imbuh Luna.
“Ah…ibu jangan bu…” elak Runi.
Dia mencoba mundur dari meja cuci piring namun Luna menghimpitnya. Luna jadi horny begitu mendengar Runi menceritakan aktifitas sexnya. Runi masih mencoba untuk meronta tapi Luna kembali memeluknya dari belakang. Tangan kanan Luna mencoba meremas lembut toket Runi tapi ditahan dengan tangan kiri Runi. Sambil bertumpu di meja cucian piring Runi kembali meronta mundur ke belakang. Tapi Luna menghimpit dan menahan Runi agar tak bisa kemana mana. filmbokepjepang.sex Tenaga Luna masih terlalu besar untuk dilawan oleh Runi. Tangan kiri Luna mulai menggerayangi paha Runi. Runi pun mulai kalut dalam nafsu. Terdengar nafas beratnya dan matanya merem melek saat Luna menciumi tengkuk dan leher Runi.
Luna lalu menggesek-gesekkan memeknya yang masih terbungkus celana hotpants ke pantat Runi yang kini roknya telah tersingkap, menyisakan celana dalam pink terlihat. Remasan toket yang dilakukan Luna semakin lama semakin menjadi. Keduanya kini saling mengimbangi gesekan-gesekan. Tak tahan Runi pun akhirnya membalikkan kepala untuk melihat ke arah Luna. Luna serta merta langsung menyerang bibir tipis Runi dengan ciumannya yang dahsyat. Runi terperanjat. Baru kali ini dia bercumbu dengan majikannya. Baru kali ini pula ia bercumbu dengan seorang wanita, dan baru kali ini pula dia merasakan getaran birahi sedemikian hebatnya hingga Runi yang awalnya menyerah menerima ciuman Luna kini membalas lumatan dengan garang. Luna tak kuasa, ia menciumi Runi dengan sepenuh tenaga, sisa tenaga yang tak tersalurkan melalui gesekan-gesekan memek dan ramasan toket ataupun cumbuan mautnya ia salurkan dengan menjambak-jambaki rambut Runi. Dengan penuh perasaan tentunya. Luna kemudian memutar balikkan tubuh Runi, kaki mereka diposisikan saling bersilangan hingga kedua wanita montok ini menggesek-gesekkan memeknya satu ke yang lainnya sambil masih bercumbuan. Luna sesekali memeriksa celana dalam Runi yang telah basah. Ini merupakan sinyal bagus karena lawan mainnya ternyata menerima respons.
Pergulatan mereka berdua sepertinya tidak bisa diselesaikan di ruang dapur. Kemudian Luna yang bertenaga lebih besar ketimbang Runi, dengan kedua tangannya meremas bokong padat Runi dan mengangkat Runi ke gendongannya. Runi pun bereaksi melompat ke pangkuan Luna dan melingkarkan kedua kakinya ke perut Luna. Luna memeluk erat tubuh Runi dan mulai menggerayangi toket Runi dengan mulutnya. Luna berjalan menuju kamar. AC kamar sudah menyala siap menyambut kedatangan dua pegulat kelas menengah untuk bertarung syahwat di kasur yang sudah tertata rapi. Luna melempar Runi ke kasur.
“Ayo Runi buka pakaian kamu” perintah Luna. Tanpa diperintah dua kali, Runi segera melucuti seluruh pakaiannya. Begitupun dengan Luna. Kini mereka berdua sudah telanajang bulat.
Runi telentang bertopang siku kanan sedangkan tangan kirinya memain-mainkan memeknya untuk mempertahankan birahi yang sedang tinggi-tingginya ini. Melihat pemandangan itu memebuat Luna semakin tak kuasa. Diterjangnya Runi dan dalam sepersekian detik keduanya sudah berpelukan dengan posisi kaki bersilangan dan saling menggesekkan memek pada paha lawan tarungnya. Ciuman demi ciuman dilancarkan kedua wanita ini. Tubuh keduanya menggeliat tak karuan ditunjang dengan keringat yang bercucuran mengalahkan dinginnya AC. Sambli bergesek-gesekkan (Istilah luar negerinya tribbing, coba aja google heheheh), mereka adu kuat dan menunjukkan dominasi masing-masing dengan bergantian untuk berada di posisi atas. Setelah bergulat selama kurang lebih 15 menit, Runi akhirnya terlihat menyerah, gesekan memeknya berubah menjadi jepitan paha dan tidak terasa oleh Luna gerakan menggesek yang dilakukan oleh Runi. Tak lama pinggul Runi pun bergetar hebat dan “CROOOTTT…” Luna merasakan basah di pahanya. Wow… ternyata Runi ini squirter, alangkah jackpotnya.
“Maaf bu saya keluar duluan” ucap Runi melemas.
Luna pun tetap melancarkan serangannya dan ternyata secepat kilat Runi kembali panas.
“Saya akan buat ibu puas” kata Runi.
Luna hanya diam saja saking nikmatnya menjilati kedua toket Runi secara bergantian. Posisi terakhir dimana Luna berada di atas Runi diputarbalikkan dan Runi pun merangkak ke bawah dan mulai menjilati memek Luna. Menerima perlakuan itu, Luna melenguh nikmat dan tububnya menggeliat terkayang-kayang, kedua pahanya kini bertumpu pada pundak Runi. Runi menyiksa Luna dengan jilatan mautnya. Ternyata Runi lebih jago dalam urusan jilmek. Rontaan Luna membuat Runi terhempas kesana kemari namun Runi bertahan dengan mengunci posisi dan memeluk erat pinggang Luna.
Tak lama kemudian Luna menjambak rambut Runi dari sela pahanya sambil pitingan pahanya menjepit kepala Runi semakin keras.
“Oooohhhh Yeeessss…..nikmaaaattttt…CROOOOOTTT…”
Cairan panas deras menyembur dari memek Luna menyemprot muka Runi yang masih berada di selangkangan Luna. Runi yang sambil jilmekin Luna rupanya sedari tadi juga ngobel memeknya sendiri. Mendengar erangan Luna saat mencapai kepuasan, Runi pun terangsang dan meraih klimaksnya yang kedua. Jeritan Luna pun di sahut dengan jeritan nikmat Runi. Luna mengambil nafas perlahan-lahan terengah-engah untuk mengembalikan kesadaran. Selama ini dia selalu dibuat squirt oleh brondong-brondong, namun gak pernah yang nikmatnya seperti ini. Tubuh Luna melemas, jepitan paha Luna pada kepala Runi kini sudah terbuka. Kedua wanita itu terkulai lemas di atas kasur berukuran 200.
“Dengar Runi, mulai sekarang aku gak akan pakai brondong2 lagi untuk muasin nafsu sexku. Aku akan pakai kamu saja” ucap Luna.
“Siap bu, asal saling memuaskan” jawab Runi.
Luna kini lebih menikmati bercinta dengan wanita khususnya dengan Runi. Karena Runi tahu benar bagaimana memuaskan seorang wanita, wajar karena dia sendiri adalah seorang wanita yang sudah tau celah-celah untuk memaksimalkan kepuasan. Luna semakin sayang dengan Runi. Kini penampilan Runi berubah menjadi modis dan tidak terlihat seperti pembantu. Kulitnya yang tadinya sawomatang pun mulai memutih. Rambutnya yang tadi acak-acakan gak karuan pun sekarang sudah lurus dan dipotong pendek sebahu. Perawatan kewanitaan semuanya Luna tanggung dan dibayar mahal dengan kesetiaan menjadi pembantu rumah tangga sekaligus budak seks Luna. Luna tak jarang mengajak Runi saat kantornya menyuruh Luna untuk perjalanan dinas keluar kota. Sudah tidak terhitung berapa kota yang telah mereka tandai dengan percintaan kamar hotel mereka. Satu-satunya yang belum Luna lakukan adalah mengajak Runi keluar negeri.