Hamili Aku Pak!!!

Sayup suara adzan isya menemani kami sedang memasang wajah lelah dan cemberut. Memang kehidupan ini adalah perpaduan antara kebahagiaan dan kesedihan. Suamiku marven (28 tahun) adalah seorang pegawai BUMN yang bergaji 10 juta dan kami telah memilki rumah yang dibelikan oleh mertuaku atau ayah ibu marven

Anisa

Sedangkan namaku adalah anisa (26 tahun) ibu rumah tangga biasa yang berjualan jilbab secara online shop. Banyak yang bilang aku manis dan cantik sehingga walau aku telah berpacaran dengan mas marven aku banyak digoda laki laki

Kami agak lesu karena kami sehabis dari dokter kandungan. Dan aku memang belum ada tanda tanda kehamilan walau umur pernikahan kami adalah 2 tahun. Kata dokter sperma suamiku terlalu encer dan tak mampu membuahi sel telurku.

Mobil telah parkir ke rumah. Aku mencoba menghibur suami tercintaku. Tapi bruakk. Dia membanting pintu mobil keras sekali. Memang begitu sifatnya kalau kesal dan mungkin baru reda besok pagi. Tapi itulah yang menyayat hatiku apakah aku tidak bisa memberi keturunan kepadanya? Mengingat baik ortunya dan ortu kami telah menanyakan tentang kami

“Mas mandi dulu biar keselnya hilang” kataku
“Iyaa bawel njing”
“Kok kasar gitu sih mass sama istri, ayo dicoba lagi” kataku memeluknya
“Apaan sih lepasin, aku cuman kesel kayaknya bukan spermaku yang encer deh tapi kamu yang mandul” katanya sambil melepas pelukan sayangku

Suamiku pergi ke kamar lalu membanting pintu. Tak terasa aku menitihkan air mata. Suamiku kesal terhadapku karena ketidakbecuaanku melayaninya. Aku berusaha hamil aku harus berusaha membuat suamiku bahagia. Aku haruss

Keesokan hari
Aku menyiapkan camilan kue dan minuman kemasan karena mertuaku datang berkunjung. Setelah beres menyapu dan berpakaian rapi. Pakaianku hari ini adalah jilbab putih dan kebaya putih yang cocok dengan kuning langsatku

Aku juga membantu memakaian pakaian suamiku sebagai seorang istri setia dan mencoba menghilangkan wajah cemberutnya itu yang menurutku lucu.

“Senyum dong sayang. Disamperin ortunya kok cemberut”
“Hmm iyaa sayang aku khawatir ortu pasti tanya tentang momongan lagi,apalagi mengajak farah adikku sama suami dan anaknya. Malu mas dek”
“Ga usah malu kita hadapi bersama yuk”

Beberapa saat kemudian aku mendengar suara mobil terparkir. Benar saja itu mertuaku. Suamiku yang membuka pagar. Aku kaget sekali ramai sekali yang datang

Aku lalu menyalami mereka satu persatu tak terkecuali ayah mertuaku pak madi. Entah mengapa pandangannya aneh kepadaku ah itu cuman perasaanku saja.

“Assalamualaikum pak selamat datang”
“Walaikumsalam nisaa apa kabar” kata pak madi

pak madi

Jabatan tangannya lama sekali. Dan tampak tangan pak madi mengelus ngelus tanganku. Untuk melepas kecanggungan ini aku lepaskan saja tangan itu dengan gerakan agak keras. Lalu mempersilahkan masuk

Canda tawa memenuhi ruangan kami sebagai pelepas rindu. Tiba juga pembahasan yang kurang kami inginkan muncul

“Nisaa kapan punya anak” kata yati (ibu mertua)
“Wah iyaa hahaha bu belum dapat rezeki bu” kataku
“Masak kalah sama adek fara” tambah yati
“Iyaa mbakk ayoo ditunggu momongannya” kata farah
“Hahahaha masak bapak bantuin” kata pak madi

Seketika suasana hening mendengar celotehan mesum pak madi lalu cair kembali karena pak madi pandai beralasan. Suamiku tampak tertekan dan menggenggam tangan karena kesal dibandingkan bandingkan dengan bapaknya dulu dan adiknya.

Aku sedih sekali mendengar itu. Malam pun datang semua tamu pulang. Aku berpakaian dan pergi dari rumah menuju tempat yang dituju pada wa ku.

“Maafkan aku suamiku”

POV PAK MADI
Aku senang sekali. Sangat senang sekali. Tidak kusangka prosesnya secepat ini. Akhirnya aku bisa mendapat tubuh moleknya untuk aku cicipi. Ya itu tubuh menantuku sendiri anisa. Ssi dan tipu dayaku sedikit berhasil meruntuhkan imannya yang rapuh. Maafkan aku anakku kamu memang payah dalam bercinta sampai istrimu meminta pertolongan ke bapak. Jangan khawatir akan ku buat nisa sampai kelojotan tak berdaya dan aku yakin akan hamil.

Aku senang sekali kelemahan anak milenial walau pandai adalah mentalnya yang lemah. Jadi aku paksa dia untuk membahagiakan anakku lalu dia terjebak dan mau kutiduri karena anak milenial suka instan

Tak terasa pintu hotel terbuka. Menantuku yang ayu itu nampak ragu ragu. Aku yakin dia sangat malu karena sebentar lagi akan ditiduri oleh ayah mertuanya sendiri. Ya walau dia yang menginginkannya demi membahagiakan anakku. Senyum mesumku tersungging lebar. Aku menyuruhnya duduk di ranjang

“Duduk sebelah bapak sini nduk”
“I-ya pak”

Menantuku itu duduk sebelahku dan tak sanggup menatap wajahku. Kucairkan suasana saja

“Apakah kamu sudah yakin nduk dengan keputusanmu”
“Iyaa pakk saya ingin mas marven bahagia”
“Ingat tidak ada yang memaksamu kesini. Kamu yang ingin sendiri”
“Iyaa pakk saya siap tanggung resikonya”
“Dari bapak juga kasih syarat. Kamu harus melakukannya senatural mungkin dan kamu harus menurut semua proses yang terjadi”
“Iyaa pak tolong hamili saya pak,tapi bapak janji jangan bilang bilang mas marven ya”
“Siap nduk, ini kan ibadah juga demi menjaga nama baik keluarga”

Nisa mengangguk pelan.

“Ayoo pemanasan dulu cium bapak mesra seperti kamu mencium marven”

Nisa mulai berani menatap wajah pak madi. Dia nampak ragu karena akan french kiss ayah mertuanya sendiri. Dia lalu mendekat, bibir mulus dan bibir keriput bertemu sebentar. Nisa nampak jijik mencium bau mulut yang tidak sedap tersebut.

“Huekkk baukk rokok pakm”
“Ayoo dongg katanya mau membahagiakan marven”

Clupp walau mengeenyit karena jijik dan malu nisa mencium dan menangkup seluruh bibir mertuanya. Pak madi senang sekali kerena bibir nisa begitu manis seperti bayangannya. Pak madi sedot sedot bibir nisa dan ia gigit karena gemas. Pak madi sengaja membasahi bibir nisa agar enak

“Woahhh bibir kamu sangat manis sekali nduk, haha anakku beruntung sekali”

Nisa mundur sebentar menahan bau dan merasakan mulut kotor mertuanya. Setelah mengambil nafas. Pak madi lalu dengan cekatan mencopot kemeja menantunya satu persatu. Nisa juga kooperatif dengan membantu mertuanya walau malu luar biasa. Nampak tocil nisa terlihat. Sesuatu yang disukai pak madi semenjak lama.

“Hahaha toketmu indah sekali nduk dan kecil apa anakku gak pernah meremas remasnya”
“Tidak pernah pak”

“Hahaha tiduran sana” perintah pak madi

Nisa tiduran dan mencoba rileks. Pak madi langsung menindihnya. Dan mencium buas nisa kembali. Nisa hanya bisa menutup mata dan melepaskan penat yang terjadi

“Ndukk ayoo rileks balas ciuman bapak. Gak akan hamil kalau kamu pasif gini”
“Iiyaa pakk”

Nisa lalu membalas ciuman pak madi. Dia mencoba menautkan lidahnya ke lidah besar pak madi. Uhh bagi nisa sangat menjijikan tapi kenapa dia sangat bersemangat dibanging ciuman suaminya.

“Nah gitu dong”

Pak madi lalu meremas remas tocil nisa sambil mengusapkan mulutnya ke perut nisa

“Ihhh pakk gelii”
“Lepaskan nis lepaskan belenggu jin yang bapak bilang. Kamu harus yakin sama bapak”
“Iyaq pakhhh ahhh”

Pak madi menyadari kalau tipu dayanya membuat birahi nisa mulai bangkit dia bisa melihat nisa menggeliat liat sambil mendesah tanda kalau udah sange sama mertuanya. Pak madi puas sekali melihat menantunya bertekuk lutut.

Pak madi lalu menjilat jilat memek nisa yang masih bersempak sehingga membuat lonjakan kecil pada tubuhhya

“Pakkk jangan dong nisa maluu”
“Yakin nduk, rileks sajaa nanti enakk”

Bagai kena sihir nisa malah mengangkang lebar memberikan akses kepada pak madi yang mesum untuk menjilat jilat itil menantunya yang cantik.

“Uahhh ahhh pakkk kokk enakkkk”
“Iya lahh slurpp enakkk apakah anakku jarang melakukan ini??”
“Iyaa pakkahh jarangg ahhhh terus jilat pak”

Setelah memek telah basah waktunya pak madi menjejalkan kontolnya ke memek nisa

“Nis siap siap ya ini bapak mau melakukab ritual utama, kamu harus yakin dan bersatu dengan bapak”

Nisa hanya mengangguk nafsu

“Heheh rasakan kontolku menantuku” kata pak madi dalam hati

Slurpp

Cuman masuk setengah

“Ajhhhhhh ahhh sakitt besarrr”

Kontol pak madi memang lebih besar dari marven dan lebih menggeliat namun mengapa nisa sangat keenakan

“Uahhhh enak sekali memekmu ndukk. Semput sekalii, apakah anakku jarang menggaulimu”
“Seringg pak ahhh tapi kontolnya kecil”

Senang sekali pak madi kalau kontolnya lebih besar dari anaknya. Pak madi lalu mendorong sampai mentok kontolnya dan mulai memaju mundurukan pinggulnya.

Kesakitan itu hilang berganti kenikmatan. Nisa merasakan panas di memeknya dan jatungnya berdebar kencang. Apa ini bersetubuh yang sebenarnya. Mengapa sama suaminya tidak seenak ini

“Pakkk kokk panas yaa memekku” kata nisa polos
“Tenang ndukk berarti energinya sudah masukk”

Clopp
Clopp
Clopp
Clopp
Clopp

Suara kontol kemudian memenuhi ruangan. Pak madi puas sekali bisa menipu anak dan menantunya yang bodoh dan puas sekali terhadap sedotan memek anaknya yang begitu enakk.

Pak madi memang hanya orang tua. Sedotan memek enak nisa membuatnya klimaks. Dannn

“Ndukk terima pejuhkuu yaa moga hamill”
“Iyaa pakk hamili nisaa”

Uarggjhhhjjj crottt

Cairan hangat membanjiri memek nisa. Nisa tersenyum karena spermanya kental dan banyak berharap bisa hamil

Sementara pak madi kelelahan dan ambruk di sebelah tubuh bugil nisa.

“Ndukk kalau mau hamil setidaknya program ini kamu lakukan 3 bulan”
“Iyya pakk terserah bapak asal nama baik keluarga aman”

Terimakasih ndukk

Bersambung

Baca Juga : Foto Bokep

Related posts