Cerita Dewasa Cabe Cabean Di Mall Jakarta

 

Cerita Dewasa Cabe Cabean | Siang itu aku sedang suntuk menghabiskan berjam-jam waktu di depan laptop untuk mengerjakan salah satu proyek dari klienku.

Memang aku ingin secepatnya menyelesaikan proyek ini, mengingat nilainya yang cukup besar. Terbayang nikmatnya berlibur di Bali nanti kalau udah menerima pembayaran dari klienku ini.

Perut sudah keroncongan, aku segera mengambil kunci mobilku dan pergi ke mall di daerah Jakarta Barat untuk makan siang. Setiba di mall tersebut, aku menuju KFC untuk makan siang.

Seperti biasa, sehabis makan siang aku mampir di studio 21 yang terletak di lantai 3 mall itu untuk melihat-lihat film yang sedang diputar.

Saat memasuki lobby, kulihat seorang gadis manis sedang duduk sendirian sambil memainkan HPnya.

Teringat pula olehku pengalaman beberapa waktu lalu saat mau menggoda seorang gadis sendirian di lobby studio 21 ini, yang ternyata membawa cowoknya. Tetapi tak mengapa, aku coba nekat saja duduk di sebelahnya sambil tersenyum. Dia juga membalas senyumanku sambil kemudian kembali sibuk dengan main hpnya.

“Nadin lo ada dimana sih ? Cepetan dong gue udah di lobby nih” katanya yang sedang menelpon.

“Ya udah gue tunggu di sini aja ye” ujarnya lagi.

“Sedang nunggu pacarnya ya ?” tanyaku sok akrab

“Nggak kok Mas. Teman barusan itu.” sahutnya singkat sambil tersenyum.

“Mas sendirian aja ya ?” tanyanya lebih lanjut

“Wah agresif juga nih cewek” pikirku. “Iya sendirian aja. Mau aku ajak jalan bareng yuk” tanyaku nakal.

“Mau ngajak kemana ?” tanyanya penasaran

“Jalan-jalan aja” sahutku. Dia tersenyum lagi menambah manis wajahnya yang berbibir tipis itu.

Aku punya perasaan dia ini ABG nakal yang sering nongkrong di mall-mall mencari mangsa.

“Oh ya, namanya siapa Mbak ?” tanyaku

“Ella” sahutnya sambil mengulurkan tangan

“Alex” kataku menyambut uluran tangannya.

Kuperhatikan penampilan Ella ini, dia seorang gadis manis. Rambutnya sebahu dengan wajah yg manis.

Apalagi buah dadanya tampak menonjol di balik kaos ketat yang dipakainya. Terbayang juga nikmatnya bila aku bisa merasakan kenyalnya buah dada ABG yang manis ini.

“Hey Laa..sori ya gue telat”. Tiba-tiba seorang gadis menyapa.

“Sialan lo… gue udah nunggu lama tau..” sahut Ella pada temannya.

Kulihat juga temannya itu ternyata binal juga, dan mataku terkagum-kagum pula melihat wajahnya yg sangat cantik

“Nadin, ini kenalin teman gue” katanya mengenalkanku.

Kami segera berkenalan. Kemaluanku semakin berontak saat jemarinya yang halus kupegang. apalagi Tanktopnya yg seksi semakin menambah hot penampilannya. Tetapi kulihat buah dadanya tidak sebesar kepunyaan Ella.

“Mau kemana nih kita ? Kita makan dulu aja yuk ?” ajak Ella.

Akhirnya kami bertiga pergi ke sebuah restoran fast food. dan aku hanya memesan minuman saja, sementara mereka menikmati makan siangnya.

Sambil menikmati pesanan masing-masing, kami berbincang-bincang. Kupancing-pancing mereka, agar aku yakin mereka bisa kuajak check-in nanti.

Ingin segera aku merasakan kehangatan dan kemulusan tubuh belia mereka. Akan tetapi, tidak semudah itu. Banyak proses yang harus dilalui, alias ada biaya yg harus dikeluarkan terlebih dahulu.

Sesudah makan, mereka jalan-jalan ke toko HP, terus belanja baju, dll. Tetapi tak apalah” pikirku.

Kebetulan baru minggu lalu aku menerima pembayaran dari salah seorang klienku. Memang kalau mau barang bagus ada harga yang harus dibayar. Apalagi terbayang nikmatnya kalau aku bisa menyetubuhi kedua gadis ABG ini secara bersamaan.

“Yuk jalan. Pusing nih di mall terus” kataku setelah mereka selesai berbelanja.

Memang aku sudah menentukan limit pengeluaran bagi mereka. Disamping itu, aku sudah tidak tahan ingin segera menikmati tubuh seksi Ella dan wajah cantik Nadin.

Mereka akhirnya setuju dan kami menuju tempat parkir.

Selama di perjalanan kukebut mobilku menuju hotel langgananku.

Singkat cerita, kami udah chek-in di dalam kamar hotel. Tak menunggu lama lagi, ternyata mereka mengerti yang aku maksud dengan isyarat Chek-in saja mereka mau memberikan tubuhnya untuk dinikmati olehku.

Langsung kuraih wajah cantik Nadin dan kulumat bibirnya. Leher dan pundaknya yang putih mulus segera kucium dan kujilati-jilati. Setelah itu, wajah manis Ella menjadi sasaranku pula.

Saat kuciumi bibirnya yg tipis, kuremas juga buah dadanya dari balik kaosnya yang ketat.

“Buka dulu aja mas..” bisik Nadin saat aku masih sibuk menciumi dan meremasi tubuh temannya (Ella).

“Kamu yang bukain ya” kataku.

Aku menghentikan ciumanku pada wajah manis Ella, dan mereka berdua kemudian melucuti pakaianku.

Jemari lentik Nadin segera menarik celana dalamku. dan mengeluarkan batang penisku yang sudah mulai mengeras ini. dengan gagahnya di depan kedua ABG itu, maka mata mereka agak sedikit kaget melihat ukuran kejantananku.

“Besar banget Mas, idiihh aku suka..” kata si Nadin sambil tangannya mulai mengocok-ngocok penisku perlahan.

Sementara Ella tidak berkomentar, hanya bibirnya yang tipis sedikit terbuka. Matanya memandang kemaluanku dengan gemas. Mereka berdua telah berjongkok di depanku.

Rasa hangat segera menjalari kemaluanku saat Nadin mulai memasukkan batang kejantananku ini ke dalam mulutnya yg mungil. Kepalanya mulai di maju mundurkan menikmati kelelakianku ini.

Kupandang ke bawah kelihatan wajah cantik Nadin ini dengan pipi yang sedikit menonjol disesaki alat vitalku. Sementara Ella menciumi dan menjilati pahaku sambil menunggu giliran.

Sesaat kemudian, Nadin mengeluarkan penisku dari mulutnya, dan Ella langsung meraihnya dengan bernafsu. Terkadang Ella bergumam gemas saat menikmati kejantananku.

Aku tarik tubuh Nadin sehingga dia berdiri di sebelahku.

“Ayo buka pakaiannya dong sayang..” kataku.

Nadin menurut. Dibukanya tanktop dan BH yang dikenakannya itu. Tak ketinggalan juga celana hotpans ketatnya.

Segera kutarik kembali Nadin kedalam pelukanku. Kujilati puting buah dadanya. Memang buah dadanya ngak terlalu besar, tetapi bentuknya agak lucu dengan puting berwarna merah muda.

“Ahh… Sssshhhh…” desahan nikmat keluar dari mulut Nadin.

Desahan ini semakin keras terdengar saat jemariku mengusap-usap lubang memeknya. Desahan Nadin pun diselingi dengan gumaman nafsu Ella yang masih berjongkok menikmati kemaluanku.

“Sebentar ya Laa..”kataku sambil mencabut penisku dari jepitan bibir Ella. Setelah itu, kutarik Nadin menuju tempat tidur dan langsung kuarahkan penisku ke dalam lubang kenikmatannya.

“Pelan-pelan ya mas..” ucap Nadin membisikanku

Kemaluanku mulai menerobos alat vital ABG cantik ini.

“Aaaahhhhhhh….” Jeritnya kuat ketika penisku masuk ke dalam lubang memeknya.

Suara ranjang pun mulai mengeluarkan deritan-deritan seirama dengan goyangan tubuhku menikmati liang vagina Nadin. Apalagi Tubuh mulus Nadin mendukungku untuk bersemangat.

Sementara Ella, temannya yg seksi ini dengan bergairah menonton adegan kami sambil masturbasi.

Tampak luar biasa bernafsu Ella saat itu, dengan wajahnya yang manis dan kedua payudaranya yang mencuat keluar. dia terus mengocok-ngocok isi dalam lubang memeknya.

Setelah beberapa saat aku sudah puas dengan Nadin, maka aku berkata :

“Giliranmu Ella..” kataku. dan Ella langsung menghentikan masturbasinya lalu dia menggantikan posisi Nadin.

Ketika penisku masuk ke dalam lubang memeknya Ella, Ranjang kembali berbunyi keras saat.”Ngekk…Ngekk..Ngek..”bunyinya.

Maka buah dadanya yang kenyal berguncang-guncang menggemaskan saat ia menyetubuhiku. tidak mau melihat Nadin kebingungan, kutarik tubuhnya agar aku bisa menghisap puting payudaranya.

Lama kelamaan rasa nikmat yang luar biasa menjalari syaraf kemaluanku. Aku merasa sudah tak tahan lagi membendung rasa orgasmeku ini. Lalu kulepaskan penisku dari dalam lubang memeknya Ella.

Dan kusuruh mereka berdua berjongkok sambil membuka mulutnya menanti air maniku yang akan keluar.

Kini tanganku mulai cepat mengocok penisku agar segera klimaks, begitu sudah sangat di ujung rasa syaraf ini.

Crooot… Crooot.. Croott” tumpahlah air mani itu di bagian mulut mereka.

Aku membagikan air mani tersebut merata di mulut mereka, tampak pula berebutnya mereka menghisap sisa-sisa air maniku yang masih berada di ujung penis.

Hmmmm… Hmmm…” suara mereka terdengar ketika saling kulum batang penisku

Setelah puas dengan semua itu, aku berbaring sebentar di atas kasur, lalu aku panggil mereka untuk berada di sampingku.

Sambil ngobrol-ngobrol panjang lebar aku menatap mereka di sebelah kanan dan kiri yang masih dalam keadaan bugil. sesekali pula aku jilati puting tokednya di sela-sela obrolan yang seru.

Sebelum beranjak pulang menjelang malam. Kuantar mereka kembali ke mall tempat aku bertemu dengan mereka. Lalu kuberi mereka uang taksi secukupnya.

“Makasih ya Mas. Sering-sering telpon kita ya..” ujar Nadin dan saat turun dari mobilku.

“Ok, deehh sayang” kataku sambil menepuk pantat gemasnya.

Setelah itu kami berpisah dan berakhirlah cerita dewasa
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts