CERITA SEKS BERMALAM MINGGU



Sejak dari SMP hingga SMA kini Carla merupakan sahabat yang tidak jarang-kali menjadi tempat Daissy berkonsultasi persoalan pacar serta seks. Maka ketika Daissy mulai berpacaran dengan Erick, setiap bagian perkembangan dengan pemuda rutin diceritakannya terhadap Carla. Begitu pula yang terjadi ketika Daissy datang menceritakan bagaimana berkali-kali Erick telah memintanya untuk meperbuat hubungan intim dengannya. Tapi keinginannya rutin sukses ditolaknya. Soalnya persoalan kegadisan merupakan sesuatu yang menurut Daissy pada waktu itu wajib dipertahankannya. Katanya ini terbukti telah menjadi tekadnya. Terbukti kadang-kadang muncul juga rasa kasihan di hatinya melihat Erick. “Tapi aku wajib bagaimana lagi?” … Tanya Daissy bimbang di kala itu.
 
Keinginan Erick yang satu ini diceritakannya dengan cara terus terang terhadap Carla, sahabat serta sekaligus penasihat pribadinya yang lebih berpengalaman. Tidak sama dengan Daissy Carla telah sejak lama kehilangan keperawanannya. Jadi waktu Daissy menceritakan persoalannya dengan Erick Carla hanya tertawa geli. “Itu sih tetap mau jadi perempuan kolot!” … demikian komentar Carla menggodanya. Lalu dianjurkan Daissy, … “Tapi kalau kalian mau kasih aja dirinya alternatifnya.” Dengan heran Daissy bertanya, … “Apa sih La? Orang yang dirinya minta yang satu itu kok!” Sambil terus menggodanya akhirnya Carla memberi tawaran padanya. Katanya, … “Kalau mau tahu malam minggu kelak nginep deh di rumah, entar Carla ajarin Daissy musti gimana sama cowok! OK?” Rupanya sebab merasa penasaran ajakan Carla itu diterima Daissy dengan penuh semangat.
 
BERMALAM MINGGU
 
Malam minggu berikutnya Daissy datang ke rumah Carla. Suasana rumah pada malam ini agak sepi. “Pada kemana La? Kok sepi amat,” … Tanya Daissy pada Carla. “Iya nih, enyak, babe sama adik-adik semua lagi pada ke puncak, katanya sih hingga besok sore,” … demikian Carla membahas. Lalu ditegaskannya lagi pada Daissy, … “Jadi kami leluasa mau ngapain aja.”
Kecuali mandi sore serta makan malam tidak begitu tidak sedikit yang terjadi malam itu. Kelihatanya Daissy telah penasaran menantikan Carla menceritakan pengalamannya, katanya agar dapat digunakannya untuk menanggulangi persoalannya dengan Erick. photomemek.com Kasihan juga Carla melihat Daissy agak malu-malu mau menanyakan langsung kepadanya. Apalagi dengan sengaja justru Carla tidak sedikit bercerita mengenai pacar barunya. Difotokannya mengenai cowoknya itu sebagai seorang laki-laki jantan yang usianya lebih dewasa serta telah bekerja di suatu  “Oil Drilling Company.” Kalau jadi kelak malam dirinya bakal datang. Kelihatannya Daissy menjadi kuatir. “Kalau begitu kapan sempat ngasih tahu jurus-jurus rahasianya sama aku?” tanyanya pada Carla.
Kira-kira jam 9-an Carla mengundang Daissy ke kamarnya untuk berganti pakaian serta menggunakan daster. Tapi dilarangnya Carla membersihkan riasan di wajahnya. Menurut Carla biar saja begitu minimal hingga Bambang, pacar barunya, datang serta melihat Daissy.
 
Sambil menantikan Bambang Carla mengundang Daissy melihat film video yang baru disewanya. Kaget juga dirinya melihat videonya “blue-film” yang meragakan bermacam-ragam adegan seks. Semacam juga Carla kelihatannya Daissy mulai merasa panas melihat “barang kepunyaan” laki-laki yang besar-besar diemut-emut, lalu diundang memasuki “liang kemaluan” wanita yang kemerah-merahan. Carla melirik Daissy melihat film video itu di sebelahnya. Kadang-kadang matanya hingga terpejam-pejam. Tangan kanannya telah berada di balik celana dalamnya. Rupanya dengan cara sembunyi-sembunyi dirinya sedang mengusap-usap “kemaluan”nya. Merasa ada yang memperhatikan Daissy berpaling menengok ke arah Carla. Dirinya tersenyum serta dengan malu-malu bertanya, … “Kenapa La? … Agar tidak merasa canggung Carla mengusulkan Daissy untuk meneruskan, … “Terusin aja, aku juga mau kok!”
Lalu mulai juga Carla meraba-raba “kepunyaan”nya sendiri yang mulai terasa basah. Carla melirik kearah Daissy yang sedang memantau dirinya sedang meperbuat masturbasi. Terus-terang saja terbukti Carla lebih ahli. Tehnik-tehnik “masturbasi” yang ia perbuat langsung ditiru Daissy, hingga memberinya pengalaman baru, serta sensasi yang luar biasa. Apa lagi dirinya meperbuat itu semua sambil memperhatikan adegan-adegan seks di layar TV.
 
“Daissy,” … Carla mengejutkannya dengan panggilannya. Lalu Carla mengajaknya tanpa ragu-ragu, … “Kita buka baju yuk, kelak lebih terangsang lagi deh.” Melihat Daissy agak ragu-ragu, Carla terus mendesak dia. “Alah, biasanya kalau habis olah-raga kami mandi serta ganti baju sama-sama.” Akhirnya Daissy mengikuti anjuran Carla juga. Nampaknya dirinya telah tidak sanggup lagi untuk berpikir dengan jelas. Sambil terus mengusap-usap “kemaluan”-nya Carla mulai memberi tau kuliahnya. “Daissy, untuk yang umurnya semacam kami sebetulnya udah boleh lho berhubungan seks.” Lalu lanjutnya, … “Tapi kalau belum siap, perbuat aja yang mendekati hubungan intim … Kata cowokku rasanya juga enak sih.” Dengan rasa penasaran Daissy bertanya, … “Apa itu La? Gimana caranya?” Langsung Carla menunjuk ke layar TV, di mana adegan seks “oral” sedang berjalan, … “Semacam gitu tuh!” Rupanya langsung Daissy mengerti. Tapi katanya, “Nggak berani ah La. Jijik kan!” Dengan gaya seorang wanita yang bijaksana serta berpengalaman Carla membahas padanya, … “Kalau belum coba nggak bakal tahu enaknya.” Lalu diperjelasnya lagi, … “Betul-betul sensasi yang luar biasa lho masturbasi sambil ngemutin “punya” cowok.” Penasaran dirinya kepingin tahu, … “Kamu sempat La? Carla hanya tersenyum, … “Ya sempat dong, malah hingga keluar di mulut.” … “Ih Carla, nekad amat sih,” … tanpa sadar Daissy berteriak. filmbokepjepang.com Tapi Carla yakin sebetulnya dirinya juga kepingin tahu rasanya. “Caranya gimana La? Masa lagi sayang-sayangan tiba-tiba punya dirinya langsung kami masukin ke mulut?” Dengan sabar Carla terus membutuhas cakrawala pengetahuan seks Daissy. “Nggak gitu dong, ya pake pemanasan dulu … Pertama-tama kan dirinya kami rangsang dulu … Ya caranya ciumin sama jilatin aja seluruh badannya, lama-kelamaan kan hingga ke … ITU-nya.” Rasanya Daissy mulai mengerti. Lain soal apakah dirinya punya lumayan keberanian untuk meperbuatnya alias tidak. Selanjutnya Carla mengundang Daissy terus melihat film video seks itu, sambil terus mengelus-elus “bibir kemaluan”nya. Carla telah merasa panas serta bergairah, pastinya demikian pula Daissy.
 
KENALAN BARU
 
“Hallo … Wah merangsang amat nih?” … tiba-tiba terdengar suara seorang laki-laki. Terkesan Daissy kaget setengah mati. Kalaupun mau lari entah dapat kemana. Sebab bimbang sekali paling-paling yang dapat ia perbuat hanya merapatkan lengan, menutup dada, serta merapatkan pahanya. Carla sendiri hanya tersenyum geli, sebab terbukti semua ini telah diaturnya dari awal.
Bambang, lelaki gagah serta berbadan keren yang menjadi cowok Carla, terkesan santai memasuki kamar serta menghampiri dirinya. Sempat Carla melirik kearah Daissy dengan tatapan yang terus membikin Daissy kebingungan. Selanjutnya Bambang memeluk tubuh Carla yang telah telanjang, semacam keadaan Daissy juga saat itu, lalu mencium bibirnya lama. Siapa tahu sebab telah sangat bergairah dengan bernafsu tanpa malu-malu Carla melepas baju kaos cowoknya. Melihatnya dalam keadaan telanjang membikin Carla lumayan terangsang. Tapi ditahannya hasrat birahinya, sebab ia ingin agar Daissy dapat praktek langsung dengan Bambang. “Eh sayang,” … kata Carla padanya, … “Kenalin dong, ini sahabat Lala!” Daissy makin menciut ketakutan, khususnya ketika laki-laki itu mengulurkan tangannya untuk bersalaman. “Bambang,” … katanya menawarkan diri. Daissy sendiri tidak sanggup mengatakan apa-apa.
 
Melihat seorang laki-laki tanpa baju, dalam keadaan dirinya sendiri penuh gairah membikin lututnya terasa lemas sekali. Tentu dirinya telah betul-betul kehilangan akal. Dengan gamblang Carla memberi tau terhadap cowoknya, … “Bang, kalian tahu kan yang kalian paling seneng dari saya” … “Iya dong, making love kan” … “Nggak, maksud Lala yang sebelum itu apa?” Carla melihat mata Daissy mendelik marah sekali kepadanya. “Oh “oral”-nya, Iya terbukti kalian hebat,” … kata Bambang tanggap. Kata-kata Carla selanjutnya tentu membikin Daissy terkejut semacam disambar petir. “Bang, Lala tadi baru ngajarin Daissy caranya meperbuat oral. Kayaknya butuh dipraktekkin langsung deh. Kalian mau nggak bantu?” Bambang menatap Daissy ramah, sambil mengatakan, … “dengan bahagia hati.”
Laki-laki itu beranjak terus mendekati Daissy. Sebetulnya Carla merasa agak cemburu juga, tapi direlakannya Bambang untuk Daissy, agar sahabatnya itu dapat mempraktekkan apa yang tadi baru dipelajarinya. Tanpa ragu sedikitpun Bambang mengusap bahu Daissy. Lalu diajaknya Daissy yang terkesan ketakutan itu duduk di atas sofa. Daissy terus gugup … “Bukan saya … eh jangan … saya belum pernah.” Tiba-tiba bibir Bambang hangat mencium Daissy.
 
Rupanya Daissy yang dari tadi telah terlanda gairah tidak sanggup menahan diri. Tidak berapa lama kemudia ia mulai membalas ciuman Bambang itu dengan sepenuh hati. “Jangan takut, kalian nikmatin aja,” … kata Bambang menenangkan Daissy. Lalu Bambang mulai menciumi leher Daissy serta akhirnya mengemut-emut putting dadanya. Daissy merasa semacam dibawa terbang melayang. Entah berapa lama ia terbawa hanyut. Waktu dibukanya matanya nyatanya Bambang telah duduk di sampingnya. Kepala Daissy telah tersandar di lengan Bambang yang kokoh. Sebab lumayan dekat dengan ketiaknya, tercium aroma keringat bercampur cologne, yang katanya ~ di kemudian hari ~ membikinnya terus terangsang. Semua yang tadi diajarkan padanya mulai diperbuatnya. Dirinya tidak lagi merasa malu. Diciumnya lagi bibir Bambang, malah agak sedikit agak digigit, hingga Bambang mengeluh nikmat. Seusai itu mulai diciuminya leher, bahu serta dadanya. Wangi cologne-nya Bambang membikin Daissy terus lupa diri. Mesikipun sadar bahwa Carla sedang memperhatikannya, dirinya tidak terlalu sanggup untuk memikirkannya.
 
Pada waktu sedang menciumi dadanya, tangan Bambang dengan lembut menekan kepalanya ke bawah. Dampaknya kini wajahnya berada dalam keadaan sejajar dengan perutnya. Sempat ia sejenak mengagumi tubuh lelaki ini. Menurutnya tubuh Bambang betul-betul terpelihara baik, berotot, serta terasa “kencang.”
Akhirnya sebab posisi duduknya telah terus tidak karuan Daisssy mulai berganti posisi. Kini ia berlutut di depan Bambang sambil mengecup-ecup perutnya. Untung lantainya ada karpetnya, jadi lututnya tidak terasa pedih.
 
BELAJAR ORAL
 
“Daissy,” … sapa Bambang lembut, … “Bukain dong celananya.” Kini keinginan yang membara di hati Daissy telah terus tidak tertahankan. “Apapun yang bakal terjadi biarlah terjadi sekarang,” demikian katanya ia memutuskan pada saat itu. Agak malu-malu dibukanya ikat pinggang celana Bambang, lalu kancing atas serta “ruitslijting”nya. Begitu terbuka Bambang mendorongnya turun hingga terlepas semua. Daissy sendiri hanya sekedar menolongnya agar lebih mudah. Di depannya saat ini terkesan jelas sesuatu yang “terpeta” pada lapisan celana dalamnya. Diusap-usapnya sejenak. Ketika Daissy menatapnya wajah Bambang tampak tersenyum. Katanya setengah berbisik menyuruh Daissy, … “Buka semua dong.”
Pelan-pelan Daissy luar biasa celana dalam Bambang turun. “Tonggak kejantanan” Bambang yang terkesan keras serta besar mencuat gagah. Terkejut Daissy menjerit, … “Aduh La besarnya!” Mendengarnya Carla tertawa kecil, lalu katanya, … “Jangan panggil Carla dong, panggil aja dia.” Bambang luar biasa tangan Daissy serta menaruhnya di atas “barang kepunyaan”nya. Mulai diusap-usapnya “daging keras” Bambang dengan telapak tangannya. Katanya rasanya geli sekali serta membikinnya terus terangsang. Terus lama Daissy terus berani juga. Mulai digenggamnya “batang keras” Bambang di tangannya, lalu dikocok-kocoknya lembut. “Ciumin dong,” … kata Bambang meminta. Semacam kerbau yang dicucuk hidungnya Daissy mulai mengecup-ngecup “kemaluan” Bambang. Ketika bibirnya menyentuh “bonggol kepala kemaluan” Bambang, Daissy menjadi terus berani. Maka dengan lancar Daissy mulai meperbuat semua yang dirasanya tentu bakal memuaskan laki-laki itu. Diikutinya semua yang diminta serta diarahkan Bambang kepadanya. Seluruh petunjuk yang telah diberbagi Carla , serta dilihat pada film video yang tadi ditonton, berikut daya imajinasinya sendiri menyatu dalam “pelayanan oral” Daissy terhadap Bambang.
 
Diperbuatnya semua yang diminta Bambang, malahan juga apa yang tidak terucapkan olehnya. “Barang kepunyaan” Bambang itu ia jilati, lalu ia kulum dengan keras, serta akhirnya diemut-emutnya dengan penuh semangat. Kadang-kadang sebab belum berpengalaman sempat ia tampak terselak. Tapi kelihatannya tidak apa-apa, malah ia tersenyum bahagia saja. Apalagi mendengar pujian bercampur erangan yang keluar dari mulut Bambang sebagai tanda puas.
 
Mengingat cerita pengalaman Carla tadi ia sendiri mulai meperbuat “masturbasi.” Sebab telah dirangsang sejak tadi Daissy mencapai “orgasme”-nya jauh sebelum Bambang. Rupanya dampaknya kepuasan yang dicapainya, terus keras juga Daissy mengemut serta mengisap-isap “alat kejantanan” Bambang di mulutnya. Hingga akhirnya Bambang mengerang panjang. Tangannya yang satu meremas bahu Daissy, sedangkan yang satunya mengusap-usap kepalanya. Untuk pertama kali dalam nasibnya Daissy mengalami “air mani”laki-laki menyembur dalam mulutnya. Di luar dugaan Carla, Daissy membiarkan “cairan kelelakian” Bambang di mulutnya tertelan. Tapi sebab terlalu tidak sedikit ada juga yang mengalir keluar dari lubang-lubang bibirnya. Pipi, dagu serta lehernya hingga basah sebabnya. Tapi seusai sejenak berlalu serta gairahnyapun surut, rasa malu Daissy rupanya mulai muncul lagi. Bambang tetap mengusap-usap kepalanya. Ia memandangi Daissy dengan senyuman mesra.
 
Segera Daissy berlari ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Siapa tahu sebab malu lama sekali ia di kamar mandi. Baru seusai dipanggil-panggil Carla ia mau memberanikan diri untuk berjumpa dengan Bambang serta Carla. Bambang menyapanya serta bertanya meminta, … “Daissy, boleh dong kapan-kapan ketemu lagi!” Langsung Carla memelototinya seakan marah, … “Enak aja, hanya sehari ini aja bolehnya. Dirinya itu udah punya pacar lho Bang!”
Tadinya Daissy ingin langsung pulang tapi sukses dicegah Carla. Kalau dirinya pulang kelak Carla yang disalahkan orang-tuanya, sebab rencana Daissy menginap itu yang menjadi argumen jadi ia tidak ikut ke Puncak. Rupanya sebagai dampaknya terpaksa sekali lagi Daissy wajib menanggung didera rangsangan gairahnya sendiri. Sebab sementara ia tidur di sofa, di ranjang sebelah giliran Carla yang beraksi menimba “kejantanan” Bambang. Dengan Carla pastinya Bambang tidak mendapat kenikmatan hanya dengan cara “oral,” tapi semuanya.
 
Pengalamannya dengan Daissy tadi membikin Bambang berterima kasih pada Carla, serta juga membikinnya terus perkasa. Bambang puas sekali. Begitu juga Carla ketika dilanda “kejantanan”-nya yang hebat. Menurut Bambang Carla merupakan wanita yang betul-betul berpengalaman serta pandai memuaskan laki-laki. Bambangpun luar biasa sekali. Seusai tadi dengan Daissy, kini dirinya tetap sanggup mengangkat Carla ke “langit yang ketujuh.”
 
Berbekal pengalamannya dengan Bambang di rumah Carla, kini Daissy tahu apa yang dapat diperbuatnya untuk membahagiakan Erick. Maka ketika Erick sekali lagi memintanya untuk berhubungan intim, Daissy sukses memberinya suatu  kejutan yang tidak sempat diduganya. Sangat puas Erick menerima “pelayanan oral” Daissy, jadi tidak jarang meminta kekasihnya itu untuk tidak jarang meperbuatnya.,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts