STROKE

Hanya hiburan semata

Sudah hampir setahun ibu menderita stroke dikedua kakinya membuat ayah tidak sabar mengurusi ibu lalu pergi meninggalkan kami berdua.

Padahal dulu keluarga kami sangat harmonis meskipun serba kekurangan, waktu kelas 3 SMA sebulan sebelum ujian saya terpaksa putus sekolah karena ayah sudah tidak mau lagi merawat ibu dan pergi dengan wanita lain.

Akhirnya sayalah pengganti ayah merawat ibu yang lumpuh karena stroke. Sebagai anak yang berbakti dan taat kepada orang tua dengan ikhlas saya merawat ibu dengan penuh perhatian.

Ibuku Ratih yang berumur 28 tahun harus berjuang sendirian bersama anaknya disebuah gubuk tua yang dindingnya terbuat dari papan dan atapnya terbuat dari daun alang-alang kering yang dianyam..

(Tentang ibu: usia 28 tahun, perawakan sedang dan kulit sawo matang)

Saya tinggal di pegunungan tinggal agak jauh dari kampung yang padat, entah kenapa orang tuaku membuat rumah sangat jauh dari tetangga.
Sampai tidak ada tetangga pun yang menegok ibuku yang sakit. Kami seperti keluarga yang dibuang oleh masyarakat karena kondisi kami yang miskin.

Karena saya sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini sejak kecil masalah seperti ini hanyalah bunga-bunga kehidupan saja..

Persediaan makanan dirumah untungnya masih banyak jadi saya bisa fokus merawat ibu.

Untuk pertama kalinya saya akan merawat ibu secara total memandikan, menyuapinya makan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Jika saja bukan karena sayang sama ibu mungkin saya sudah pergi meninggalkannya.

Saya nungguin ibu memijiti kakinya berharap bisa sembuh meskipun jalan merangkak.

“Nak ibu ingin pipis..”

“Baik Bu”

Ku tarik celana panjang ibu sampai lepas wow! Ternyata paha ibu putih sampai lutut saya sampai menelan ludah dan penisku mengeras tiba-tiba, terlihat dibalik celana dalamnya bentuk vagina ibu yang gemuk dan lebar.
Ketika sedang melamun menatap vagina ibu yang terbungkus celana dalamnya.. ibu berkata, “cepat nak ibu sudah tak tahan..”

Ku bukalah celana dalam ibu dengan kedua tanganku dari samping sampai lepas lalu ku lempar ke pinggir ibu, ohh tuhan inikah yang namanya vagina perempuan itu? Sampai-sampai penisku berdiri tegak didalam kolorku yang tanpa memakai celana dalam. Nafasku sudah terasa panas berhembus dari hidungku melihat dengan jelas pemandangan vagina ibu yang gemuk dan berbulu itu.

Ku lebarkan kaki ibu seperti orang yang akan melahirkan lalu keluarlah air kencing ibu membasahi kain sarungnya..

Setelah ibuku kencing ku angkat tubuh ibu menuju kamar mandi masih didalam gubuk, dikamar mandi itu ada empat batang bambu yang diikat dengan tali seperti tempat duduk.

Ku rebahkan ibu ditempat bambu itu lalu ku renggangkan kedua kakinya dan mulai saya cebokin vagina ibu.

Baru kali ini saya memegang vagina ibu secara langsung ada perasaan aneh ketika membersihkan vaginanya, penisku mengeras hebat menonjol dicelana kolorku.

Tanganku masih menceboki vagina ibu, iseng-iseng ku gesek-gesek daging yang menggantung diatas vaginanya ibuku mendesah “Ahh…” Melihat ibu badannya menggeliat saya semakin tak kuat menahan birahi ini yang mengalir deras didalam darahku menuju penisku.

Kubuka celana kolorku dan keluarlah penisku dari dalam sarangnya,
“Kok celananya dibuka nak?”

“Udah basah Bu, baju ibu juga sudah basah sekalian dibuka yaa?”

“Iyaa nak setelah dibuka langsung bawa ibu ke kamar nak disini ibu kedinginan.”

Ku bukalah baju ibu beserta BH-nya OMG! ternyata dari leher sampai lutut ibu kulitnya berwarna putih mataku terbelalak melihat Payudara ibu yang besar.

Saya sempat tak habis pikir kenapa ayah meninggalkan ibu, padahal payudara dan tubuh ibu telihat berisi, pantat lebar, vagina gemuk. Kekurangan ibu hanya satu, lumpuh.

Saya sudah mulai gelap mata ku buka bajuku sehingga kami berdua sudah telanjang bulat.

Penisku sampai mendongak keatas melihat tubuh ibu seperti ini.

Setelah menceboki vagina ibu dan menbersihkan tubuhnya saya pangku tubuh ibu yang masih basah sehingga kulitku dan kulit ibu menempel erat.

Ibu tak ku bawa ketempat tidur biasa tapi malah ke kamarku dengan bertelanjang bulat.

“Nak kok ibu dibawa kekamar kamu?” Tanya ibu heran.

Setelah dibaringkan dikasurku kubuka paha ibu lebar-lebar langsung kutindih tubuh ibu sehingga badan kami saling menempel.

Mendapat perlakuan seperti ini ibu terkejut!

“Nak apa yang kamu lakukan pada ibu nak, jangan nak lepasin ibu ini dosa!”

“Maaf Bu sebenarnya aku ingin menyetubuhi ibu, tolong Bu berikan vagina ibu untukku…”

“Nak! Sadar! Aku ibu kandungmu dosa ini terlarang!”

“Justru karena terlarang itunya Bu aku ingin kita bersetubuh.. Bu..ayah pergi meninggalkan kita karena sudah tidak sayang lagi.. tapi aku anakmu akan selalu bersamamu Bu.. merawat ibu.. tetangga pun tak memperdulikan kita, tapi aku menyayangimu Bu.. tolong bu saya mohon ijinkan aku menyetubuhimu Bu…”

“Tapi nak ibu takut hamil bagaimana nanti kata orang-orang?” Ibu meneteskan air matanya.

Masih ku tindih tubuh ibu penisku menempel dibelahan vaginanya. Rasa hangatnya sudah menjalar keseluruhan tubuhku mengalirkan birahi membuat tubuhku terasa panas.

“Bu.. aku sayang ibu.. aku janji sama ibu takkan meninggalkan ibu dan akan selalu membuat ibu bahagia, jadi tolong Bu ijinkan aku anakmu menyetubuhi ibu.” Mataku berkaca-kaca menatap ibu antara gejolak hawa nafsu yang ditahan dan kesedihan dihati bahwa yang akan ku setubuhi adalah ibu kandungku.

Ibu diam sejenak matanya seakan melihat-lihat setiap bagian wajahku lalu menarik nafas dalam.
.
“Baiklah nak jika kamu berjanji tak akan meninggalkan ibu.. menyayangi ibu.. merawat ibu.. akan ibu berikan kepadamu jiwa raga juga hati ibu hanya untukmu nak..”

Ibu memeluk leherku untuk mendekat ke wajahnya.

Langsung kucium bibir ibu melumatnya, kami berciuman saling berpandangan penisku digesek-gesek dibelahan vaginanya. Untuk pertama kalinya aku merasakan kehangatan vagina wanita, apalagi yang kurasakan ini vagina ibuku.

Aku berlanjut turun kebawah menghisap leher ibu menciuminya. “Eemmhhh nak…” Ibu memegang kepalaku.

Payudara ibu yang montok ku remas ku jilati puting payudaranya lalu kuhisap kuat. “Aahh..aahh..”

Perutnya ibu ku ciumi juga semakin panas tubuhku seakan ada uap yang keluar dari tubuh kami berdua.

Lanjut ke vagina ibu kupandangi bentuknya kucubit kedua bibir vaginanya kutarik kesamping lubang vagina ibu terlihat mengap-mengap kucium vaginanya kujilati juga kuhirup aromanya.

Wangi vagina ibu benar-benar merangsang birahiku penisku sudah tidak kuat ingin segera memasuki lobang vagina ibu yang sudah licin.

Saya bangkit lalu duduk di dada ibu mendekatkan penisku kemulutnya,
.”hisap bu..”

“Tapi nak ibu belum pernah menghisap kemaluan”

“Berarti penis anakmu ini yang pertama bu,.. buka mulutnya Bu ayo…”

Ibu membuka mulutnya menjulurkan lidahnya menjilat ujung penisku merasakannya, lalu kepalanya masuk dan akhirnya seluruh batang penisku dihisap mulut ibuku “ahh nikmat sekali Bu…” Aku memaju mundurkan pantatku ke mulut ibu.

Setelah puas menyetubuhi mulutnya lalu ku lepaskan dari mulut ibu, ibuku menjilati bibirnya sendiri.

Penisku sudah basah vagina ibu pun sudah licin, aku langsung menuju babak utama menyatukan tubuhku dan tubuh ibu. Vagina ibu mengangga sudah siap kusetubuhi.

Ini pengalaman pertamaku bersetubuh, ibu menatapku menunggu penis anaknya memasuki tubuhnya vagina yang ia jaga khusus untuk suaminya kini anaknya sekarang yang akan menguasainya.

Kedua mulut bibir kemaluan bersatu perasaan hangat mengalir keseluruh tubuhku, ibu menarik nafas agak dalam lalu BLESSSS!!! penisku mulai tenggelam didalam vagina ibu seluruhnya “Ouuhhh!!!” Aku melenguh merasakan kehangatan dan kenikmatan yang begitu dahsyat cekraman otot vagina ibu seperti meremas penisku . Ibu menggigit bibir bawahnya sambil meringis menahan penis anaknya kini sudah didalam tubuhnya memenuhi setiap sudut vaginanya sampai terasa merenggang…………………….

Related posts