Spermaku Deras Menembaki Memek Tante Nur Dan Ana
Cerita panas – Dengan berlari kecil menuju pintu depan, lalu aku membuka pintu, ternyata yang datang ke rumahku adalah Tante Analita berserta temannya, aku belum kenal siapa dia.
“Hi Budi.. apa kabar Sayang,” kata Tante Analita.
“Ooo Tante, Silakan masuk Tan,” balasku sambil mempersilakan mereka duduk di sofa panjang di ruang tamu.
“Tan, maaf yach di tinggal dulu mo matiin kompor soalnya lagi masak mie nich..” kataku.
“Oh ya Bud.. silakan.” balasnya.
Seketika itu juga aku beranjak ke dapur Dua menit kemudian aku kembali ke ruang tamu lagi.
Lalu aku di kenalkan dengan temannya oleh Tante Analita.
“Bud, kenalin nich temen tante,” katanya.
“Nurnita..” katanya.
“Budi..” balasku.
Lalu terjadilah perbincangan antara kami bertiga, hingga akhirnya Tante Analita mengajakku untuk ML bersama-sama.
“Bud, puasin kita dong.. mau khan?” kata Tante Analita.
“Boleh.. kapan?” tanyaku pura-pura bodoh.
“Yach sekarang dong.. masa tahun depan sich,” kata Tante Nurnita.
“Bud.. Tante Analita udah cerita tentang kamu, dan Tante Nurnita tertarik mau nyobain permainan kamu Bud,” katanya.
“Ah, Tante Nurnita ini ada-ada aza,” candaku.
Kemudian aku berdiri menuju sofa, dan aku duduk di tengah-tengah mereka, tanganku mulai memegang dan meremas-remas payudara Tante Nurnita dari luar bajunya, dan kulihat Tante Nurnita mendesis, dan dia hanya diam saja sewaktu tanganku memainkan payudaranya.
Lalu aku mulai mencium bibirnya, bibirku dibalas oleh TanteNurnita dengan ganasnya. Lidah kami saling berpautan dan air ludah kami saling telan.
Melihat aku dengan TanteTining sedang asyik bercumbu, tangan Tante Analita mulai bergerilya, meremas-remas batang kejantananku dari luar celanaku.
Tiga menit setelah aku selesai menikmati bibir dan aksi remasanku di payudara Tante Nurnita, lalu aku mengajak mereka masuk ke dalam kamar tidurku Lalu kami bertiga masuk ke kamarku.
Di dalam kamarku mereka berdua melepaskan pakaiannya masing-masing hingga bugil Alamak aku sempat tertegun melihat kedua tubuh mereka dan kedua payudara serta liang kewanitaan mereka yang indah itu.
Payudara mereka sama besarnya, cuma perbedaan dari mereka adalah bulu kemaluannya, bulu kemaluan Tante Analita sangat lebat dan hitam, sedangkan kewanitaan Tante Nurnita bersih tanpa bulu.
Setelah mereka bugil, lalu mereka melucuti seluruh pakaianku satu-persatu serta celanaku hingga bugil Lalu aku naik ke atas tempat tidurku.
Aku mengatur posisi, posisiku tiduran terlentang, Tante Nurnita kusuruh naik ke atas wajahku dan berjongkok lalu aku mulai mejilat-jilat liang kewanitaannya dengan lidahku, sesekali jariku memainkan klitorisnya dan memasukkan jariku ke dalam liang kewanitaannya yang sudah basah itu, sedangnkan Tante Analita kusuruh mengerjai batang kejantananku.
Batang kejantananku di kocok-kocok, dijilat-jilat dan dikulum ke dalam mulutnya hingga semua batang kejantananku masuk ke dalam mulutnya Terasa nikmat sekali ketika batang kejantananku dikenyot-kenyot oleh Tante Analita.
Selang 10 menit aku melihat Tante Analita mulai mengubah posisinya, dia berjongkok di atas selangkanganku dan batang kejantananku diarahkan ke liang kewanitaannya dengan tangannya dan.., “Bleesss.. bleesss..” masuklah batang kejantananku ke liang senggamanya dan terasa hangat dan sudah basah.
Lalu Tante Analita menaik-turunkan pantatnya, terdengar suara desahan-desahan nikmat yang keluar dari mulut Tante Analita, “Hhhmm.. aaakkhh.. aaakkhh.. hmmm..” Tante Analita terus menaik-turunkan pantatnya dan sesekali memutar-mutar pantatnya.
Saat menikmati hangatnya liang kewanitaan Tante Analita, aku masih terus menjilat-jitat dan mengocok jariku ke liang kewanitaan Tante Nurnita.
Ketika sedang asyiknya menjilat liang kewanitaan Tante Nurnita, lidahku merasakan suatu cairan kental yang keluar dari liang kewanitaan Tante Nurnita, lalu kusedot dan kutelan air kenikmatan Tante Nurnita itu dan kubersihkan liang kewanitaannya dengan lidahku.
Sepuluh menit kemudian kulihat Tante Analita sudah tidak tahan lagi dan akhirnya, “Crreeett.. crreeett..” air maninya mangalir deras membasahi batang kejantananku, seketika itu Tante Analita kerkulai lemas di sampingku dan kini batang kejantananku sudah terlepas dari liang senggamanya.
Lalu aku mngubah posisi, kini Tante Nurnita kusuruh menungging dan dari belakang kuarahkan batang kejantananku ke liang senggamanya, “Bleeesss.. bleeess…” aku mulai mengocok-ngocok batang kejantananku di liang kewanitaannya dari belakang, aku terus memaju-mundurkan batang kejantananku, sembari tanganku meremas-remas payudara yang menggantung dan bergoyang-goyang itu.
Rintihan nikmat pun terdengar dari mulutnya, “Aakhhh.. aakkkhhh.. terus sayang.. enak.. aaakkkh.. hhhmmm..” Ketika batang kejantananku keluar masuk di liang kewanitaannya, di balas juga oleh Tante Nurnita dangan memaju-mundurkan pantatnya.
Selang 20 menit aku merubah posisi lagi, kini kuatur posisi Tante Nurnita tiduran terlentang lalu kuangkat kedua kakinya ke atas, kubuka lebar-lebar pahanya, lalu kuarahkan kembali batang kejantananku ke liang kewanitaannya dan.., “Bleess.. blesss..” batang kenikmatanku masuk ke liang kewanitaannya lagi, aku mulai mamaju-mundurkan pinggulku.
Sepuluh menit kemudian dia sudah tidak tahan lagi ingin keluar, “Aakhhh.. akhhh.. Say, Tante udah nggak tahan lagi pengen keluar..” rengeknya.
“Budi belom mo keluar nich Tan.. kalo mo keluar keluarin aza,” kataku dan akhirnya, “Creet.. creettt.. creettt..” dia sudah mencapai puncak kenikmatannya.
Dan dia pun terlihat lelah karena puas Karena aku belum mencapai puncak kenikmatan lalu aku merubah posisi dengan gaya “side to side”, (satu kaki Tante Nurnita diangkat ke atas sedangkan kaki satunya tidak diangkat, sedangkan posisi tubuh miring).
Kukocok-kocokkan batang kejantananku dengan tempo sedang di liang senggamanya, dan 20 menit kemudian aku merasakan sepertinya aku akan menemui puncak kenikmatan, lalu aku mempercepat gerakanku, kukocok dengan tempo cepat dan agak kasar di liang kewanitaannya dan terdengar rintihan kesakitan dan rasa nikmat yang terdengar dari mulutnya.
“Ouw.. aaahhkkk.. aaakkhhh.. aakhhh..” kemudian kucabut dan kuarahkan batang kejantananku ke wajah Tante Nurnita dan, “Creet.. creett.. creeett..” spermaku muncrat di wajahnya.
Lalu batang kejantananku kuarahkan ke mulutnya minta dibersihkan oleh Tante Nurnita dengan lidahnya dan aku pun terkulai lemas di tengah kedua tante itu.
Lima belas menit setelah mengatur nafas dan melihat kemolekan kedua tubuh tante itu, batang kejantananku sadah mulai berdiri lagi dan mengeras, kini sasaranku adalah Tante Analita.
Kuangkat tubuh Tante Analita dan aku menyuruhnya menungging, lalu batang kejantananku kuarahkhan ke lubang pantatnya dan, “Bleesss.. bleess..” batang kejantananku sudah masuk ke dalam lubang pantatnya, aku mulai mengocok-ngocok kembali batang kejantananku di pantatntya, “Aaakkhhh.. aaakkhhh.. hhmmm..” cuma itu yang keluar dari mulut Tante Analita saat aku menusuk-nusuk pantatnya.
Selang 5 menit aku kembali merubah posisi, aku duduk di pinggir ranjang dan Tante Analita duduk di atas selangkanganku menghadapku.
Lalu, “Bless.. bleesss..” kini batang kejantananku bukan di lubang pantatnya lagi tetapi dimasukkan ke liang kewanitaannya.
Tante Analita mulai menaik-turunkan pantatnya di atas selangkanganku dan sambil menikmati gerakan dari posisi itu aku meremas-remas kedua payudaranya dan kusedot-sedot bergantian, kugigit-gigit puting susunya dan dari payudara itu keluar suatu cairan dari putingnya.
Ternyata yang keluar itu adalah air susunya, langsung saja kusedot dan rasanya nikmat sekali.
Ketika aku menyedot air susunya semakin kuat desahan Tante Analita.
Setengah jam kemudian kami sama-sama mencapai puncak kenikmatan dan, “Creettt.. crreeettt.. creettt..” kami berdua keluar dan terkulai lemas di tempat tidur dengan batang kejantananku yang masih menancap di liang kewanitaannya.
Kami bertiga akhirnya tertidur kelelahan, keesokan paginya kami pun melakukan hubungan lagi bertiga di kamar tidur maupun di kamar mandi saat kami mandi bersama.
Setelah permainan dan mandi bersama itu selesai kemudian kedua tante itupun pulang.
Nah bagi pencinta anda boleh percaya atau tidak dengan pengalaman seks saya sebagai Gigolo di Bandung, itu hak anda untuk tidak percaya maupun percaya tetapi ini benar kejadian yang kurasakan sendiri, 100% kejadian benar.
Bagi cewek-cewek atau bila ada juga tante-tante, mbak-mbak, teteh-teteh yang ingin menikmati malam panjang bersama saya, dapat menghubungi saya via e-mail.
Dan saya akan membalas e-mail yang masuk, tetapi saya tidak akan membalas e-mail yang hanya sekedar iseng.
Sekali lagi saya sangat berterima kasih karena diberikan kesempatan untuk menuliskan kembali pengalaman saya.