Cersex Bokep Ngentot Memek Cewek Hot Toge
Sejak kematian mamaku, pamanku, adik dari mamaku yang bermukim di luar kota menginap di lokasi tinggal kami, dia seorang duda yang telah 7 tahun ditinggal mati bibiku. Hari ini ialah hari ke-7 meninggalnya mama, saudara mama sedang sibuk guna mengurus acara malam nanti, waktu tersebut jam 10.00 pagi, aku terdapat di kamarku, sebab sudah 7 hari ayah tidak menyentuh nafsu birahiku, aku mengupayakan orgasme sendiri. Kuangkat rokku, vaginaku yang tersingkap bebas sebab aku tidak gunakan CD sedang kumainkan dengan jariku, saking asyiknya mataku juga ikut kupejamkan, aku tidak tahu bila pamanku telah di dalam kamarku.
“Ceme. kamu lagi ngapain? Paman pinjam sarung yach, adikmu lagi pergi sih, jadi Paman kesini.”
“Ah.. Paman ngagetin Ceme aja nih, mengapa nggak ketuk pintu dulu.”
“Paman telah ketuk pintu, tapi kamu lagi asyik, kayaknya jadi Paman masuk aja, nggak taunya paman menyaksikan pemkamungan yang indah,” kata paman seakan membantah kataku.
“Ah Paman dapat aja,” kataku pucat pasi.
“Ceme.. boleh.. pamanmu melihatnya lagi punyamu.. telah 8 tahun paman tidah pernah melihatnya lagi.”
– Sebenarnya aku agak malu guna memperlihatkannya pada pamanku, tapi sebab sudah 7 hari ayah tidak menyentuhku dan aku lagi onani maka kuijinkan.
“Boleh Om!”
“Ceme.. spektakuler sekali meki vaginamu, bagus banget bentuknya lagi menerbitkan bau yang harum, wah.. wah.. wah, boleh Paman memegangnya?” pinta pamanku.
“Boleh.. Om sakongkiu, justeru tidak melulu memegang, bila Paman inginkan coba jilat pun boleh,” kataku yang mulai naik nafsuku.
Dengan cepatnya paman menundukkan badannya, saat tersebut juga vaginaku telah tepat di depan muka pamanku, lidah pamanku langsung menjulur guna menjilat vaginaku sedangkan pahaku telah diraba dengan lembutnya oleh tangan paman yang mulai keriput. Seperti anak muda, pamanku dengan cepat mengelus pahaku dan kedua ibu jari sudah ditempelkan ke vaginaku. Bulu halus yang memblokir vaginaku disibak dengan jempolnya dan dimasukkan ke dalam lubang vaginaku supaya lebih lebar. Lidah pamanku mulai menyapu bibir vaginaku yang membuatku panas dingin.
“Aaahh.. aahh.. sshh.. aargh..” aku juga mulai berceracau saat biji klitorisku tersentuhlidah dengan lembutnya.
Klitorisku telah mulai dijilat, dihisap dan digigit oleh pamanku, yang membuatku kian menggelinjang. “Aaawwhggh..” Pantatku kuangkat menyangga rasa nikmat itu, mataku merem melek. Sedangkan tanganku membelai kepala pamanku yang telah membotak, yang menciptakan pamanku kian rakus menjilat foto memek dan menggigit klitorisku. Kedua tangannya mulai merambah ke dalam kaos yang menutupi tubuhku. Ketika BH-ku terpegang langsung disobeknya sampai-sampai payudaraku dan putingnya menjadi bulan-bulanan tangan paman sakong kiu. Tangannya meremas payudara sementara jarinya memelintirkan putingku.
– Hampir 15 menit selesai yang tiba-tiba badanku mengejang dan sampailah aku pada puncak orgasme. Kutekan kepala pamanku di selangkanganku kemudian keluarlah cairan kental yang mengairi memek basah vaginaku.
“Argh.. argh.. sshh.. Om.. Ceme.. keluuarr niih.. argh.. sshh..”
“Ceme.. luar biasa.. klitorismu rasanya manis, namun cairan kentalmu lebih manis lagi.. wahh.. Paman jadi lebih segar kini ini,” kata pamanku sedangkan aku telah terbaring lemas.
“Ceme.. boleh nggak.. bila vaginamu dimasukkin oleh batang kemaluan Paman?” tanya pamanku.
“Boleh.. Om..”
Paman dengan sigap mencungkil semua yang dipakainya sampai bugil kemudian baju kaosku pun ditanggalkannya. Kulirik pamanku yang telah agak membungkuk, naik ke lokasi tidur. Direnggangkannya kakiku dan diangkatnya sedikit. Paman menindihku, dipegangnya batang kemaluannya kemudian ditempelkan pada bibir memek indo vaginaku yang masih agak becek, setelah tersebut dengan sekali hentakan batang tersebut masuk ke dalam vaginaku. Semenjak dimainkan ayahkutetapi batang kemaluan pamanku rasanya lebih banyak dan lebih panjang dari punya ayahku.
“Heehhkk,” aku menyangga nafasku sebab sembulan batang kemaluan pamanku ke dalam vaginaku yang berasa hingga ke dalam dadaku.
“Kenapa Ceme.. sakit.. yah?” tanya pamanku.
“Ah.. nggak Om.. nggak apa-apa, punya paman gede banget sih, berapa sih.. Om panjangnya?” tanyaku dengan tersengal.
“Kamu.. tentu puas.. deh.. ini panjangnya 30 cm, bibimu aja puas.. makanya ibumu punya enambersaudara,” kata pamanku membanggakan batang kemaluannya sendiri.
“Tapi.. Ceme.. memekmu.. spektakuler uueennaak buuangeett.. punya bibimu.. mah kalah.”
Dalam hatiku membetulkan bahwa batang kemaluan pamanku lebih enak dari punya ayahku. Dan benar pun perkiraanku rupanya di samping lebih enak, lebih panjang, pamanku tenaganya tenaga kuda, nyaris 4 jam lamanya aku menjadi bulan-bulanan pamanku. Setelah satu jam teknik kesatu, kami merubah posisi kami yakni aku menungging, paman menyodokku dari belakang, sesudah satu jam posisi kami juga berubah lagi, paman terlentang, aku naik di atasnya laksana naik kuda, posisi ini kami kerjakan selama 2 jam
Setiap berubah posisi, aku tentu sampai orgasme, sampai aku 3 kali orgasme, pamanku melulu 1 kali tersebut pun pada posisi terakhir. Tubuhku telah lemas sekali saat posisi kami, aku di atas, paman terlentang di bawah dimana aku telah 3 kali dan pamanku kesudahannya sampai pun puncak orgasmenya.
“Ceme.. argh.. argh.. Paman.. nggak powerful lagi.. nigh.. Paman mau terbit nih..” kata pamanku.
Cepat-cepatkulepaskan vaginaku dari batang kemaluan pamanku yang langsung menyemburkan cairan kentalnya deras sekali, namun batang tersebut sempat kutangkap dan kubimbing ke mulutku sampai-sampai sebagian cairan pamanku sempat kutelan dan beberapa lagi mengairi mukaku oleh lendir pamanku.
Kami juga langsung ambruk saat kulihat jam mengindikasikan pukul 14.00 siang. Ketika kami terbangun masa-masa sudah mengindikasikan pukul 04.30 sore, pamanku langsung mencuci sisa-sisa lendir di batangnya dan meninggalkanku yang masih terbaring di lokasi tidur. Sebelum pamanku pergi dia sempat menuliskan bahwa dia senang dapat memerawaniku dan hendak sekali dapat mengulanginya. Memang sejak ketika itu, aku tidak jarang kali melayani ayahku di ketika adikku tidak di lokasi tinggal dan melayani pamanku kamui setiap akhir bulan pamanku mengunjungiku atau aku yang mengunjunginya.,,,,,,,,,,,,,,,