Cerita Sex Desahan Perawan Murid Home Schooling

 

Cerita Sex Desahan Perawan Murid Home Schooling – Aku adalah pengajar Home Schooling di Jakarta Barat, Namaku Foni. Home schooling merupakan sebuah pembelajaran secara pribadi yang hanya dilakukan dirumah. Dan murid pun tidak perlu repot untuk keluar rumah. Aku punya murid, namanya, dia anak yang baik namun sudah lama tinggal ibunya karena sakit keras 2 taun yang lalu. Shasa sangat akrab dengan aku dan seperti anak itu sendiri, dia selalu curhat banyak hal mengenai dirinya. Shasa mempunyai papa yang baik hati, namanya Yudha, dia adalah papa yang pada anaknya.

Hari itu Shasa berencana untuk liburan ke Villa papanya di Puncak dan mengajak aku untuk bergabung dalam acara liburan itu. Jam 9 pagi kami sudah jalan menuju Puncak dengan menggunakan mobil papa Shasa. Kami bertiga sampai di Villa pukul 2 siang karena macet di jalan akibat libur hari besar.

Udara yang menyegarkan pikiran kami kembali. Kami di villa melakukan kegiatan masak bersama dan kartu utama bertiga. Hingga malam tiba dan Shasa mengantuk dan memintaku menemainnya tidur. Sebelum Shasa tidur, papanya memanggil aku,

“Nona Foni, bisa minta waktu setelah Shasa tidur? “
“ Iya pak Yudha bisa ”jawab aku.
Kira-kira 25 menit kemudian Shasa sudah terlelap tidur di kamar dia dan aku harus segera bangkit untuk menemui papa Shasa. Saat itu papa Shasa sedang membaca di ruang makan menunggu aku.

“Malam pak Yudha”,
“Eh Nona Foni, duduk di sini“,
“Bagaimana hari ini, capek sekali ya?” Tanya papa Shasa membuka pembicaraan
“Lumayan pak Yudha, hehe, by the way bapak minum hangat? Tanya aku dia untuk menghilangkan kebuntuan.
“Boleh Bu Foni, ide yang bagus itu” hehehe.
“Pak Yudha panggil saya Foni saja, saya lebih nyaman dengan panggilan itu.” Hehe jawab aku ke papa Shasa.
“Ya, baik Foni.”

Selang beberapa menit aku siap minuman di pantry dan menyajikannya kembali di ruang makan. Papa Shasa orang yang pandai merangkai pembicaraan yang menarik, sehingga tidak terasa malam sudah larut dan hawa dingin semakin menusuk tubuh. Mungkin kami sudah Berbicara kata untuk membicarakan lagi dan kita sepakat mengakhiri pembicaraan.

Tanpa tahu siapa yang mendahului tiba-tiba kita saling berpelukan. Hangat tubuh membuat kita terbawa suasana dingin malam itu. Papa Shasa mengangkat dan mengangkat aku ke kamar. photomemek.com Dengan sopan papa Shasa mulai melumat bibir saya pelan-lahan, membawaku ke suatu perasaan yang melayang. Lidah kami saling berpagutan, menikmati kehangatan di dalam kamar berdua.

an seksama dan membuat puting aku semakin mengeras dan aku mendesah merasakan tangan Yudha menyelinap ke hot pants aku. Yudha mulai melucuti hot pants aku dan meremas vagina aku yang mulai basah. Sekarang tinggal cd aku yang masih menempel di bawah. Yudha kembali menelusup di dalam cd dan jarinya mulai menusuk ke dalam vagina aku, memainkan dan mengoyak dalamnya vagina. Mengocok vagina yang mulai basah itu.

“Oohh, Yudhaaa” aku mengerang keenakan
Yudha tidak menghiraukan aku dan mulai menjilati seluruh tubuh aku, pusar aku sambil memberhentikan meremas tete aku. Lalu mulai membantu melepas cd aku. Sekarang aku sudah membangun telentang di atas ranjang, permainan belum berakhir. Yudha mulai melumat vagina sehingga aku merasa ingin pipis dan itu yang dinamakan orgasme. Badan aku terasa bergetar dan pinggul aku menggelinjang merasakan nikmatnya klimaks pertama kali.
“Oooohhhhhhhhhhhhh ,,,,,,”

Yudha terlihat puas membuatku klimaks, lalu dia mulai melucuti pakaiannya dan bugil di depan aku. Aku terkesima dengan badan bugil Yudha dengan penis yang sudah mengacung keras di depan. With naluriku lalu aku mulai meraih batang penisnya dan menjilatinya slow-lahan.

“Ooooh, Foni, enaak” ‘erang Yudha menikmati lumatan aku di batangnya.
Lobang penisnya aku jilati dengan pelan dan mulai mengulumnya lebih dalam. Terasa keras batang yang aku uum dengan uratnya yang berdenyut. Aku kulum hingga dalam, tangan Yudha memegang kepala aku meminta untuk mengulum lebih dalam. Dia hujam batang di mulut aku hingga aku tersedak buku nafas.

Yudha menahan kepala aku dan aku menggeliat ingin lepasin kuluman. Tiba-tiba ada denyutan yang semakin kencang di dalam mulut aku. Yudha menahan kepala aku dan dari dalam batangnya menyemprot cairan kental sperma dia. Sesaat hangat hangat di dalam mulut aku. Yudha memintaku, karena itu protein tinggi.

“Kamu telan saja, itu protein buat kamu” bisiknya di telinga aku.
Lalu kita mulai lumatan lagi dengan lidah saling memanggut satu sama lainnya. Tiba saatnya Yudha ingin memasukkan batang penisnya ke dalam vagin aku dengan sopan. Mula-mula kesulitan masuk karena aku masih perawan, usaha Yudha untuk emasukkan lebih intens. Kepala penisnya masuk perlahan dengan sedikit.

‘Sempit Foni?’
“Aku masih perawan“
“Oh yaa?” dia terkejut

Lalu Yudha semakin masuk penisnya dan terasa ada gesekan kulit penis Yudha dan vagina aku yang sudah basah, sehingga membuat sensasi dari yang aku rasakan. Yudha menghujamkan penisnya beraturan naik turun sambil kami sambil saling melumat. Badan Yudha menindih aku sambil terus memompa penisnya hingga aku mulai akan klimaks lagi.

“Ooohhh… aaaaahhhh“ aku mengerang kenikmatan karena hujaman Yudha yang semakin cepat di vagina aku.

Aku menjepitnya lebih kencang dengan otot pelvic aku sehingga dia merasa penisnya seperti dicengkram vaginaku. Selang yang dia cabut penisnya dan menggesekakn di bibir vagina aku untuk mengisi lagi dan menghujamnya semakin cepat.

“Ooh..aahhh, aku mau klimaks Yud” aku tak tahan akan hujaman dia yang makin kencang.
Yudha makin percepat hujamannya sambil melumat puting aku seperti bayi sendang menyusui. Dan sewaktu-waktu terasa ada cairan hangat menyemprot di dalam vagina aku.

‘Aaaaaaaaaaaarrghhhhhhhh ………… denyut batang penis Yudha menyemprotkan sperma. Sambil dia hujam kecil dan mencabutnya kembali untuk diarahkan ke mulut aku. Aku bersihin sisa sperma dia di batang penisnya dan mulai mengulumnya lagi agar kembali bangun dan keras lagi.

Kali ini Yudha telentang di ranjang dan aku mengendalikan dia agar bisa klimaks kembali. Aku bimbing masuk penisnya dan duduki sambil pinggul aku memutar turun mengikuti gerakan hujaman. Penisnya memang sudah keras dan durasi kerasnya lebih lama dari sebelumnya. Aku merasakan dia lama ejakulasi sehingga terasa seperti batang kayu yang menghujam vagina aku. Dengan ganti berbagai gaya aku mencoba dengan Yudha hingga aku klimaks dibuatnya.

Lalu dia mulai merasakan ejakulasi dengan mulai berdenyut kembali batang penisnya. Sesaat kemudian semprotan ke dua kali aliran di vagina aku hingga kami saling berpelukan setelah menyelesaikan permainan yang kedua itu. Saling berciuman ucapan terima kasih untuk malam yang indah. Segera setelah itu aku mandi dan berwawasan ke kamar Shasa untuk tidur di ingat kembali sampai pagi tiba.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts