Cerita Dewasa – Yukiko Gadis Jepang
Cerita Dewasa – Yukiko Gadis Jepang
Cerita Dewasa – Walaupun bulan ini penuh dengan kesibukan, aku termasuk orang yang sangat susah untuk dapat mengontrol keinginanku untuk ngewe, pengalaman ini kualami beberapa hari sebelum bulan-bulan sibukku yang lalu di tempat kost. Di tempat kost kami berlima dan hanya ada satu-satunya cewek di kost-an ini, namanya Yukiko, ya kakeknya memang orang jepang. Aku heran ibu kost menerima anak perempuan di kost ini. Oh, rupanya Yukiko bekerja di dekat kost sini.
Yukiko cukup cantik maklum keturunan jepang dan kelihatan sudah matang dengan usianya yang relatif masih sangat muda yaitu berumur 21 tahun, tingginya kira-kira 167 cm. Yang membuatku bergelora adalah tubuhnya yang putih dan kedua buah dadanya yang cukup besar. Ahh, kapan aku bisa mendapatkannya, pikirku. Menikmati tubuhnya, menancapkan kontolku ke kememeknya dan menikmati gelora kegadisannya uhh pasti sangat tak ternilai rasanya.
Perlu pembaca ketahui, umurku kini sudah 27 tahun. Belum menikah tapi sudah punya pacar yang jauh di luar kota. Soal hubungan seks, aku baru pernah 2 kali melakukannya dengan wanita. Pertama dengan Mbak Inem, isteri sebelah kost-an dan dengan Bella anak SMK 168, kalau dengan pacarku, aku belum pernah melakukannya. Swear..! Beneran, kaga bohong.
Kami berlima di kost ini kamarnya terpisah dari rumah induk ibu kost, sehingga aku dapat menikmati gerak-gerik Yukiko dari kamarku yang hanya berjarak tidak sampai 13 meter. Yang gila dan memuncak adalah aku selalu melakukan coli minimal dua hari sekali itu sudah rutin aku lakukan, aku paling suka melakukannya di tempat terbuka. Kadang sambil lari pagi, aku mencari tempat untuk melampiaskan imajinasi seksku.
Sambil memanggil nama Yukiko, crot crot crot.., muncratlah pejuku, enak dan lega walau masih punya mimpi dan keinginan menikmati tubuh Yukiko. Aku juga suka melakukan onani di rumah, di luar kamar di tengah malam atau pagi-pagi sekali sebelum semuanya bangun. filmbokepjepang.com Aku keluar kamar dan di bawah terang lampu neon atau terang bulan, kutelanjangi diriku dan mengocok kontolku yang berukuran sedang ini, menyebut-nyebut nama Yukiko sebagai imajinasi sangeku ini. Bahkan, aku pernah melakukan onani di depan kamar Yukiko, kukeluarkan spermaku croot.. croott.. di pintu kamarnya. Lega rasanya setelah melakukan itu.
Yukiko kuamati memang terlihat seperti agak binal, suka pulang agak malam diantar cowok yang cukup altletis naik motor RX King, sepertinya itu pacarnya. Bahkan beberapa kali kulihat suka pulang pagi-pagi, dan itu adalah pengamatanku sampai kejadian yang menimpaku beberapa hari sebelum bulan itu.
Seperti biasanya, aku melakukan onani di luar kamarku, hari sudah larut hampir jam satu dini hari aku melepas kaos dan celana pendek, lalu celana dalamku aku telanjang dengan Tangan kiri memegang tiang dan tangan kanan mengocok penisku sambil kusebut nama Yukiko. Tapi tiba-tiba aku terhenti mengocok kontolku, karena memang Yukiko entah tiba-tiba tengah malam itu baru pulang. Dia memandangiku dari kejauhan, melihat diriku telanjang dan tidak dengan cepat-cepat membuka kamarnya. Sepertinya kutangkap dia tidak grogi melihatku, tidak juga kutangkap keterkejutannya melihatku. Aku yang terkejut.
Setelah dia masuk kamar, dengan cuek kulanjutkan onaniku dan tetap menyebut namanya. Yang kurasakan adalah seolah aku menikmati tubuhnya, bersenggama dengannya, sementara aku tidak tahu apa yang dipikirkannya tentangku di kamarnya. Malam itu aku tidur dengan membawa kekalutan dan keinginan yang lebih dalam.
Paginya, ketika aku bangun, sempat kusapa dia.
“Hai good morning (sambil tersenyum)..”
Ketika makan pagi sebelum berangkat kantor juga begitu.
“Kok semalam sampai larut sih pulangnya..?” tanyaku.
“Kok gak diantar seperti biasanya..?” tanyaku lagi sebelum dia menjawab.
“Iya Mas, aku lembur di kantor, temenku sampai pintu gerbang saja semalam.” jawabnya sambil tetap menunduk dan makan pagi.
“Semalam nggak terkejut ya melihatku..?” aku mencoba menyelidiki.
Wajahnya memerah dan tersenyum. Wahh.., serasa jantungku copot melihat dan menikmati senyum Yukiko pagi ini yang berbeda. Aku rasanya dapat tanda-tanda nih, sombongnya hatiku.
Rumah kost kami memang tertutup oleh pagar tinggi tetangga sekeliling. Kamarku berada di pojok dekat gudang, lalu di samping gudang ada halaman kecil kira-kira 30 meter persegi, tempat terbuka dan tempat untuk menjemur pakaian. Tanah ibu kostku ini cukup luas, kira-kira hampir 50 X 100 m. Ada banyak pohon di samping rumah, di belakang juga. Di depan kamarku ada pohon mangga besar yang cukup rindang.
Rasanya nasib baik berpihak padaku. Sejak saat itu, kalau aku berpapasan dengan Yukiko atau berbicara, aku dapat menangkap gejolak nafsu di dadanya juga. Kami makin akrab. Ketika kami berbelanja kebutuhan Puasa di supermarket, kukatakan terus terang saja kalau aku sangat menginginkannya. Yukiko diam saja dan memerah lagi, dapat kulihat walau tertunduk.
Aku mengajaknya menikmati malam Minggu tengah malam kalau dia mau. Aku akan menunggu di halaman dekat kamarku, kebetulan semua teman-teman kostku pulang kampung. Yang satu ke Semarang, istrinya di sana, tiap Sabtu pasti pulang. Yang satunya pulang ke Tegal, persiapan Puasa di rumah.
Aku harus siapkan semuanya. Kusiapkan tempat tidurku dengan sprei baru dan sarung bantal baru yang wangi dan lembut. Aku mulai menata halaman samping, tapi tidak begitu ketahuan. Ahh, aku ingin menikmati tubuh Yukiko di halaman, di meja, di rumput dan di kamarku ini. Betapa menggairahkan, seolah aku sudah mendapat jawaban pasti.
Sabtu malam, malam semakin larut. Aku tidur seperti biasanya. Juga semua keluarga ibu kost. Aku memang sudah nekat kalau seandainya ketahuan. photomemek.com Aku sudah tutupi dengan beberapa pakaian yang sengaja kucuci Sabtu sore dan kuletakkan di depan kamarku sebagai penghalang pandangan. Tidak lupa, aku sudah menelan beberapa obat kuat/perangsang agar tahan lama dan memuaskan, seperti yang diiklankan.
Tengah malam hampir jam setengah satu aku keluar. Tidak kulihat Yukiko mau menanggapi. Kamarnya tetap saja gelap. Seperti biasa, aku mulai melepasi bajuku sampai telanjang, tangan kiriku memegangi tiang jemuran dan tangan kananku mengocok penisku. Sambil panggil-panggil namanya Yukikoo.. ahh.. Yukikoo.., kupejamkan mataku, kubayangkan sedang menikmati tubuhnya. Sungguh mujur aku waktu itu. Di tengah imajinasiku, dengan tidak kuketahui kedatangannya, Yukiko telah ada di belakangku.
Tanpa malu dan sungkan dipeluknya aku, sementara tanganku masih terus mengocok penisku.
Diciuminya punggungku, sesekali digigitnya, lalu tangannya meraih penisku yang kerasnya bagai besi dan kuat.
“Yukiko.. Yukiko.. achh.. achh.. nikmatnya..!!” desahanku menikmati sensasi di sekujur penisku dan tubuhku yang terangkat tergelincang karena kocokan tangan Yukiko.
“Uhh.. achh.. Yukiko, Yukiko.. ohhh.. aku mau keluar.. ohh..” desahku lagi sambil tetap berdiri.
Kemudian kulihat Yukiko bergerak ke depanku dan berlutut, lalu dihisapnya penisku dengan lahapnya
“Oohhh Yukiko… Uhh Yukikoo., Yukii… Nikmat sekali sayaangg..!” desahku ketika mulutnya mengulumi penisku kuat-kuat. Akhirnya aku tidak dapat menahannya lagi, crott.. crot.. crot.., spemaku memenuhi mulut yukiko, membasai penisku dan ditelannya. Ahh anak ini sudah punya pengalaman rupanya, pikirku.
Lalu Yukiko berdiri dengan mulut yang masih menyisakan spermaku, aku memeluknya dan menciuminya. Ahh.., kesampaian benar cita-citaku menikmati tubuhnya yang putih, lembut, sintal dan buah dadanya yang menantang.
Kulumati bibirnya, kusapu wajahnya dengan mulutku. Kulihat dia memakai daster yang cukup tipis. BH dan celana dalamnya kelihatan menerawang jelas. Sambil terus kuciumi Yukiko, tanganku berkeliaran merayapi punggung, dada dan pantatnya. Ahh.. aku ingin menyetubuhi dari belakang karena sepertinya pantatnya sangat bagus. Aku segera melepaskan tali telami dasternya di atas pundak, kubiarkan jatuh di rumput.
Ahh.., betapa nikmat yang kursakan. Tubuh sintal Yukiko yang hanya dibalut dengan BH dan celana dalam. Wahhh.., membuat penisku semakin menggalak. Kulumati lagi bibirnya, aku menelusuri lehernya.
“Ehh.., ehhh..!” desis Yukiko menikmati cumbuanku.
“Ehh.., ehhh..!” sesekali dengan nada agak tinggi ketika tanganku menggapai daerah-daerah sensitifnya.
Kemudian kepalanya mendongak dan buah dadanya kuciumi dari atas. Oh my God, betapa masih padat dan montok buah dada anak ini. Aku mau menikmatinya dan membuatnya mendesis-desis malam ini. Tanganku yang nakal segera saja melepas kancing BH-nya, kubuang melewati jendela kamarku, entah jatuh di mana aku tidak peduli, Uhhh.., aku segera memandangi buah dada yang indah dan montok ini. Wah luar biasa, kuputari kedua putingnya. Aku tetap berdiri. bergantian kukulumi puting susunya. Ahh.., menggairahkan.
Terkadang dia mendesis, terlebih kalau tangan kananku atau kiriku juga bermain di putingnya, sementara mulutku menguluminya juga. Tubuhnya melonjak-lonjak, sehingga pelukan tangan kanan atau kiriku seolah mau lepas. Yukiko menegang, menggelinjang-gelinjang dalam pelukanku. Lalu aku kembali ke atas, kutelusuri lehernya dan mulutku berdiam di sana. Tanganku sekarang meraih celana dalamnya, kutarik ke bawah dan kubantu melepas dari kakinya. Jadilah kami berdua telanjang bulat.
Kutangkap kedua tangan Yukiko dan kuajak menjauh sepanjang tangan, kami berpandangan penuh nafsu di awal bulan ini. Kami sama-sama melihat dan menjelajahi dengan mata tubuh kami masing-masing dan kami sudah saling lupa jarak usia di antara kami. Penisku menempel lagi di tubuhnya, enak rasanya hangat. Aku memutar tubuhnya, kusandarkan di dadaku dan tangannya memeluk leherku.
Kemudian kuremasi buah dadanya dengan tangan kiriku, tangan kananku menjangkau memeknya. Kulihat taman kecil dengan rumput hitam cukup lebat di sana, lalu kuraba, kucoba sibakkan sedikit selakangannya. Yukiko tergelincang dan menggeliat-geliat ketika tanganku berhasil menjangkau klitorisnya. Seolah dia berputar pada leherku, mulutnya kubiarkan menganga menikmati sentuhan di klitorisnya sampai terasa semakin basah.
Kubimbing Yukiko mendekati meja kecil yang kusiapkan di samping gudang. Kusuruh dia membungkuk. Dari belakang, kuremasi kedua buah dadanya. Kulepas dan kuciumi punggungnya hingga turun ke pantatnya. Selangkangannya semakin membuka saja seiring rabaanku. Setelah itu aku turun ke bawah selakangannya, dan dengan penuh nafsu kujilati memeknya. Mulutku menjangkau lagi daerah sensitif di memeknya sampai hampir-hampir kepalaku terjepit.
“Oohh.., ehh.., aku nggak tahan lagi.., masukkan..!” pintanya.
Malam itu, pembaca dapat bayangkan, aku akhirnya dapat memasukkan penisku dari belakang, kumasukkan sampai tidak kelihatan batang penisku. Saat penetrasi pertama aku terdiam sebelum kemudian kugenjot dan menikmati sensasi orgasme. Aku tidak perduli apakah ada yang mendengarkan desahan kami berdua di halaman belakang. Aku hanya terus menyodok dan menggenjot sampai kami berdua terpuaskan dalam gairah kami masing-masing.
Aku berhasil memuntahkan spermaku ke memeknya, sementara aku mendapatkan sensasi jepitan memek yang hebat ketika datang orgasmenya, aku dibuatnya puas dengan kenyataan imajinasiku malam Minggu itu. Sabtu malam atau minggu dini hari yang benar-benar hebat. Aku bersenggama dengan yukiko dalam bebrapa posisi. Terakhir, sebelum posisi konvensioal, aku melakukan lagi posisi 69 di tempat tidur.
Ahh yukiko, dia berada dalam pelukanku sampai Minggu pagi jam 07:44 dan masih tertidur di kamarku. Aku bangun duluan dan agak sedikit kesiangan. Ketika melihat ke luar kamar, ohh tidak ada apa-apa. Kulihat kedua cucu ibu kostku sedang bermain di halaman. Mereka tidak mengetahui di tempat mereka bermain itu telah menjadi bagian sejarah seks hidupku dan Yukiko si gadis keturunan jepang.
Pembaca, itulah pengalamanku dengan Yukiko di kost. Aku sudah dua malam Minggu bersamanya. Betapa hebat di bulan ini, aku bisa dan mau terus berburu lagi. Ahh.., hidup memang indah dan menggairahkan dengan seks, apalagi dengan wanita cantik. Hanya, aku harus super selektif memilihnya. Semoga pengalamanku ini berguna buat sobat muda yang membacanya.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,