Cerita Dewasa – Memek Raisa yang Sempit

Cerita Dewasa – Memek Raisa Masih Sempit
– Raisa turun dari mobil di depan rumahnya dia baru saja berkunjung ke kerabat mereka di Bandung, dan pada pukul 11 malam ini baru bisa sampai di rumah. Pada saat Raisa berdua turun dari mobil, tiba-tiba ada Jeep hitam yang mendekati sambil menyalakan lampu mobil yang sangat terang. Karena silau dan kaget, Raisa tidak langsung sadar bahwa mobil tersebut telah ada di sampingnya.

Segera saja pintu Jeep itu terbuka dan tangan keluar dari dalam mobil, Yang pertama memegang tangan kiri, yang kedua menarik tangan kanannya, dan yang ketiga meraih pinggangnya dan menarik tubuhnya masuk ke Jeep itu. Setelah Raisa masuk ke dalam. Jeep tersebut langsung tancap gas.

Di dalam mobil, Raisa melihat ada lima orang yang bertampang beringas yang pertama dipanggil Boss oleh yang lain, ada juga yang bertato lehernya gambar burung gagak bernama Sobri, yang satu lagi bermuka sangar bernama Kampak, dan di sampingnya ada satu rambutnya gondrong warna biru bernama Gepeng. Sedangkan di depan ada lagi dengan tato di tangannya yang bernama Jabrik.

“Lepaskan! Apa-apaan ini?! Tolong!” teriak Raisa sambil meronta-ronta, sementara ada tangan-tangan penculiknya menggerayangi tubuhnya. Ada yang meremas pantatnya, mengelus pahanya, dan yang membuat Raisa menjerit kesakitan adalah si Boss yang meremas payudaranya keras.
“Aaah, jangan! Jangan! Lepaskan saya! Tolong!” erang Raisa sambil berontak tanpa hasil.

Para penculik tersebut membuat Raisa seperti boneka selama perjalanan ke markas penculik tersebut. Akhirnya Raisa berhenti dan dengan dipegangi oleh 4 orang masing-masing di tangan dan kaki, Raisa yang sudah kelelahan meronta selama perjalanan digotong masuk ke sebuah ruangan. Dalam ruangan itu hanya ada satu ranjang dan lemari besi.

*** ***

“Ikat dia!” Boss menyuruh 4 anak buahnya mengikat tangan dan kaki Raisa ke sudut-sudut ranjang, sehingga tubuh Raisa membentuk huruf X, kaki dan tangannya membuka lebar.
“Gimana sekarang Boss?” tanya Kampak sambil menjilati bibirnya, dia sudah sangat terangsang, batang kemaluannya sudah menegang dari tadi.

“Kita giliran! Pertama gue, trus selanjutnya loe gantian!” putus sang Boss, “Sekarang loe semua telanjangin aja dulu dia.”
“Jangan! Jangan! Lepaskan!” Raisa mulai meronta-ronta lagi ketika Sobri, dan yang lainnya mendekatinya dan langsung merobek-robek bajunya sampai dia telanjang bulat. Raisa menangis sekeras-kerasnya sambil terus berusaha melepaskan diri.

“Wow, bodinya oke banget” kata Gepeng, “Gila, bunder ama sih loe. Gue taruhan pasti enak banget ngisep puting susunya!” Setelah itu mereka semua langsung melepas pakaiannya masing-masing. Raisa menggigil ketakutan melihat ukuran kejantanan mereka yang luar biasa besarnya. Sementara anak buahnya menggerayangi tubuh Raisa dari pinggir ranjang, sang Boss langsung naik ke atas ranjang dan mengambil posisi di atas Raisa.

“Gimana? Loe udah siap kan Sayang? Tenang aja loe bakal ngerasain yang belon pernah loe rasain lewat laki-laki lain!” kata si Boss sambil mengocok kontolnya agar benar-benar tegang dan keras.
“Jangan! Lepaskan saya! Saya janji tidak lapor polisi!” mohon Raisa sambil menangis.
“Hush! Kita di sini mau senang-senang Sayang! Masa loe mau pergi dulu!” kata si Boss sambil mulai mengarahkan kontolnya ke memek Raisa.

“Jangan.. jangan.. saakkit, jaangaakkhh” Raisa berteriak-teriak ketika si Boss mulai mendorong masuk batang kejantanannya.
“Buset! Sempit amat memek loe.. Loe ngewe berapa kali sebulan neng?!” dengus si Boss sambil terus mendorong kontolnya yang baru bisa masuk sampai kepala, sementara Raisa menjerit sejadi-jadinya, karena selain masih sempit, memeknya juga kering sekali sehingga setiap si Boss mendorong kontolnya sakitnya bukan main.

*** ***

“Jangan! Ampun! Sakit sekali aww..!! Saya nggak kuat! Ampuunnn!! aww aaaww… aaahhhh…!!” Raisa kembali kesakitan ketika si Boss mulai mendorong-dorong kontolnya lagi.
“Dorong sekalian aja Boss!” saran Kampak sesaat waktu dia berhenti mengisap-isap puting susu Raisa.

“Oke Sayang! Loe siap ya!, si Boss bersiap sambil mengusap keringat di dadanya, Raisa merintih-rintih ketika sodokan si Boss berhenti sejenak. “Sakit sekkhh.. Aaarrgghh.. aakkhh..” si Boss mendorong keras-keras kontolnya sambil memegangi pinggul Raisa.

Hasilnya seluruh kontolnya bisa masuk sambil diiringi jeritan Raisa yang melengking tinggi. Setelah itu mulailah si Boss bergerak maju mundur perlahan, setiap tarikan dan dorongan semuanya diiringi oleh erangan Raisa.

Akhirnya setelah 14 menit menggenjot, si Boss mulai bergerak makin cepat. Raisa yang sudah kelelahan mengerang dan lemas, mulai merasakan sakit yang menggigit memeknya, sementara si Boss makin cepat maju mundur sampai seluruh ranjang berguncang-guncang.

“Sakitt! Aaah, ampuun! Ampuun.. ah.. ah..!!” Raisa tak berdaya, tubuhnya juga terbanting-banting di ranjang seirama dengan gerakan si Boss. Tubuh Raisa juga sekarang berkilau karena air liur yang dari lidah-lidah penculiknya yang menjilati tubuhnya dari paha sampai wajahnya. Sekarang si Gepeng sedang mengigiti puting susunya sementara si Sobri menjilati wajahnya, Si Kampak meremas-remas susunya dan si Jabrik menggesek-gesekan kontolnya di paha si Raisa.

“Eeeggh, gue mau keluar Sayang, eegh.. eegh.. eegh..”kata si Boss “Yaa.. ya.. gue keluarin Sayang, akk.. eaah.. eaahh..” tubuh si Boss mengejang sesaat sambil mendorong kontolnya masuk lebih dalem ke memeknya Raisa. Dan keluarlah sperma yang saking banyaknya sampai menetes keluar.

“Aaah! Gue puas bener nih! Gimana dengan loe Sayang?” perlahan si Boss menarik keluar kontolnya yang lemas.
“Ampun, sakit sekali! Saya mohon, ampun..” erang Raisa lirih karena kesakitan dan kecapaian diperkosa si Boss selama 26 menit lebih.
“Oke sekarang giliran loe semua, jangan rebutan, dia udah jadi milik kita sekarang hahaha..! Gue mau ngerokok dulu!” si Boss berkata sambil bersila di lantai, “Lo semua tunjukin gue kalo loe jantan oke?!”

“Beres Boss”, seru mereka serempak.
“Sekarang gue duluan!” si Sobri naik ke atas ranjang.
“Halo Raisa sayang! Kita mulai aja ya! Gue jamin punya gue lebih besar dari Boss gue hehehe!” Raisa kembali membelalakkan mata sambil berteriak.

Tak lama kemudian ****** besar milik si Sobri sudah menyodok memek Raisa yang sudah tidak karuan bentuknya dan sodokan ganas ini membuat Raisa pasrah dan menikmatinya saja, Berjam-jam lamanya Raisa mesti menerima siksaan dari laki-laki yang sudah lapar akan seks dan tubuh Raisa yang sangat seksi dan menggairahkan itu. Setelah mereka semua puas menyemprotkan cairan kenikmatan mereka ke dalam memeknya Raisa. Mereka menampar Raisa sehingga tamara menjadi pingsan dan ketika dia sadar, dia sudah berada di sebuah hutan yang dia sendiri tidak pernah mengenalnya sebelumnya.

Tak lama kemudian, Raisa melihat sebuah cahaya lampu senter di kejauhan dan dia berpikir bahwa sebentar lagi dia bisa melaporkan kejadian yang baru saja dia alami ke polisi. Tetapi sayang sekali karena dugaan dia salah sama sekali.

Cahaya cahaya lampu itu berasal dari pemuda-pemuda desa yang sedang mabuk, dan ketika mereka melihat tubuh Raisa yang seksi dan panas itu, mereka tidak menolongnya tetapi mereka malah memperkosa Raisa.

Sungguh pedih hati Raisa menerima kenyataan bahwa dia harus melayani 37 pemuda sekaligus. Ada beberapa pemuda yang menjilati toketnya yang gempal, ada yang memasukkan kontolnya ke dalam bool dan memeknya Raisa tubuhnya penuh dengan sperma yang sudah tidak tahu lagi milik siapa sperma itu dan ada pula yang menancapkan mulut Raisa yang indah sekarang mesti melayani kontol dari 3 pemuda sedang mabuk.

Dia mesti menjilatinya satu persatu sehingga tak lama kemudian wajah cantik Raisa sudah dihiasi oleh sperma pemuda-pemuda itu. Setelah mereka semua puas melampiaskan nafsu bejat mereka, mereka meninggalkan Raisa seorang diri dihutan yang gelap itu.

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts