Belanja Cari Istri

Halo selamat siang, kembali lagi ane seorang nubie ingin membagi cerita copas/ repost dari seorang penulis legenda idola ane, om jakongsu.
Semoga agan2 sekalian tidak bosan dengan cerita2 copas/ repost yang ane Share.

Oke langsung saja, mohon maaf karena ber tele2.

Copas/ Repost
Belanja Cari Istri
By Jakongsu

Seorang temanku yang punya jabatan cukup tinggi, mengeluh bahwa nafsu sexnya tidak terlampiaskan oleh seorang istrinya. Padahal menurut dia istrinya cukup mampu mengimbangi permintaannya. Namun jika sedang halangan, dia tidak bisa mendapat layanan tempat tidur.
Dia mengaku tidak berani main dengan perempuan bayaran. Aku bisa mengerti, karena dia adalah termasuk petinggi partai yang berbasis agama. Dulu sebelum dia menjadi apa-apa, kami sering jalan ke panti pijat, bahkan dia juga punya langganan di panti pijat yang mempunyai service body massage, atau dipijat oleh tubuh cewek.
Sikapnya berubah total sejak dia terdeteksi mengidap kanker. Meskipun baru stadium awal, dia takut setengah mati. Berobatlah di ke Singapura selama 6 bulan bolak balik, yang akhirnya sembuh dan dinyatakan bersih dari penyakit kanker. Penyakit itu dianggapnya sebagai teguran agar dia meninggalkan perbuatan-perbuatan maksiat.
Setelah setahun stop sama sekali berhubungan dengan perempuan selain istrinya, muncullah keluhannya soal nafsu sexnya yang terasa terlalu tinggi. Meskipun umurnya sudah mendekati 50 tahun. Dia berfikir untuk punya istri satu lagi. Istri kedua yang dikawini sah secara agama, tetapi tidak dicatatkan ke catatan sipil. Istri itu pun tentunya akan disembunyikan dari istri pertamanya.
Dia resah mencari sosok yang pantas dijadikan istri. Yang dijumpai selalu perempuan yang hanya ingin harta saja. Aku dimintai bantuan untuk mencarikan perempuan yang ideal dijadikan istri kedua. Aku sanggupi saja dengan menjanjikan akan membantunya. Padahal pada saat itu, tidak terbayang seorang pun perempuan yang layak disodorkan untuk temanku.
Mungkin sudah jalannya, sehingga aku kemudian menemukan akses yang aku sebut akses menakjubkan. Ini juga bukan direncanakan. Perjumpaan secara kebetulan dengan kawan lama, itulah yang kemudian memberi akses. Aku kebetulan saja berpapasan dengan dia ketika sedang jalan di Plaza Senayan. Kami lalu berbual-bual mengenai banyak hal sampai berhenti pada satu topik yang menarik. Dia menawariku untuk kawin kontrak. Dia mengaku punya 1 istri yang dikontrak. Kawinnya secara agama adalah sah, karena disebut kawin siri, tapi tidak tercatat di catatan sipil.
Seketika itu juga rasanya aku ingin menelepon temanku yang kebelet punya istri lagi. Tapi aku tahan, karena aku harus membuktikan kebenaran informasi dari teman lamaku ini. Banyak kabar lebih indah dari rupa.
Temanku yang sebutlah namanya Harris, mengatakan ada satu daerah di dekat Sukabumi, yang sudah lazim menerima kawin kontrak. Di daerah itu banyak sekali wanita-wanita cantik. Dia lalu menyebut salah satu nama artis penyanyi yang berasal dari Sukabumi. Kalau yang model kayak gitu banyak, katanya.
Aku mengorek semua informasi mengenai kawin kontrak itu. Sebelumnya aku sudah mengetahui soal kawin kontrak oleh turis-turis Arab di Puncak. Tapi aku survey, ceweknya kurang memenuhi syarat, alias banyak yang kurang cantik.
Menurut Harris, sangat mudah kawin kontrak di Sukabumi, Tinggal kunjungi daerah itu, lalu pilih perempuan mana yang cocok bayar biaya perkawinannya termasuk maharnya Rp 20 juta. Setelah itu setiap bulan memberi uang belanja 5 juta. Perempuannya boleh di bawa ke Jakarta, atau tetap tinggal di kampungnya. Masa kontrak biasanya 1 tahun. Jika perempuannya sudah pernah kawin atau janda biaya maharnya hanya 10 juta. Meskipun janda, tetapi mereka umumnya masih muda, kata Harris.
Untuk membuktikan kebenaran bualan Harris itu aku lalu membuat janji bersama-sama ke Sukabumi. Pada hari yang dijanjikan Aku dan Harris pagi-pagi sekali hari Sabtu sudah memacu kendaraan ke arah Sukabumi. filmbokepjepang.com
Harris menjadi penunjuk jalan. Dari jalan raya, mobil kami masuk ke kampung yang letaknya sekitar 3 km ke dalam. Tidak ada yang istimewa tampaknya, biasa seperti kampung-kampung yang lain. Harris berhenti di salah satu rumah, yang rupanya itu adalah rumah salah satu istri mudanya. Dia disambut hangat, bahkan istrinya mencium tangannya. Aku sempat shock juga melihat istri muda Harris, cantiknya diluar dugaanku, masih muda, putih pula.
Tidak lama kami ngopi datang seorang pria paruh baya. Dia memperkenalkan dirinya, Asep, umurnya sekitar 50 tahun. Haris kemarin ternyata sudah mengontak Kang Asep untuk mencarikan perempuan yang layak dijadikan istri. javciic.com
Tanpa rikuh Asep menunjukkan foto-foto yang tersimpan di HP nya kepada Harris. Si Asep menjelaskan profil satu persatu foto-foto itu. Aku ikut nimbrung nonton foto-foto di HP nya Asep. Ada yang janda, ada yang masih perawan. Kelihatannya Asep sangat menguasai informasi koleksinya.
Aku yang semula tidak berfikir soal kawin kontrak tergoda juga setelah melihat foto-foto itu. Aku lalu berfikir, sekali seminggu ke Sukabumi rasanya tidak terlalu berat. Apalagi biaya rumah tangganya hanya Rp 5 juta per bulan. Aku kepincut dengan salah satu foto yang disebut Asep statusnya janda dari kawin siri. Jika dilihat dari fotonya cewek pilihanku itu cantik banget, kayak bintang film.
Aku ingin melihat fisiknya sebelum nanti memutuskan melakukan kawin kontrak. Asep lalu mengontak cewek yang namanya Ning. Tidak sampai 1 jam muncul sebuah motor bebek dengan pengendaranya seorang cewek. Dia datang sendiri dan masuk tidak lupa mengucapkan salam. Tangan kami masing-masing diciumnya, seperti kami ini Kyai.
Bodynya lumayan montok, wajahnya cantik, umurnya baru 20 tahun, statusnya janda sudah setengah tahun. Pilihanku sudah mantap dan aku putuskan akan mengawininya. Persoalannya adalah aku tidak membawa uang cash 10 juta. Kampung ini jauh pula dari ATM. Si Ning rupanya menangkap kesulitanku, dia menawarkan E-banking aja, karena dia juga punya rekening yang sudah di set E-banking.
Tidak kusangka dan tidak kuduga, bahwa di pelosok kampung ini penduduknya sudah mengenal E-banking. Aku mentransfer dengan melebihkan 2 juta, jadi aku mentransfer 17 juta. Tidak lama kemudian HP si Ning berbunyi dan dia mengatakan transferanku sudah masuk.
Tidak pakai basa-basi si Ning, lalu dia mengajakku di bonceng pulang ke rumahnya. Rumahnya tidak terlalu mentereng, tetapi lumayan rapi dan bersih. Halaman di depannya tidak terlalu luas. Aku diperkenalkan dengan ayah dan ibunya. Dia anak tertua, adiknya ada 2 orang.
Sesungguhnya aku agak canggung, karena baru kenal. Aku pikir apakah mungkin aku ngamar setelah proses akad nikah nanti. Ah pasrah saja, aku berbasa-basi dengan kedua orang tuanya.. Ning berganti pakaian dengan pakaian berjilbab. Setelah itu ayahnya menanyakan kepadaku apakah aku siap, aku katakan siap. Tidak lama muncul seorang bapak, yang dikenalkan sebagai uwak si Ning. Dia akan menjadi saksi. Tanpa proses macam-macam, ritual nikah pun dimulai. Aku dipinjami peci. Ayahnya menjabat tanganku, lalu mengatakan Aku nikahkan anakku ……… aku langsung menjawab saya terima nikahnya dengan maskawin 10 juta rupiah. Sah kata si uwak.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts