Cerita Gay – Pecinta ABG part 2

CERITA SEX GAY,,,,,,,,,,

Sementara itu Andrew dan Dimas
sudah semakin jauh, kulihat Dimas
sudah menghisap kemaluan Andrew
yang celananya belum dibuka penuh
hanya kancingnya saja. Aku dan Dani
melihat hal itu. Adik kelasku semakin
bingung, tapi tiba-tiba Dani memeluk
Heru dari belakang dan menjilat
telinganya, Heru meronta, tapi tidak
cukup serius untuk menolak, karena
kulihat dia mulai terangsang juga,
lalu kuhampiri dan kupegang
badannya dan bibirnya kuangkat dan
kucium, ternyata Heru juga tak
menolak bahkan semakin panas dan
membalas dengan lidahnya. Aku juga
semakin terangsang, tanganku
memegang celananya dan kubuka.
Terlihat kemaluannya yang sudah
membesar dan kulepaskan celana
dalamnya, besar sekali tapi masih
polos anaknya, kujilati dan kuhisap
kelaminnya dan Heru semakin
menggeliat, akupun juga membuka
seluruh celanaku, begitu juga Andrew
dan Dimas sudah tidak memakai
celana sama sekali atau sudah
telanjang, hanya seragamnya saja.
Dani masih saja memeluk Heru
dengan bernafsu dari belakang lalu
Dani minta kepadaku untuk
menggesek kelaminku di pantatnya
dan kuturuti. Pantat Dani yang seksi
juga erangan dan desahannya yang
semakin menjadi menambah
nafsuku. Kulihat kelaminku semakin
besar.
“Masukin Ko, ayo dong, gue mau
dimasukin..”
Aku tak tahan mendengarnya,
akhirnya kumasukkan juga perlahan
ke anus Dani, sambil lubangnya
kuludahi dulu agar tidak keras dan
licin.
“Gue masukin Dan, ahhk.., ahhkk..”
Dani mengerang kesakitan tapi
merasa senang akhirnya kelaminku
sudah masuk ke anusnya. Kudorong-
dorong terus, Dani menungging di
kasurku kenikmatan. Andrew dan
Dimas juga melihat apa yang
kulakukan dan mereka bergabung ke
atas kasur dengan kami lalu Andrew
dan Dimas menghampiri Heru dan
mengajaknya lagi.
“Ayo Her, jangan malu-malu”.
Dan Andrew menidurkan badan Heru
di kasur dan memegangi tangannya,
lalu Dimas memegang kakinya dan
memasukkan kelamin Heru ke
mulutnya. Heru menggeliat nikmat,
badannya yang juga polos tampak
seksi. Andrew memasturbasi
kelaminnya sendiri.
Keadaan bertambah panas, lalu
Andrew menyuruhku agar selesai
dengan Dani dulu. Dalam keadaan
bernafsu kami semua sudah tidak
ada yang memakai celana lagi
hingga semuanya sudah dapat
melihat kelamin masing masing.
Kemudian Andrew berkata, “Gue mau
masukin Heru”.
Tiba-tiba Heru agak berontak, tapi
karena terangsang dia hanya
berontak ringan, kulihat Andrew
mengangkat kedua kaki Heru dan
mulai memasukkan kelaminnya ke
Anus Heru.
“Ahh, jangan Drew, gue nggak mau
dianal, jangan..”, teriak Heru.
Tapi Andrew tak peduli dan terus
memasukkannya sementara tangan
Heru dipegangi Dimas, aku juga
mengarahkan kelaminku ke mulut
Heru yang telentang. Tak disangka
dia pun mau menjilatnya, aku
kenikmatan, Dani meminta juga pada
Dimas agar menghisap kelaminnya.
“Dimas, sepong gue dong, ahhkk, hh..
ahh..”
Dimas langsung memasukkan ke
mulutnya. Heru masih kesakitan, tapi
Andrew juga mengerti hingga hanya
ujung kelaminnya saja yang
dimasukkan ke anus Heru, lalu
kuhisap kelamin Heru sementara
anusnya dimasuki oleh Andrew.
Aku berposisi 69 dengan Heru.
Kelamin Heru yang panjang dan
bulunya yang halus tampak seksi
karena dia baru kelas 1 SMU jadi
bentuknya yang panjang tapi tidak
besar diameternya dan buah
kelaminnya yang kecil menegang,
tiba tiba juga Dimas memasukkan
kelaminnya ke anusku tapi kuminta
jangan terlalu dalam karena aku
kesakitan. Aku terkejut karena baru
pertama kali. Akhirnya kelamin
Dimas masuk ke anusku, sementara
Dani juga ikut bersamaku menghisap
kemaluan Heru bergantian denganku.
Andrew tiba tiba berteriak, “Aahh,
gue mau keluarr, ahh..”
Dan muncratlah air mani andrew di
sekitar anus dan kelamin Heru yang
sedang kuhisap bersama Dani, basah
dan tak kusangka air mani Andrew
banyak sekali. Sewaktu muncrat
pertama kukira sudah habis tetapi
ternyata masih keluar lagi sambil
terus dikocok olehnya. Bayangkan,
aku sedang menghisap kemaluan
Heru bersama Dani dan tiba tiba ada
air mani Andrew yang terpaksa
masuk ke mulutku dan Dani yang
sedang menghisap kemaluan heru,
sementara itu anusku juga terus
diludahi Dimas yang sedang berusaha
memasukkan kelaminnya ke anusku
sementara dani menjilati sperma
Andrew yang basah di sekitar anus
Heru dan yang membuatku terkejut
ternyata sperma tersebut ditelan oleh
Dani bahkan dia seolah minta lagi
dan langsung menghisap kelamin
andrew lagi yang sudah basah tapi
belum juga terlihat lemas.
Heru ekspresinya semakin
menunjukkan kenikmatan, tiba tiba
kurasakan pantatku basah oleh air
Mani Dimas, ia mengeluarkannya di
luar pantatku, lalu dani menghampiri
kelamin Dimas dan melakukan lagi
hal yang sama, meminum sperma
Dimas baik yang ada di pantatku
maupun yang masih ada di kelamin
Dimas. Kupikir menjijikan sekali apa
yang dilakukan Dani ini, tapi karena
air maniku belum keluar dan Heru
masih terus mendesah, sedang Dani
juga belum keluar air maninya. Jadi
tinggal aku, Dani dan Heru yang
belum keluar. Andrew dan Dimas lalu
duduk di kursi lunglai lemas sambil
melihat kami bertiga masih bergumul
di kasur. Kulihat Dani memasturbasi
kelaminnya dengan tangannya
sendiri, sementara aku mngambil
posisi di atas badan Heru, sambil
memandangi wajahnya yang cute,
rambutnya yang dipotong pendek,
dan kulitnya yang putih bersih dan
seragam sekolahnya yang basah oleh
keringat, otot lengannya yang sering
main basket yang berbentuk tapi
tidak besar semakin terlihat seksi di
seragam itu. Matanya yang polos
juga memandangku seolah ia
menungguku untuk menciumnya lagi,
tak terasa ada perasaan hangat
dalam diriku terhadap Heru adik
kelasku itu yang sudah kukenal sejak
3 SMP itu. Tetapi saat aku
memandangi wajahnya, tiba tiba
Dani mengeluarkan air maninya di
depan kami berdua, lalu muncratlah
air mani Dani di wajah Heru dan ada
juga yang kena ke wajahku. Aku
merasa jijik sekali, begitu juga Heru
yang berusaha menghindar tapi tetap
terkena juga dan dilapkannya air
mani yang terkena di mukanya ke
kasurku, Dani lemas dan berdiri
menuju kursi bersama Andrew dan
Dimas yang sudah lemas.
Seolah aku merasa berdua saja
dengan Heru di atas kasur, lalu
kuajak Heru untuk juga duduk di
kasur dalam kondisi masih
terangsang satu sama lain, kemudian
kucium leher dan mulutnya dengan
lebih baik dan tidak asal-asalan dan
penuh kehangatan, aku memeluknya
lagi begitu juga Heru yang memeluk
leherku dengan kedua tangannya.
Kami terus berciuman, dalam hatiku
memang Heru, adik kelasku ini yang
kukenal adalah anak manja di
rumahnya. Kakaknya semua cewek,
jadi dia sering dimanja oleh mereka,
dan mungkin dia merasa ingin
disayang dan dibelai olehku. Heru
orangnya memang baik, lucu dan
funky, dia juga disukai oleh teman-
teman wanitanya, tetapi menurutku
karena dia terbiasa disayang
mungkin dia menjadi kaku karena
lebih terbiasa untuk diperhatikan dan
dimanja, sedangkan teman-teman
cewek pasti inginnya disayang dan
dimanjakan. Tapi walaupun begitu,
tetap saja dia adalah orang yang
ramah pada semua orang. Mukanya
yang imut membuatku semakin
tertarik padanya. Pastilah Heru
merasa dimanja olehku selama ini
yang kuingat-ingat sering juga aku
main dan ngobrol ke rumahnya.
Kakaknya mempunyai teman wanita
yang kini menjadi pacarku. Sehingga
akupun kenal dengan kakaknya. Dari
perilakunya sehari-hari di sekolah
normal saja, ia berteman dengan
siapa saja termasuk dengan teman-
temanku, tapi sepertinya pengalaman
ini adalah yang pertama baginya, dan
ia merasakannya dengan senang
hati. Anak basket, putih, cute, dan
badannya yang seksi.
Setelah berciuman aku memeluk
Heru hingga dia terangsang lagi.
Kucium bau badannya yang segar
dan hangat, kucium juga ketiaknya di
seragam sekolahnya, lalu kujilati
perutnya yang mulus. Dia menggeliat,
tangannya terentang ke atas, lalu
kuhisap lagi kelaminnya yang
panjang itu dengan bulunya yang
halus. Kuelus pahanya yang putih
bersih.
“Her, gue masukin yah..”, tanyaku.
“Ayo..”, jawabnya.
Kumasukkan kelaminku ke anusnya
yang kecil tapi padat secara perlahan
lahan. Tak kusangka aku sekarang
memasukkan kemaluanku pada
seorang pria adik kelasku. Ini adalah
yang pertama kalinya bagiku
melakukan hal itu tapi aku merasa
senang dan nikmat, begitu juga Heru
yang memang awalnya kesakitan
menjadi kenikmatan. Dia masih tidur
telentang sambil mengocok
kelaminnya sementara aku
memegangi kedua kakinya yang
kuangkat ke atas dan terus
kumasukkan kelaminku ke anusnya,
lalu aku menuju mulutnya yang seksi
dan merah itu, lalu kujilati dan lidah
kami saling bertemu dan kutelan
ludahnya, begitu juga dia menelan
ludahku, kucium rambut dan
ketiaknya di seragam sekolah seperti
apa yang dilakukan Dani padaku
waktu itu, badan Heru yang seksi
dan berkeringat dengan seragam
sekolah anak kelas 1 SMU. Luar biasa.
Aku semakin terangsang bahkan aku
mendesah, demikian juga dengan
Heru.
“Gue mau keluar.., sshh..”
Kukeluarkan juga kelaminku dari
anusnya yang sudah basah dari tadi
oleh air mani Andrew dan air
ludahku, lalu kumasukkan
kelaminnya ke dalam mulutku hingga
kurasakan denyut denyut kelamin
Heru, lalu keluarlah air mani Heru
yang panas dan kental dan cukup
banyak, bahkan semprotan pertama
yang muncrat itu terlalu jauh masuk
ke mulutku hingga tertelan sebagian.
Terasa sekali air mani anak cowok
yang umurnya 16 tahunan adik
kelasku ini, lalu yang ada sisa di
mulutku kujilati lagi di kemaluan
Heru.
Sekarang giliranku yang akan
mengeluarkan air mani. Kutarik
kepala Heru menuju kelaminku, dan
dihisap oleh Heru dengan penuh
nafsu hingga akhirnya setelah satu
menit keluarlah air maniku. Ternyata
dia menelan juga sebagian air
maniku, lalu setelah keluar aku
memeluk dia lagi di kasurku yang
sudah berantakan itu, dan berciuman
lidah lagi dengan Heru, di mulutku
ada air maninya dan dimulut Heru
ada air maniku.
Andrew, Dimas dan Dani hanya
melihatku sambil tersenyum nakal.
Mereka sudah mengenakan lagi
celana seragamnya, sementara VCD
porno yang tadi kupasang masih
menyala. Setelah itu Heru dan aku
bangkit ke kamar mandi
membersihkan badan bersama. Di
dalam kamar mandi, aku dan Heru
saling membersihkan dan menyabuni.
Setelah itu kami keluar dalam
keadaan telanjang, lalu memakai
seragam lagi dengan lengkap.
Waktu di kamar mandi kukatakan,
“Her, lo cute sekali sih, gue jadi suka
sama lo”
“Wah gue juga baru pertama kali
beginian, tapi enak juga yah”
Aku tersenyum dan kupeluk lagi dari belakang badannya yang seksi.
Setelah kejadian itu aku justru lebih
sering bercinta dengan Heru,
sementara aku tahu Andrew, Dimas
dan Dani masih sering juga
melakukannya. Heru menjadi lebih
sering ke rumahku dan begitu juga
aku kalau ada kesempatan, tentunya
yang kulakukan dengan Heru setelah
yang pertama ini lebih merangsang
dan nikmat sekali.
Sekarang aku sudah kuliah, tapi
kadang-kadang masih juga bercinta
dengan Heru. Temanku Andrew, Dani
dan Dimas juga sudah kuliah. Hingga
kami berempat lulus SMUN dan
sekarang saat kuliah pun, tidak ada
dari kami yang saling mengganggu
dan bahkan tetap berteman, Andrew
dan Dimas kuliah di Australia, Dani
tetap di Jakarta tapi aku tahu dia
sudah punya pasangan wanita juga
sama sepertiku.
Walaupun begitu di kampus aku
tidak ingin mencoba-coba mencari
teman di sana yang bisa diajak,
karena aku masih sering teringat
pengalaman tersebut, bagiku bisa
kenal dan bercinta dengan anak
sekolah SMP atau SMU
menyenangkan sekali, lebih terasa
dan hangat. Tapi bukan berarti harus
selalu anak SMP atau SMU, yang
jelas kalau ada yang mau kenal
silahkan saja berumur tidak lebih dari
20 tahun, dan make love buatku
kalau mereka mau baru gue juga
mau. Tetapi tetap dengan cara yang
baik baik, safety seks dan ada respek
tapi no hearts feeling karena aku
sudah punya kekasih. Jelas aku suka
bercinta sambil memakai seragam
sekolah SMU-ku dulu, dengan saling
berciuman hangat.
So let its for fun right..!,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts