Lolita Mengajari Anal Anak SMA

Nama saya Rudi. Ini pengalaman nyata sekitar 5 tahun yang lalu. Waktu itu aku masih duduk di semester 7 Universitas P********n Indonesia jurusan MIPA. Nah, sebagai salah satu syarat kelulusan dan penulisan skripsi, kami diharuskan untuk menjadi guru Praktek Kerja Lapangan (PKL) ke SMP-SMP atau SMA-SMA di sekitaran Jawa Barat.

Dasar nasib, aku kebagian untuk mengajar di sebuah SMU swasta di bilangan jalan Burangrang Bandung. SMP atau SMU swasta biasanya terkenal karena muridnya bengal-bengal dan sulit diajar *wadoh*.

Hari seninnya setelah mengurus surat ini itu dari kampus, aku langsung ditugaskan oleh Kepala Sekolah SMU tersebut untuk langsung terjun ke lapangan dan mengajar matematika untuk murid kelas XI. Aku kebagian 4 sesi di kelas pagi dan 2 sesi di kelas siang. Waktu pertama kali aku mengajar di kelas, aku berkata dalam hati “Astaga, ini sekolah apaan? Gua ngomong ga ada yang ngedengerin…mana cewe-cewenya pake rok pendek semua!”

Besoknya aku kembali ke sekolah dengan perasaan galau dan cemas. Jangan-jangan aku salah pilih karir menjadi guru. Aku ngga berbakat mengajar..anak-anak tak ada yang mendengarkan waktu aku lagi bicara”. Tapi ternyata ada satu hal yang membangkitkan semangatku. Di sesi kelas sore ada murid perempuan yang bernama Ratih. Kulitnya sawo matang, rambut sepunggung, tingginya kira-kira 158 cm. Mukanya tidak terlalu cantik, tapi manis banget kalau lagi senyum. Dan yang lebih penting, kelihatannya dia satu-satunya murid yang kelihatan antusias kalau aku lagi mengajar. Dalam benakku sempat terlintas hal yang tidak-tidak, namun pikiran itu kubuang jauh-jauh. “Aku seorang guru. Aku akan menjaga integritas almamater dan profesiku” bisikku dalam hati.

Tapi semakin hari kemolekan tubuh Ratih malah semakin menggodaku. Seringkali aku mengintip paha mulusnya dan terkadang terlihat CDnya yang berwarna putih. filmbokepjepang.sex Apalagi aku tahu dia juga suka padaku. Kalau aku masuk kelas, teman-temannya pasti menggodanya. Sampai suatu hari aku memutuskan untuk mengadakan ulangan pertama untuk anak-anak kelas XI. Lalu hal yang sangat menegejutkan pun terjadi. Waktu aku memeriksa lembar jawaban Ratih, ada tulisan :”Pak Rudi ini nomer hp saya: 0819*********”.

Perasaanku campur aduk saat itu. “Telfon jangan yah” kataku dalam hati. Kalau aku telfon, artinya aku sudah menjatuhkan martabat profesiku sebagai guru. Kalau aku tidak telfon, aku akan menyesal karena tugasku sebagai guru PKL hanya tinggal 2 minggu lagi. Akhirnya kuberanikan diri untuk menelfon Ratih malam itu juga. Anehnya, waktu aku telfon, seolah-olah antara aku dan Ratih sudah seperti teman lama. Tidak ada batasan antara guru-murid. Yah, mungkin karena waktu itu juga umurku masih 22 tahun, sedangkan Ratih masih 17 tahun, jadi tidak terlalu jauh. Akhirnya kita janjian untuk jalan bareng hari sabtu sesudah dia selesai kelas olah raga.

Hari sabtu yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Kita sengaja janjian bertemu di Palaguna…mall butut tapi aman tidak akan dilihat orang. Waktu bertemu, dia masih mengenakan kaus olahraga SMA yang longgar dan rok SMA. Sehingga kalau menunduk, terlihat jelas payudaranya yang montok. Darahku langsung mendidih melihat Ratih. putri77.org Langsung kukeluarkan jurus-jurus penaklukku:
“Ratih, kita ke tempat kak Rudi aja yuk. Nonton VCD atau apalah. Soalnya kalau dilihat orang ngga enak”.
Awalnya Ratih menolak karena awalnya dia mau mengajak makan dan nonton. Tapi karena kupaksa, lama-lama dia setuju juga. Aku girang setengah mati. “Yes..berarti dia bisa dipake” batinku.

Sesampainya di tempat kost-ku,awalnya kita cuma nonton VCD sambil ngobrol-ngobrol. Lama kelamaan, topik pembicaraan kita mulai mengarah ke masalah pacar, sex dll. Karena terbawa suasana, entah siapa yang memulai, tiba-tiba kita sudah berciuman. Bibirku dan bibir Ratih berpagutan saling mengulum penuh nafsu. Wangi mulutnya sangat khas.

Lalu dia mulai menjilat-jilat telinga dan leherku. “Buset, kayanya udah ahli ni orang” batinku. Karena nafsu sudah di ubun-ubun, aku mulai menyisipkan tanganku kedalam kaus olahraga Ratih dan kuremas-remas payudaranya. Nafas Ratih semakin memburu sewaktu kulepas kaus dan BHnya. Meskipun kulitnya sawo matang, putingnya berwarna coklat terang. Ukurannya tidak terlalu besar, mungkin 34B. Tapi sangat padat.

Ratih membalas dan mulai membuka kaus kemejaku. Tangannya masuk kedalam celanaku dan mulai meremas-remas kontolku. Lidahnya menjilat-jilat putingku dan tangannya tidak berhenti meremas-remas kontolku. Tidak sampai 5 menit, kita berdua sudah telanjang bulat. Tak usah disuruh, Ratih sudah langsung menciumi kontolku.  artikelbokep.com Yang sangat membuatku kagum, dia meludahi seluruh kontolku sampai benar-benar basah, mengocoknya, baru mulai menghisap dengan mulutnya dengan gerakan naik-turun. “Edaaan” kataku dalam hati. Pasti dia sering main beginian.

Saking enaknya, baru 3 menit dihisap aku sudah tidak tahan untuk keluar. Spermaku muncrat di ujung mulutnya Ratih. “Yah, Ka Rudi, ko udah keluar lagi?” katanya. “Tenang aja, aku masih bisa kok” kataku. Sekarang gantian aku yang menjilati pussynya. Dia menggelinjang keenakan waktu aku menghisap-hisap klitorisnya. Perlahan-lahan, kontolku naek kembali karena wangi pussynya itu enak banget. Tapi hal yang mengejutkan kemudian terjadi. Waktu aku mau menusuk pussynya dengan jari tengahku, dia menolak. Ternyata dia masih perawan!

Aku masih duduk keheranan. “Hah, kamu masih perawan?” kataku. “Iya” timpanya. “Kak Rudi kaget yah?”. Lalu dia bilang “kita petting aja yah..enak juga kok”. Ini pengalaman baru untukku. Ternyata enak juga. Jadi posisiku duduk, kontolku dilipat keatas dan dia duduk diatasku sambil menggesek-gesekan pussynya ke kontolku.

Setengah jam berlalu, dia sudah keluar berkali-kali, tapi kontolku malah lecet. “Ratih…kalo gini terus ****** ka Rudi sakit, kita udahan dulu aja yah”. Melihat raut muka kecewaku, Ratih terlihat merasa bersalah. “Duh maafin aku yah ka Rudi. Aku udah janji mau ngasih perawanku ke suamiku nanti. Tapi kalau ka Rudi mau, masukin aja ke belakang”. Tanpa pikir panjang, karena sudah tanggung akupun menyetujuinya. Aku mulai mengoleskan nivea man dari kepala sampai ujung ******, dan tidak lupa anus Ratih aku tusuk-tusuk dengan jari tengahku.

Setelah Ratih sudah merasa nyaman, dengan gaya doggy style akupun mulai memasukkan kontolku kedalam anusnya dengan sangat perlahan. Untunglah barangku juga tidak terlalu besar, yah paling 12 cm. Ternyata sulit juga karena dia terkadang merasa kesakitan sehingga harus mulai dari awal lagi. Setelah berkali-kali mencoba, akhirnya seluruh kontolku masuk kedalam anus Ratih. Ternyata sensasinya luar biasa.

Anusnya sangat sempit dan rasanya seperti disedot-sedot vacuum cleaner. Akupun mulai menggerakan pantatku maju-mundur. Aku menyodomi Ratih sambil tanganku meremas-remas payudaranya dan mulutku menggigit-gigit lehernya. Ratih pun ternyata mengalami sensasi yang luar biasa, karena lenguhannya terdengar semakin keras.

Kemudian kita berganti posisi. Aku duduk disofa dan Ratih jongkok membelakangiku. Ini pemandangan yang luar biasa karena pantatnya yang indah tampak semakin besar. Anus Ratih menggejot kontolku dengan gerakan jongkok naik-turun. Tapi kemudian hal yang tak terduga (tapi sebenarnya sempat terpikirkan) pun terjadi.

Tiba-tiba ada aroma tidak sedap yang mampir ke hidungku. Benar saja, ternyata dari anus Ratih mulai mengalir cairan warna coklat yang membasahi kontolku. Meskipun cairan itu sangat sedikit, tapi baunya cukup kentara. Anehnya, aku semakin terangsang. Aku langsung mempercepat genjotanku dan tidak lama kemudian spermaku berhamburan di dalam anus Ratih.

Semenjak hari itu, aku dan Ratih beberapa kali melakukan ritual anal sex sampai kemudian tugasku sebagai guru PKL di sekolahnya berakhir. Aku pernah melakukannya di WC guru, juga sehabis kelas olah raga. Aku juga pernah melakukannya lagi di WC sebuah mall di Bandung. Aku kehilangan kontak dengan Ratih semenjak aku ditugaskan di sebuah SMP di Ibukota, dan kemudian menikah dengan rekanku sesama guru.

Related posts