Cerita Sex GaraGara Baju Tidur Terlalu Pendek
Dirumah ini aku tinggal seoarng diri, aku hanya di temani oleh seorang pembantu.. pembantu itu bernama Watik, umurnya sepantaran denganku. Pembantuku ini orangnya sangat rajin.. setiap pagi dia sudah beres-beres rumah, menyiapkan sarapan buatku, dan sebelum pergi ke pasar dia selalu memberikan daftar belanjaan untuk aku setujui.
Hingga pada suatu hari.. Minggu lalu.. pembantuku ini memberitahuku.. bahwa kakaknya yg dari kampung mau datang ke rumah.. Dan meminta ijin untuk dapat menginap dua hari di rumah, aku tdk keberatan… Walaupun pembantuku ini baru lima bulan bekerja dirumahku.. Tetapi aku sudah mempercayainya.
Hari Jumat, sepulang dari kantor.. Watik memperkenalkan Kakaknya itu, namanya Maman usianya 30 tahunan (kira-kira), berkulit hitam, kurus, dan maaf wajahnya rada kucel menurutku, karena mengaku sebagai Kakaknya, aku pun mengijinkan mereka berdua tidur dalam satu kamar.
Hari Sabtu pagi, bangun tidur aku langsung mengenakan daster untuk menutupi tubuhku yg bugil, maklum.. Karena kalau tidur aku tdk pernah mengenakan apa-apa, setelah menikmati sarapan pagi, akupun duduk disofa sembari membaca koran, menurut perkiraanku.. Si Watik pasti sudah pergi ke pasar..
Mungkin saja ditemani oleh Kakaknya. Sembari membaca koran aku menselonjorkan kedua kakiku ke atas meja. Saat itu aku tdk merasakan ada hal yg aneh.. Tetapi setelah lama membaca koran.. Akupun merasa ada sesuatu yg aneh.. Akupun menurunkan sedikit koranku.. Dan..
Tampak si Maman berdiri di depanku.. Aku sedikit terkejut, tampak Maman berdiri sembari memperhatikan diriku, dan hal ini membuat aku jadi penasaran.. Apalagi pandangan si Maman ini selalu kebawah, maka akupun melirik kebawah.. Dan.. Yaa.. Ampunn.. Aku baru sadar kalau dasterku itu tersibak ke atas sehingga dari posisiku duduk aku dapat melihat bulu-bulu kemaluanku sendiri.. Apalagi dari posisi si Maman yg berdiri dihadapanku itu.. Tentu dia dapat melihat dengan jelas kemaluanku.. Oohh..
Saat itu juga aku jadi salah tingkah.. disatu sisi aku harus menjaga sopan santun tp disisi lain aku tdk keberatan kemaluanku dilihat oleh si Maman.. Maklum aku seorang exibithionist, ada perasaan kepuasan tersendiri. Tetapi untuk menghilangkan kesan sengaja.. Akupun pura-pura tdk menyadari dan..
“Oh.. Maman.. Bikin kaget aja” seruku.
Tampak si Maman juga terkejut dengan teguranku itu, lalu..
“Anu.. Maaf Non.. Mau ngasih daftar belanjaan..” serunya gugup, tp matanya tetap melirik kebawah, dan akupun sadar kalau sebelum ke pasar Watik pasti akan menyodorkan daftar belanjaan.
Lalu Maman menyodorkan daftar belanjaan kepadaku, dan akupun sedikit mencondongkan tubuhku ke depan untuk menerimanya, dan saat itu juga.. Aku sedikit merenggangkan kedua pahaku, dan tetap membiarkan kedua pahaku merenggang sembari membaca daftar belanjaan itu.. Tentu sekarang si Maman dapat melihat dengan jelas bentuk kemaluanku, terus terang timbul perasaan gairah pada diriku walaupun aku tdk bisa konsentrasi membaca daftar belanjaannya, apalagi ketika dari sudut mataku.. Aku melihat si Maman melirik terus ke arah selangkanganku itu.. Oohh.. Terasa kaku kedua pahaku.. Tdk bisa kurapatkan.. Maunya kurenggangkan terus, kemudian..
“Mas.. Mas Maman” terdengar Watik memanggil dari dalam.
Spontan aku bangkit berdiri.. Aku tdk mau Watik melihat kejadian ini.. Dan benar juga.. Tampak Watik muncul.
“Oh.. Maaf non, anu Mas Maman sudah kasih daftar belanjaan sama Non?” seru Watik.
Maman mengangguk, dan tampak kekecewaan diwajahnya karena, lalu..
”Sudah Watik.. Yaa.. Kamu belanjain aja semuanya,” seruku sembari mengembalikan daftar belanjaan kepadanya.
Seperti dugaanku.. Ternyata Watik mengajak Maman untuk ke pasar, walaupun Maman kelihatan segan untuk ikut.. Tp mau tdk mau dia menemani juga Watik ke pasar.
Malam hari, aku pergi bersama kawan-kawanku.. Kami pergi ke cafe dan di sana kami minum-minum sembari mendengarkan live music, hari sudah larut ketika kami pulang.. Teman-temanku menyarankan agar aku jangan menyetir mobil sendiri.. Karena mereka tahu kalau saat itu aku rada-rada mabok, tetapi aku tdk peduli.. Walaupun dengan kepala rada-rada pusing.. Aku tiba juga dirumah dengan selamat.
Jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi dan aku tdk tega membangunkan pembantuku untuk membuka garasi, maka aku sendiri membuka garasi dan memasukkan mobilku, setelah itu aku masuk lewat belakang.. Dan melewati kamar pembantuku, tampak lampu kamar pembantuku itu masih menyala terang dan jendelanya terbuka sedikit, hal ini membuat rasa ingin tahuku.. Apa sih yg mereka lakukan.
Lalu aku mengintai ke dalam dari jendela, dan..
Tampak pemandangan yg luar biasa.. Pembantuku Watik dan si Maman (Kakaknya?) sedang bergumul.. Kedua-duanya telanjang bulat.. Gilaa.. Si Maman ini Kakaknya atau suaminya.. Akupun tdk habis pikir, tetapi menyaksikan adegan persetubuhan mereka membuat gairahku meningkat.. Tampak tubuh si Maman menindih tubuh Watik.. Dan tampak pula gerakan erotis pinggul si Maman yg naik turun.. Diantara kedua paha Watik yg terbuka lebar. Cukup lama aku mengintip mereka.. Sampai akhirnya mereka berdua terkulai lemas.
Melihat hal itu.. Membuat gairah sex-ku meningkat.. Ingin rasanya ikut bergabung dengan mereka.. Apalagi pengaruh alkohol begitu keras pada diriku.. Tetapi akupun bisa mengontrol diriku..
Kemudian aku beranjak dari situ.. Dan masuk ke kamarku, di dalam kamar aku segera menanggalkan t’shirt dan celana jeansku, hingga hanya bra yg hanya bisa menampung 1/3 toketku yg 36A dan G-string berwarna pink yg masih melekat ditubuhku, kemudian aku keluar kamar dan menuju ke kamar mandi, setelah membersihkan make up dan cuci muka akupun melepas g-stringku dan berjongkok di atas kloset untuk kencing, Tetapi satu hal yg aku lupa.. Aku tdk menutup pintu kamar mandi dan ketika aku sadar.. Aku melihat si Maman sedang berdiri diambang pintu sembari memperhatikan aku yg sedang buang air kecil itu..
Tampak dia cengegesan melihat diriku.. Dan aku.. Aku diam saja.. Membiarkan si Maman memperhatikan diriku, melihat aku diam saja.. Si Maman mendekati diriku dan berjongkok dihadapanku.. Memperhatikan kemaluanku yg masih mengeluarkan air kencing itu.. Tiba-tiba si Maman menjulurkan tangannya dan memegang kemaluanku.. Oohh.. Tubuh ku bergetar..Tampak telapak tangan si Maman segera basah oleh air kencingku.. Lalu si Maman mengosok-gosokan telapak tangannya ke kemaluanku..
Oohh.. Aahh.. Uuuhh aku memejamkan mataku merasakan nikmat.. Apalagi ketika si Maman menyodok-nyodokkan jarinya ke dalam lubang memekku.. Aahh…Setelah puas mengocok kemaluanku.. Si Maman membantuku turun dari closet.. Setelah itu dengan garang ia melepas bra ku.. Hingga akhirnya aku telanjang bulat, aku membiarkan si Maman melumat toketku dengan rakusnya..
Dan hal ini membuat aku semakin terangsang hebat..Secara bergantian kedua toketku dilumatnya.. Kadang-kadang pentil toketku di gigit-gigit kecil olehnya.. Wooww.. Akupun tdk tinggal diam.. Tangan kiriku meremas-remas rambutnya sementara tangan kananku turun kebawah dan segera mencekal penis si Maman yg masih tertutup celana itu, saat itu aku berpikir.. Hebat juga si Maman ini.. Setelah menyetubuhi si Watik.. Barangnya masih bisa bangun lagi..
Tampaknya si Maman ini tahu benar kondisiku saat itu yg sedang mabok dan terangsang hebat, maka dia segera mengendong tubuhku yg telanjang dan dibawanya masuk ke dalam kamarku.. Lalu aku direbahkan di atas ranjangku.. Setelah itu si Maman menekuk kedua pahaku ke atas dan segera mulutnya mengoral kemaluanku..
“Ahh.. Nggkk.. Oohh..” rintihku..
Beberapa kali tubuhku tersentak-sentak ketika lidah si Maman menyodok-nyodok lubang memekku.. Aku benar-benar merasakan nikmat.. Apalagi ketika sekali-kali lidah si Maman bermain di duburku.. Oohh.. Geli.. Tp nikmat..
Tubuhkupun mengeliat-ngeliat merasakan nikmatnya clitorisku di isap-isap oleh si Maman, apalagi ketika jari tangan kanan si Maman disodok-sodoknya ke dalam duburku..
“Oohh.. Nggkk.. Aahh..”
Aku mengelinjang hebat.. Permainan lidah dan jari-jari si Maman ini benar-benar luar biasa.. Tiba-tiba si Maman menghentikan aksinya, dia lalu duduk ditepi ranjangku sebelah kanan.. Lalu ia menjilati lutut kaki kananku.. Terasa geli ketika lidah si Maman menari-nari di atas lulutku itu, dan jari tangan kanannya masih tetap tertancap di dalam duburku.. Gerakan jari tangan Maman di dalam duburku dan jilatannya di lutut kananku membuat aku kembali mengelinjang-ngelinjang..
Tiba-tiba.. Nggk.. Aku mendesis ketika Maman menarik jarinya dari dalam duburku.. Tampak Maman membawa jari tangannya itu ke hidungnya.. Dan menghirup dalam-dalam, mungkin dia sedang menikmati aroma yg melekat dijari tengahnya itu.. Aku hanya memandang pasrah.. Lalu tampak Maman tersenyum dan menjulurkan jari tengah tangannya itu ke bibirku, sekilas akupun mencium aroma itu.. Entah kenapa.. Aku semakin bergairah.. Segera aku membuka bibirku dan membiarkan si Maman memasukkan jari tengahnya itu ke dalam mulutku.. Terasa rasa pahit tp aku tdk peduli.. Kujilati jari tengah Maman itu.. Bahkan kuisap-isap jarinya itu.. Tampak Maman tersenyum melihat ulahku itu.
Setelah itu si Maman berdiri dan melepas seluruh pakaiannya hingga bugil, tampak penis Maman yg tegang dan keras itu, akupun tdk mau menyia-nyiakan itu.. Segera aku duduk ditepian ranjang dan kujilati habis seluruh penis si Maman, masih tercium aroma kemaluan wanita dari penis Maman.. Mungkin ini karena tadi si Maman baru bersetubuh dengan Watik.. Dan dia belum sempat mencucinya.. Aku tdk peduli.. Kuoral penis si Maman, kujilati sampai pangkal penisnya.. Sampai kebiji pelirnya..
“Ooh.. Iyaa.. Iyaa.. Teruss.. Non.. Teruss” desis si Maman..
Aku semakin mengila.. Kurebahkan tubuh si Maman di atas lantai.. Lalu aku merangkak di atas tubuhnya.. Kujilati lehernya.. Dadanya dan kupermainkan teteknya dengan lidahku.. Kemudian aku berjongkok di atas penis si Maman.. Dengan kedua tanganku kuarahkan penis si Maman kelubang memekku.. Lalu kutekan.. Dan.. Bless.. Terbenamlah seluruh penis si Maman dalam memekku..
“Oohh.. Nikmat sekali..”Kugerak-gerakkan pinggulku maju mundur..
Sementara si Maman tdk tinggal diam.. Kedua tangannya segera meremas-remas kedua toketku.
“Oohh.. Nggkk.. Aahh.. Nikmat sekali..”
Kuputar pinggulku kekanan dan kekiri.. Hingga akhirnya aku mencapai klimaks..
“Oohh.. Uuuhh.. Nggkk..”
Aku menjerit kecil sembari menyemburkan cairan kenikmatanku.. Setelah itu aku pun lunglai di atas tubuh si Maman, kemudian si Maman membalikan tubuhku.. Hingga telentang di atas lantai.. si Maman berdiri dan memperhatikan tubuh bugilku yg telentang di atas lantai.. Tampak olehku penis si Maman yg masih berdiri tegang dan keras itu.. Rupanya dia belum mencapai klimaks.. Akupun sadar bahwa aku tdk boleh egois. Lalu aku berdiri dan duduk di tepian ranjang.
“Kok belum keluar..?”seruku, si Maman hanya tersipu malu.
”Mau dimasukin lagi..?” seruku, si Maman masih teripu malu.
”Atau kamu mau anal sex?” seruku lagi.
”Apa itu non?” tanyanya.
”Iyaa.. Kamu masukin ke dalam lubang pantatku” seruku lagi.
”Apa enggak sakit non..?” tanya si Maman heran.mendesah.net
Akupun tersenyum, rupanya si Maman ini belum pernah melakukan anal sex.
“Nggak kok.. Mau yaa..” ajakku.”Belum pernah sih.. Tp boleh juga non” serunya.
Lalu aku mengambil lotion di atas meja riasku.. Terus kuolesi lotion itu keseluruh penis si Maman.. Terasa berdenyut-denyut penis si Maman.. Setelah itu akupun menungging dipinggiran ranjang membelakangi si Maman.. Kuoleskan lotion disekitar dan bagian dalam duburku.. Lalu dengan kedua tanganku.. Aku membuka belahan pantatku sehingga si Maman dapat melihat anusku yg merekah itu..
Lalu si Maman menempelkan kepala penisnya ke duburku dan dengan hati-hati mendesaknya ke dalam.. Terasa seret tp woww.. nikmat, apalagi ketika si Maman mulai mengerak-gerakkan pinggulnya maju mundur.. Sampai-sampai tubuhku tergunjang-gunjang..
“Aahh.. Ooh.. Nggkk..”
Aku mengerang menahan mules dan nikmat.. Si Maman memang perkasa.. Cukup lama juga dia mengenjot lubang pantatku hingga..
“Aakk..” Si Maman mengerang..
Sembari menekan penisnya dalam-dalam dia menyemburkan air maninya..
”Ooh.. Nikmat.. Nikmat.. Non..” desisnya.
Akupun hanya tersenyum saja..
Setelah itu kupersilahkan si Maman keluar dari kamarku.. Dan aku.. Mau tdk mau aku kembali ke kamar mandi untuk mandi.. Dingin tp segar…
Itulah pengalamanku.. Dan setelah kejadian itu aku pun menegur pembantuku si Watik itu.. Dimana akhirnya ia mengaku bahwa si Maman itu bukan Kakaknya.. Tp pacarnya, dan aku peringatkan si Watik.. Bahwa aku tdk mau melihat lagi pacarnya itu….