Penting! Obat-obatan yang Berbahaya Bagi Kehamilan
putri77– Kesehatan seorang ibu selama mengandung memang harus sangat diperhatikan. Tak hanya dari segi makanan yang dikonsumsi dan kegiatan-kegiatan apa saja yang dilarang serta diperbolehkan, beberapa obat-obatan yang berbahaya bagi kehamilan juga penting untuk diketahui. Ini agar ibu sebisa mungkin menghindari obat-obatan tersebut demi kesehatan bayinya dan juga dirinya semasa mengandung.
Yang pertama adalah obat anti kanker. Obat ini termasuk berbahaya karena jaringan tubuh pada janin akan tumbuh sangat cepat serta rentan terhadap obat jenis ini. Konsumsi obat anti kanker dapat menimbulkan cacat bawaan pada bayi, mulai dari pertumbuhan yang terhambat, kelainan pada kaki atau tulang belakang hingga keterbelakangan mental.
Kedua, ada obat talidomid. Obat jenis ini memang sudah tak lagi diberikan untuk wanita hamil lantaran dapat menyebabkan cacat bawaan bagi janin, seperti gangguan pada pembentukan lengan serta tungkai, kelainan pada jantung, usus serta pembuluh darah.
Obat-obatan yang dilarang saat hamil berikutnya ialah pengobatan kulit dengan menggunakan isotretinoin. Obat ini umumnya dipakai untuk mengatasi gangguan pada kulit wajah seperti jerawat. Penggunaannya dapat menyebabkan cacat bawaan pada bayi apabila wanita yang mengonsumsinya dinyatakan hamil dua minggu pasca berhenti menggunakan obat.
Sangat disarankan untuk menunda kehamilan terlebih dahulu, antara tiga sampai empat minggu setelah berhenti mengonsumsi isotretinoin. Beberapa jenis cacat bawaan yang dapat terjadi pada bayi jika sang ibu mengonsumsi isotretinoin ialah kelainan pada jantung, telinga dan juga hidosefalus.
Keempat, ibu hamil juga sebaiknya menghindari vaksin, terutama vaksin yang terbuat dari virus hidup. Yang termasuk dalam virus hidup adalah rubella serta varicella. Pemberian vaksin seperti ini akan berpotensi menyebabkan adanya infeksi plasenta serta janin.
Obat lainnya yang tidak boleh diberikan pada ibu hamil karena akan membahayakan janin ialah obat tiroid. Ini karena yodium radioaktif dalam obat ini yang berfungsi mengobati hipertiroidisme mampu melewati plasenta serta menghancurkan kelenjar tiroid yang terdapat pada janin.
Tak hanya itu saja, pemberian metimazol serta propiltiourasil dapat pula melewati plasenta dan menyebabkan resiko kelenjar tiroid pada janin menjadi lebih besar ukurannya.
Obat keenam yang beresiko dan berbahaya untuk ibu hamil ialah hipoglikemik oral seperti Metmorfin di mana obat ini digunakan sebagai penurun kadar gula dalam darah khusus untuk penderita diabetes.
Akan tetapi pada wanita hamil, obat ini justru seringkali gagal untuk mengobati diabetes yang diderita dan mengakibatkan bayi menderita hipoglikemia, yaitu suatu keadaan di mana kadar gula dalam darah sangat rendah.
Satu lagi obat-obatan yang berbahaya untuk kehamilan ialah narkotika dan beberapa jenis obat anti peradangan seperti aspirin. Konsumsi obat ini dapat langsung masuk ke dalam janin dengan jumlah cukup besar.
Tak hanya itu, bayi yang dilahirkan dari ibu pecandu narkoba umumnya akan mengalami kecanduan bahkan sebelum dilahirkan. Ini terlihat dari adanya gejala yang dinamakan putus obat dengan waktu antara enam jam sampai delapan hari pasca kelahiran.
Selain itu, konsumsi aspirin ataupun obat anti peradangan lainnya dengan dosis yang tinggi selama masa kehamilan akan membuat waktu persalinan terlambat serta menutup hubungan di antara arteri pulmoner dan aorta.
Hal ini akan menyebabkan darah terdorong ke paru-paru serta memberikan beban secara berlebihan di sistem peredaran darah bayi. Penggunaan dalam dosis besar akan mengakibatkan cairan ketuban berkurang serta pendarahan pada ibu ataupun bayi.
Konsumsi obat lainnya yang dapat membahayakan bayi ialah obat anti depresan atau anti cemas. Konsumsi obat jenis ini pada trimester pertama dapat mengakibatkan cacat bawaan, walau efeknya belum jelas terbukti.
Penggunaan anti depresan selama masa kehamilan sebagian besar masih dalam batas aman, akan tetapi Lithium yang terdapat di dalamnya bisa mengakibatkan cacat bawaan yang terutama terjadi pada organ jantung. Selain anti depresan, konsumsi antibiotik juga dapat membahayakan bayi.
Tetrasiklin bahkan dapat melewati plasenta serta tersimpan di dalam gigi dan tulang bayi. Ketika
lahir, bayi beresiko mengalami lambatnya pertumbuhan tulang, gigi berwarna kuning serta email gigi melunak dan rentan terkena karies.
Resiko lain yang dapat terjadi adalah kelainan gigi, terutama apabila antibiotik dikonsumsi sejak pertengahan masa kehamilan sampai akhir masa kehamilan. Streptomisin serta Kanamisin memiliki potensi untuk menyebabkan telinga menjadi rusak dan bayi mungkin akan lahir dengan ketidakmampuan mendengar.
Sementara Chloramphenicol dapat mengakibatkan penyakit serius untuk bayi, di antaranya adalah sindrom bayi abu-abu. Selain itu, Ciprofloxacin juga dilarang dikonsumsi ibu hamil karena dapat menyebabkan kelainan pada sendi.
Antibiotik yang termasuk dalam golongan sulfa memang sebaiknya tidak dikonsumsi terutama pada masa akhir kehamilan karena bisa menyebabkan kerusakan otak pada bayi.
Kemudian, ibu hamil juga sebaiknya tidak mengonsumsi obat anti koagulan atau pembekuan darah. Janin umumnya akan sangat rentan terhadap obat jenis ini serta resiko cacat bawaan dapat terjadi hingga dua puluh lima persen, terutama apabila terpapar di trimester pertama. Resiko lain yang mungkin terjadi ialah pendarahan baik pada ibu ataupun janin.
Pemakaian dalam jangka panjang akan menurunkan trombosit ibu serta mengakibatkan osteoporosis. Obat jantung serta pembuluh darah juga sebaiknya tidak diberikan pada ibu hamil. Masalah serius pada janin dapat terjadi sebagai akibat dari pemberian obat ini, di antaranya adalah janin akan kekurangan G6PD.
Beberapa obat yang dipakai pada saat persalinan seperti bius lokal dan pereda nyeri juga sebaiknya tidak diberikan karena dapat melewati plasenta. Obat-obatan selama masa persalinan diberikan dengan efek terkecil sebisa mungkin.
Selain obat-obatan ada juga lainnya yang tidak boleh dikonsumsi dan sangat dilarang semasa hamil yaitu rokok, alkohol serta obat terlarang. Konsumsi rokok akan sangat berbahaya di mana bayi dapat memiliki berat badan yang lebih rendah. Bahkan, ibu hamil perokok bisa saja keguguran atau bayi lahir dalam keadaan prematur bahkan meninggal.
Alkohol juga dapat menyebabkan bayi mengalami cacat bawaan, seperti ukuran tubuh yang kecil atau kepala kecil (mikrosefalus). Beberapa kelainan yang dapat terjadi pada bayi dengan ibu perokok antara lain ialah kelainan mental, wajah, sendi hingga jantung. Bayi juga bisa tidak berkembang serta meninggal hanya beberapa saat setelah dilahirkan.
Terakhir, meclizin atau obat yang biasa digunakan mengatasi mabuk perjalanan juga tidak boleh diberikan pada ibu hamil karena termasuk dalam obat-obatan yang berbahaya bagi kehamilan. Konsumsi meclizin dapat mengakibatkan cacat bawaan pada bayi.
Selain meclizin, obat anti kejang juga sangat dilarang karena mampu mengakibatkan kelainan jantung, tengkorak, tangan hingga organ perut bayi. Bayi juga bisa lahir dengan memiliki keterbelakangan mental.